Dosen pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri khas dari sesorang atau
sesuatu. Menurut Daryanto (2015:15) karakteristik merupakan suatu gaya hidup
seseorang maupun nilai yang berkembang secara teratur setiap hari yang mengacu
kepada tingkah laku yang mengarah pada kepribadian yang lebih konsisten dan
mudah dipahami. Dimana karakteristik dapat diartikan sebagai ciri yang lebih
ditonjolkan dalam berbagai aspek tingkah laku. Dengan adanya karakteristik ini
kita dapat membedakan antara orang yang satu dengan yang lainnya, atau suatu
barang dengan barang yang lain. Kaitan karateristik dengan siswa mengandung
arti bahwa setaip siswa memilki sifat atau ciri khas yang berbeda dalam hal
penguasaan pembelajaran, interaksi dalam proses pembelajaran, serta dalam
pemahaman materi pembelajaran. Karakteristik siwa akan berbeda sesuai dengan
tingkatan siswa tersebut.
Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup,
kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman
yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa
mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan
dipuja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja (mendewa-dewakan),
yaitu sebagai gejala remaja. Proses terbentuknya pendirian atau pandangan
hidup atau cita-cita hidup itu dapat dipandanga sebagai penemuan nilai-nilai
kehidupan. Sehingga nilai-nilai inilah yang nantinya akan menjadi bekal
remaja tersebut untuk menjalani kehidupan bermasyarakat.
Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak
usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada tahap perkembangan
pubertas (10-14 tahun). Menurut Desmita (2010: 36) ada beberapa karakteristik
siswa usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) antara lain:
Karakteristik siswa SMA terjadi pada masa remaja (12 – 21 tahun). Masa ini
merupakan masa peralihan anata masa kehidupan anak – anak dan masa
kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati
diri. Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu :
Dapat disimpulkan bahwa siswa SMA yang lebih tua lebih kompeten dalam
mengambil keputusan daripada siswa SMA yang lebih muda. Besarnya minat
remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan
hal ini berarti minat siswa SMA terhadap pendidikan akan dipengaruhi oleh minat
terhadap pekerjaan. Kalau siswa SMA mengharapkan pekerjaan yang menuntut
pendidikan tinggi, maka pendidikan akan dianggap sebagai batu loncatan.
Biasanya siswa SMA lebih menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya
akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.
Daftar Pustaka
Daryanto & Rachmawati, Tutik. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran
yang Mendidik. Yogyakarta: Penerbit Gava Media