Anda di halaman 1dari 3

Hasil Analisis Teori Pemilihan Karir

Dari berbagai narasumber yang kami wawancara, faktor-faktor yang


menunjang dalam mebuat keputusan untuk memilih karir antara lain keluarga,
informasi dari internet dan buku, dosen dan alumni, masa depan cemerlang,
pengalaman dan prestasi, disiplin ilmu yang didapat selama kuliah, serta passion.
Hal ini sesuai dengan teori pemilihan karir dari Peter M. Blau, bahwa beberapa
faktor yang menunjang seseorang dalam memilih karir yaitu aspirasi orang tua,
pengetahuan tentang dunia kerja, serta minat.
Selain itu, menurut narasumber, faktor yang menghambat dalam membuat
keputusan untuk memilih karir antara lain waktu (karena ingin lebih banyak
menghabiskan waktu bersama keluarga), lokasi yang sulit dijangkau, prospek
perusahaan, nilai IP kuliah, serta lowongan pekerjaan yang banyak tapi tidak sesuai
harapan dalam hal gaji dan prestise.
Dari narasumber yang bekerja sesuai dengan bidang keilmuannya,
kebanyakan dari mereka bekerja sesuai dengan minat serta memperhatikan
keahlian, kenyamanan, serta kemudahan akses ke tempat kerja. Sedangkan
narasumber yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keahliannya cenderung
melihat pada gaji dan prestise. Namun ada juga yang memperhitungkan waktu
untuk dihabiskan bersama keluarganya. Pada teori yang dinyatakan oleh Peter M.
Blau dinyatakan bahwa seseorang cenderung memilih perkerjaan berdasarkan gaji
dan prestisenya. Ganjaran yang didapatnya saat berada di dunia kerja yang paling
diperhatikan adalah ganjaran berupa material atau gaji sesuai pernyataan Peter M.
Blau.
Informasi-informasi tentang pemilihan karir ini didapat paling banyak dari
dosen, alumni, media internet. Sedangkan sebagian lagi mendapat informasi dari
teman dan lingkungan sekitar. Informasi-informasi yang ingin didapat oleh alumni
paling banyak adalah gaji, persyaratan lowongan pekerjaan, dan lokasi kerja.
Namun beberapa alumni juga menekankan bahwa track record perusahaan, jenjang
karir, serta budaya dan lingkungan kerjanya pun penting untuk diperhatikan dalam
memilih karir.
Dari dua jenis narasumber (lintas karir dan tidak lintas karir) dapat
dinyatakan bahwa alumni yang bekerja tidak sesuai bidangnya pada awalnya
mendapat respon kurang baik dari lingkungan sekitarnya karena merasa
disayangkan perjuangannya berkuliah di ITB. Sedangkan orang-orang yang memilih
pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmunya saat berkuliah di ITB cenderung
memberikan respon yang positif. Menurut Peter M. Blau, faktor-faktor berupa
informasi yang dikumpulkan, faktor pendapat orang sekitar dan lingkungan, serta
ketrampilan dan karakteristik sosial pekerja.

TEORI PENDUKUNG
Donald E. Super (1957)
Super (Sharf, 1992: 121) menjelaskan bahwa dalam kematangan bekerja dan
konsep diri (self-concept) merupakan dua proses perkembangan yang berhubungan.
Pada teori tersebut Donald E. Super masih menjelaskan masalah perkembangan
atau pemilihan jabatan secara umum.
Teori perkembangan jabatan menurut Donald E. Super (anieq et al., 2004)
yaitu sebagai berikut:
(1)
Setiap orang memiliki perbedaan individual, sebab setiap orang
memiliki kemampuan, minat, dan ciri-ciri kepribadian yang berbeda.
(2)
Setiap individu memiliki kecakapan (potensi) untuk mencapai sukses
atau kepuasan untuk sejumlah pekerjaan tertentu.
(3)
Setiap jenis pekerjaan menuntut pola khas dari kemampuan, minat,
nilai-nilai, dan sifat-sifat kepribadian.
(4)
Preferensi dan kompetensi jabatan akan mengalami perubahan karena
waktu dan pengalaman, karena membuat pilihan dan penyesuaian merupakan
proses yang kontinu.
(5)
Proses perkembangan melewati lima tahapan kehidupan, yaitu tahap
pertumbuhan (growth), eksplorasi (eksploration), pembentukan (establishment),
pembinaan (maintenance), dan tahap kemunduran (decline). Kemudian pada tahap
eksplorasi dibagi kembali menjadi tahap fantasi, tentatif, dan tahap realistis.
Sedangkan pada tahap pembentukan dibagi menjadi tahap mencoba (trial) dan
tahap yang mentah (stable).
(6)
Pola karir pada umumnya ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi
keluarga, kemampuan mental, kepribadan, dan kesempatan (faktor internal dan
eksernal).
(7)
Perkembangan tingkat kehidupan (life stage) atau arah pilihan jabatan
seseorang selalu berkembang dan dapat diarahkan dengan mempermudah proses
kematangan kemampuan, minat, mengembangkan konsep diri, serta kesempatan
yang cukup memadai.
(8)
Proses perkembangan jabatan penting dalam mengembangkan dan
melaksanakan suatu konsep diri.
(9)
Proses perpaduan antara faktor individual dan sosial atau antara
konsep diri dengan kenyataan (reality testing). Interaksi antara individu dengan
lingkungan yang membentuk pola karir.

(10) Kepuasan kerja dan kepuasan hidup sangat bergantung pada luasnya
individu dapat menyalurkan potensi-potensi, kepribadian dan nilai-nilai yang
dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai