b. Teknik Tes
1. Pengertian
- Tes adalah suatu alat atau metode pengumpulan
data yang sudah distandardisasikan untuk
mengukur/mengevaluasi salah satu aspek
ability/kemampuan atau kecakapan dengan jalan
mengukur sampel dari salah satu aspek tersebut.
- Tes adalah instrumen yang dirancang untuk
mengukur atribut tertentu dari seorang individu,
seperti tingkat pengetahuan atau keterampilan,
fungsi intelektual, bakat, minat atau preferensi,
nilai-nilai, ciri-ciri kepribadian, gejala psikologis,
tingkat fungsi, dan sebagainya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dalam bimbingan dan konseling
adalah proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan
dan penyimpanan dokumen-dokumen yang ada atau
catatan-catatan yang tersimpan baik misalnya
berupa catatan transkip nilai atau rapor, daftar
riwayat hidup, riwayat pendidikan, kartu pribadi
siswa, rekaman konseling, keadaan ekonomi
keluarga siswa, riwayat keluarga siswa, dan lain
sebagainya.
5. Sosiometri
Sosiometri banyak digunakan untuk
mengumpulkan data tentang dinamika kelompok.
Sosiometri juga dapat digunakan untuk mengetahui
popularitas seseorang dalam kelompoknya,
menyelidiki kesukaan seseorang terhadap teman
sekelompoknya, baik dalam pekerjaan, sekolah
maupun teman bermain, menyelidiki ketidaksukaan
terhadap teman sekelompoknya.
5. Metode kreatif
Contoh metode pembelajaran kreatif yaitu:
a) Biblio Edukasi
teknik biblio-konseling menjadi 2 tipe
yaitu: Affective Biblio-counseling dan
Cognitive Biblio-counseling
b) Cinema Edukasi
Proses terapi, dalam hal ini termasuk
didalamnya:
(1) Menonton film
(2) Identifikasi emosi
(3) Eksplorasi Karakteristik Perilaku
(4) Eksplorasi diri
(5) Follow up/tindak lanjut
c) Structure Learning Approach
SLA terdiri dari empat komponen yaitu
(1) Instruction,
(2) Modeling,
(3) Behavior Rehearsal,
(4)Feedback, dan Transfer Of Training
b) Pembahasan Topik
Adalah sebagai upaya preventif agar
terhindar dari permasalahan yang
dibahas.
1) Layanan Peminatan
Adalah program kurikuler yang disediakan
untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat
dengan pemusatan, perluasan dan atau
pendalaman mata pelajaran dan atau muatan
kejuruan.
Peminatan terdiri dari:
- Peminatan Akademik
- Peminatan Kejuruan
- Lintas Minat
- Pendalaman Minat
2) Peran orangtua:
- Mencermati rekomendasi peminatan
dari Guru BK
- Menggunakan rekomendasi peminatan
sebagai bahan pertimbangan memilih
sekolah lanjutan
c. Kegiatan Kolaborasi
Program bimbingan dan konseling di sekolah
dan atau guru bimbingan dan konseling
menggunakan model kolaboratif sebagai dasar
mereka.
Kolaboratif adalah proses dimana dua individu
atau kelompok bekerjasama untuk tujuan
bersama saling menguntungkan atau hasil yang
diinginkan
b) Tahapan Konseling
Ada empat tahap konseling Psikoanalisis
yaitu:
(1) Tahap pembukaan
(2) Pengembangan transferensi
(3) Bekerja melalui transferensi
(4) Resolusi transferensi
c) Teknik Konseling
(1) Asosiasi bebas
(2) Penafsiran
(3) Analisis mimpi
(4) Analisis resistensi
(5) Analisis transferensi
(6) Analisis kepribadian
(7) Hipotesis
b) Tahapan Konseling
- Menciptakan kondisi dan hubungan
fasilitatif
- Memberikan kebebasan konseli untuk
mengekspresikan perasaannya
- Mengidentifikasi perasaan konseli
- Mengembangkan pemahaman konseli
- Merefleksikan pengamatan untuk terbuka
pada perubahan
c) Teknik Konseling
- Acceptance (penerimaan)
- Lead/ Open Question (teknik bertanya)
- Restatement dan Paraphrasing
(Pengulangan penyataan dan Parafrase)
- Reflection of thoughts and feelings
(pemantulan pikiran dan perasaan)
- Clarification (klarifikasi)
- Confrontation (Konfrontasi)
- Reassurance (penguatan/dukungan)
- Summary (merangkum)
b) Tahapan Konseling
(1) Fase pertama, konselor mengembangkan
pertemuan konseling
(2) Fase kedua, konselor berusaha
meyakinkan dan mengkonsidikan klien
(3) Fase ketiga, konselor mendorong klien
untuk mengatakan perasaan-perasaannya
pada saat ini
(4) Fase keempat, dalam situasi ini klien
secara sadar dan bertanggung jawab
memutuskan untuk “melepaskan” diri
dari konselor, dan siap untuk
mengembangan potensi dirinya.
b. Tahapan Konseling
Proses konseling REB memiliki tahapan atau
prosedur sebagai berikut
1) Pembinaan hubungan konseling
2) Tahapan pengelolaan pemikiran dan cara
pandang
3) Tahap pengelolaan emosi atau afektif
4) Tahap pengelolaan tingkah laku
c. Teknik Konseling
Teknik Konseling dengan Pendekatan
Rational Emotive Behavioral (REB)
dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu
1) Teknik Kognitif, terdiri dari:
- Mempertanyakan keyakinan irasional
- Pekerjaan rumah kognitif
- Mengubah gaya berbahasa seseorang
- Metode pendidikan psikologi
b. Tahapan Konseling
Prosedur konseling Behavior meliputi:
(1) Pembinaan hubungan baik
(2) Identifikasi masalah
(3) Merumuskan tujuan
(4) Implementasi teknik
(5) Evaluasi dan Pengakhiran
c. Teknik Konseling
(1) Teknik untuk meningkatkan tingkah laku
antara lain:
- Penguatan Positif
- Kartu Berharga
- Pembentukan tingkah Laku
- Kontrak Perilaku
- Modeling
b. Tahapan Konseling
Prosedur pendekatan konseling realitas
dilaksanakan dalam sistem WDEP yaitu:
W : Wonts and Need (Kebutuhan-kebutuhan
dan Keinginan-keinginan)
D : Doing (Melakukan)
E : Evaluation (Penilaian)
P : Planning (Perencanaan)
c. Teknik Konseling
(1) Metafora
(2) Konfrontasi
(3) Teknik Paradoksikal
(4) Pengembangan Keterampilan
(5) Renegosiasi
(6) Menggunakan Kata Kerja
b. Tahapan Konseling
Secara umum prosedur atau tahapan
pelaksanaan SFBC menurut Corey (2016)
sebagai berikut:
(1) Pada tahap ini konselor melakukan
aktivitas sebagai berikut:
(a) penciptaan kondisi fasilitatif dan
kolaboratif,
(b) pembicaraan topik netral, dan
(c) penjelasan proses konseling
(2) Konseli diberikan kesempatan untuk
memaparkan masalah-masalah mereka
yang dimungkinkan adanya solusi.
(3) Konselor berkolaborasi dengan konseli
dalam membangun tujuan-tujuan yang
dibentuk secara spesifik dengan baik
secepat mungkin.
(4) Konselor menanyakan konseli tentang
saat di mana masalah sudah tidak ada atau
saat masalah terasa agak ringan.
(5) Di akhir setiap percakapan membangun-
solusi (solution-building)
b. Tahapan Konseling
Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh
konselor naratif dalam melaksanakan
konseling adalah sebagai berikut (Corey,
2016):
(1) Membangun hubungan baik.
(2) Berkolaborasi dengan konseli dengan
membuat kesepakatan secara bersama
untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi.
(3) Memunculkan masalah yang menjadi
keluhan konseli sekaligus mengeksplorasi
strategi penyelesaiannya.
(4) Melakukan asesmen dan mengidentifikasi
bagaimana masalah tersebut mengganggu
konseli.
(5) Menetapkan tujuan
(6) Menemukan bukti historis untuk
mendukung pandangan baru dari konseli
(7) Meminta konseli untuk berspekulasi
mengenai masa depan
(8) Menemukan atau menciptakan dukungan
untuk memahami dan mendukung cerita
baru.
(9) Evaluasi terkait dengan perubahan-
perubahan pada diri konseli.
(10) Pengakhiran
c. Teknik Konseling
(1) Pertanyaan dan Pertanyaan Lagi
(2) Eksternalisasi dan Dekonstruksi
(3) Mencari Hasil Unik
(4) Cerita Alternatif dan Penulisan Ulang
(5) Mendokumentasikan Bukti
b. Tahapan Konseling
Terdapat empat tahap yang perlu
dilewati dalam proses konseling impact
berdasarkan karakteristik map, yakni
konsep RCFF-C. Empat tahap
berdasarkan konsep RCFF-C yang
dimaksud dijelaskan sebagai berikut:
1) Fase Rapport (R) menunjukkan fase
membangun hubungan yang genuine
dan saling percaya antara konselor
dan konseli.
2) Fase Contract (C) merujuk pada
persetujuan baik secara implisit
ataupun eksplisit antara konselor dan
konseli dalam menetapkan tujuan
sesi konseling.
3) Fase Focus (F) merujuk pada tahapan
yang bertujuan membantu konseli
untuk fokus pada suatu topik atau isu
tertentu selama sesi konseling.
4) Fase Funnel (F) merujuk pada tahap
mendiskusikan sebuah isu dengan
cara tertentu sampai tercapai tingkat
pemahaman (insight) baru yang lebih
dalam.
5) Fase Closing (C) merupakan fase di
mana konseli merangkum apa yang
telah dipelajari dan membicarakan
bagaimana konseli akan
menggunakan informasi yang
diperolehnya setelah sesi konseling
berakhir.
c. Teknik Konseling
Beberapa jenis teknik konseling kreatif
yang dapat digunakan dalam tahap focus
dan funnel (Jacobs, 1992) seperti:
(1) Menggunakan props/ perangkat kreatif.
(2) Menggunakan kursi
(3) Menggunakan gerakan (movement)
(4) Menggunakan tulisan dan gambar
(5) Menggunakan analogi dan fantasi
B. Layanan Konsultasi
1. Konsep Dasar
Layanan konsultasi berarti sebuah proses
berbagi informasi dan ide kepada individu atau
sekelompok individu untuk menggabungkan
pengetahuan menjadi pola, membuat
kesepakatan menjadi keputusan dan yang
menjadi langkah berikutnya yang perlu
dilakukan.
D. Layanan Advokasi
1. Konsep Dasar
Layanan advokasi melibatkan beberapa
proses di antaranya mengidentifikasi
individu maupun kelompok yang pada
umumnya dapat meningkatkan kemampuan
mereka namun mengalami hambatan dalam
bentuk keadilan sosial, selain itu indvidu
maupun kelompok yang layak menerima
layanan advokasi adalah populasi yang
mengalami masalah dalam keadilan sosial
(Lewis et al., 1998).
2. Kompetensi Konselor dalam Bidang
Advokasi:
a) Kompetensi disposisi atau kualifikasi
pribadi, selain itu konselor juga harus
b) Kemiliki pengetahuan dan juga
c) Keterampilan yang diperlukan untuk
membuat layanan advokasi berjalan
efektif.