LK 01 :Modul 1
Nama : Laily Safura
LPTK PPG : Universitas Negeri Malang
NPK : 4814110012029
NIM : 233112711605
Teknik Tes
Tes adalah suatu alat atau metode pengumpulan data yang
sudah distandardisasikan untuk mengukur/mengevaluasi
salah satu aspek ability/kemampuan atau kecakapan dengan
jalan mengukur sampel dari salah satu aspek tersebut.
Menurut Cronbach (1984), terdapat dua klasifikasi tes
yakni Test of Maximum Performance dan Test of Typical
Performance. Test of Maximum Performance adalah tes
yang digunakan untuk mengukur seluruh kemampuan siswa
dan seberapa baik dapat melakukannya. Sedangkan Test of
Typical Performance adalah untuk menilai respon yang
khas atau kinerja sehari-hari yaitu apa yang orang paling
sering lakukan atau rasakan dalam situasi tertentu berulang
atau dalam kelas yang luas dari sebuah situasi.
KB 3 :
c. Analisis Hasil Asesmen Berbasis Teknologi Informasi
Pemanfaatan TI dalam BK
Aplikasi Google Form dalam Pengumpulan Data Non
Tes
Keuntungan mengumpulkan data dan analisis hasil
asesmen berbasis TI online diantaranya adalah (1)
paperless, dengan bantuan TI kita tidak perlu
mengeluarkan banyak kertas. (2) lebih praktis dan
ekonomis. (3) lebih efisien dalam penggunaan waktu.
Guru BK tidak perlu waktu lama untuk menginput data
mentah. (4) data mentah lebih aman tersimpan dalam
google drive. Sedangkan kelemahan pengumpulan data
berbasis TI yang online adalah (1) data yang masuk
masih acak dan perlu disesuaikan dengan daftar presensi
siswa. (2) jika listrik mati maka need asesmen berbasis
online tidak bisa dilakukan
KB 4 :
d. Perumusan Tujuan Layanan BK
Penentuan tujuan adalah hal yang paling mendasar pada
perencanaan program bimbingan dan konseling. Tujuan
layanan bimbingan dan konseling adalah arah yang ingin
atau hendak dicapai dari penyelenggaraan bimbingan dan
konseling yang telah direncanakan
a. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan. Pertama
mengkaji kebutuhan atau masalah peserta didik yang
nyata di lapangan (asesmen kebuhan dan masalah
peserta didik). Kedua, mengkaji harapan sekolah dan
masyarakat terhadap peserta didik secara ideal. 171 b.
Penentuan prioritas ini akan memudahkan guru BK
dalam membuat tujuan layanan progam BK. Dalam
menentukan prioritas guru BK diharapkan mampu
menentukan kebutuhan bersadarkan penting dan
mendesak, penting dan tidak mendesak, mendesak tetapi
tidak penting dan kebutuhan tidak mendesak dan tidak
penting. c. Berdarakan kebutuhan peserta didik Guru BK
mampu mendiskripsikan ke dalam empat bidang
bimbingan dan komponen layanan BK yaitu bimbingan
pribadi, sosial, belajar dan karir. Selain itu juga
komponen layanan dasar bimbingan, layanan responsif,
layanan perencanaan individual dan peminatan serta
dukungan sistem. d. Penentuan tujuan adalah hal yang
paling mendasar pada perencanaan program bimbingan
dan konseling. Tujuan layanan bimbingan dan konseling
adalah arah yang ingin atau hendak dicapai dari
penyelenggaraan bimbingan dan konseling yang telah
direncanakan.