Dosen Pembina :
Oleh :
MUHAMMAD RISWAN RAIS
18151029
A. Konsep Karir
Karir merupakan suatu keseluruhan kehidupan seseorang dalam
perwujudan diri untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, individu harus memiliki kekuatan yang dimiliki seperti
penguasaan kemampuan dan aspek yang menunjang kesuksesan karir.
Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam
perkembangan karir individu.(Atmaja, 2014).
Selanjutnya karir sebuah kata dari bahasa Belanda, carriere, yang artinya
adalah perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Kata ini juga
bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Pada dasarnya istilah karir
ini berkaitan dengan pekerjaan yang menghasilkan uang dan merupakan suatu
pekerjaan tunggal. Kata karir berasal dari Bahasa Latin dan Perancis, istilah ini
pada awalnya menunjukkan pengertian pathway (jalan kecil) atau raccourse
(lintasan balapan), lintasan atau pergerakan cepat manusia, kuda, burung elang,
benda-benda angkasa atau serangkaian tindakan. (Kaswan, 2014).
Dalam pandangan Super dalam Munandir, 1996 (Juwitaningrum &
Indonesia, 2013) . karir merupakan proses kehidupan sepanjang hayat. Desain
karir mulai tampak sejak tahap pertumbuhan karir (growth stages) yang ditandai
dengan adanya sikap keingintahuan anak terhadap jenis karir tertentu sampai
tahap pengunduran (disengagement). Dengan adanya dorongan keingintahuan,
anak mulai mengespliotasi apa yang dia lakukan ditunjang dengan
berkembangnya kapasitas-kapasitas individu.
Karir adalah suatu istilah yang mempunyai pengertian yang cukup luas,
pembahasan dapat menjangkau mulai dari rencana pendidikan sampai pada
pemilihan jabatan, gaya hidup, rencana kawin, pekerjaan paroh waktu (part-time).
(Dewa Ketut Sukardi, 1994). Kunartinah (2003) menyatakan bahwa karir
dipandang sebagai rangkaian promosi untuk memperoleh pekerjaan yang
mempunyai beban tanggung jawab lebih tinggi atau penempatan posisi yang lebih
baik dalam hirarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Karir
dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berhubungan dengan
pengalaman seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. (Merdekawati &
Sulistyawati, 2011)
Karier sebagai bentuk perkembangan adalah dari Donald Super. Teori ini
dasarnya adalah bahwa kerja itu penwujudan konsep diri. Artinya orang
mempunyai konsep diri dan dia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan
memilih pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya
berekspresi diri. Menurut paham ini, pilihan karier adalah soal mencocokkan
(matching). Di dalam irama hidup orang, terjadi perubahan-perubahan dan ini
berpengaruh pada usahanya untuk mewujudkan konsep diri itu. Teori
perkembangan menerima teori matching (teori konsep diri), tetapi memandang
bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup seseorang
(misalnya waktu tamat pendidikan dan mau meninggalkan sekolah). Orang dan
situasi lingkungannya itu berkembang, dan keputusan karier itu merupakan
rangkaian yang tersusun atas keputusan yang kecil-kecil.
Super dalam Winkel (2004: 633) mendefinisikan kematangan karir
sebagai keberhasilan individu untuk menyelesaikan tugas- tugas perkembangan
karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Sedangkan Super dalam
Winkel & Hastuti (2006:623) menyatakan bahwa kematangan karir adalah
keberhasilan individu menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khas pada
tahap perkembangan karir dalam (Pembentukan, Sejak, & Dini, n.d.)
Perjalanan karier individu idealnya dilihat secara holistik (satu kesatuan).
Maksudnya perjalanan karier tersebut tidak dapat dilihat secara terpisah atau satu
sisi saja: misalnya siapa ia (minat, bakat, sifat, kemauan, nilai-nilai, inteligensi,
dan lain-lain), atau pendidikan yang pernah diterimanya, peluang karier yang ada,
dan sebagainya (Yusuf, 2002).
Menurut Santamaria, Josefina. O, faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan dan pembuat keputusan karier yaitu: sikap, minat, skill/kemampuan,
kebutuhan, nilai-nilai yang dianut individu dan kepribadian (Santamaria, 1991).
Berdasarkan hal tersebut perencanaan karier individu dapat dinilai dari sikap
individu, minat individu, kemampuan individu, kebutuhan individu, nilai-nilai
yang dianut individu serta kepribadian individu.
Selanjutnya, karier dapat didefinisikan sebagai rangkaian dari posisi
pekerjaan/jabatan seseorang yang dimulai dari pra pekerjaan, pekerjaan dan
pension. (Healy, 1982)
Menurut Kunartinah (Merdekawati & Sulistyawati, 2011), karir dapat
dilihat dari berbagai cara, sebagai berikut
1. Posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan
dalam kurun waktu tertentu.
2. Dalam kaitannya dengan mobilitas dalam suatu organisasi.
3. Tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur
tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup seseorang.