Anda di halaman 1dari 5

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Nama : Rosi Lisma Rahayu

Judul Modul Asesmen Kebutuhan Peserta didik dan sekolah


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Tahap dan Karakteristik Perkembangan
Peserta didik.
2. Tekhnik Asesmen Kebutuhan Peserta didik
3. Analisis Hasil Asesmen Berbasis Tekhnologi
informasi
4. Perumusan Tujuan Layanan Bimbingan dan
Konseling
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Garis besar
1. Tahap dan karakteristik perkembangan peserta didik
materi yang
dipelajari Tahap dan karakteristik perkembangan pribadi - sosial peserta
didik.
Aspek fisik,
Pada masa remaja aspek fisik berkembang secara cepat ditandai
dengan bertambah tinggi badan secara cepat tetapi pertambahan berat
lebih sulit diperkirakan karena besarnya pengaruh faktor luar; seperti
kondisi sosial ekonomi, pengaruh komposisi dan gizi makanan (Ahman,
2014: 41).
Aspek sosioemosi dan moral
Pada masa ini remaja dihadapkan dengan pencarian jati diri (Desmita,
2009: 44). Salah satu tugas perkembangan selama masa remaja adalah
menyelesaikan krisis identitas, sehingga diharapkan terbentuk suatu
identitas diri yang stabil pada akhir remaja. Remaja yang berhasil
mencapaisuatu identitas diri yang stabil akan memperoleh suatu
pandangan yang jelas tentang dirinya, memahami perbedaan dan
persamaan dengan orang lain, memahami kelebihan dan kekurangan
dirinya, penuh percaya diri, tanggap terhadap berbagai situasi, mampu
mengambil keputusan penting, mampu mengantisipasi masa depan, serta
mengenal perannya dalam masyarakat.
Aspek kesadaran agama
Perkembangan kemampuan berfikir remaja mempengaruhi
perkembangan pemikiran dan keyakinan agama. Pada awal remaja
kepercayaan kepada Tuhan kadang – kadang sangat kuat, akan tetapi
kadang-kadang sangat berkurang yang terlihat pada cara ibadahnya
kadang rajin dan kadang malas hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang berasaldari dalam diri maupun luar individu.
Tahap dan karakteristik perkembangan belajar peserta didik
Pada aspek belajar, menurut Piaget masa remaja berada pada tahap
pemikiran operasional formal yaitu suatu tahap perkembangan kognitif
yang dimulai dari usia kira-kira 11 atau 12 tahun dan terus belanjut
sampai remaja mencapai dewasa.
Tahap dan karakteristik perkembangan karier peserta didik
Pada aspek karir, masa remaja mempersiapkan memilih dan
mempersiapkan diri untuk sebuah pekerjaan, mendapatkan pengalaman
kerja pertama yang akan dijadikan dasar bagi pilihan kerja selanjutnyadan
untuk memastikan kemandirian ekonomi di masa depan.
Tugas - tugas perkembangan peserta didik dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan
Faktor- factor yang mempengarhui perkembangan peserta didik secara
umu dibagai menjadi dua yaitu factor internal dan ekternal. menurut
Teori ekologi memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi
oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan
lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Informasi
lingkungan tempat tinggal anak akan menggambarkan, mengorganisasi,
dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.
Berofenbrenner menyebutkan adanya lima sistem lingkungan berlapis
yang saling berkaitan, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem,
makrosistem, dan kronosistem. Kelima sistem inilah yang mempengaruhi
perkembangan peserta didik.

2. Tekhnik Asesmen Kebutuhan Peserta didik


Konsep Dasar Asesmen
Pengertian Menurut Drummond, R. J., & Jones, K. D. (2010)
asesmen adalah proses mengumpulkan informasi (data) tentang konseli
dan menentukan arti dari informasi itu. Tujuan melakukan asesmen
sebagai dasar bagi guru BK dalam membuatprogam BK di sekolah.
Asesmen kebutuhan merupakan dasar dalam pembuatan progam,
asesmen yang perlu dilakukan oleh guru BK mencakup asesmen
kebutuhan peserta didik dan lingkungan peserta didik. Asesmen bila
dikaitkan dengan bimbingan dan konseling adalah suatu metode
sistematis yang dilakukan oleh guru BK untuk memahami karakteristik,
lingkungan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan konseli
melalui berbagai teknik seperti tes dan non tes (observasi, skala
penilaian, wawancara, catatan dan teknik non tes lain sehingga guru BK
memperoleh informasi secaramendalam konseli yang dilayani.
Tekhnik Asesmen Tes
Tes adalah instrumen yang dirancang untuk mengukur atribut
tertentu dari seorang individu, seperti tingkat pengetahuan atau
keterampilan, fungsi intelektual, bakat, minat atau preferensi, nilai-nilai,
ciri-ciri kepribadian, gejala psikologis, tingkat fungsi, dan sebagainya.
Berikut jenis-jenis Tes Psikologi yang bisa dimanfaatkan dalam
pelayanan bimbingan dan konseling diantaranya : Tes Intelegensi,Tes
Bakat,Tes Minat danTes Kepribadian, hanya saja tidak semua guru
memiliki kewenangan dalam melancarkan tes dan mengadministrasikan
jika tidak memiliki lisensi dari sertifikasi tes. Guru BK yang belum
memiliki kemampuan dan kewenangan dalam melancarkan dan
mengadministrasikan tes dapat bekerja sama dengan lembaga
penyelenggara tes baik biro psikologi atau lembaga terpercaya yang
sudah memiliki sertifikasi dan lisensi tes dari organisasi profesi.

Tekhnik Asesmen Non Tes


Observasi adalah kegiatan mengenali observee dengan
menggunakan pancaindra yang dilakukan secara sistematis dan
bertujuan sehingga diperoleh fakta tentang tingkahlaku siswa misalnya
saat mengerjakan tugas, proses belajar, berinteraksi dengan orang lain
maupun karakteristik khusus yang tampak dalam menghadapi situasi
atau masalah. Ada bermacam-macam bentuk observasi, bisa dilihat dari
keterlibat-an observer dalam kegiatan yang sedang dilakukan oleh
observee, bentuk lingkungan, tujuan observasi, dan tingkatan keahlian
yang diperlukan. Bentukmanapun yang digunakan seyoyanya dilakukan
dengan persiapan yang matangdalam bentuk panduan observasi.
Wawancara/Interview didefinisikan sebagai teknik pengumpulan
data dengan cara tanya- jawab lisan yang dilakukan secara sistematis
guna mencapai tujuan penelitian. Pada umumnya interview dilakukan
oleh dua orang atau lebih, satu pihak sebagai pencari data (interviewer)
pihak yang lain sebagai sumber data (interviewee) dengan
memanfaatkan saluran-saluran komunikasi secara wajardan lancar.
Sosiometri banyak digunakan untuk mengumpulkan data tentang
dinamika kelompok dan mengetahui popularitas seseorang dalam
kelompoknya, serta menyelidiki kesukaran seseorang terhadap teman
sekelompoknya, baik dalampekerjaan, sekolah maupun teman bermain.
Angket atau kuesioner didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan
atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan
dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang
diketahui dan perlu dijawab oleh responden.
Terdapat perbedaan penggunaan antara angket atau kuesioner dengan
skala psikologi. Angket digunakan untuk mengungkap data faktual atau
opini yang berkaitan dengan diri responden, sedang skala psikologi
digunakan untuk mengungkap konstrak atau konsep psikologis yang
menggambarkan aspek kepribadian individu. Untuk mengembangkan
instrumen non tes guru BK perlu memperhatikan validitas dan
reliabilitas suatu intrumen sehingga intrumen yang
dikembangkanmampu mengukur apa yang seharusnya di ukur.
3. Analisis Hasil Asesmen Berbasis Tekhnologi informasi
Pemanfaatan TI dalam BK
Perkembangan Teknologi informasi di era 4.0 berdampak pada layanan
bimbingan dan konseling. Guru BK dituntut untuk memiliki kompetensi
tool of working yaitu kemampuan literasi informasi dan kemampuan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pemanfaatan TI dalam layanan bimbingan dan konseling dapat
menggunakan dua metode yaitu online (tersambung dengan internet)
dan offline (tidak tersambung deng internet). Beberapa cara yang bisa
dilakukan secara online misalnya pemanfaatn aplikasi Web blog,
chatting, email, Media sosial untuk pengumpulan data siswa atau
melakukan layanan konseling dll. Sedangkan aplikasi yang dapat
dimanfaat secara gratis oleh guru BK salah satunya bisa menggunakan
aplikasi adalah google form.

Google form berfungsi untuk membuat berbagai formulir sesuai dengan


kebutuhan kita, misalnya kuesioner, formulir pendaftaran, daftar
kehadiran untuk kuliah online dan lain sebagainya (Prihandi,
2017).Pembuatan DCKPD juga bisa menggunakan Google Form.
Teknik analisis data hasil asesmen kebutuhan peserta didik bisa dilihat
dari butir, aspek, individu, kelas dan antar kelas.

4. Perumusan Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling


Pertama mengkaji kebutuhan atau masalah peserta didik yang
nyata di lapangan (asesmen kebuhan dan masalah peserta didik). Kedua,
mengkaji harapan sekolah dan masyarakat terhadap peserta didik secara
ideal. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi dan
merumuskan kebutuhan. Pertama, mengkaji kebutuhan peserta didik
yang nyata di lapangan. Kedua, mengkaji harapan sekolah dan
masyarakat terhadap peserta didik secara ideal (asesmen lingkungan)
(Yusuf, 2014).
Setelah guru BK mengumpulkan data kebutuhan baik yang berasal
dari peserta didik maupun lingkungan maka langkah selanjutnya adalah
guru BK perlu menetapkan prioritas kebutuhan peserta didik. Penentuan
prioritas ini akan memudahkan guru BK dalam membuat tujuan
layanan progam BK (Gibson, 2011). Penentuan prioritas ini akan
memudahkan guru BK dalam membuat tujuan layanan progam BK.
Dalam menentukan prioritas guru BK diharapkan mampu menentukan
kebutuhan bersadarkan penting dan mendesak, penting dan tidak
mendesak, mendesak tetapi tidak pentingdan kebutuhan tidak mendesak
dan tidak penting.
Berdarakan kebutuhan peserta didik Guru BK mampu
mendiskripsikan ke dalam empat bidang bimbingan dan komponen
layanan BK yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Selain itu
juga komponen layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan
perencanaan individual dan peminatan serta dukungan sistem.
Penentuan tujuan adalah hal yang paling mendasar pada
perencanaan program bimbingan dan konseling. Tujuan layanan
bimbingan dan konseling adalah arah yang ingin atau hendak dicapai
dari penyelenggaraan bimbingan dan konseling yang telahdirencanakan.
2 Daftar 1. Menganalisis data menggunakan aplikasi Ms.Excel pada data
materi yang Non Tes
sulit 2. Menetapkan Prioritas Kebutuhan Pemberian layanan kepada
dipahami di peserta didik
modul ini
3 Daftar 1. Dalam Bimbingan dan Konseling banyak jenis tes yang dapat
materi yang dimanfaatkan oleh guru BK,Namun tidak semua guru memiliki
sering wewenang dalam melaksanakan tes dan mengadminstrasikannya
mengalami dikarenakan belum memiliki sertifikat tes dan lisensi.
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai