Anda di halaman 1dari 26

MENGAJAR SESUAI TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK
PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK SEKOLAH MINGGU BUDDHA
THE ZURI HOTEL, 18 APRIL 2023
KITA KENALAN
DULU YUK....
TUJUAN
01. Peserta mampu memahami konsep perkembangan
anak

02. Peserta mampu memahami materi mengajar sesuai


tahap perkembangan anak

Peserta mampu merencanakan strategi mengajar


03 sesuai tahap perkembangan anak
KESEPAKATAN KELAS
01. Partisipasi Aktif mengikuti kelas

02. HP disilent

03. Menghargai pendapat

04. Menjaga Kebersihan


MURID IMPIAN
Lengkapi Kalimat Rumpang dibawah ini !

1. Saya memimpikan murid yang..................(Pink)


2. Saya Percaya bahwa murid
adalah..........................................(Hijau)
3. Di Sekolah minggu, saya
mengutamakan.................(Kuning)
4. Saya dan guru lain disekolah minggu yakin
untuk.....................(Orange)
MENU BELAJAR
Mengajar Sesuai Tahap Perkembangan Anak

KONSEP TAHAP
PEMBELAJARAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BERDIFERENSIASI
PERKEMBANGAN ANAK
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan.


Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah
untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.
Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat
yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.

KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun


segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
KODRAT ALAM DAN KODRAT ZAMAN
Filosofi Ki Hadjar Dewantara

KHD menjelaskan bahwa dasar


Pendidikan anak berhubungan dengan
kodrat alam dan kodrat zaman.
Kodrat alam berkaitan dengan “sifat”
dan “bentuk” lingkungan di mana anak
berada,sedangkan Kodrat zaman
berkaitan dengan “isi” dan “irama”
KONSEP PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan adalah perubahan fisik (tinggi badan, berat
badan, dan lain – lain) mahluk hidup yang dapat dihitung atau
dinilai perubahannya dan dapat berhenti sesuai dengan
waktunya.

Perkembangan adalah perubahan yang kualitatif, sistematis,


progresif, kematangan atau maturation (secara fisiologis dan
biologis) dan berkesinambungan untuk menguasi keterampilan
berikutnya.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
KOGNITIF ANAK
J. PIAGET

1. Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 bulan)


2. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)
TAHAP SENSORIMOTOR (USIA 18-24 BULAN)

Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman


tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik
(melihat, mendengar) dengan tindakan motorik
(menggapai, menyentuh). Perkembangan utama selama
tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek
dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari
tindakannya sendiri.

Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut,


anak tahu bahwa main yang biasanya ada (dia lihat) kini
tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya.
Pada awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu
hilang begitu saja.
TAHAP PRAOPERASIONAL (USIA 2-7 TAHUN)

Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga


kira-kira 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada
tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif.
Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau
mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau
pikiran.
Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman
tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap
(konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.
Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa
merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik
atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik.
TAHAP OPERASIONAL KONKRET
(USIA 7-11 TAHUN)
Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung
sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan
perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional.
Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik
utama dalam perkembangan kognitif anak, karena
menandai awal pemikiran logis.
Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk
menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya
bisa menerapkan logika pada objek fisik.
Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah,
luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan
masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir
secara abstrak atau hipotesis.
TAHAP OPERASIONAL FORMAL
(USIA 12 TAHUN KE ATAS)
Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir
menurut Piaget dimulai sekitar usia 12 tahun dan
berlangsung hingga dewasa.
Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh
kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan
memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan
pada manipulasi konkret.
Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis,
berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan
membayangkan hasil dari tindakan tertentu.
TUGAS PERKEMBANGAN
6 Tahap Perkembangan

ROBERT J. HAVIGHURST

1. Masa Bayi Dan Kanak-Kanak Awal (0-6 Tahun)


2. Masa Anak-anak (6-13 tahun)
3. Masa Remaja (13-18 tahun)
4. Masa Dewasa Awal (19-30 tahun)
5. Masa Dewasa Lanjut (30-60 tahun)
6. Masa Usia Lanjut (diatas 60 tahun)
TUGAS PERKEMBANGAN
MASA BAYI DAN KANAK KANAK (0-6 TAHUN)
Belajar berjalan.
Belajar makan-makanan padat.
Belajar mengendalikan gerak badan.
Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis
kelaminnya.
Memperoleh stabilitas fisiologis.
membentuk konsep-konsep sederhana tentang
kenyataan sosial dan fisik.
belajar menghubungkan diri secara emosional dengan
orang tua, kakak, adik dan orang lain.
belajar membedakan yang benar dan yang salah.
TUGAS PERKEMBANGAN
MASA ANAK-ANAK (6-13 TAHUN)
Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan tertentu.
Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai
organisme yang sedang tumbuh.
Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
membina keterampilan dasar dalam membaca,
menulis dan berhitung.
Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai.
TUGAS PERKEMBANGAN
MASA REMAJA (13 - 18 TAHUN)
Memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang
dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin.
Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu.
Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif.
Memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantungan diri
dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan.
Memperoleh kebebasan ekonomi.
Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep
yang diperlukan sebagai warga negara yang baik.
Memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat
dipertanggung jawabkan secara sosial.
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai
pedoman berperilaku.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
ANAK YANG HARUS
DIPERHATIKAN
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Kognitif
3. Perkembangan Bahasa
4. Perkembangan Sosio-Emosional
5. Perkembangan Sosial
6. Perkembangan Moral
PRINSIP PEMBELAJARAN SMB
keputusan Dirjen Bimas Buddha, No. 63 Tahun 2017

Prinsip pembelajaran pada sekolah minggu diselenggarakan secara


interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
1. Belajar melalu bermain,
2. Berorientasi pada perkembangan peserta didik,
3. Berorientasi pada kebutuhan peserta didik
4. Berpusat Pada Peserta didik
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian


keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat
oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

Pembelajaran berdiferensiasi sebagai bentuk nyata


mengajar sesuai tahap perkembangan anak dengan
memperhatikan unsur kesiapan belajar anak,minat,dan
profl belajar anak.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to
Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom
menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan
kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3
aspek.
Ketiga aspek tersebut adalah:
1. Kesiapan belajar (readiness) murid
2. Minat murid
3. Profil belajar murid
TIPS MEMAHAMI
PESERTA DIDIK
ANGKET /
OBSERVASI WAWANCARA
observasi sehari-hari,
observasi sistematis, Penggunaan Angket atau
observasi partisipatif, dan wawancara tergantung dari
observasi non partisipatif. kebutuhan dan kondisi

CATATAN ANEKDOT RANGKAIAN TES


gambaran tingkah
laku siswa atau
kejadian/ peristiwa
Berupa tes minat,
dalam situasi yang bakat, kecerdasan,
khusus sumatif, dsb
AKTIVITAS
BERKELOMPOK
Peserta membentuk 6 Kelompok
Peserta berdikusi mengenai :
1. Identifikasi Jenjang Pembelajaran SMB dan Tahap Perkembangan
2. Tantangan Mengajar Sesuai Tahap Perkembangan Anak.
3. Strategi Mengajar Sesuai Tahap Perkembangan Anak
Tuliskan dalam bentuk mind mapping di kertas plano
Window Shopping
REFLEKSI 4P

PERISTIWA PEMBELAJARAN
Deskripsi objektif tentang Hal yang didapatkan
apa yang terjadi

PERASAAN PENERAPAN
Hal yang dirasakan Hal yang akan
diterapkan kedepan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai