A. Kajian Pustaka
Yunitasari (2006) juga berpendapat pemilihan karir merupakan cara, usaha seseorang
atau mengambil satu diantara banyak jabatan atau pekerjaan yang memberikan harapan
untuk maju dan sesuai dengan yang diinginkan.
Menurut Holland (1979) dalam Akbar (2011) individu tertarik pada suatu karier
tertentu karena kepribadiannya dan berbagai variabel yang melatarbelakanginya.
Pemilihan karier pada dasarnya merupakan ekspresi atau perluasan kepribadian ke dalam
dunia kerja yang diikuti dengan pengidentifikasian terhadap stereotipe okupasional
tertentu. Perbandingan antara self dengan persepsi tentang suatu okupasi dan penerimaan
atau penolakannya merupakan faktor penentu utama dalam pemilihan karier. Harmoni antara
pandangan seseorang terhadap dirinya dengan okupasi yang disukainya membentuk
modal personal style (Akbar, 2011).
b. Tahap tentatif
Tahap ini seseorang mulai berkembang dalam pilihan kariernya, awalnya
pertimbangan karier hanya didasarkan pada ketertarikan saja tidak mempertimbangkan hal
lainnya yang juga mempengaruhi, dalam tahap ini hal tersebut dipertimbangkan. Seseorang
mulai menyadari bahwa minatnya berubah-ubah dan mulai memikirkan karier apa yang
cocok untuk dirinya sesuai dengan kemampuannya.
c. Tahap realistik
Tahap realistik seseorang memberikan penilaian terhadap karier yang akan dipilihnya.
Penilaian berasal dari pengalaman atau pengetahuannya tentang karier yang dipilihnya
kemudian dijadikan pertimbangan untuk memasuki pekerjaan atau untuk menentukan
jurusan yang dipilihnya di perguruan tinggi.
d. Tahap eksplorasi
Tahap eksplorasi seseorang yang telah melakukan kegiatan- kegiatan yang berkaitan
dengan pilihan kariernya akan mencapai keberhasilan atau bisa juga mengalami kegagalan.
Keberhasilan atau kegagalan yang dialami akan membentuk pola pikir dari seseorang
mempertimbangkan kembali karier yang telah dipilihnya.
e. Tahap kristalisasi
individu berpikir lagi dan menyadari bahwa untuk menentukan pilihan kariernya
harus mempertimbangkan faktor-faktor yang ada yang sangat mempengaruhi dalam
menentukan keputusannya baik itu faktor yang berasal dari diri individu maupun faktor
yang berasal dari luar diri individu. Adanya faktor-faktor tersebut pada akhirnya individu
akan menentukan pilihan kariernya yang sesuai.
f. Tahap spesifikasi
setelah seseorang menentukan pilihan karier yang menurutnya sesuai, dalam tahap ini
pilihan pekerjaan atau jurusan dispesifikasikan lebih khusus.
Terkait dengan proses pemilihan karir Blau, dkk (1987) dalam Oktavia (2011) teorinya
mengemukakan bahwa:
a. Pilihan pekerjaan adalah merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor.
b. Proses pilihan dan seleksi pekerjaan. Pilihan seseorang terhadap suatu pekerjaan didorong
oleh faktor adanya kecenderungan untuk mendapatkan ganjaran dan faktor pengharapan
terhadap terjadinya perubahan. Keduanya terwujud disebabkan usaha yang berhasil dalam
proses belajar dari pengalaman-pengalaman sosial.
c. Faktor-faktor yang menentukan dalam memasuki pekerjaan terdiri dari:
1) Tuntuttan untuk dapat lebih maju
2) Faktor kebutuhan fungsional, ganjaran seperti ; gaji, prestise, promosi, bonus, dan yang
sejenis
3) Faktor informasi pekerjaan
4) Faktor keterampilan teknik pekerjaan dalam berbagai macam tugas
5) Faktor orientasi nilai masyarakat
4. Pemilihan karir berdasarkan proses pembelajaran
Fottler & Bain (1984) dalam Akbar (2011) mengatakan pemilihan karier merupakan
sebuah proses yang dimulai sejak usia awal. individu yang mampu menentukan pilihan
karier merupakan individu yang kompeten memiliki kemampuan pengetahuan, skill, talenta
dan kemampuan untuk melangkah maju seperti yang di jelaskan oleh Care (1984) dan Akbar
(2011) yang mampu menyelesaikan masalah dalam pemilihan karier merupakan individu.
OHara dalam Akbar (2011) mengemukakan bahwa pemilihan karier pada dasarnya
merupakan sebuah proses belajar. Pendekatan teori Belajar OHara & A. W. Miller dalam
Akbar (2011) menekankan prinsip-prinsip belajar sebagai dasar untuk keputusan vokasional
yang efektif.
A. W. Miller dalam Akbar (2011) juga meyakini bahwa teori belajar diaplikasikan
dalam pembuatan pilihan karier, hal ini berkonsentrasi pada hubungan antara perilaku yang
secara konsisten dan signifikan terkait dengan pilihan okupasi. Terdapat empat kategori
perilaku diantaranya yaitu:
Dapat ditarik kesimpulan dari manfaat program flash player bahawa program flash
player memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki program sejinis lainnya. Yaitu,
dengan tombol lebih interaktif, terdapat gerak animasi, dapat di konversikan dan
dipublikasi ke dalam beberapa tipe, flash player dapat menyampaikan suatu konsep yang
kompleks secara visual dan dinamik, menarik dan menyenangkan bagi siswa, serta dapat
merangsang pemikiran siswa yang lebih berkesan.
2. Kematangan Karier
a. Pengertian Kematangan Karier
Kematangan karier merupakan aspek yang perlu dimiliki siswa untuk menunjang
karier dimasa depan. Pengertian kematangan karier yang diungkapkan oleh Hasan (2006:
127), menyatakan bahwa kematangan karier yaitu sikap dan kompetensi yang berperan
untuk pengambilan keputusan karier. Sikap dan kompetensi tersebut mendukung
penentuan keputusan karier yang tepat. Richard (2007: 171) menyatakan kematangan karier
juga merupakan refleksi dari proses perkembangan karier individu untuk meningkatkan
kapasitas untuk membuat keputusan karier.
Sedangkan, Crites (Levinson, 1998: 475), mendefinisikan kematangan karier
individu sebagai kemampuan individu untuk membuat pilihan karier, yang meliputi
penentuan keputusan karier, pilihan yang realistik dan konsisten. Pengertian kematangan
karier jauh lebih luas daripada sekedar pemilihan pekerjaan, karena akan melibatkan
kemampuan individu baik dalam dalam membuat keputusan karier maupun aktivitas
perencanaan karier. Kematangan karier mengarah pada pengenalan karier secara
menyeluruh, diawali dengan pengenalan potensi diri, memahami lapangan kerja yang
sebenarnya, merencanakan sampai dengan menentukan pilihan karier yang tepat.
Upaya untuk mencapai sasaran hasil yang maksimal dalam kematangan karier,
menurut Gonzalez (2008: 764), ada lima bidang yang perlu dikembangkan antara lain:
1) Pengetahuan diri dan aspek lain. Siswa harus menjadi individu yang potensial dengan
memahami bakat, kecakapan dan kemampuan, konsep diri dan penghargaan diri,
kepribadian, kemampuan akademik, pengalaman belajar dan kerja, minat, tingkat harapan,
motivasi, nilai kehidupan, gaya hidup dan sebagainya. Semua karakteristik ini seharusnya
sesuai dengan pilihan karier.
2) Informasi studi, profesi dan karier. Siswa tidak hanya membutuhkan informasi mengenai
diri mereka, tetapi juga tentang lingkungan di mana mereka tinggal. Mereka juga
membutuhkan informasi mengenai pilihan pendidikan yang lain (jenjang pendidikan),
pilihan profesional (jenjang karier), dan pilihan karier (jenjang sosial tenaga kerja). Mereka
membutuhkan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan.
3) Proses dalam menentukan keputusan karier. Melalui pengetahuan mengenai diri, pendidikan
dan pengembangan profesional, siswa akan menentukan keputusan karier yang tepat.
Mereka seharusnya dipersiapkan dalam menentukan keputusan karier melalui
pertimbangan berbagai aspek tersebut.
4) Transisi menuju dunia kerja. Siswa dipersiapkan dalam menghadapi dunia kerja setelah
lulus. Mereka membutuhkan strategi untuk menentukan keputusan karier yang tepat. Karier
yang sesuai dengan jurusan yang mereka tekuni, dan mereka membutuhkan pengetahuan
mengenai kebiasaan atau kewajiban sebagai tenaga kerja.
5) Perencanaan karier. Siswa seharusnya dipersiapkan untuk menentukan perencanaan karier
berpedoman pada karakteristik pribadi, pengalaman studi dan pengalaman kerja.
Perencanaan karier akan membuat siswa teguh pendirian dalam pendidikan dan karier.
Kematangan karier bukan sesuatu hal yang mudah, dapat dicapai secara cepat,
tetapi kematangan karier merupakan suatu proses yang perlu dikembangkan. Salah satu
peran guru pembimbing adalah dalam membantu siswa dalam menyelesaikan mengenai
karier. Peningkatan kematangan karier siswa dapat dicapai jika ada peran serta pihak
sekolah terutama guru pembimbing dalam membuat pedoman dalam proses bimbingan dan
konseling karier yang tepat.
B. Kerangka Berpikir
Pemilihan karier ialah aktivitas yang dilakukan konselor di berbagai lingkup melalui pemberia