7193142001
FAKULTAS EKONOMI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,dimana atas berkat dan rahmat-
Nya penulis mampu menyelesaikan tugas critical jurnal review ini dngan tepat waktu .Selain
itu,dalam proses mereview jurnal ini penulis juga mendapat bantuan dari berbagai pihak,untuk
itu penulis menyampaikan terimakasih.
Laporan jurnal review ini disusun untuk memenuhi tugas crtical jurnal review mata kuliah
perkembangan peserta didik,juga agar pembaca dapat memperluas ilmu yang berkaitan dengan
perkembangan peserta didik yang disajikan berdasarkan pengamatan dari jurnal yang direview
oleh penulis.
Semuga review ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas Negeri Medan,penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dari review jurnal ini.Untuk itu,kepada dosen dan juga para
pembaca kiranya bias memberikan kritik atau sarannya demi perbaikan pembuatan review jurnal
yang akan datang.
12 ANALISIS JURNAL
-Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini ialah metode penelitiannya yang
bersifat kualitatif dan instrumen penelitian berupa literatur
atau kepustakaan sehingga informasi-informasi yang
dipaparkan dalam jurnal ini dapat dipercaya
kebenarannya,selain itu penggunaan bahasa dan
pemaparannya juga bagus sehingga pembaca dapat dengan
mudah memahami apa yang disampaikan atau dijelaskan
dalam jurnal tersebut
-Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini ialah hanya focus kepada satu
metode penelitian saja yaitu studi kepustakaan,sehingga
instrument penelitiannya tidak bervariasi.Selain itu,akan
membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan dan
membaca semua sumber untuk penulisan jurnal tersebut.
13 KESIMPULAN Perkembangan kognitif anak usia dasar
merupakan salah satu aspek penting yang mesti
dipahami dalam proses pendidikan khususnya
kegiatan belajar mengajar (KBM). Kemampuan
kognitif anak usia dasar berbeda-beda disetiap
tingkatan usianya. Sebagaimana menurut
teori kognitif Piaget, pada anak usia dasar,
perkembangan kognitif anak terbagi menjadi
dua fase yaitu pertama fase operasional konkret
(usia 7-11 tahun) adalah fase dimana anak sudah
bisa berfi kir logis, rasional, ilmiah dan objektif
terhadap sesuatu yang bersifat konkret atau
nyata. Pada fase ini, dalam KBM, guru mesti
memberikan materi pembelajaran yang bersifat
empirik (nyata) bukan yang bersifat abstrak
atau khayal. Proses KBM yang dilakukan
mesti dikontekstualisasikan dalam kehidupan
nyata, misalnya dengan menghadirkan contoh
langsung dari materi yang dipelajari (modeling)
dan melakukan praktek langsung (eksperimen).
Kedua fase operasional formal (11-12
tahun keatas) yaitu fase dimana anak sudah
dapat memikirkan sesuatu yang akan atau
mungkin terjadi (hipotesis) dan sesuatu bersifat
abstrak. Pada fase ini, anak dapat berfi kir kritis
dan berfi kir tingkat tinggi. Anak sudah dapat
menggunakan pemikiran hopotesis-deduktif
dan berfikir sistematis dalam menyusun
langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Dalam proses KBM, anak
sudah bisa diterapkan model pembelajaran
kontruktivisme dan inkuiri yang pada prinsipnya
membutuhkan penalaran tinggi dan menuntut
siswa untuk aktif berfi kir, beride dan menarik
makna dari hal yang empirik maupun abstrak.
Pentingnya pemahaman terhadap setiap
tingkatan kemampuan kognitif anak tersebut
menjadi pedoman prioritas dalam proses
penyelenggaraan pendidikan. Mengingat,
KBM akan efektif dan anak akan mendapatkan
pengetahuan secara maksimal apabila materi,
strategi, model dan metode pembelajaran yang
digunakan sesuai dengan kemampuan kognitif
anak, mulai dari tahap pemikiran yang konkret
hingga pada tahap pemikiran yang formal.
14 SARAN Metode yang digunakan penulis jurnal sudah bagus.Namun
alangkah lebih baik lagi jika penulis jurnal melakukan
pengujian lebih lanjut mengenai topik jurnal yang
diambilnya