Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 1

MKDK 4002 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

SRI SURYA SUSILOWATI


858946008

Prodi 119/S1 PGSD-BI


UPBJJ UT JEMBER

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023.1
KATA PENGANTAR
Saya membuat dan menjawab Tugas Tutorial 1 (TT1) ini untuk memenuhi penilaian pada
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik kode MKD4002 dan sebagai prasyarat kelulusan pada
mata kuliah di semester ini.

PEMBAHASAN
N SkorMaksim SumberTugas
Tugas Tutorial
o al Tutorial
1 Jelaskan pentingya mempelajari perkembangan 15 Modul1
peserta didik!
2 Jelaskan fase-fase perkembangan anak! 15 Modul1
3 Jelaskan tentang teori-teori perkembangan anak 20 Modul1
beserta tokohnya!
4 Jelaskan pertumbuhan dan perkembagan intelektual 20 Modul2
anak SD!
5 Jelaskan perkembangan bahasa dan social anak usia 30 Modul2
SD!
Jumlah Skor Maksimal 100

Jawaban :
1. Perkembangan Peserta Didik bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa
memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik mulai sejak usia dini,
sekolah dasar,menengah dan dewasa. Memahami aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan berdasarkan tahap-tahap perkembangannya dapat membantu guru
mengenali kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai. Dengan
pengetahuan tentang perkembangan normal ini, Guru bisa menyusun pedoman dalam
bentuk, skala tinggi-berat, skala usia-berat, skala usia-mental, dan skala perkembangan
sosial atau emosional dan Guru mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin
terjadi pada setiap tahap-tahap perkembangan dan implikasinya dalam proses pendidikan
2. Tahapan Perkembangan Menurut Teori Psikososial Erikson
Tahapan perkembangan anak terbagi menjadi 8 yaitu
a. Usia 1 tahun (pada tahap ini bayi belajar tentang kepercayaan dengan orang yang
mengasuhnya. Caranya dengan mengetahui apakah pengasuhnya sudah memenuhi
kebutuhan dasarnya, kepercayaan akan terbentuk apabila kebutuhan dasarnya
terpenuhi dan sebaliknya)
b. Usia 2 tahun (pada tahap ini balita mulai belajar melakukan kehendaknya sendiri
dan mengendalikan diri sendiri. Contohnya dari mulai memilih baju, sepatu dan
lainnya sendiri)
c. Usia 3-6 tahun (pada tahap ini anak berinisiatif melakukan aktivitas sendiri dan
merasa puas dengan apa yang sudah mereka capai. Misalnya memakai baju
sendiri, makan tanpa disuapi dan melakukan aktivitas mandiri lainnya)
d. Usia 7 tahun hingga masa pubertas (pada tahap ini anak belajar menjadi kompeten
dan efektif dalam melakukan aktivitas yang dapat dihargai orang dewasa dan
teman sebayanya. Misalkan menjadi juara 1 dikelas, aktif dalam olahraga dan
lainnya yang membuat usahanya dapat diapresiasi oleh orang tua maupun
temannya)
e. Remaja (pada tahap remaja, (11-19 tahun) tahap dimana kebingungan identitas
terjadi dimana remaja cenderung untuk menemukan identitas personal mereka
dengan meniru tokoh/idola mereka dan memilih serta memilah kelompok sosial
mereka)
f. Dewasa Awal (20-30-an tahun) (tahap pencarian rasa nyaman melalui
kemesraan/keintiman dengan orang lain. Keintiman yang dimaksud ialah mampu
menerima orang lain dengan apa adanya dan berbagai aspek kehidupannya.
Contohnya mulai mengenal lawan jenis (Pendekatan) maupun menjalin hubungan
seperti berpacaran atau membina rumah tangga)
g. Dewasa Madya (30-50 tahun) (pada tahap ini seseorang tidak lagi mencari jati diri
ataupun rasa nyaman, mereka cenderung untuk mengorbankan keinginan dan
kebutuhan demi mendukung dan memprioritaskan anak)
h. Lansia (50 tahun ke atas) (tahap untuk merefleksikan kehidupan dan menuai hasil
dari kehidupan pada masa dewasa awal-dewasa madya).
3. Teori-teori dasar perkembangan ada 5 yaitu
a. Teori psikososial : Erikson
Erikson membagi tahap perkembangan anak menjadi 8 tahapan yaitu 1) kepercayaan
dasarvs ketidakpercayaan usia 1 tahun, 2) otonomi/mandiri vs malu dan ragu-ragu
usia 2 tahun,3) inisiatif vs rasa bersalah usia 3-6 tahun, 4) tekun vs rasa rendah diri
usia 7 tahun hingga pubertas, 5) identitas vs kebingungan identitas usia remaja, 6)
keintiman vs keterkucilan usia dewasa awal, 7) bangkit vs stagnan usia dewasa
madya, 8) integritas vs putus asa usia lansia.
b. Teori konstruktifisme : Piaget
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif anak menjadi 4 yaitu 1) tahap
sensorimotor, 2) tahap praoperasional, 3) tahap operasional konkret dan 4) tahap
operasional formal
c. Teori sosiokultural : Vygotsky
Dalam teori sosiokultural Vygotsky berpendapat bahwa faktor biologi (nature) dan
faktor sosial (nurture) berpengaruh pada perkembangan manusia terutama faktor
budaya.
d. Teori belajar sosial : Bandura
Teori belajar sosial yang dikemukakan Albert Bandura menjelaskan bahwa anak-anak
belajar untuk berperilaku tertentu karena mereka memahami konsekuensi dari
perilaku tersebut melalui observasi dan interaksi dengan orang lain.
e. Teori sistem ekologi : Bronfenbrenner
Teori ini menjelaskan tentang faktor dalam diri anak dan lingkungannya
mempengaruhi perkembangan anak. Adapun aspek-aspek lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan tersebut iyalah mikrosistem, mesosistem, eksosistem,
dan makrosistem.
4. Pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak SD dalam teori konstruktivisme oleh
piaget berada pada tahap operasional konkret. Tahap operasional konkret (6-12 tahun)
ialah tahap anak mulai melakukan proses penalaran secara logis. Dalam tahap ini, anak
akan dapat secara konkret mengombinasikan, memisahkan, menyusun, dan mengubah
benda dan objek dengan menggunakan benda atau representasi dari bendanya. Anak
sudah mampu berpikir konservasi menggunakan logika sehingga mampu melakukan
operasi (seperti operasi matematika). Pada tahap operasional konkret anak lebih sadar
akan hubungan dalam keluarga, tema atau ruang lingkup sosial yang lebih besar. Namun
mereka belum mampu memecahkan atau memilirkan masalah atau konsep abstrak.
5. Perkembangan bahasa dan sosial anak usia SD menurut piaget, seiring bertambahnya usia
anak, sifat percakapan egosentris akan berkurang. Sebagai gantinya mereka dapat
berdialog dengan lawan bicara disertai dengan pemahaman karena anak akan semakin
mampu melihat perspektif lain di luar dirinya sendiri. Dengan demikian, perkembangan
kognitif dipercaya menjadi faktor perkembangan kemampuan bahasa dengan adanya
perubahan dari percakapan egosentris menjadi percakapan komunikatif. Sedangkan
menurut vygotsky semakin bertambahnya usia anak, private speech tidak akan hilang.
Mereka menjadi paduan kognitif masing-masing anak yang tidak lagi diucapkan secara
jelas, tetapi hanya dalam pikiran dan digunakan untuk mengatur bagaimana anak
melakukan kegiatan sehari-hari mereka.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Hotimah, 2020. Perkembangan Peserta Didik. Spada.kemendikbud.go.id diakses tanggal 05 mei


2023
Felicia, 2022. Perkembangan Peserta Didik. Tangerang : PT. Gramedia

Situbondo, 06 Mei 2021

Sri Surya Susilowati


NIM858946008

Anda mungkin juga menyukai