Anda di halaman 1dari 2

Perjuangan dan arti hidup untuk meraih kebahagiaan.

Judul buku : Ketika Cinta Bertasbih (Buku 1 Dwilogi Pembangunan)


Penulis : Habiburrahman El-Shirazy
Penerbit : Republika Basmala, Februari 2007
Hal : 483 Halaman
Novel dwilogi pembangunan jiwa karya
novelis no. 1 di Indonesia ini memang
menyentuh jiwa dan perlu dibaca oleh setiap
orang. Novel karya Kak Abik-begitu nama
sapaannya- memang selalu Ienomena ketika
diluncurkan, apalagi Novel Ketika Cinta
Bertasbih 1 ini yang menjadi megabestseller
asia tenggara ini memang mengharuskan kita
untuk senantiasa berjuang dan berkorban.
Berjuang karena hidup ini tidaklah mudah.
Berkorban karena takdir tidak selamanya
sesuai dengan harapan kita. Menurutku,
inilah salah satu pesan yang hendak
disampaikan pada karya terbaru
Habiburrahman El-Shirazy, Ketika Cinta
Bertasbih 1 ini.
Seperti hampir semua karyanya yang lain
lain. Kang Abik masih mengeksplorasi
pengalaman-pengalamannya sewaktu kuliah
di Mesir. Novel ini berkisah tentang
Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-
Azhar &3;0789 bernama Khairul Azzam.
Takdir Allah membawanya mengenal
keindahan bumi para Nabi. Bertemu dengan
para ulama yang memiliki keilmuan dan
keikhlasan luar biasa. Ulama yang senantiasa
berjuang untuk menegakkan kalimat Allah di
mukabumi.
Takdir memang tidak selamanya sesuai
dengan harapan manusia. Azzam yang punya
tekad untuk kuliah, belajar dan lulus dengan
nilai mumtaz atau jayyid jiddan serta
berharap memecahkan rekor dengan menjadi
Doktor tercepat, ternyata harus mengubur
cita-cita tersebut. Sembilan tahun sudah
Azzam kuliah di Al-Azhar, tetapi S1 belum
dapat diselesaikannya. Bukan karena dia
pemalas atau tidak pintar. Melainkan
keadaan yang membuatnya melupakan
harapan-harapan di awal dia menginjakkan
kaki di Mesir.
Hari-harinya lebih banyak dihabiskan
untuk bekerja, mengumpulkan uang demi ibu
dan ketiga adiknya nya di Indonesia. Disaat
teman-teman satu angkatannya sudah banyak
yang lulus dan pulang ke Indonesia atau
sedang menyelesaikan program S2, Azzam
masih saja sibuk dengan usahanya menjual
Tempe dan Bakso sambil sesekali mencari
tambahan melalui acaa-acara di KBRI.
Azzam tinggal di sebuah Flat dengan
keempat temannya. Nasir, Fadhil, Ali dan
HaIez. Mereka sama-sama dari Indonesia
tetapi berbeda daerah. Di Novel ini setiap
dari mereka memiliki konIlik masing-masing
dan digambarkan begitu menyentuh.
Terutama Fadhil yang harus berkorban
melupakan cinta yang pernah dipendam
sekian lama. HaIez yang merasakan cinta
setengah mati kepada adik Fadhil, Cut Mala.
Kemudian Nasir yang hampir berurusan
dengan maIia.
Sebagai mahasiswa kawakan yang
dikenal jago masak. Azzam sering kali
diminta bantuannya untuk menjadi juru
masak dihampir setiap acara KBRI.
kepiawaiannya inilah yang membawanya
berkenalan dengan Eliana, putri Dubes
Indonesia untuk Mesir. Kang Abik membuat
siIat tokoh Azzam berbeda dengan tokoh
Fahri pada novel Ayat-ayat Cinta. sosok
Azzam digambarkan bersiIat terbuka,
cenderung berkata apa adanya dan punya
prinsip yang tinggi. Sampai-sampai tidak
pernah memikirkan komentar orang-orang
tentang dirinya yang tidak lulus-lulus, dan
tetap merahasiakan alasannya bekerja.
Sesuai dengan judulnya, konIlik cinta
dinovel ini dieksplorasi dengan sangat indah.
Jauh dari kesan norak dan cengeng seperti
kisah-kisah cinta di sinetron-sinetron kita.
Kisah cinta setiap tokoh dibuat agar tidak
menabrak koridor-koridor syar`i tetapi tetap
menyentuh jiwa. Tengoklah cinta Fadhil dan
Tiara, yang sekian lama merasakan cinta
namun tetap dipendam karena mereka tahu
cintanya belum halal. Tetapi karena rasa
tinggi hati dan tidak mau mengakui cinta,
mereka harus rela mengorbankan cinta demi
sebuah persahabatan.
Azzam sendiri bukan tidak merasakan
konIlik cinta. Tetapi karena cintanya yang
besar kepada Allah, Ibu dan ketiga adiknya,
membuatnya tetap berpikir realistis dalam
menghadapi cinta. KonIlik cintanya dengan
Eliana, seakan menguap ketika melihat
perilakunya. Anna AlIathunnisa seakan
terlupa dari pikirannya ketika ustadz Mujab,
saudara Anna memintanya melihat diri
hendak menyunting Anna. Cut Mala juga
pernah mampir dalam pikirannya. Semuanya
mampu dilewati dengan ketegaran yang luar
biasa.
KonIlik lain dinovel ini adalah
munculnya agen Mosad yang sengaja dikirim
untuk menghancurkan umat Islam. Dan yang
terkena maslah ini adalah Faruq, Mahasiswa
Indonesia teman Azzam yang sedang
menyelesaikan program S2-nya. Antara satu
tokoh dengan tokoh yang lain sebenarnya
saling berhubungan, tetapi karena mereka
disibukkan dengan menuntut ilmu
pembicaraan mereka tidak pernah dihiasai
dengan obrolan yang membuang waktu.
Tetapi mungkin saja hal ini disengaja, karena
novel ini sendiri memang disiapkan dua jilid.
Jadi tokoh dan konIlik yang diceritakan
sengaja diperbanyak agar bisa nyembung
dengan jilid ke-2 dari novel ini.
Pada novel ini, saya banyak belajar tentang
perjuangan dan pengorbanan. Sebagai
seorang anak tertua yang memiliki 2 adik,
saya juga berharap agar adik-adik saya bisa
meraih kesuksesan. Dan saya harus bisa
menjadi orang yang mewujudkan harapan itu
dengan berkorban untuk mereka. Kemudian
saya juga harus belajar banyak lai tentang
mengelola cinta. Sebagai lelaki normal saya
juga merasakan cinta. Tetapi kadang yang
tersulit adalah mengelolanya. Cinta
seharusnya bukan membawa kehinaan
melainkan kemuliaan. Kemuliaan menuju
keridhoan Allah. Walaupun itu, masih ada
satu hal yang perlu diperhatikan dalam
penulis dalam Novel ini yaitu latar yang
kurang variatiI. Tetapi novel ini telah
memberikan pencerahan kepada saya untuk
mengelola agar lebih baik lagi.
Jadi, baca novel ini. karena cinta di
dalamnya tidak akan membuat kita cengeng
atau menangis sedih. Melainkan akan
membawa kemuliaan dan kekuatan untuk
senantiasa menjaga keikhlasan kita dalam
berjuang dan berkorban. Wallahu a`lam.

Nama Penyusun Resensi :


1. Muh Ridwan
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai