Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

POLA PEMILIHAN KARIR

(Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Konseling Sekolah dan Karir)

Dosen Pengampu: Winda Sabrina, S.Sos. MA

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Febri Wulandari: 1841040182

Henji Lestari : 1841040176

Pani Ariska : 1841040384

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemilihan karir merupakan salah satu proses pembuatan keputusan terpenting dalam kehidupan
individu. Keputusan yang ia buat akan berdampak pada apa yang akan dilalui dalam hidupnya. Pemilihan
karir juga merupakan aspek kehidupan sosial seseorang yang tidak dapat terelakkan karena hal tersebut
merupakan salah satu proses pembuatan keputusan setelah individu melewati beberapa tahap
perkembangan dalam hidupnya.Memilih sebuah karir lebih dari sekedar menentukan apa yang akan
dilakukan seseorang untuk mencari nafkah. Henderson (Gladding, 2012: 402) menyebutkan bahwa:
Individu yang sangat bahagia dengan pekerjaannya akan setia dalam menjalankan apa yang menjadi
minatnya, memperlihatkan kompetensi dan kekuatan pribadi yang luas, dan berfungsi dalam lingkungan
kerja yang dicirikan dengan kebebasan, tantangan, arti, dan atmosfer sosial yang positif.

Menurut Byrne dan Reinhart (Purnamasari, 2006:40) kesesuaian antara jenis pekerjaan dengan
karakteristik kepribadian merupakan hal yang diharapkan oleh semua orang yang bekerja, khususnya
bagi individu yang baru atau akan memasuki dunia kerja. Pada masa-masa orientasi karir, individu selalu
diharapkan memiliki pertimbangan mengenai kecocokan antara karakteristik pribadi dengan pekerjaan
yang dipilih, baik dalam minat, bakat maupun nilai-nilai pribadi yang dianut karena dengan kecocokan
antara jenis pekerjaan dengan karakteristik kepribadian sangat besar kemungkinan bagi individu untuk
mencapai kesuksesan dalam karir.

Menurut Crites (1969) arah pilihan karir adalah pemilihan karir yang tidak dibuat berdasarkan fantasi
atau khayalan namun berdasarkan minat, kapasitas, dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang setelah
mengekploitasi dunia dengan cara mengelaborasi serta mengklarifikasi minat, bakat, kemampuan serta
nilai-nilai pribadi yang dianut setelah terlebih dahulu mengalami perkembangan karir dalam jangka
waktu yang cukup panjang. Aspek-aspek kejelasan arah pilihan karir menurut Crites (1969) adalah
mengeksplorasi kondisi pribadi, mengeksplorasi bidang minat karir, kecenderungan untuk mencapai
keadaan yang menyempit dalam pilihan bidang minat karir, menentukan arah pilihan bidang minat karir,
kesediaan untuk mempertahankan arah pilihan bidang minat karir yang sudah dibuat, keyakinan bahwa
pilihan bidang minat karirnya akan tercapai, serta kepastian dan spesifikasi minat karir.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pemilihan karir?

2. Bagaimana proses pemilihan karir?

3. Apa saja faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir ?

4. Bagaimanakah Pemilihan karir berdasarkan proses pembelajaran ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pilihan Karir

1. Pengertian pilihan karir

Menurut Donal E Super dalam Hardiarni Irman, karir adalah suatau rangkaian pekerjaan-pekerjaan,
jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dunia kerja. Sedangkan menurut
Tohirin dalam Hardiarni Irman, karir adalah kronologis kegiatan dan perilaku yang terkait dengan kerja
dan sikap nilai serta aspirasi seseorang atas semua pekerjaan atau jabatan, baik yang telah maupun yang
sedang dikerjakan. 1

Handoko dalam Daryanto, karir adalah semua pekerjaan yang ditangani atau dipegang selama
kehidupan kerja seseorang. Dengan demikian karir menunjukkan perkembangan para pegawai secara
individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu
organisasi. Sementara Simamora dalam Daryanto berpendapat bahwa kata karir dapat dipandang dari
perspektif subyektif dan obyektif. Dari perspektif subyektif, karir merupakan urutan-urutan posisi yang
diduduki oleh seseorang selama hidupnya, sedangkan dari perspektif obyektif, karir merupakan
perubahan-perubahan nilai, sikap dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi semakin tua. 2

Secara umum, pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha dirinya untuk
memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan (Setyawardani, 2009). Teori Holland dalam
Akbar (2011) mengungkapkan bahwa pemilihan karier atau jabatan adalah merupakan hasil dari
interaksi antara faktor hereditas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul orang tua, orang
dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Menurut Marliyah, dkk (2004) dalam Oktaviani
(2006) pilihan karir merupakan suatu proses ketika remaja mengarahkan diri kepada suatu tahap baru
dalam kehidupannya, melihat posisi mereka dalam kehidupan pembuatan keputusan karir mereka.

Yunitasari (2006) juga berpendapat pemilihan karir merupakan cara, usaha seseorang atau mengambil
satu diantara banyak jabatan atau pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju dan sesuai dengan
yang diinginkan.

Menurut Holland (1979) dalam Akbar (2011) individu tertarik pada suatu karier tertentu karena
kepribadiannya dan berbagai variabel yang melatarbelakanginya. Pemilihan karier pada dasarnya
merupakan ekspresi atau perluasan kepribadian ke dalam dunia kerja yang diikuti dengan
pengidentifikasian terhadap stereotipe okupasional tertentu. Perbandingan antara self dengan persepsi
tentang suatu okupasi dan penerimaan atau penolakannya merupakan faktor penentu utama dalam
pemilihan karier. Harmoni antara pandangan seseorang terhadap dirinya dengan okupasi yang
disukainya membentuk “modal personal style” (Akbar, 2011).
1
Hardiarni Irman. 2009. Konseling Karir. Batusangkar : STAIN Batusangkar Press. hlm 13)

2
Daryanto dan Mohammad Farid. 2015. Bimbingan Konseling Panduan Guru BK dan Guru Umum. Yogyakarta: Gava Media. hlm.
249.
Kemampuan pemilihan karir adalah kesanggupan memilih suatu rangkaian pekerjaan yang mengarah
pada kehidupan dalam dunia kerja dan selanjutnya untuk masa depan.

2. Proses pemilihan karir

Ginzberg dalam Akbar (2011) proses pemilihan karier mencakupbeberapa tahapan yaitu tahap fantasi,
tahap tentatif, tahap realistik, tahap eksplorasi, tahap kristalisasi dan tahap spesifikasi.

a. Tahap fantasi

Tahap ini seseorang memilih kariernya secara sembarangan, tidak didasarkan pada kemampuannya.
Pemilihan karir didasarkan karena rasa kagum dan terkesan terhadap suatu profesi.

b. Tahap tentatif

Tahap ini seseorang mulai berkembang dalam pilihan kariernya, awalnya pertimbangan karier hanya
didasarkan pada ketertarikan saja tidak mempertimbangkan hal lainnya yang juga mempengaruhi,
dalam tahap ini hal tersebut dipertimbangkan. Seseorang mulai menyadari bahwa minatnya berubah-
ubah dan mulai memikirkan karier apa yang cocok untuk dirinya sesuai dengan kemampuannya.

c. Tahap realistik

Tahap realistik seseorang memberikan penilaian terhadap karier yang akan dipilihnya. Penilaian berasal
dari pengalaman atau pengetahuannya tentang karier yang dipilihnya kemudian dijadikan pertimbangan
untuk memasuki pekerjaan atau untuk menentukan jurusan yang dipilihnya di perguruan tinggi.

d. Tahap eksplorasi

Tahap eksplorasi seseorang yang telah melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pilihan
kariernya akan mencapai keberhasilan atau bisa juga mengalami kegagalan. Keberhasilan atau kegagalan
yang dialami akan membentuk pola pikir dari seseorang mempertimbangkan kembali karier yang telah
dipilihnya.

e. Tahap kristalisasi

individu berpikir lagi dan menyadari bahwa untuk menentukan pilihan kariernya harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang ada yang sangat mempengaruhi dalam menentukan
keputusannya baik itu faktor yang berasal dari diri individu maupun faktor yang berasal dari luar diri
individu. Adanya faktor-faktor tersebut pada akhirnya individu akan menentukan pilihan kariernya yang
sesuai.

f. Tahap spesifikasi
setelah seseorang menentukan pilihan karier yang menurutnya sesuai, dalam tahap ini pilihan pekerjaan
atau jurusan dispesifikasikan lebih khusus.

3.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan arah pilihan karir, diantaranya faktor
internal dan faktor eksternal, keduanya saling berinteraksi dan berpengaruh secara positif terhadap arah
pilihan karir, yang merupakan suatu proses yang bercirikan suatu perubahan, berlangsung secara tahap
dan terjadi pergeseran yang berlingkup luas kepada yang spesifik, dan terjadi akibat interaksi yang
positif antara faktor-faktor internal dalam diri individu dan faktor eksternal di luar individu.

Adapun faktor internal dalam diri individu dan faktor eksternal di luar diri individu sebagai berikut: 3

1) Faktor Internal

Dibagi menjadi beberapa hal dan dapat dibedakan satu sama lainnya. Beberapa faktor internal tersebut
membentuk keunikan kepribadian individu, diantaranya sebagai berikut:

a) Taraf intelegensi, merupakan kemampuan siswa untuk mencapai prestasi-prestasi yang memiliki
peranan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk melakukan penyesuaian dalam
rangka mencapai tujuan itu, untuk menilai keadaan diri secara kritis, dan objektif.

b) Bakat khusus, merupakan kemampuan yang menonjol yang dimiliki seseorang dalam bidang kognitif,
bidang keterampilan, dan bidang kesenian.

c) Minat, merupakan kecenderungan yang menetap pada diri seseorang untuk merasa tertarik pada
suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan dalam bidang
tertentu.

d) Sifat-sifat, merupakan sifat-sifat kepribadian, ciri-ciri kepribadian yang memiliki kecenderungan dan
memberikan corak pada seseorang, seperti gembira,ramah, halus, terbuka, fleksibel, tertutup, pesimis,
dan ceroboh.

e) Nilai-nilai kehidupan (values) , nilai- nilai kehidupan merupakan beberapa konsep ideal yang diterima
seseorang dan dijadikan sebagai pedoman atau pegangan hidup. Nilai-nilai sangat berpengaruh dan
membentuk gaya hidup seseorang (life style).

f) Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang dan tentang diri sendiri. Informasi
tentang dunia kerja yang dimiliki oleh siswa dapat akurat dan sesuai dengan kenyataan atau tidak akurat
idealisasinya, bilamana informasi yang tidak akurat diganti dengan informasi yang lebih akurat, ada
kemungkinan siswa mengalihkan perhatiannya dari beberapa jabatan yang mula-mula didambakan
kejabatan lain.

3
Ulifa Rahma. Op. Cit. hlm 44
g) keadaan jasmani, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh seseorang seperti tinggi badan, berat badan,
jenis kelamin, dalam bidang pekerjaan tertentu mempersyaratkan keadaan jasmani berkaitan dengan
ciri-ciri fisik seseorang.4

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah sejumlah hal atau faktor yang berada di luar diri seseorang yang berpengaruh
langsung maupun tidak langsung dengan diri seseorang. Perkembangan karir berlangsung di dalam
ruang lingkup pilihan karir. Sebagaimana dijelaskan di atas, dapat menjadi perubahan pada faktor
eksternal meskipun tidak dalam gradasi yang sama pada masing-masing faktor. Faktor eksternal antara
lain:

a) Status sosial ekonomi keluarga, beberapa hal yang melatarbelakangi status sosial ekonomi orang tua
adalah tingkatan pendidikan orang tua, penghasilan, dan status pekerjaan orangtua.

b) Prestasi akademik siswa, prestasi akademik diartikan sebagai suatu tingkat pencapaian tertentu
dalam kerja akademik terbukti pada hasil evaluasi belajar, hasil tes, nilai lapor, atau hasil tes potensi
akademik lainnya.

c) Pendidikan sekolah, yaitu tingkatan atau jenjang yang dimilki atau diperoleh melalui lembaga
pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut
memperoleh pekerjaan atau jabatan tertentu dan penghargaan di masyarakat.

d) Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program studi atau latihan, yang
mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan tertentu dan berhasil di dalamnya.

e) Lingkungan, lingkungan yang bersifat potensial maupun direkayasa mempunyai hubungan yang positif
terhadap sikap, perilaku, dan keseluruhan hidup dan kehidupan orang disekitarnya. 5

Dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan karir yaitu faktor internal
dan faktor eksternal membentuk keunikan kepribadian individu dan faktor eksternal yang berpengaruhi
langsung maupun tidak langsung dengan diri seseorang.Lebih lanjut dalam pemilihan karir, terdapat
berbagai faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri sendiri
maupun dari luar diri sendiri. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan satu sama lain, tetapi tidak dapat
dipisah-pisahkan karena secara bersama-sama. Faktor-faktor tersebut akan membentuk keunikan
kepribadian seseorang. Winkel mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang memepengaruhi
pilihan karir seseorang diantaranya :

1) Faktor internal, meliputi nilai-nilai kehidupan, taraf integrasi, bakat khusus, sifat-sifat, pengetahuan,
dan keadaan jasmani.

2) Faktor eksternal, meliputi masyarakat, keadaan sosial, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh
keluarga, pendidikan sekolah, pengaruh teman sebaya, dan tuntutan jabatan.Dari berbagai uraian di
4
Ibid. hlm 46-47.)

5
W.S Winkel dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta : Media Abadi. hlm.647
atas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan karir, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam menentukan pilihan karir terdapat dua faktor yang berpengaruh yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.6

4. Pemilihan karir berdasarkan proses pembelajaran

Fottler & Bain (1984) dalam Akbar (2011) mengatakan pemilihan karier merupakan sebuah proses yang
dimulai sejak usia awal. individu yang mampu menentukan pilihan karier merupakan individu yang
kompeten memiliki kemampuan pengetahuan, skill, talenta dan kemampuan untuk melangkah maju
seperti yang di jelaskan oleh Care (1984) dan Akbar (2011) yang mampu menyelesaikan masalah dalam
pemilihan karier merupakan individu yang kompeten.O’Hara dalam Akbar (2011) mengemukakan bahwa
pemilihan karier pada dasarnya merupakan sebuah proses belajar.

Pendekatan teori Belajar

O’Hara & A. W. Miller dalam Akbar (2011) menekankan prinsip-prinsip belajar sebagai dasar untuk
keputusan vokasional yang efektif. A. W. Miller dalam Akbar (2011) juga meyakini bahwa teori belajar
diaplikasikan dalam pembuatan pilihan karier, hal ini berkonsentrasi pada hubungan antara perilaku
yang secara konsisten dan signifikan terkait dengan pilihan okupasi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pemilihan karir merupakan salah satu proses pembuatan keputusan terpenting dalam kehidupan
individu. Keputusan yang ia buat akan berdampak pada apa yang akan dilalui dalam hidupnya. Pemilihan
karir juga merupakan aspek kehidupan sosial seseorang yang tidak dapat terelakkan karena hal tersebut
merupakan salah satu proses pembuatan keputusan setelah individu melewati beberapa tahap
perkembangan dalam hidupnya.Memilih sebuah karir lebih dari sekedar menentukan apa yang akan
dilakukan seseorang untuk mencari nafkah.

Secara umum, pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha mempersiapkan
dirinya untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan (Setyawardani, 2009). Teori
Holland dalam Akbar (2011) mengungkapkan bahwa pemilihan karier atau jabatan adalah merupakan
hasil dari interaksi antara faktor hereditas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul orang tua,
orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Menurut Marliyah, dkk (2004) dalam
Oktaviani (2006) pilihan karir merupakan suatu proses ketika remaja mengarahkan diri kepada suatu
6
tahap baru dalam kehidupannya, melihat posisi mereka dalam kehidupan pembuatan keputusan karir
mereka.

Ginzberg dalam Akbar (2011) proses pemilihan karier mencakupbeberapa tahapan yaitu tahap fantasi,
tahap tentatif, tahap realistik, tahap eksplorasi, tahap kristalisasi dan tahap spesifikasi. Beberapa faktor
yang berpengaruh terhadap perkembangan arah pilihan karir, diantaranya faktor internal dan faktor
eksternal, keduanya saling berinteraksi dan berpengaruh secara positif terhadap arah pilihan karir, yang
merupakan suatu proses yang bercirikan suatu perubahan, berlangsung secara tahap dan terjadi
pergeseran yang berlingkup luas kepada yang spesifik, dan terjadi akibat interaksi yang positif antara
faktor-faktor internal dalam diri individu dan faktor eksternal di luar individu.

Fottler & Bain (1984) dalam Akbar (2011) mengatakan pemilihan karier merupakan sebuah proses yang
dimulai sejak usia awal. individu yang mampu menentukan pilihan karier merupakan individu yang
kompeten memiliki kemampuan pengetahuan, skill, talenta dan kemampuan untuk melangkah maju
seperti yang di jelaskan oleh Care (1984) dan Akbar (2011) yang mampu menyelesaikan masalah dalam
pemilihan karier merupakan individu yang kompeten.O’Hara dalam Akbar (2011) mengemukakan bahwa
pemilihan karier pada dasarnya merupakan sebuah proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Hardiarni Irman. 2009. Konseling Karir. Batusangkar : STAIN Batusangkar Press.

Daryanto dan Mohammad Farid. 2015. Bimbingan Konseling Panduan Guru BK dan Guru Umum.
Yogyakarta: Gava Media.

W.S Winkel dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta : Media
Abadi.

Anda mungkin juga menyukai