Kegiatan Belajar II
1. Pengukuran (measurement) menurut Stevens
dalam Cadha (2009:4) didefinisikan sebagai proses
pemberian/penempatan/assignment angka untuk
suatu objek atau peristiwa tertentu.
2. Pengukuran dalam ilmu sosial berkaitan dengan
penyediaan data yang memenuhi beberapa kriteria.
3. Evaluasi merupakan suatu
penyelidikan/investigasi karakteristik dan manfaat
suatu program.
4. Tujuan evaluasi adalah untuk meberikan
informasi tentang efektivitas program sehingga
dapat mengoptimalkan hasil, efisiensi, dan
kualitas.
5. Tes menurut Hays (2013:5) adalah proses
sistematis dan sering distandarisasi untuk
pengambilan sampel dan menggambarkan suatu
minat perilaku individu atau kelompok.
6. Asesmen adalah suatu metode sistematis yang
dilakukan oleh guru BK untuk memahami
karakteristik, lingkungan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan konseli melalui berbagai
teknik seperti tes dan non tes.
7. Tujuan asesmen adalah sebagai dasar bagi guru
BK dalam membuat program BK di sekolah.
8. Kegiatan asesemendalamlayanan bimbingan dan
konseling (Depdiknas, 2007:220) meliputi dua area
yaitu asesmen lingkunagn dan asesmen kebutuhan
dan masalah peserta didik.
9. Test of Maximum Performance adalah tes yang
digunakan untuk mengukur seluruh kemampuan
siswa dan seberapa baik dapat melakukannya.
10. Test of Typical Performance adalah tes untuk
menilai respon yang khas.
11. Klasifikasi melibatkan keputusan bahwa orang-
orang tertentu termasuk dalam kategori tertentu.
12. Intelegensi adalah salah satu kemampuan mental,
pikiran atau intelektual manusia.
13. Tes SPM adalah tes yang bermaksud mengukur
faktor “G” (general faktor) dari intelegensi
manusia, tes ini dikenakan kepada subjek dengan
rentang umur 12-60 tahun.
14. Tes CPM adalah tes intelegensi yang dikenakan
untuk anak usia 5-11 tahun.
15. Tes APM adalah tes khusus bagi mereka yang
memiliki kapasitas intelektual di atas rata-rata.
16. Tes CFIT dikembangkan oleh Cattel, yaitu tes
intelegensi yang menghindari unsur-unsur bahasa
dan isi yang berkaitan dengan budaya.
17. Tes WISC adalah tes yang digunakan untuk
mengukur intelegensi umum pada anak usia 6-16
tahun.
18. Tes WAIS adalah tes intelegensi umum yang
dikenakan pada orang dewasa.
19. Kegunaan tes psikologi untuk klasifikasi/
classification, pemahaman diri/
selfunderstanding,evaluasi program/ program
evaluation, dan penelitian ilmiah/scientific inquiry.
20. Jenis-jenis tes psikologi yang biasa digunakan
dalam bimbingan dan konseling adalah tes
intelegensi, tes bakat, tes minat dan tes
kepribadian.
21. Observasi adalah kegiatan mengenali observee
dengan menggunakan pancaindra yang dilakukan
secara sistematis dan bertujuan sehingga diperoleh
fakta tentang tingkahlaku siswa.
22. Macam-macam bentuk observasi dapat dilihat dari
keterlibatan observer dalam kegiatan yang
dilakukan oleh observee, bentuk lingkungan,
tujuan observasi, dan tingkatan keahlian yang
diperlukan.
23. Interview adalah teknik pengumpulan data dengan
cara tanya jawab lisan yang dilakukan secara
sistematis guna mencapai tujuan penelitian.
24. Sosiometri digunakan untuk mengumpulkan data
tentang dinamika kelompok dan mengetahui
popularitas seseorang dalam kelompoknya, serta
menyelidiki kesukaran seseorang terhadap teman
sekelompoknya.
25. Angket/kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau
opini yang berkaitan dengan diri responden.
26. Angket digunakan untuk mengungkap data
faktual atau opini yang berkaitan dengan diri
responden.
27. Skala psikologidigunakan mengungkap konsep
psikologis yang menggambarkan aspek
kepribadian individu.
28. GuruBK perlu memperhatikan validitas dan
realibilitas suatu instrumen yang dikembangkan
sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya
di ukur.
Kegiatan Belajar IV
1. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam
mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan yaitu
(1) mengkaji kebutuhan atau masalah peserta didik
yang nyata di lapangan, dan (2) mengkaji harapan
sekolah dan masyarakat terhadap peserta didik
secara ideal.
2. Penentuan prioritas akan memudahkan guru BK
dalam membuat tujuan layanan program BK.
3. Prioritas kebutuhan dalam bimbingan dan
konseling dibagi menjadi (1) penting dan
mendesak, (2) penting dan tidak mendesak, (3)
mendesak tetapi tidak penting, dan (4) kebutuhan
tidak mendesak dan tidak penting.
4. Berdasarkan kebutuhan peserta didik guru BK
mampu mendeskripsikan ke dalam 4 bidang
bimbingan (pribadi, belajar, sosial, karir) dan
komponen layanan BK (layanan dasar, layanan
responsif, layanan perencanaan dan pemintaan,
serta dukungan sistem).
5. Penentuan tujuan adalah hal yang paling mendasar
pada perencanaan program bimbingan dan
konseling. Tujuan layanan bimbingan dan
konseling adalah arah yang ingin atau hendak
dicapai dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling yang telah direncanakan.
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Penetuan prioritas kebutuhan peserta didik
miskonsepsi