Oleh;
Oleh;
Ringkasan Jurnal :
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self-efficacy
dengan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga. Subjek penelitian sebanyak 89 orang. Alat pengumpul data yang
digunakan adalah kuisioner berupa skala General Self-Efficacy. Berdasarkan hasil analisis
data penelitian diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,467 dengan taraf signifikansi
0,000.Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy
dengan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga dengan kekuatan hubungan yang berada pada kategori sedang.
Pendahuluan :
Setiap mahasiswa baru mengalami masa transisi dari sekolah menengah atas menuju
perguruan tinggi. Dalam masa transisi sebagai mahasiswa baru, seseorang secara tidak
langsung melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai hal baru yang dihadapi di dalam
perguruan tinggi. Menurut Arkoff (1968 dalam Sharma, 2012), penyesuaian diri terhadap
perguruan tinggi merefleksikan bagaimana pencapaian seseorang dalam melewati berbagai
tuntutan di dalam perguruan tinggi dan bagaimana berdampak pada perkembangan diri.
Pada masa transisi menuju perguruan tinggi, mahasiswa baru dituntut untuk memiliki
penguasaan terhadap lingkungan baru yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.Dalam
hal ini keberhasilan mereka, salah satunya tergantung dengan keyakinan diri dalam
menghadapi tuntutan-tuntutan baru tersebut (Bandura, 1997; Smith & Betz, 2002, dalam
King,tt) Keyakinan seorang individu terhadap kemampuandiri dalam mengatur dan
melaksanakan rangkaian tugas untuk mendapatkan hasil yang diinginkan disebut dengan self-
efficacy (Bandura, 1997, dalam Mills,dkk, 2006).Self-efficacy juga berarti bagaimana
seseorang mengontrol lingkungannya yang dapat membantu untuk menghadapi tantangan
dengan cara yang positif (Bandura, 1997; Smith & Betz, 2002, dalam King, tt).
Menurut Trouillet (2009 dalam King, tt), self-efficacy adalah pertimbangan seseorang
yang mempengaruhi bagaimana seseorang menghadapi situasi eksternal (Trouillet, dkk.,
2009, dalam King, tt). Dari penelitian yang dilakukan oleh Crede dan Niehorster (2011),
salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi adalah self-
efficacy. Hal ini terlihat dari hasil penelitian nya yang menunjukkan bahwa penyesuaian diri
terhadap perguruan tinggi mempunyai hubungan yang positif terhadap self-efficacy pada
mahasiswa dan terlihat juga bahwa hubungan tersebut tergolong dalam kategori kuat.
Menurut data Evaluasi Diri Unair tahun 2003, provinsi asal mahasiswa baru tersebar di
berbagai daerah di Indonesia. Terlihat bahwa mahasiswa yang merupakan penduduk asli
Surabaya berjumlah sekitar 56,16% dan sisanya adalah mahasiswa yang berasal dari luar kota
Surabaya. Dalam berbagai literatur dan hasil penelitian dijelaskan bahwa mahasiswa baru
berpisah dari orang tua dan meninggalkan rumah (Al-Qaisy, 2010).
Disini terlihat bahwa tidak semua mahasiswa Indonesia, khususnya Surabaya mengalami
hal tersebut sehingga berbagai permasalahan yang menyangkut tentang keberpisahan dengan
orang tua dan keharusan untuk meninggalkan rumah tidak selalu terjadi pada mahasiswa baru
di Indonesia. Selain itu, dalam berbagai literatur dan hasil penelitian mengenai penyesuaian
diriterhadap perguruan tinggi juga dijelaskan bahwa mahasiswa baru mengalami
permasalahan yang menyangkut tentang konflik antara teman sekamar atau teman asrama
(Ganai, dkk., 2013; Al- Qaisy, 2010). Mahasiswa baru yang memasuki sebuah perguruan
tinggi akan menemui berbagai tuntutan dalam lingkungan dan suasana yang baru. Hal ini
membuat mahasiswa baru, termasuk mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga harus melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan baru ini.
Dari data awal yang telah diambil oleh peneliti di Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga, menunjukkan bahwa persentase indeks prestasi semester 1 yang dibawah kategori
baik (IPS < 3) dari angkatan 2007 sampai 2012 selalu menunjukkan peningkatan. Data IPS
semester 1 yang terakhir yaitu angkatan 2012 menunjukkan bahwa 59,4% mahasiswa tidak
memenuhi kategori baik (IPS < 3). Dari teori yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa IPS
merupakan salah satu hasil dari penyesuaian diri yang baik (Baker & Siryk, dalam Crede &
Niehorster, 2011), maka dapat disimpulkan bahwa adanya kecendrungan permasalahan
mengenai penyesuaian diri mahasiswa baru di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Metode Penelitian :
Variabel dalam penelitian ini adalah self-efficacy dan penyesuaian diri terhadap perguruan
tinggi. Variabel ini diukur dengan menggunakan alat ukur GSE (General Self- Efficacy) yang
disusun oleh Schwarzer dan Jerusalem.GSE adalah alat ukur yang berusaha menggambarkan
bagaimana seorang individu menilai keyakinan dirinya secara general terhadap berbagai
situasi.
Sedangkan variabel penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi adalah bagaimana
kesejahteraan seorang mahasiswa yang berhubungan dalam hal akademik, sosial, stabilitas
emosi, dan komitmen terhadap institusi (perguruan tinggi) (Baker & Siryk, 1984, dalam
Brown, 2008). Penulis membuat alat ukur sendiri yang terdiri dari 24 aitem skala likert
setelah melalui proses ujicoba. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga angkatan tahun 2013.Diperoleh 89 subjek yang digunakan
sebagai sampel dalam penelitian iniTeknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik korelasi, sebab tujuan penelitian ini adalah menguji hipotesis antara dua
variabel.
Hasil Penelitian :
Berdasarkan uji korelasi yang telah dilakukan, diperoleh nilai korelasi sebesar 0,000
yang memiliki artian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan
penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi.Dalam tabel tersebut juga menunjukkan bahwa
koefisien korelasi pada penelitian ini adalah sebesar 0,467.Koefisien korelasi tersebut
menunjukkan seberapa kuat hubungan yang dimiliki antara kedua variabel yang
diuji.Koefisien korelasi pada penelitian ini adalah sebesar 0,467 maka dapat dinyatakan
bahwa penelitian ini memiliki kekuatan hubungan dalam kategori sedang. Dalam penelitian
ini koefisien korelasi memiliki hubungan yang positif yang berarti jika self-efficacytinggi
maka akan didapatkan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi yang tinggi pula dan
sebaliknya jika self-efficacy rendah maka akan didapatkan nilai penyesuaian diri terhadap
perguruan tinggi yang rendah.
Pembahasan :
Terdapat hubungan antara variabel self-efficacy dengan variabel penyesuaian diri
terhadap perguruan tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,00 yang lebih
kecil dari 0,05 (p < 0,05). Adapun koefisien korelasi dalam penelitian ini sebesar 0,467 dan
bernilai positif yang menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan memiliki kekuatan
hubungan dalam kategori sedang antara kedua variabel tersebut.Hal ini mendukung
terbuktinya hipotesis kerja (Ha) yaitu “ada hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian
diri terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga”.Nilai positif pada skor koefisien korelasi antara dua variabel tersebut memiliki
artian bahwa semakin tinggi self-efficacy maka semakin tinggi penyesuaian diri terhadap
perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa self-efficacy memiliki hubungan dengan
penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi. Dalam penyesuaian diri yang baik terdapat hal-
hal dasar seperti mengontrol perilaku, lingkungan, pikiran dan perasaan (Korchin, 1976,
dalam Maddux, 1995). Ketika dunia serasa mampu dikontrol , dan ketika perilaku, pikiran
dan emosi serasa mampu untuk dikontrol, seseorang akan lebih baik dalam menghadapi
tantangan hidup, berurusan dengan stres, membangun relasi yang sehat, dan mencapai
kepuasan diri dan pikiran yang damai (Kobasa, 1979; Taylor, 1983; Thompson, 1981, 1991,
dalam Maddux, 1995). Kemampuan untuk mengontrol, kompetensi, atau penguasaan
seseorang, penyesuaian diri yang baik sulit untuk dicapai tanpa adanya keyakinan diri (self-
efficacy) (Maddux, 1995).
Hasil korelasi dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
antara self-efficacy dengan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi self-efficacy seseorang maka semakin tinggi level penyesuaian diri
terhadap perguruan tinggi. Hasil tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Crede
& Niehorster (2011) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara self-efficacy
dengan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi.
Tingkat korelasi dalam penelitian ini berada dalam kategori sedang.Pallant (2007)
mengemukakan perhitungan manual untuk mengetahui persentase varian antara dua variabel.
Cara yang dikemukakan adalah dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi lalu dikalikan
100%. Setelah dilakukan penghitungan manual berdasarkan koefisien korelasi penelitian ini
yaitu sebesar 0,467 maka didapatkan persentase sebesar 21,8%. Self-efficacy memiliki peran
sebesar 21,8% dalam mempengaruhi penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi dan sisanya
sebesar 78,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Menurut Crede & Niehorster (2011), terdapat
beberapa faktor dalam kategori kuat yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri terhadap
perguruantinggi. Diantaranya adalah conscientiousness, locus of control, dan selfesteem
(Crede & Niehorster, 2011).
Kesimpulan :
Terdapat hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri terhadap perguruan
tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.Hubungan yang
ditemukan dari penelitian ini adalah hubungan positif dan memiliki kekuatan hubungan
dalam kategori sedang yang memiliki arti bahwa semakin tinggi self-efficacy maka semakin
tinggi penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi seorang mahasiswa.
Pustaka Acuan :
Al-Qaisy, L.M. (2010). Adjustment of College Freshmen: the Importance of Gender and the
Place of
Residence. International Journal of Psychology Studies Vol. 2 No. 1.
Brown, N. (2008). Predicting College Adjustment: The Contribution of Generation Status and
Parental
Attachment.Albany State University of New York.
Crede, M., & Niehorster, S. (2011). Adjustment to College as Measured by the Student
Adaptation to College
Questionnaire: A Quantitative Review of its Structure and Relationships with Correlates and
Consequences. Educational Psychology Review 24: 133-165.
Ganai, M.Y. & Mir M.A., (2013).Comparative Study of Adjustment and Academic
Achievement of College
Students. Journal of Educational Research and Essays Vol. 1(1), pp. 5-8.
King, C.A. (____). The Effects of Social Support and Self-Efficacy on Depression in College
Students.Savannah State University.
Maddux, J.E. (1995). Self-Efficacy, Adaptation, and Adjustment: Theory, Research, and
Application. New
York: Plenum Press.
Mills, N., Pajares, F., & Herron, C. (2006). A Reevaluation of the Role of Anxiety: Self-
Efficacy, Anxiety, and
Their Relation to Reading and Listening Proficiency. Foreign Language Annals Vol. 39 No.
2.
Pallant, J. (2007). SPSS Survival Manual A Step by Step Guide to Data Analysis Using SPSS
for Windows
(3rded.). New York: Open University Press.
Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development. Jakarta: Erlangga.
Schwarzer, R. & Jerusalem, M. (1995). The General Self-Efficacy Scale (GSE). [on-line].
Diakses pada
tanggal 30 Maret 2014 dari http://userpage.fu-berlin.de/health/engscal.htm.
Sharma, B. (2012). Adjustment and Emotional Maturity Among First Year College Students.
Pakistan
Journal of Social and Clinical Psychology Vol. 9 No 3, 32-37.
Yoenanto, N.H. (2009). Hubungan antara Self Regulated Learning dengan Self-Efficacy pada
Siswa
Akselerasi Sekolah Menengah Pertama di Jawa Timur. Hasil Penelitian.
JURNAL
10 Hal Pada Jurnal Yang Berkaitan Dengan Psikologi :
1. Self-efficacy :
Menurut Bandura (dalam Ghufron dan Risnawita,2012) mendefinisikan bahwa
efikasi diri adalah kryakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam
melakukan tugasnya atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.
Dalam jurnal tersebut, Self-efficacy juga berarti bagaimana seseorang mengontrol
lingkungannya yang dapat membantu untuk menghadapi tantangan dengan cara yang
positif. Efikasi1memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
seseorang akan mampu menggunakan potensi dirinya secara optimal apabila efikasi
diri mendukungnya. Salah satuaspek kehidupan yang dipengaruhi oleh efikasi diri
adalah prestasi.
2. Ada hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri:
Dari penelitian yang dilakukan oleh Crede dan Niehorster (2011), salah satu
faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi adalah self-
efficacy. Hal ini terlihat dari hasil penelitian nya yang menunjukkan bahwa
penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi mempunyai hubungan yang positif
terhadap self-efficacy pada mahasiswa dan terlihat juga bahwa hubungan tersebut
tergolong dalam kategori kuat.
3. Dalam penyesuaian diri yang baik terdapat hal-hal dasar seperti mengontrol perilaku,
lingkungan, pikiran dan perasaan (Korchin,1976,dalamMaddux,1995):
Menurut Schneiders bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis
yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih
sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Namun semua itu mulanya
penyesuaian diri sama dengan adaptasi. Di dalam jurnal dijelaskan bahwa
Kemampuan untuk mengontrol, kompetensi, atau penguasaan seseorang, penyesuaian
diri yang baik sulit untuk dicapai tanpa adanya keyakinan diri (self-efficacy)
(Maddux, 1995).
4. General self-efficacy :
General Self-Efficacy Scale (GSES) merupakan instrumen pengukuran self
efficacy yang menyeluruh dalam berbagai situasi yang dikembangkan oleh Schwarzer
dan Jerusalem (1995). General self-efficacy berfokus pada keyakinan yang luas dan
stabil pada kemampuan individu untuk dapat menghadapi berbagai situasi menekan
secara efektif.
5. Conscientiousness :
Dari jurnal tersebut dijelaskan bahwa, menurut Crede & Niehorster (2011),
terdapat beberapa faktor dalam kategori kuat yang dapat mempengaruhi penyesuaian
diri terhadap perguruantinggi diantaranya adalah conscientiousness.
Conscientiousness. Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk fokus pada tujuan
dan meraih tujuan tersebut. Orang dengan conscientiousness umumnya berhati-hati,
dapat diandalkan, teratur, dan bertanggung jawab. Seseorang dengan
conscientiousness memiliki nilai kebersihan dan ambisi.
6. Locus of control :
Faktorlainnya yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri terhadap perguruan
tinggi diantaranya adalah Locus of control. Menurut Pendapat Rotter (1966)
Menjelaskan bahwa locus of control adalah Tingkat sejauh mana seseorang
mengharapkan bahwa penguatan atau hasil dari perilaku mereka tergantung pada
penilaian mereka sendiri atau karakteristik pribadi
7. Self-esteem :
Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri terhadap perguruan
tinggi menurut Crede & Niehorster (2011) adalah Self-esteem. Harga diri (Self-
esteem) adalah pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri.
Penghargaan diri juga kadang dinamakan martabat diri atau gambaran diri. Misalnya,
anak dengan penghargaan diri yang tinggi mungkin tidak hanya memandang dirinya
sebagai seseorang, tetapi juga sebagai seseorang yang baik
8. Mahasiswa baru yang memasuki sebuah perguruan tinggi akan menemui berbagai
tuntutan dalam lingkungan dan suasana yang baru.
Dari jurnal tersebut dijelaskan bahwa, dalam berbagai literatur dan hasil
penelitian mengenai penyesuaian diriterhadap perguruan tinggi dijelaskan bahwa
mahasiswa baru mengalami permasalahan yang menyangkut tentang konflik antara
teman sekamar atau teman asrama . Mahasiswa baru yang memasuki sebuah
perguruan tinggi akan menemui berbagai tuntutan dalam lingkungan dan suasana
yang baru. Hal ini membuat mahasiswa baru, termasuk mahasiswa baru Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga harus melakukan penyesuaian diri terhadap
lingkungan baru ini. Hasil penyelidkan psikologi menunjukan bahwa pertumbuhan
dan perkembangan mencakup keutuhan pribadi dalam keseluruhan lingkungannya.
Dalam belajar peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya yaitu faktor
ekstern atau faktor yang berasal dari luar peserta didik yaitu dari orang tua, dari guru,
dan dari masyarakat.
9. IPS merupakan salah satu hasil dari penyesuaian diri yang baik
(Baker&Siryk,dalamCrede&Niehorster,2011):
Dalam jurnal diatas dijelaskan bahwa Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah salah
satu hasil dari penyesuaian diri yang baik dan dari data awal yang telah diambil oleh
peneliti di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, menunjukkan bahwa persentase
indeks prestasi semester 1 yang dibawah kategori baik (IPS < 3) dari angkatan 2007
sampai 2012 selalu menunjukkan peningkatan. Maka dapat disimpulkan bahwa
adanya kecendrungan permasalahan mengenai penyesuaian diri mahasiswa baru di
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
10. Terdapat hubungan yang signifikanan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri
terhadap perguruan tinggi:
Dalam jurnal tersebut ditunjukan bahwa korelasi pada penelitian adalah sebesar
0,467.Koefisien korelasi tersebut menunjukkan seberapa kuat hubungan yang dimiliki
antara self-efficacy dan penyesuaian diri yang diuji.Koefisien korelasi pada penelitian
ini adalah sebesar 0,467 maka dapat dinyatakan bahwa penelitian ini memiliki
kekuatan hubungan dalam kategori sedang. Dalam penelitian ini koefisien korelasi
memiliki hubungan yang positif yang berarti jika self-efficacy tinggi maka akan
didapatkan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi yang tinggi pula dan
sebaliknya jika self-efficacy rendah maka akan didapatkan nilai penyesuaian diri
terhadap perguruan tinggi yang rendah.
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI
TERHADAP PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA BARU
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA
M. Irfan
Veronika Suprapti
Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga
Abstract
This study aimed to determine relationship between self-efficacy and college adjustment among
freshmen college students at Faculty of Psychology Airlangga University. The research was conducted at
Faculty of Psychology Airlangga University. Subjects in this study are 89 freshmen college students. Data
was collected by using General Self-Efficacy scale adaptability scale with 10 items and college adjustment
scale with 24 items that made by researcher. Based on the analysis of research data obtained correlation
cefficient of 0,467 with significance level of 0,000. It can be concluded that there is a correlation between
self-efficacy and college adjustment among freshmen college students at Faculty of Psychology Airlangga
University.
.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self-efficacy dengan
penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas Airlangga angkatan 2013
dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 89 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner
berupa skala General Self-Efficacy yang terdiri dari 10 aitem dan skala penyesuaian diri terhadap perguruan
tinggi yang terdiri dari 24 aitem. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,467 dengan taraf signifikansi 0,000.Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi pada mahasiswa baru
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dengan kekuatan hubungan yang berada pada kategori sedang.
Kata kunci: self efficacy, penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi, mahasiswa baru
Korespondensi: Muhammad Irfan. Departemen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya. Jalan Dharmawangsa Jalan Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286, Telp. (031) 5032770, (031)
5014460, Fax (031) 5025910. Email: vanz_majestic@yahoo.com
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari penelitian
ini adalah terdapat hubungan antara self-efficacy
dengan penyesuaian diri terhadap perguruan
tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.Hubungan yang ditemukan
dari penelitian ini adalah hubungan positif dan
memiliki kekuatan hubungan dalam kategori
sedang yang memiliki arti bahwa semakin tinggi
self-efficacy maka semakin tinggi penyesuaian diri
terhadap perguruan tinggi seorang mahasiswa.
Al-Qaisy, L.M. (2010). Adjustment of College Freshmen: the Importance of Gender and the Place of
Residence. International Journal of Psychology Studies Vol. 2 No. 1.
Brown, N. (2008). Predicting College Adjustment: The Contribution of Generation Status and Parental
Attachment.Albany State University of New York.
Crede, M., & Niehorster, S. (2011). Adjustment to College as Measured by the Student Adaptation to College
Questionnaire: A Quantitative Review of its Structure and Relationships with Correlates and
Consequences. Educational Psychology Review 24: 133-165.
Ganai, M.Y. & Mir M.A., (2013).Comparative Study of Adjustment and Academic Achievement of College
Students. Journal of Educational Research and Essays Vol. 1(1), pp. 5-8.
King, C.A. (____). The Effects of Social Support and Self-Efficacy on Depression in College
Students.Savannah State University.
Maddux, J.E. (1995). Self-Efficacy, Adaptation, and Adjustment: Theory, Research, and Application. New
York: Plenum Press.
Mills, N., Pajares, F., & Herron, C. (2006). A Reevaluation of the Role of Anxiety: Self-Efficacy, Anxiety, and
Their Relation to Reading and Listening Proficiency. Foreign Language Annals Vol. 39 No. 2.
Pallant, J. (2007). SPSS Survival Manual A Step by Step Guide to Data Analysis Using SPSS for Windows
(3rded.). New York: Open University Press.
Schwarzer, R. & Jerusalem, M. (1995). The General Self-Efficacy Scale (GSE). [on-line]. Diakses pada
tanggal 30 Maret 2014 dari http://userpage.fu-berlin.de/health/engscal.htm.
Sharma, B. (2012). Adjustment and Emotional Maturity Among First Year College Students. Pakistan
Journal of Social and Clinical Psychology Vol. 9 No 3, 32-37.
Yoenanto, N.H. (2009). Hubungan antara Self Regulated Learning dengan Self-Efficacy pada Siswa
Akselerasi Sekolah Menengah Pertama di Jawa Timur. Hasil Penelitian.