Anda di halaman 1dari 3

KUIS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Nama : Lintang Nimas k

NPM : 2213022057

Kelas : 22B/ Pendidikan Fisika

1. Bagaimana tujuan Pendidikan yang ideal sehingga mampu diaplikasikan kepada peserta didik
nantinya?
Untuk mencapai tujuan Pendidikan yang ideal yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan pengajar dan sarana serta prasarana pendidikan
2. Mengembangkan pengelolaan sekolah
3. Digitalisasi Sekolah
4. Melakukan monitoring dan evaluasi Pendidikan
5. Mengembangkan hubungan sekolah dan masyarakat
Agar mampu dengan utuh mendidik secara efektif untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang
demokratis juga bertanggung jawab.

2. Analisis aspek komponen dasar dalam psikologi yang ditinjau dari peserta didik, proses
belajar, dan situasi belajar
Pendidikan tidak berjalan dengan baik jika tidak melibatkan psikologi. Sifat serta kepribadian
peserta didik dan pendidik dapat ditelaah dalam psikologi. Pendidikan dan psikologi tidak
dapat dipisahkan karena saling berkaitan, sehingga ada yang namanya Psikologi Pendidikan.

a. Ditinjau dari Peserta didik


Pendidik membutuhkan dasar-dasar psikologis untuk memahami perilaku peserta
didiknya, apakah peserta didiknya dalam keadaan sehat dan mampu selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung, atau dalam keadaan yang kurang baik. Jika demikian,
para pendidik sangat membutuhkan pengetahuan untuk mengatasi dan memotivasi
peserta didik tersebut agar semangat dalam belajar. Sebagai seorang pendidik perlu
diterapaknnya metode, salah satu metode yang dapat diterapkan yaitu metode
eksperimental yang berfokus pada observasi atau pengamatan terhadap suatu
fenomena yang diberikan oleh pendidik dengan syarat kondisi yang diperhatikan.
Metode ini bermaksud melihat pengaruh kondisi tertentu pada tingkah laku dan
penyikapan peserta didik.

b. Ditinjau dari Proses Belajar


Selain dasar-dasar psikologis, guru sangat perlu mengetahui perilaku peserta
didiknya, psikologis pendidikan juga menjadi sumber pengetahuan untuk pendidik
agar memperhatikan kualitas proses pembelajaran bagi peserta didik.
Seorang pendidik memang sangat membutuhkan pengetahuan seperti ini, agar dalam
proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan tentunya dapat
berhasil mencapai tujuan dengan cemerlang sesuai dengan lembaga pendidikan
itu.dan melalui metode metode psikologis juga dapat mengatasi banyak permasalahan
yang di alami selama proses belajar berlangsung .

c. Ditinjau dari Situasi Belajar


Situasi belajar yang kondusif tentunya karena adanya kerja sama antara peserta
didik,Fasilitas belajar,pendidik dan lingkungan sekitar.Psikolgis pendidikan berperan
dalam memperhatikan situasi belajar yang layak dan baik agar tercipta proses belajar
yang nyaman dan baik pula antar peserta didik dengan pendidik ataupun
sebaliknya.melalui metode metode psikologis dapat menciptakan situasi belajar yang
baik apabila penerapan metode ini di lakukan atau di realisasikan untuk
perkembangan dunia pendidikan. Dan Salah satu Kontribusi Psikologi Pendidikan
terhadap Pengembangan pendidikan adalah melalui pengembangan
Kurikulum.Pengembangan kurikulum merupakan salah satu usaha untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Pengembangan kurikulum dilaksanakan karena
pengembangan kurikulum merupakan bagian yang sangat esensial dalam proses
pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran itu tedapat empat bagian penting
dalam kurikulum meliputi: tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi.

3. Menurutmu, sebagai seorang calon guru, di aspek manakah konstribusi psikologi Pendidikan
paling kamu butuhkan?
Menurut saya, semua aspek kontribusi psikologi pendidikan sangat dibutuhkan karena saling
berhubungan dan untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik daripada sebelumnya.

4. Jelaskan teori Jean Piaget mengenai pertumbuhan dan perkembangan kognitif remaja?
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak
beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Pada
pandangan Piaget (1952),kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan
perkembangan otak dan system nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu
individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Piaget (1964) berpendapat, karena
manusia secara genetic sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat
diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan
kognitif mereka. Oleh karena itu,dia mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan
kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-kanak sampai remaja,yaitu sensori motor (0-2
tahun) dan pra operasional (2-7 tahun). Dalam teori perkembangan kognitif jean Piaget, masa
remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir konkret secara operasional ke berpikir
formal secara operasional . Remaja mulai menyadari batasan-batasan pikiran mereka. Mereka
berusaha dengan konsepkonsep yang jauh dari pengalaman mereka sendiri. Inhelder dan
Piaget (1978) mengakui bahwa perubahan otak pada pubertas mungkin diperlukan untuk
kemajuan kognitif remaja.

5. Carilah satu artikel mengenai remaja saat ini dan berikanlah komentar anda sebagai calon
guru mengenai artikel tersebut!
sumber : https://daerah.sindonews.com/read/991789/704/ngamuk-pelajar-di-kediri-tusuk-dan-
tembak-2-rekannya-dengan-senapan-angin-1673326874

kenakalan remaja antara lain mulai ketidakjujuran membolos sekolah.minum-minuman pelanggaran


Lalu lintas maupun pelanggaran Bengkulu tawuran antar pelajar atau antar kelompok Geng),
pemerasan, pencurian, perampoka4 penganiayaan, perilaku menyimpang, gaya hidup dan pergaulan
seks bebas, terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba atau NAPZA) dan
lain-lain. Diakui sejumlah ahli bahwa peningkatan kenakalan remaja antara lain akibat kurangnya
dukungan sosial dalam mengatasi sejtrmlafu problem yang mereka hadapi. Dukungan sosial
merupakansalah satu bentuk pemenuhan kebutuhan psikis bagi remaja. Shapiro (1998) berpendapat
bahwa remaja yang kurang mendapat pemenuhan kebutuhan psikis dari lingkungannya dapat
mengakibatkan remaja tumbuh dalam kesepian dan depresi, lebih mudah marah dan susah tidur, lebih
gugup dan cenderung cemas serta lebih impulsif dan agresif termasuk berbuat sejumlah kenakalan
(delinquency).

tanggungjawab semua unsur dan lembaga sosial-termasuk di dalamnya sekolah sebagai lembaga
pendidikan dan sosial-untuk bersama-sama mengantisipasi dan merespon fenomena di atas. Salah
satunya dengan membantu para remaja--baik yang sudah terlibat kenakalan maupun tidak---dalam
pemenuhan kehampaan psikologis mereka melalui langkah kongkrit dan sistematis sesuai dengan
kewenangan dan tanggungiawabnya masing-masing. Dalam hal ini,sejatinya orang tua dan institusi
keluarga merupakan yang paling bertanggungiawab, namun pada batasbatas tertentu, tanggungiawab
tersebut dititipkannya kepada lembaga pendidikan baik formal maupun non-forma.

Anda mungkin juga menyukai