Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Bimbingan dan
Konseling Pendidikan Islam
Oleh:
MARTINA FIRDAYANTI
NPM : 1611080196
Skripsi
Oleh:
MARTINA FIRDAYANTI
NPM : 1611080196
ii
iii
iv
MOTTO
1
Departemen Agama RI, Musshaf Aisyah: Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Hilal,
2010
v
PERSEMBAHAN
1. Orang tua saya yang tercinta, bapak Purwanto dan ibu Hartina wati yang
telah memberikan kasih sayangnya dengan sepenuh hati kepada saya dan
telah mendidik saya serta senantiasa selalu mendo’akan saya untuk meraih
kesuksesan.
2. Adik saya yang sangat saya sayangi, Jihan Akhifa Naila yang selalu
untuk belajar istiqomah dan berfikir serta bertindak lebih baik, dan juga
mencapai kesuksesan.
vi
RIWAYAT HIDUP
Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur. Penulis adalah anak pertama dari
Belitang, Kabupaten Oku Timur pada Tahun 2004 sampai tahun 2006 , kemudian
Belitang, kabupaten OKU Timur dari tahun 2006 sampai tahun 2010, kemudian
OKU Timur dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, kemudian melanjutkan
SMA Negeri 1 Belitang, kecamatan Belitang, kabupaten OKU Timur dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2016. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa program
Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Tahun Ajaran
2016/2017.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang,
segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan
orang tua, bapak Purwanto dan Ibu Hartina Wati yang tidak pernah berhenti
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
jajaranya.
2. Dr, Hj. Rifda El Fiah, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan
viii
3. Rahma Diana, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Bimbingan dan
Lampung.
kesabaran.
skripsi.
ix
9. Siti Nur Halimah, S.Pd selaku guru Bimbingan dan Konseling di SMA
ini bermanfaat.
MARTINA FIRDAYANTI
NPM. 1611080196
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
xi
3. Tujuan Pendekatan Cognitive Behavior Therapy ................ 21
4. Fokus Pendekatan Cognitive Behavior Therapy .................. 22
5. Aspek Pendekatan Cognitive Behavior Therapy ................. 23
6. Prinsip Pendekatan Cognitive Behavior Therapy ................ 23
7. Proses Pelaksanaan Cognitive Behavior Therapy ................ 27
8. Kelebihan Pendekatan Cognitive Behavior Therapy ........... 28
9. Kekurangan Pendekatan Cognitive Behavior Therapy ........ 28
B. Teknik Shapping ......................................................................... 29
1. Pengertian Teknik Shapping ................................................ 29
2. Aspek Teknik Shapping ....................................................... 31
3. Langkah Penerapan Teknik Shapping ................................. 31
4. Penerapan Perencanaan Teknik Shapping ........................... 32
5. Faktor Keefektivitasan Teknik Shapping ............................ 33
C. Keterampilan Komunikasi Interpersonal .................................... 35
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal.................................. 35
2. Pentingnya Komunikasi Interpersonal ................................. 36
3. Keterampilan Dasar Komunikasi Interpersonal................... 37
4. Proses Komunikasi Interpersonal ........................................ 39
5. Meningkatkan Komunikasi Interpersonal ............................ 42
D. Layanan Konseling Kelompok ................................................... 44
1. Pengertian Konseling Kelompok .......................................... 44
2. Perbedaan Konseling Kelompok dan Bimbingan Kelompok 45
3. Tujuan Konseling Kelompok ................................................ 46
4. Asas-asas Konseling Kelompok ........................................... 46
5. Tahap Konseling Kelompok ................................................. 48
6. Kelebihan dan Kekurangan Konseling Kelompok ............... 50
E. Kerangka Berfikir ....................................................................... 53
F. Hipotesis ..................................................................................... 55
G. Penelitian Relevan ...................................................................... 55
xii
BAB III METODE PENELITIAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Profil Sekolah ....................................................................................... 1
2. Angket Komunikasi Interpersonal ....................................................... 2
3. Uji Validasi .......................................................................................... 3
4. Rencana Pelaksanaan Layanan ............................................................ 4
5. Hasil Uji Wilcoxon .............................................................................. 5
6. Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 6
7. Surat Balasan Penelitian....................................................................... 7
8. Daftar Hadir Peserta Didik Dalam Konseling ...................................... 8
9. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ........................................................ 9
10. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ................................................... 10
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan mahluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri, dan dalam
kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan orang lain, dan Allah juga
1
Departemen Agama RI, Musshaf Aisyah: Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Hilal,
2010
1
2
yang baik maka hubungan antara peserta didik ataupun hubungan antara
peserta didik dan seluruh warga sekolah akan terjalin secara efektif.
bermanfaat akan diperoleh dan orang yang memiliki ilmu tidak akan
merugi di dalam kehidupanya, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam
2
Ibid
3
zaman.
tumbuh ke tahap dewasa. Pada masa ini anak remaja mulai memiliki
dijelaskan dalam al-qur’an surat ali- imran ayat 101, yang berbunyi:
3
Mohamad Ali dan mohamad asrori, Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik,
(Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2011), h.9
6
agar bergaul dengan orang-orang yang berpegang teguh pada agama agar
para umatnya tidak menjadi seseorang yang kafir, Allah telah member
petunjuk kepada umatnya untuk menuju jalan yang lurus. Dan Allah juga
orang yang jujur dan benar, seperti di jelaskan dalam Al-Qur’an surat at-
yang ada. Pada masa remaja juga seseorang akan menunjukkan jati
4
Departemen Agama RI, Mushaf Aisyah: Al-Quran dan Terjemahan, (Jakarta: Penerbit
Hilal, 2010),
5
Ibid
7
yang rawan dalam situasi sosial terutama soal bagaimana cara remaja
remaja tidak percaya diri, dalam berbicara atau memberikan saran serta
6
jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 10 No.2 Vivit Puspita Dewi, 2018, “ Meningkatkan
Keterampilan Komunikasi Interpersonal Pada Siswa Yang Memiliki Kecenderungan Adiksi Situs
Jejaring Sosial. 2 Juli 2018,h. 108
8
lain:
1. Keterbukaan (Openness);
2. Empati (Empathy);
3. Sikap Mendukung (Supportiveness);
4. Sikap positive (Positiveness);
5. Kesetaraan (Equality).8
memberikan informasi.
individu masih di bangku sekolah dan pada saat proses belajar mengajar.
7
Devito.J , Agus Maulana. Komunikasi Antar Manusia. (Jakarta: Profesional Book,
2011), h.18
8
Evita Sari, “Efektifitas Konseling Sebaya Dengan Teknik Shaping Untuk
Meningkatakan Komunikasi Interpersonal Peserta didik kelas XI Di SMA Taman Siswa Teluk
Betung Semestrr Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018”, h.21
9
dan Bandura. 9
laku individu.
dapat dipelajari, tingkah laku yang terdahulu atau yang lama dapat diganti
dengan tingkah laku yang baru, dan setiap individu memiliki potensi untuk
perlaku yang salah. Selain itu, manusia dipandang sebagai individu yang
juga mengontrol prilakunya, dan dapat belajar tingkah laku baru atau dapat
9
Gantina Komala Sari, Eka Wahyuni dan Karsih, Teori dan Teknik Konseling (Jakarta:
PT. Indeks ,2018), h.141
10
langsung setiap kali tingkah laku ditampilkan. Tingkah laku diubah secara
diharapkan bisa memahami dan mengerti maksud tindakan orang lain dan
10
Ibid. h, 169-170
11
Andi Thahir dan Deska Oktaviana, Pendekatan Konseling Behavior Dengan Teknik Self
Control Untuk Mengurangi Kebiasaaan Merokok Pada Peserta Didik di SMA Negeri 13 Bandar
Lampung, vol. 03(1); 2016; 29-40, Februari 2016
11
diperoleh dari wawancara oleh peneliti dengan guru BK pada hari selasa
Bandar Lampung, pada kelas XI IIS 1 masih banyak peserta didik yang
Tabel 1
Data Keterampilan komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas XI IIS 1
SMA Negeri 4 Bandar Lampung
No Nama Masalah Komunikasi Interpersonal Peserta Didik
Inisial
Sikap Sikap
Peserta Keterbukaan Empati Kesetaraan
Mendukung positif
Didik
1. MBS √ √ - - -
2. DNS √ - - √ -
3. MT √ - √ - -
4. RF - √ - √ -
Sumber: Dokumentasi Guru BK Tentang Keterampilan Komunikasi
Interpersonal Peserta Didik Kelas XI IIS 1 SMA Negeri 4
Bandar Lampung
kelasnya. Hal ini juga dapat diperkuat dengan hasil observasi saat peneliti
melakukan PPL dan hasil wawancara dari guru BK. Hasil observasi dan
permasalahan pada setiap indikator yang diberi tanda centang (√). Data
dapat diketahui bahwa masih ada peserta didik yang memiliki komunikasi
tersebut.
12
Sumber, Guru BK, Wawancara Guru BK SMA Negeri 4 Bandar Lampung, Pada
Tanggal 22 Oktober 2019
13
Ajaran 2019/2020”
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
Didik”
D. Rumusan Masalah
Bandar Lampung?
E. Tujuan
Lampung”.
F. Kegunaan Penelitian
2. Kegunaan praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini ialah hasil dari penelitian ini
permasalahan yang dialami konseli dan juga dari penelitian ini dapat
penelitian ini lebih jelas, ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:
Subjek dalam penelitian ini ialah peserta didik kelas XI IIS 1 SMA
LANDASAN TEORI
manusia. Asumsi dasarnya ialah bahwa tingkah laku itu tertib serta
tingkah laku lama dapat diganti dengan tingkah laku yang baru.
17
18
laku dapat dipelajari dan di ubah serta dipelajari. Individu sendiri yang
lakukan. Serta keadaan ataupun situasi masa lalau dan keadaan masa
3
Gantina Komalasari, Eka Wahyuni, Karsih. 2018, Teori dan Teknik Konseling. Jakarta:
PT.Indeks, hal.152
4
Ibid, hal.141
19
situasi lingkunganya.
emosi, prilaku dan psikologi. CBT berpusat pada pikiran bahwa orang
5
Departemen Agama RI, Mushaf Aisyah: Al-Quran dan Terjemahan, (Jakarta: Penerbit
Hilal, 2010)
6
Sa’adah and Rahman, “Konsep Bimbingan Dan Konseling Cognitive Behavior Therapy
(Cbt) Dengan Pendekatan Islam Untuk Meningkatkan Sikap Altruisme Siswa.”
20
prilakunya.
7
Gantina Komalasari, eka wahyuni, Karsih, 2018, Teori Dan Teknik Konseling. Jakarta:
PT.Indeks, h.140
8
Matson, Jhony L & Thomas H. Olendick Enhancing Chilrdren’s Social Skil Assesment
and Training. (New York : Pergamon press 1988), h.73
9
Bush, Jhon Winston,’’http://cognitive behevior therapy.com/basic.html. diakses pada
tanggal 14 januari 2020 pukul 09:30
21
masa lalu tidak perlu menjadi fokus penting dalam proses bimbingan
menghargai masa lalu sebagai bagian dari hidup konseli dan membuat
konseli agar bisa menerima masa lalunya sebagai acuan untuk merubah
masa lalunya yang buruk menjadi lebih baik lagi dan agar individu
therapy lebih banyak bekerja pada keadaan cognitive saat ini untuk
positif.10
10
Oemarjoedi,A Kasandra. Pendekatan Cognitive Behevior Therpy dalam Psikoterapi
(Jakarta:Kreatif Media 2003), h.196
22
11
Gantina Komalasari, Eka Wahyuni, Karsih. 2018, Teori dan Teknik Konseling. Jakarta:
PT.Indeks, h.156
12
Ibid
23
melihat individu dengan masa depannya dari pada masa lalunya. Fokus
apa yang sering dilakukan oleh individu disebut juga desngan perilaku
proses konseling pada setiap sesi konseling serta agar konselor tepat
konseling.
terstruktur. Struktur ini terdiri dari tiga bagian konseling. Bagian awal
ialah menganalisis perasaan dan emosi yang ada dalam diri konseli,
konseli untuk merasa lebih baik secara emosional, tingkah laku serta
tiga sampai lima kali sesi konseling, langkah keempat ialah fokus
14
Beck,Judit S. Cognitive Behevior Therapy (New york the Guildford Press, 2003), h.571
28
selama lima sampai tujuh kali sesi konseling langkah keenam ialah
agar bisa memberikan gambaran yang lebih jelas dan lebih mendukung
B. Teknik Shapping
17
Untuk et al., “Jurnal Psikologi Tabularasa Volume 10, No.2, Oktober 2015,h.236 -247”
18
Wati and Hastuti, “Pengaruh Teknik Shapinguntuk Membentuk Kemampuan
Menggosok Gigi Secara Mandiri Pada Siswa Tunagrahita Sedang.”
19
Ibid.
31
b. Jumlah, ialah durasi atau waktuu dari sebuah tingkah laku tertentu.
diberikan.
mempengaruhi lingkungan. 20
20
Pendidikan et al., “TERHADAP KECEMASAN BERPISAH PADA ANAK E-Journal
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha.”
32
21
SM Zain, Bimbingan dan Konseling Islam Dengan Teknik Shaping Untuk Mengatasi
Remaja Yang Melalaikan Sholat, Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 2015, Diunduh Pada
Tanggal 02 Oktober 2019 Pukul 20.13 h. 44
33
hasil.
22
Gantina Komalasari, Eka Wahyuni, Karsih. 2018, Teori dan Teknik Konseling. Jakarta:
PT.Indeks, h.170-171
34
perilaku akhir. Contoh pada anak mengucap kata daddy. Mulai dari
menetap.
jaraknya.
konseling ini dapat tercapai, dan juga konselor memiliki peran untuk
berkomunikasi.
ialah hubungan timbale balik antara guru dengan peserta didik dalam
diperlukan adanya komunikasi yang baik dan interaksi yang aktif antar
pesan dari seseorang individu dan diterima oleh individu lain dengan
24
Kamaruzzaman, Analisis Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa, Program
Studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Pontianak. Vol. 2 No.2, Juli – Desember 2016
36
atau komunikan terjadi pada saat itu juga pada saat komunikasi
berlangsung.26
25
Galih Wicaksono dan Najlatun Naqiyah, Penerapan Teknik Bermain Peran Dalam
Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X
Multimedia SMK IKIP Surabaya.
26
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling, Penerapan Teknik Bermain Peran Dalam
Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X
Multimedia SMK IKIP Surabaya,
37
komunikasi interpersonal.
27
Pera Agustina, Peningkatan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Dengan
MenggunakanLayanan Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Pada Peserta Didik Kelas
VIII, (JurnalSkripsi Program Stara 1 Universitas Lampung, 2016), h. 26
38
a. Kererampilan menerima;
b. Keterampilan memperhatikan;
c. Keterampilan merespon;
d. Keterampilan merefleksi perasaan;
e. Keterampilan memberikan penguatan;
f. Keterampilan mendengarkan;
g. Keterampilan bertanya. 29
juga harus bisa saling percaya dan membuka diri. Individu juga harus
28
Putu Ari Dharmayanti, Teknik Role Playing Dalam Meningkatkan Keterampilan
Komunikasi Interpersonal Siswa SMK, 2013, h. 257 Tersedia: http://ejournalunese.ac.id
29
Ni Nyoman Oktavia Ayu dkk, Efektivitas Konseling Behavioral Teknik Penguatan
Positifdan Teknik Pencontohan Untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi
Siswa KelasVII SMP Laboratorium Undiksha Singaraja Semester Genap Tahaun Pelajaran
2013/2014, Jurnal Online Bimbingan Dan Konseling Volume: Vol : 2 No : 1 Tahun 2014
39
Langkah 1 Langkah 6
Keinginan Umpan
Berkomunikasi Balik
Gambar 1
Proses Komunikasi Interpersonal
40
sebagai berikut:
c. Pengirim Pesan
d. Penerimaan Pesan
komunikan.
memahami pesan.
f. Umpan Balik
telah dikirim oleh komunikator dan tahapan yang terakhir yaitu umpan
30
Pera Agustina, Peningkatan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Dengan
MenggunakanLayanan Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Pada Peserta Didik Kelas
VIII, (JurnalSkripsi Program Stara 1 Universitas Lampung, 2016), h. 26
42
kesetaraan (equality).31
a. Keterbukaan (openness)
31
Srie Wahyuni Pratiwi dan Dina Sukma, Komunikasi Interpersonal Antar Siswa Di
SekolahDan Implikasinya Terhadap Bimbingan dan Konseling, KONSELOR__Jurnal Ilmiah
Konseling Volume 2 Nomor 1 2013,
32
Suciati, Komunikasi Interpersonal Sebuah Tinjauan Psikologis Dan Persepektif Islam,
Buku Litera Yogyakarta, 2015, h.2
43
b. Empati (empathy)
untuk merasakan suatu hal yang orang lain raasakan, dan juga
lain, seolah-olah hal yang dialami oleh orang tersebut juga dialami
33
Ni Made Rahmi Suryawati, Konseling Sebaya Untuk Meningkatkan Empati Siswa,
Jurnal Konseling Sebaya 2015, h.205
34
Ibid, h.55
35
Ibid, h.56
44
e. Kesetaraan (equality)
menunjukkan kesetaraan.36
dengan orang lain, mungkin ada seeorang yang lebih pandai, lebih
prilaku yang ada dalam diri individu, baik perilaku verbal maupun
lebih dari satu orang) dan ada konseli (yang jumlahnya minimal dua
38
Prayitno, Amati Erman.2013, Dasar-dasar Bimbingan & Konseling, Jakarta: PT.
Rineka Cipta. h. 311
39
Kurnanto Edi, 2013. Konseling Kelompok, Bandung: Alfabeta,h.7
40
Putri dan wahyuni.”Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Perilaku Asertif Di SMP
Srijaya-Negara”
46
a. Asas Kerahasiaan
41
Fahmi and Slamet, “Layanan Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Rasa Percaya
Diri Siswa Smk Negeri 1 Depok Sleman.”
47
b. Asas Kesukarelaan
c. Asas Keterbukaan
d. Asas Kegiatan
kelompok.
e. Asas Kenormatifan
pendapat.
48
f. Asas Kekinian
a. Prakonseling
b. Tahap Permulaan
Pada tahap ini tujuan yang ingi dicapai ialah para anggota
42
Fahmi, “Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Smk Negeri 1 Depok Sleman
Yogyakarta.”
49
c. Tahap transisi
Tahap transisi disebut juga tahap peralihan, pada tahap ini konselor
d. Tahap kerja
Tahap kerja atau yang bisa disebut dengan tahap kegiatan. Tahap
e. Tahap akhir
Pada tahap ini juga umpan balik dianggap sangat penting untuk
belum sesuai. Tahap akhir juga dianggap sebagai tahap melatih diri
f. Pascakonseling
1. Kelebihan
43
Namora Lumongga Lubis Hasnida, Konseling Kelompok. Jakarta: Kencana 2016, h.80
51
konseling kelompok.
oleh konseli lain dan merasa termotivasi oleh umpan balik tersebut.
2. Kekurangan
kelompok.
hatinya secara jujur dan terbua dengan konseli lain yang ada dalam
kelompok.
sebagaimana mestinya.
E. Kerangka Berfikir
dideskripsikan.46
45
ibid
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta 2009, hal.60
54
Pendekatan
Cognitive Behavior Therapy Teknik Shapping
(CBT)
Meningkatkan Keterampilan
Konseling Kelompok
Komunikasi Interpersonal
Gambar 2
Pengaruh Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Cognitive Behavior
Therapy (CBT) Menggunakan Teknik Shapping Untuk Meningkatkan
Keterampilan Komunikai Interpersonal Peserta Didik
55
F. Hipotesis
didik.
G. Penelitian Relevan
47
ibid, h.64
56
2017/2018.
Ajaran 2016/2017
dan mengganti pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih positif maka
menangani masalah konsep diri rendah dan pola pikir negatif pada
klien.
didik yaitu 60% dari jumlah peserta didik kelas VIII yang berjumlah
permasalahan yang akan diteliti pada penelitian kali ini. Serta teknik
Beck,Judit S. 2003, Cognitive Behevior Therapy , New York: the Guildford Press
Gantina Komala Sari, Eka Wahyuni dan Karsih. 2018, Teori dan Teknik
Konseling, Jakarta: PT. Indeks
Gerald Corey, 2013, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT.
Refika Aditama
Srie Wahyuni Pratiwi dan Dina Sukma, 2013, Komunikasi Interpersonal Antar
Siswa Di SekolahDan Implikasinya Terhadap Bimbingan dan Konseling,
KONSELOR__Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1
Willis Sofyan, 2017, Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta