1. Perkembangan peserta didik adalah mata kuliah yang mendukung kompetensi pedagogik,
jelaskan dan berikan contohnya!
2. Apa manfaat mempelajari perkembangan peserta didik, jelaskan sesuai dengan bidang
keahlian Anda!
3. Jelaskan karateristik perkembangan intelektual remaja dan bagaimana aplikasinya di
sekolah!
4. Jelaskan karateristik perkembangan emosi remaja dan bagaimana aplikasinya dalam
pendidikan!
5. Dari 10 (sepuluh) tugas perkembangan remaja yang saudara ketahui, manakah tugas
perkembangan yang saudara pandang sulit dalam menyelesaikannya? Jelaskan alasannya.
Jawaban :
1. - Memahami Peserta Didik Secara Mendalam
- Merancang Pembelajaran.
- kemampuan guru dalam merancang pembelajaran
2. usaha agar sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta
didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara
tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman
belajar terprogram alam bentuk pendidikan formal, non Formal, serta informal
di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan
optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu.
3. Intelek dan tingkah laku
Kemampuan berpikir abstrak menunjukkan perhatian seseorang pada kejadian
dan peristiwa yang tidak konkrit, seperti pilihan pekerjaan, corak hidup
bermasyarakat, pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh di
depannya, dan lain-lain. Bagi remaja, corak perilaku pribadinya di hari depan
dan corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda. Kemampuan abstraksi akan
berperan dalam perkembangan kepribadiannya. Mereka dapat memikirkan
prihal itu sendiri. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering
mengalah ke penilaian tentang dirinya tidak selalu diketahui orang lain, bahkan
sering terlihat usaha seseorang untuk menyembunyikan atau merahasiakannya.
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dan teori-teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang tua. Setiap pendapat orang
tua dibandingkan dengan teori yang diikuti atau diharapkan. Sikap kritis ini
juga ditunjukkan dalam hal-hal yang sudah umum baginya pada masa
sebelumnya, sehingga tata cara, adat istiadat yang berlaku di lingkungan
keluarga sering terjadi adanya pertentangan dengan sikap kritis yang tampak
pada perilakunya.
Egosentrisme menyebabkan kekakuan para remaja dalam berpikir dan
bertingkah laku. Persoalan yang timbul pada masa remaja adalah banyak
berhubungan dengan pertumbuhan fisik yang dirasakan mencekam dirinya,
karena menyangka orang lain berpikiran sama dan ikut tidak puas dengan
penampilannya. Hal ini menimbulkan perasaan seolah-olah selalu diamati orang
lain, perasaan malu dan membatasi gerak-geriknya. Akibat dari hal ini akan
terlihat pada tingkah laku yang kaku.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam
menghadapi pendapat orang lain, maka egosentrisme makin berkurang. Pada
akhir masa remaja, pengaruh egosentrisme sudah sedemikian kecilnya, sehingga
remaja sudah dapat berpikir abstrak dengan mengikutsertakan pendapat dan
pandangan orang lain.
Manusia memiliki perbedaan satu sama lain dalam berbagai aspek, antara lain
dalam bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani, keadaan sosial dan juga
inteligensinya. Perbedaan itu akan tampak jika diamati dalam proses belajar
mengajar di dalam kelas. Ada peserta didik yang cepat, ada yang lambat dan
ada pula yang sedang dalam penguasaan materi pelajaran. Ada siswa yang
tingkah lakunya baik dan ada pula siswa yang kurang baik.
Perbedaan individu dalam perkembangan intelek menunjuk kepada perbedaan
dalam kemampuan dan kecepatan belajar. Perbedaan-perbedaan individual
peserta didik akan tercermin pada sifat-sifat atau ciri-ciri mereka dalam
kemampuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan belajar, serta kualitas proses
dan hasil belajar baik dari segi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Anak atau remaja akan merasakan kebebasan psikologis jika orangtua dan guru
memberi kesempatan kepadanya untuk mengungkapkan pikiran atau
perasaannya. Sebagai makhluk sosial, mengungkapkan pikiran dan perasaan
dalam tindakan yang merugikan orang lain atau merugikan lingkungan tidaklah
dibenarkan. Hidup dalam masyarakat menuntut untuk mengikuti aturan-aturan
dan norma-norma yang berlaku.
Teori Piaget mengenai pertumbuhan kognitif sangat erat dan penting
hubungannya dengan umur serta perkembangan moral. Konsep tersebut
menunjukkan bahwa aktivitas adalah sebagai unsur pokok dalam pertumbuhan
kognitif. Pengalaman belajar yang aktif cenderung untuk memajukan
pertumbuhan kognitif, sedangkan pengalaman belajar yang pasif dan hanya
menikmati pengalaman orang lain saja akan mempunyai konsekuensi yang
minimal terhadap pertumbuhan kognitif termasuk perkembangan intelektual.
Penting bagi pendidik untuk mengetahui isi dan ciri-ciri dari setiap tahap
perkembangan kognitif peserta didiknya sehingga dapat mengambil keputusan
tindak edukatif yang tepat. Dengan demikian, dapat dihasilkan peserta didik
yang memahami pengalaman belajar yang diterimanya. Menyesuaikan sistem
pengajaran dengan kebutuhan peserta didik merupakan jalan untuk
meninggalkan prinsip lama, yaitu guru tinggal menunggu sampai peserta didik
siap sendiri, kemudian baru diberi pelajaran. Sekarang tidak demikian
keadaannya.
Model pendidikan yang aktif adalah model yang tidak menunggu sampai peserta
didik siap sendiri, tetapi sekolahlah yang mengajar lingkungan belajar
sedemikian rupa sehingga dapat memberi kemungkinan maksimal pada peserta
didik untuk berinteraksi. Dengan lingkungan yang penuh rangsangan untuk
belajar tersebut, proses pembelajaran yang aktif akan terjadi sehingga mampu
membawa peserta didik untuk maju ke taraf / tahap berikutnya.
4. Untuk menjelaskan tentang emosi remaja terlebih dahulu kita bahas
mengenai pengertian remaja, karena antara emosi dan remaja berkaitan erat.
Berbagai kajian dan ahli banyak mendefinisikan tentang remaja berdaasarkan
keilmuan dan sudut pandang yang berbeda, menurut Piaget (121) dalam
Elizabeth B. Hurlock (206), Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana
individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam
masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih
berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektualyang
mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan social orang
dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode
perkembangan ini.
5. Menurut saya yang sulit adalah perkembangan pada Kecerdasan motorik
anak, krna untuk melengkapi Perkembangan tersebut terkadang ada orang tua
yang terkendala dalam beberapa proses ataupun tahap-tahap nya.
D. Jurnal
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/elementary/article/download/
1031/933/ https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/sosial/article/download/
50/49 http:// ejornal. Unp. AC. Id.