Anda di halaman 1dari 5

Pengamambilan Keputusan

Karir

Pengertian pengambilan keputusan karir

Pengambilan keputusan karir menurut Conger (dalam Suban, 2016) adalah usaha menemukan
dan melakukan pilihan diantara berbagai kemungkinan yang timbul dalam proses pemilihan
karir. Tolbert (dalam Manrihu, 1992) berpendapat pengambilan keputusan karir adalah suatu
proses sistematik dimana berbagai data digunakan dan dianalisis atas dasar prosedur-prosedur
yang eksplisit, dan hasil-hasilnya dievaluasi sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan Hollands
(dalam Sukardi dalam Widiyastuti & Pratiwi, 2013) menyatakan pengambilan keputusan
berdasarkan asumsi mengenai pilihan karier yang diekspresikan atau diungkapkan melalui
kepribadian seseorang; pilihan pekerjaan merupakan penggambaran ekspresi seseorang yang
terlihat pada motivasi, pengetahuan, kepribadian dan kemampuan. Mitchell & Krumboltz (1987)
mengatakan.
Disimpulkan pengambilan keputusan karir adalah suatu proses seleksi atau pemilihan dari
beberapa alternatif pilihan karir yang ada, berdasarkan hasil pemahaman diri dan pemahaman
karir serta perilaku pengambilan keputusan karir meliputi bersekolah, serta memasuki program
pelatihan, melamar pekerjaan, meningkatkan pekerjaan, perubahan jabatan dan memasuki
pekerjaan baru.

Tujuan Pengambilan Keputusan Karir

Tujuan dari pengambilan keputusan karier adalah membantu individu merencanakan dan
mengelola perkembangan profesional mereka. Proses ini dirancang untuk memungkinkan
seseorang membuat keputusan yang sesuai dengan tujuan, nilai-nilai, minat, dan keterampilan
mereka. Berikut adalah beberapa tujuan umum dari pengambilan keputusan karier:

1. Kepuasan Pekerjaan:
 Memilih karier yang sesuai dengan minat dan bakat dapat meningkatkan kepuasan
pekerjaan. Keputusan karier yang tepat dapat menciptakan lingkungan kerja yang
memotivasi dan memuaskan.
2. Pengembangan Profesional:
 Membangun jalur karier yang mencakup peluang pengembangan dan pertumbuhan
profesional. Hal ini melibatkan perencanaan untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, dan kompetensi.
3. Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan:
 Menemukan keseimbangan yang tepat antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Ini
melibatkan pemilihan karier yang sesuai dengan preferensi gaya hidup dan kebutuhan
keluarga.
4. Pencapaian Tujuan Keuangan:
 Memilih karier yang memberikan kompensasi dan manfaat yang memadai untuk
mencapai tujuan keuangan individu, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau
pensiun yang nyaman.
5. Pengakuan dan Kepemimpinan:
 Mencapai tingkat pengakuan dan kepemimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu. Hal ini
mungkin melibatkan pencarian karier yang memberikan peluang untuk mencapai tujuan
ini.
6. Pengaruh Positif pada Lingkungan:
 Memilih karier yang memberikan kesempatan untuk memberikan dampak positif pada
masyarakat atau lingkungan sekitar. Banyak orang menginginkan pekerjaan yang
memberikan makna dan nilai tambah pada komunitas atau dunia.
7. Fleksibilitas dan Keterlibatan:
 Mencari karier yang menyediakan fleksibilitas dalam gaya kerja dan memberikan
kesempatan untuk terlibat dalam proyek atau aktivitas yang menarik dan bermakna.
8. Pengelolaan Perubahan:
 Menjadi lebih siap untuk mengelola perubahan dalam lingkungan kerja atau industri. Ini
melibatkan perencanaan karier yang responsif dan dapat beradaptasi.
9. Keberlanjutan Karier:
 Membuat keputusan yang mendukung keberlanjutan karier jangka panjang. Hal ini
melibatkan pemikiran strategis tentang bagaimana karier dapat berkembang seiring
waktu.
10. Kesejahteraan Psikologis:
 Memilih karier yang mendukung kesejahteraan psikologis, termasuk keseimbangan
emosional dan mental.

Faktor Faktor Pengambilan Keputusan Karir

Pengambilan keputusan karier melibatkan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi pilihan
seseorang dalam memilih jalur karier atau pengembangan profesional. Berikut adalah beberapa
faktor yang umumnya dapat memengaruhi pengambilan keputusan karier seseorang:

1. Minat dan Bakat:


 Seseorang cenderung memilih karier yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Kesesuaian ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja profesional.
2. Nilai dan Prinsip:
 Nilai dan prinsip seseorang dapat memengaruhi pilihan karier. Beberapa orang mungkin
mencari pekerjaan yang sejalan dengan nilai moral atau prinsip pribadi mereka.
3. Pendidikan dan Keterampilan:
 Tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki seseorang akan membatasi atau
membuka pintu untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu.
4. Peluang Pengembangan:
 Perhatian terhadap peluang pengembangan dan kemajuan karier di dalam organisasi atau
industri tertentu dapat menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan.
5. Gaya Hidup:
 Preferensi terhadap gaya hidup tertentu, seperti fleksibilitas waktu, bekerja di luar kantor,
atau kebutuhan untuk keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dapat
memengaruhi pilihan karier.
6. Pertimbangan Finansial:
 Gaji dan imbalan finansial lainnya adalah faktor penting dalam pengambilan keputusan
karier. Orang mungkin mempertimbangkan kompensasi finansial sebagai faktor utama
atau sekunder.
7. Tren Industri:
 Perubahan dalam industri atau tren pasar dapat memengaruhi peluang pekerjaan di
berbagai sektor. Seseorang mungkin memilih karier yang dianggap memiliki prospek
pertumbuhan yang baik.
8. Jaringan dan Hubungan:
 Hubungan dan jaringan profesional dapat membantu dalam mencari peluang karier dan
memberikan informasi tentang industri atau perusahaan tertentu.
 Pengalaman pekerjaan sebelumnya dapat memainkan peran penting dalam pengambilan
keputusan karier. Pengalaman positif atau negatif dapat membentuk preferensi seseorang
terhadap jenis pekerjaan tertentu.
9. Aspirasi dan Tujuan Karier:
 Menetapkan tujuan dan aspirasi karier dapat membimbing seseorang dalam memilih jalur
yang sesuai dengan ambisi mereka.

Aspek Aspek Keputusan Karir

Menurut Hartono (2016 171), pengambilan keputusan karir (career-decision making)


adalah suatu proses dinamis dan berkelanjutan Aspek-aspek keputusan karir sebagai berikut

1. Pemahaman din (self-knowledge), seperti minat karir, abılitas, kepribadian dan nilai-nilai
sikap
2. Aspek pemahaman karir (occupational knowledge), seperti ragam karir dan pendidikan karir
sebagai aspek penting yang ikut berperan.
Menurut Setyowati (2015) ada tiga aspek dalam pengambilan keputusan karir, antara lain
1. Pemahaman dan pengetahuan diri sendiri yaitu minat, bakat, potensi, prestasi akademik,
ambisi, keterbatasan-keterbatasan. dan sumber yang dimiliki
2. Pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu pengetahuan akan syarat, kondisi yang
dibutuhkan dalam pekerjaan

3. Pernalaran yang realistis dalam hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri
dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu mampu memilih bidang kerja
atau studi lanjutan dengan mempertimbangkan pengetahuan dan pemahaman diri
Menurut Parsons (dalam Winkel & Hastuti, 2004), ada tiga aspek yang harus terpenuhi
dalam membuat suatu keputusan karir, yaitu
1. Pengetahuan dan pemahaman diri sendiri, yaitu pengetahuan dan pemahaman akan bakat,
minat, kepribadian, potensi, prestasi akademik, ambisi, keterbatasan-keterbatasan, dan
sumber-sumber yang dimiliki.
2. Pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu pengetahuan akan syarat-syarat dan
kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk sukses dalam suatu pekerjaan, keuntungan dan
kerugian, kompensasi, kesempatan, dan prospek kerja di berbagai bidang dalam dunia
kerja.
3. Penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri dengan
pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu kemampuan untuk membuat suatu
penalaran realistis dalam merencanakan atau memilih bidang kerja dan/atau pendidikan
lanjutan yang mempertimbangkan.

Pengetahuan dan pemahaman diri yang dimiliki dengan pengetahuan dan pemahaman
dunia kerja yang tersedia. Beeberapa manfaat dari keputusan karır, yaitu

a) Memurunkan tingkat perputaran karyawan (turn over) dimana perhatian terhadap karir
individual dalam keputusan karır yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan
loyalitas pada perusahaan mana mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan
menurunkan tingkat perputaran karyawan.

b) Mendorong pertumbuhan, dimana keputusan karir yang baik akan dapat mendorong
semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang Dengan demikian motivasi
karyawan dapat terpelihara

c) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang


akan datang

d) Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur
potensial karir di dalam suatu organisasi

Anda mungkin juga menyukai