Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja Belajar Mandiri

LK 01 :Modul 1
Nama : Laily Safura
LPTK PPG : Universitas Negeri Malang
NPK : 4814110012029
NIM : 233112711605

Judul Modul ASESMEN KEBUTUHAN


PESERTA DIDIK DAN SEKOLAH
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Tahap, tugas, dan trajektoriperkembangan
peserta didik
2. Teknik Asesmen kebutuhanpeserta didik
3. Analisis hasil Asesmen Berbasis Teknologi
Informasi
4. Perumusan Tujuan layananBimbingan dan
Konseling
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari KB 1 :
a. Tahap dan Karakteristik Perkembangan Pribadi – Sosial
Peserta Didik Masa Remaja
1) Karakteristik Perkembangan Fisik
Pada masa remaja aspek fisik berkembang secara cepat
ditandai dengan bertambah tinggi badan secara cepat
tetapi pertambahan berat lebih sulit diperkirakan karena
besarnya pengaruh faktor luar; seperti kondisi sosial
ekonomi, pengaruh komposisi dan gizi makanan
(Ahman, 2014: 41)
2) Karakteristik Sosioemosi dan Moralitas
Salah satu tugas perkembangan selama masa remaja
adalah menyelesaikan krisis identitas, sehingga
diharapkan terbentuk suatu identitas diri yang stabil
pada akhir remaja. Remaja yang berhasil mencapai
suatu identitas diri yang stabil akan memperoleh suatu
pandangan yang jelas tentang dirinya, memahami
perbedaan dan persamaan dengan orang lain, memahami
kelebihan dan kekurangan dirinya, penuh percaya diri,
tanggap terhadap berbagai situasi, mampu mengambil
keputusan penting, mampu mengantisipasi masa depan,
serta mengenal perannya dalam masyarakat.
3) Karakteristik Perkembangan Kesadaran Beragama
Pada awal remaja kepercayaan kepada Tuhan kadang –
kadang sangat kuat, akan tetapi kadang-kadang sangat
berkurang yang terlihat pada cara ibadahnya kadang
rajin dan kadang malas hal itu dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang berasal dari dalam diri maupun luar individu

b. Tahap dan Karakteristik Perkembangan Belajar Peserta


Didik Masa Remaja
Profil Perkembangan Intelektual siswa SMA
- Sudah mampu mengoperasikan kaidah - kaidah logika
formal disertai kemampuan membuat generalisasi yang
lebih konklusi dan komprehensif
- Tercapainya kedewasaan intelektual umum.
- Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan
kemantapan.
Pengambilan keputasan merupakan salah satu bentuk
perbuatan berfikir dan hasil perbuatan itu disebut
keputusan. Hal ini berarti bahwa dengan melihat
bagaimana seorang remaja mengambil suatu keputusan
maka dapat diketahui perkembangan pemikirannya.

c. Tahap dan Karakteristik Perkembangan Karir Peserta


Didik Masa Remaja
Pada masa ini remaja memilih dan mempersiapkan diri
untuk sebuah pekerjaan, mendapatkan pengalaman kerja
pertama yang akan dijadikan dasar bagi pilihan kerja
selanjutnya dan untuk memastikan kemandirian ekonomi
dimasa depan. remaja yang memiliki perencaan karier
akan membuat keputusan dalam pemilihan karier dengan
mempertimbangkan nilai-nilai kehidupan, intelegensi,
minat, bakat, sifat kepribadian, keadaan fisik,
pengetahuan yang dimiliki, pengaruh lingkungan sosial,
pendidikan sekolah, pergaulan teman sebaya sehingga
remaja mampu menuntaskan pilihan karirnya dengan
baik.

d. Tugas-Tugas Perkembangana Peserta Didik, Standar


Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta
Didik
KB 2 :
b. Teknik Asesmen kebutuhan peserta didik.
Konsep Dasar Asesmen
1) Pengertian
Menurut Drummond, R. J., & Jones, K. D. (2010)
asesmen adalah proses mengumpulkan informasi (data)
tentang konseli dan menentukan arti dari informasi itu.
2) Tujuan
Menurut Aiken (1997: 11), tujuan utama asesmen baik
tes maupun non tes adalah untuk menilai tingkah laku,
kecakapan mental, dan karakteristik kepribadian
seseorang dalam rangka membantu mereka dalam
membuat keputusan, peramalan, dan keputusan tentang
seseorang.
3) Asesmen Kebutuhan (Need Assessment)
Asesmen kebutuhan adalah alat penting yang dapat
digunakan konselor sekolah untuk menentukan
kebutuhan peserta didik dan lingkungan peserta didik.

Teknik Tes
Tes adalah suatu alat atau metode pengumpulan data yang
sudah distandardisasikan untuk mengukur/mengevaluasi
salah satu aspek ability/kemampuan atau kecakapan dengan
jalan mengukur sampel dari salah satu aspek tersebut.
Menurut Cronbach (1984), terdapat dua klasifikasi tes
yakni Test of Maximum Performance dan Test of Typical
Performance. Test of Maximum Performance adalah tes
yang digunakan untuk mengukur seluruh kemampuan siswa
dan seberapa baik dapat melakukannya. Sedangkan Test of
Typical Performance adalah untuk menilai respon yang
khas atau kinerja sehari-hari yaitu apa yang orang paling
sering lakukan atau rasakan dalam situasi tertentu berulang
atau dalam kelas yang luas dari sebuah situasi.

Teknik Non Tes


1) Observasi : pengamatan baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap objek yang diteliti.
2) Daftar Cek Masalah Daftar cek masalah adalah daftar
yang berisi sejumlah kemungkinan masalah yang pernah
atau sedang dihadapi oleh individu atau sekelompok
individu. Daftar cek yang digunakan untuk
mengungkapkan masalah lazim dikenal dengan sebutan
”Daftar Cak Masalah” (DCM).
3) Wawancara
Interview bisa difungsikan sebagai metode primer,
metode pelengkap, dan sebagai kriterium
4) Dokumentasi
Dokumentasi dalam bimbingan dan konseling adalah
proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan
penyimpanan dokumen-dokumen yang ada atau catatan-
catatan yang tersimpan baik misalnya berupa catatan
transkip nilai atau rapor, daftar riwayat hidup, riwayat
pendidikan, kartu pribadi siswa, rekaman konseling,
keadaan ekonomi keluarga siswa, riwayat keluarga
siswa, dan lain sebagainya
5) Sosiometri
metode sosiometri yang dikemukakan Moreno ini
bertujuan untuk meneliti hubungan antara anggota
kelompok dengan anggota lainnya dalam suatu
kelompok
6) Alat Ungkap Masalah (AUM)
AUM atau alat ungkap masalah merupakan instrumen
non tes dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling yang digunakan untuk mengungkapkan
aspek-aspek permasalahan yang sedang dihadapi
individu.

Inventori Tugas Perkembangan (ITP)


Inventori Tugas Perkembangan (ITP) merupakan instrumen
yang dapat digunakan untuk untuk mengukur tingkat
perekembangan individu

Angket dan Skala Psikologis


Angket atau kuesioner didefinisikan sebagai sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau
opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap
fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh
responden. Skala psikologis menurut Azwar (2005: 3-4)
sebagai alat ukur yang memiliki karakteristik khusus

Kode Etik Penggunaan Asesmen dalam Bimbingan dan


Konseling
Kode etik merupakan ketentuan atau aturan atau tata cara
yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan
aktivitas suatu profesi dan harus diatati.

KB 3 :
c. Analisis Hasil Asesmen Berbasis Teknologi Informasi
 Pemanfaatan TI dalam BK
 Aplikasi Google Form dalam Pengumpulan Data Non
Tes
Keuntungan mengumpulkan data dan analisis hasil
asesmen berbasis TI online diantaranya adalah (1)
paperless, dengan bantuan TI kita tidak perlu
mengeluarkan banyak kertas. (2) lebih praktis dan
ekonomis. (3) lebih efisien dalam penggunaan waktu.
Guru BK tidak perlu waktu lama untuk menginput data
mentah. (4) data mentah lebih aman tersimpan dalam
google drive. Sedangkan kelemahan pengumpulan data
berbasis TI yang online adalah (1) data yang masuk
masih acak dan perlu disesuaikan dengan daftar presensi
siswa. (2) jika listrik mati maka need asesmen berbasis
online tidak bisa dilakukan

KB 4 :
d. Perumusan Tujuan Layanan BK
Penentuan tujuan adalah hal yang paling mendasar pada
perencanaan program bimbingan dan konseling. Tujuan
layanan bimbingan dan konseling adalah arah yang ingin
atau hendak dicapai dari penyelenggaraan bimbingan dan
konseling yang telah direncanakan
a. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan. Pertama
mengkaji kebutuhan atau masalah peserta didik yang
nyata di lapangan (asesmen kebuhan dan masalah
peserta didik). Kedua, mengkaji harapan sekolah dan
masyarakat terhadap peserta didik secara ideal. 171 b.
Penentuan prioritas ini akan memudahkan guru BK
dalam membuat tujuan layanan progam BK. Dalam
menentukan prioritas guru BK diharapkan mampu
menentukan kebutuhan bersadarkan penting dan
mendesak, penting dan tidak mendesak, mendesak tetapi
tidak penting dan kebutuhan tidak mendesak dan tidak
penting. c. Berdarakan kebutuhan peserta didik Guru BK
mampu mendiskripsikan ke dalam empat bidang
bimbingan dan komponen layanan BK yaitu bimbingan
pribadi, sosial, belajar dan karir. Selain itu juga
komponen layanan dasar bimbingan, layanan responsif,
layanan perencanaan individual dan peminatan serta
dukungan sistem. d. Penentuan tujuan adalah hal yang
paling mendasar pada perencanaan program bimbingan
dan konseling. Tujuan layanan bimbingan dan konseling
adalah arah yang ingin atau hendak dicapai dari
penyelenggaraan bimbingan dan konseling yang telah
direncanakan.

Daftar materi yang sulit KB 3 :


dipahami di modul ini
Aplikasi Ms.Exel untuk menganalisis data Non
Tes
Daftar materi yang sering Pengadministrasian tes
mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai