Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA


A. Penyelidikan IPA
IPA merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta dan interaksi yang terjadi di dalamnya.
Gejala alam meliputi gejala biotik dan abiotik.
- Gejala biotik terjadi pada makhluk hidup
Misalnya : tumbuh dan berkembang, reproduksi, serta bergerak.
- Gejala abiotik terjadi pada benda mati.
Misalnya : angin bertiup, gunung api meletus, dan air sungai mengalir ke laut.
1. Keterampilan proses dalam IPA
Keterampilan proses dalam IPA merupakan keterampilan – keterampilan yang harus dimiliki
dalam penyelidikan IPA.
Keterampilan proses sains dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
a. Keterampilan proses sains dasar ( basic skills )
Keterampilan proses sains dasar ( basic skills ) terdiri atas:
1. Keterampilan mengamati
Keterampilan mengamati merupakan kemampuan mengamati objek – objek dan
fenomena alam menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran
menggunakan alat ukur yang sesuai.
Ada beberapa keterampilan mengamati yaitu:
a. Melihat
Melihat merupakan jenis pengamatan menggunakan indra penglihat ( mata )
untuk mengetahui bentuk, penampakan atau wujud, warna suatu objek, dan
peristiwa.
b. Mendengar
Mendengar merupakan jenis pengamatan menggunakan indra pendengar
( telinga ) untuk mengetahuai bunyi atau suara suatu objek
c. Mencicipi
Mencicipi merupakan jenis pengamatan menggunakan indra pengecap ( lidah)
untuk mengetahui rasa suatu objek.
d. Meraba
Meraba merupakan jenis pengamatan menggunakan indra kulit untuk
mengetahui keadaan panas atau dingin serta tekstur kasar atau halus suatu objek
e. Mencium
Mencium merupakan jenis pengamatan menggunakan indra penciuman
( hidung ) untuk mengamati bau dari suatu objek.
f. Mengukur
Jenis pengamatan ini memerlukan alat bantu, misalnya penggaris, jangka sorong,
neraca, dan mikroskop. Data dari pengamatan ini diperoleh melalui pengukuran.
2. Keterampilan mengelompokkan / mengklasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi merupakan kemampuan untuk mengelompokkan suatu
objek dengan mengamati persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki serta hubungan
antarobjek.
3. Keterampilan memprediksi
Keterampilan memprediksi merupakan kemampuan untuk membuat ramalan tentang
segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkanperkiraan pada pola atau
kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu
pengetahuan.
4. Keterampilan menyimpulkan ( membuat inferansi )
Keterampilan menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk
memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta serta konsep dan
prinsisp yang diketahui. Dengan kata lain, menyimpulkan merupakan kemampuan untuk
membuat inferensi.
Inferensi merupakan pernyataan logis yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan
atau informasi yang tersedia.
5. Keterampilan mengomunikasikan
Keterampilan mengomunikasikan merupakan kemampuan untuk menyampaikan fakta
serta konsep dan perinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk audio, visual, atau audio
visual. Contoh penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik.
b. Keterampilan Proses Sains Terintegrasi ( integrated skills )
Keterampilan proses sains terintegrasi merupakan perpaduan dua kemampuan keterampilan
proses sains dasar atau lebih. Keterampilan proses sains terintegrasi meliputi merumuskan
masalah, mengidentifikasi variabel, mendeskripsikan hubungan antarvariabel,
mengendalikan variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, memperoleh dan
menyajikan data, menganalisis data, merumuskan hipotensi, merancang penelitian, serta
melakukan penyelidikan/percobaan.
2. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah harus dimiliki ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan – persoalan
ilmiah.
Sikap ilmiah dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Mampu membedakan opini dan fakta
Opini merupakan pendapat umum atau pribadi yang belum teruji kebenarannya melalui
penelitian.
Fakta merupakan hasil suatu penelitian dan kebenarannya sudah teruji.
b. Keberanian untuk mencoba
Rasa ingin tahu tentang sesuatu tidak akan perna terwujud tanpa keberanian untuk mencoba.
Kita harus berani mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan yang ada di pikiran kita.
c. Kejujuran
Seorang peneliti/ilmuwan harus jujur dalam mengambil dan mengolah data. Tidak ada
pemalsuan ( manipulasi ) dalam pengambilan data meskipun hasilnya tidak sesuai dengan
harapannya.
d. Teliti
Seorang peneliti dalam melakukan penelitian harus teliti dan tidak boleh melakukan
kesalahan karena dapat mempengaruhi hasil penelitiannya.
e. Selalu ingin tahu
Seseorang yang mempunyai sifat ingin tahu biasanya banyak bertanya. Keingintahuan dan
minat atas segala sesuatu merupakan salah satu dasar ditemukannya konsep, teori, dan
hukum dalam bidang sains.
f. Objektif
Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh dipengaruhi oleh
perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan ( fakta ) yang ada.
g. Bekerja sama
Pada saat melakukan percobaan, peneliti harus mampu bekerja sama dengan orang lain
sehingga penelitan dapat berhasil dengan baik.
h. Terbuka dan fleksibel
Keterbukaan dan fleksibilitas di sini meliputi cara berpikir dan berdiskusi, artinya berterus
terang, berpikir positif, serta bersedia mendengar dan menerima pendapat orang lain.
i. Bertanggung jawab
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus dapat bertanggung jawab terhadap hasil
penelitiannya, baik secara ilmiah maupun moral.
j. Ulet dan gigih yang disertai keyakinan
Dalam melakukan penelitian, kita tidak boleh cepat beruptus asa. Jika kita gagal dalam suatu
penelitian, kita harus segera mencari penyebab kegagalan. Dengan belajar dari kegagalan,
kita akan segera mendapatkan kesuksesan. Hanya keuletan, kegigihan, dan kenyakinan yang
akan membuahkan kesuksesan.
k. Mensyukuri karunia Tuhan
Seorang peneliti harus bersyukur karena diberi kesempatan untuk menikmati ciptaan Tuhan.
Salah satu caranya dengan meningkatkan kesadaran untuk memelihara dan melestarikan
lingkungan serta sumber daya alam.
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus di kuasai yaitu pengamatan.
Tujuannya untuk mengumpulkan data dan informasi.
Pengamatan menggunakan panca indra dan alat – alat lainnya seperti kaca pembesar, mikroskop
termasuk pengukuran dengan alat ukur yang sama.
B. Pengukuran sebagai bagian dari pengamatan
1. Pengukuran
Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis
yang dipakai sebagai satuan.
Besaran yaitu segala sesuatu yang dapat diukur
a. Satuan baku dan tidak baku
Satuan adalah simbol yang telah disepakati bersama untuk menyatakan nilai sebuah besaran.
- Satuan tidak baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang memiliki nilai berbeda – beda dan tidak diakui
secara internasional
Contohnya : jengkal, depa, hasta, tombak, bata, dan kaki.
- Satuan baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati bersama dan mempunyai nilai tetap.
Syarat yang harus dipenuhi satuan baku sbb :
 Mempunyai nilai tetap
 Mudah ditiru dan diadakan kembali sebagai satuan yang sama
 Dapat digunakan oleh semua orang di seluruh dunia
Satuan baku ditetapkan melalui konferensi umum ke - 11 sebagai Sistem Internasional
( SI ) yang dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Sistem MKS
Sistem MKS adalah cara menyatakan besaran dengan satuan meter,kg dan sekon
2. Sistem CGS
Sistem CGS yaitu cara menyatakan besaran dengan satuan sentimeter, gram, dan
sekon.
3. Sistem imperial
Sistem imperial yaitu cara menyatakan besaran dengan satuan inci, mil, dan pon.
Penggunaan awalan mempermudah dalam mengomunikasikan hasil pengukuran.

Tabel 1.3 awalan satuan SI dan kelipatannya

Awalan Simbol Kelipatan


Tera T 1012
Giga G 109
Mega M 106
Kilo K 103
Hekto H 102
Deka Da 101
Desi D 10-1
Senti C 10-2
Mili M 10-3
Mikro µ 10-6
Nano N 10-9
Piko P 10-12

b. Pengukuran langsung dan tidak langsung


Pengukuran langsung adalah pengukuran menggunakan alat ukur sehingga bisa diperoleh
hasil pengukuran secara langsung.
Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran yang membutuhkan proses minimal dua
langkah untuk mengetahui hasil yang diukur.
c. Kesalahan dalam pengukuran
Ada dua macam kesalahan dalam pengukuran yaitu:
 Kesalahan sistematik
Kesalahan sistematik adalah kesalahan pengukuran yang terjadi kerena alat ukur
yang digunakan, kesalahan manusia, dan kesalahan lingkungan bekerja.
Jenis – jenis keselahan sistematik yaitu:
1. kesalahan alat ukur adalah kesalahan pengukuran yang terjadi disebabkan alat
ukur yang digunakan.
Contohnya :
▪ kesalahan kalibrasi
▪ penunjuk nilai nol bergeser dari titik nol yang sebenarnya
▪ pegas pada neraca pegas melemah sehingga penuntukan angka oleh jarum
menjadi tidak akurat
2. kesalahan manusia adalah kesalah pengkuran yang terjadi disebabkan tidak
mengetahuinya cara pengukuran yang benar.
Contohnya:
▪ kesalahan paralaks, yaiatu kesalahan pembacaan skala analog pada sudut yang
salah
3. kesalahan lingkungan adalah kesalahan pengukuran yang terjadi disebabkan
perbedaan lingkungan dengan waktu kalibrasi alat sehingga menyebabkan
kesalahan.
Contohnya :
▪ kesalahan saat terjadi perbedaan suhu, tekanan, kelembapan udara, atau
percepatan gravitasi dengan kondisi sewaktu kalibrasi.
● kesalahan acak
Kesalahan acak adalah kesalahan yang terjadi karena kondisi lingkungan yang
tidak menentu sehingga mengganggu kerja alat ukur.
Contohnya :
▪ gerak Brown pada molekul udara
▪ fluktuasi ( naik-turunnya ) tegangan listrik
▪ derau ( noise ) elektronik yang bersifat acak dan sukar dikendalikan.
d. Ketelitian dan keselamatan kerja
Ketelitian pengukuran di berbagai bidang berperan penting dalam menjamin keselamatan
dan kesejahteraan manusia.
Contohnya :
▪ ketelitian perhitungan dan pengukuran seorang teknik sipil untuk mendirikan sebuah
bangunan.
▪ ketelitian dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah.
2. Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
Berdasarkan hasil Konferensi Umum ke – 14 mengenai berat dan pengukuran pada tahun 1971
telah menetapkan bahwa terdapat 7 besaran pokok.
Tabel. Besaran Pokok dan Satuannya

No Besaran Pokok Satuan Simbol satuan


.
1 Panjang Meter M
2 Massa Kilogram Kg
3 Waktu Sekon atau detik S
4 Suhu Kelvin K
5 Kuat arus listrik Ampere A
6 Intensitas cahaya Kandela Cd
7 Jumlah zat Mole Mol

a. Panjang
Panjang adalah besaran yang menyatakan jarak antara dua titik.
Satuan dasar panjang menurut SI adalah meter.
Konversi satuan panjang ;
4 kilometer ( km ) = 4.000 m
1 milimeter ( mm ) = 0,001 m
1 meter = 100 cm
1 meter = 1.000 mm
Alat ukur panjang yaitu :
1. Penggaris / mistar
Prnggaris digunakan untuk mengukur benda – benda yang tidak terlalu panjang
misalnya panjang meja, buku, pensil, dan kain. Penggaris memiliki panjang 30 cm ( 1
kaki ). Ketelitian penggaris adalah 1 milimeter atau 0,1 cm
2. Rol meter
Rol meter digunakan untuk mengukur jarak yang agak jauh misalnya lebar jalan,
panjang halaman, dan jarak lompatan.
3. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur benda dengan panjang maksimum 15 cm.
Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang hewan kecil, ketebalan kawat atau
pipa, dan mengukur diameter dalam sebuah pipa.
Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian atau skala terkecilnya 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong memiliki 2 skala yaitu :
- skala utama
- skala nonius ( skala geser )
Perhitungan menggunakan jangka sorong sebagai berikut !
Berapakah hasil pembaca, skala jangka soong berikut?

Jawab :
a. Baca skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada skala nonius adalah 2,1
cm dan 2,2 cm. Ambil angka yang paling kecil yaitu : 2,1 cm
b. Garis skala nonius yang berimpit tegak dengan garis skala utama adalah garis ke
lima. Jadi : 5 x 0,01 = 0,05 cm
c. Bacaan jangka sorong adalah 2,1 cm + 0,05 cm = 2,15 cm
4. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang paling teliti dengan ketelitian 0,01
mm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur ketebalan benda, diameter
kawat atau benda – benda yang berukuran kecil.
Mikrometer sekrup mempunyai 2 skala yaitu : skala utama atau skala tetap dan skala
putar.

Contoh soal :
1. Berapakah hasil pembaca skala mikrometer sekrup berikut?

Jawab :
a. Bacaan skala utama yang dibatasi oleh skala putar berada di antara angka 3 mm
dan 4 mm. Ambil angka yang paling kecil yaitu : 3 mm
b. Garis skala putar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama
terdapat pada garis ke 12. Jadi : 12 x 0,01 = 0,12 mm
c. Bacaan mikrometer sekrup adalah 3 mm + 0,12 mm = 3,12 mm
Contoh pengukuran besaran panjang dalam kehidupan sehari – hari sbb:
1. Tinggi badan dan lingkar kepala anak
2. Pengukuran panjang pada tumbuhan
3. Mengukur jarak
b. Massa
Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda.
Satauan SI massa adalah kilogram ( kg ).
1 kg : 1 kg standar ( baku ) = massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platina
iridium yang disimpan di Sevres , prancis.
Satuan lain dari massa yaitu kuintal dan ton
Konversi satuan massa
1 ton = 10 kuintal 1 kg = 1000 g
1 kuintal = 100 kg 1 ons = 100 g
1 g = 1000 mg

Beberapa jenis alat ukur massa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari sbb:
1. Neraca sama lengan
Neraca sama lengan digunakan untuk mengukur massa benda – benda yang ringan.
Neraca ini biasanya digunakan untuk menimbang emas.
2. Timbangan duduk
Timbangan duduk biasa digunakan oleh pedagang di pasar. Alat ini sangat sesuai untuk
menimbang benda – benda seperti beras, telur, bawang merah, dan bawang putih.
3. Neraca ohauss ( neraca batang )
Neraca ohauss digunakan untuk mengukur massa benda dengan ketelitian pengukuran
0,1 gram. Alat ukur ini biasa dimanfaatkan di laboratorium untuk menimbang benda –
benda yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Waktu
Waktu adalah selang antar dua kejadian atau dua peristiwa.
Satuan dari waktu adalah sekon
Konversi satuan waktu
Waktu satu hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik atau sekon
Alat – alat yang dapat digunakan untuk mengukur waktu adalah :
a. Jam pendulum
Jam pendulum digunakan untuk mengukur waktu dalam kehidupan sehar – hari
b. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu dengan ketelitian hingga 1 / 100 sekon
( stopwatch analog ), bahkan ada yang mencapai ketelitian 1 / 1000 sekon
(stopwatch digital )
c. Jam atom
Jam atom digunakan untuk mengukur waktu dengan ketelitian pengukuran paling
tinggi dibandingkan jam pendulum maupun stopwatch.

LKPD 1
Nama siswa :
Kelas / semester : VII / ganjil – pembelajaran dari rumah
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : pengukuran dan besaran pokok
Hari / tgl :

Jawablah pertanyaan berikut!


1. Tuliskan 3 syarat yang harus dipenuhi satauan baku!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran tidak langsung dan berikan contohnya!
3. Konversikan satuan panjang berikut!
a. 30 km = ..... m
b. 4 inci = ..... m
c. 5 m = ......mm
4. Konversikan satuan massa berikut!
a. 2,5 ton = ..... kuintal
b. 18 kuintal = ..... kg
c. 20 kg = ..... ton
5. Juan mengukur diameter bola kecil menggunakan mikrometer sekrup diperoleh hasil sebagai
berikut.
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, berapakah diameter bola kecil yang diukur Juan ?

4. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran – besaran lain yang tidak termasuk dalam besaran pokok atau
besaran – besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Contoh besaran turunan :
a. Luas
Secara matematik, luas dinyatakan dengan simbol L. Luas suatu benda dapat ditentukan
dengan rumus :
L=pxl
Satuan luas dalam sistem internasional ( SI ) yaitu : m2
Adapun satuan lain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari yaitu : hekta,
kilometer persegi ( km2 ), meter persegi ( m2 ), sentimeter persegi ( cm2 ), dan milimeter
persegi ( mm2 ).
Konversi satuan luas yaitu :
1 hektar = 10 000 m2
1 are = 100 m2
1 km2 = 106 m2 = 1 000 000 m2
1 m2 = 104 cm2 = 10 000 cm2
1 mm2 = 106 mm2
b. Volume
1. Mengukur volume benda bangun ruang yang bentuknya teratur
Volume dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
V = sisi x sisi x sisi
2. Mengukur volume benda yang berbentuk tidak teratur
Volume benda yang berbentuk tidak teratur dapat ditentukan dengan bantuan gelas ukur
dengan gelas berpancuran
 Mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur menggunakan gelas ukur
Volume batu dapat ditentukan dengan rumus :

vbatu = v2 – v1
ket :
v1 = volume air mula – mula
v2 = volume + batu
vbatu = volume batu yang diukur
 Mengukur volume benda yang berbentuk tidak teratur menggunakan gelas ukur dan
gelas berpancuran
Pengukuran volume benda yang berbentuk tidak teratur menggunakan gelas ukur
dan gelas berpancuran.

Vbatu = volume air yang tumpah ke dalam gelas ukur


Satuan volume dalam SI adalah m3
Adapun satuan yang dipakai dalam kehidupan sehari – hari yaitu
Liter ( L ), mililiter ( mL ) dan sentimeter kubik ( cm 3 ).
Konversi satuan volume
1 L = 1 dm3 = 10-3 m3 = 0,001 m3
1 L = 1000 mL = 1000 cm3
1 mL = 1 cm3
1 cc = 1 cm3
1 dm3 = 103 cm3 = 1000 cm3 = 1000 cc
1 liter = 1000 cc
c. Berat
Berat suatu benda merupakan hasil kali antara massa dengan gravitasi bumi. Secara
matematis dapat dirumuskan :
W=mxg
Satuan berat yaitu kg x m/s2 atau N

Contoh soal :
Sebuah benda bermassa 10 kg dan percepatan gravitasai 9,8 m/s 2 . berapa benda tersebut?
Peny :
Dik : m = 10 kg
g = 9,8 m/s2
dit : w = ........?
jawab :
w=mxg
w = 10 kg x 9,8 m/s2
w = 98 N
d. Konsentrasi
Konsentrasi adalah besaran yang menyatakan banyaknya zat terlarut dalam larutan.
Cara menentukan konsentrasi sbb :
K = massa zat terlarut
Volume larutan
Contoh
Andi melarutkan satu sendok makan ( 5 gram ) gula pasir ke dalam satu gelas ( 250 mL ) air
teh.
Konsentrasi gula dalam air teh = 5 gram = 0,02 gr/mL = 0,02 x 1000 = 20 g/L
250 mL
e. Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan tamanan dapat dihitung dengan rumus :
Laju pertumbuhan = pertambahan tinggi
selang waktu

contoh
Pada pengukuran awal, tinggi tanaman 10 cm. Dalam waktu 5 hari tinggi tanaman menjadi
12 cm. Berapakah laju pertumbuhan tanaman tersebut ?
Laju pertumbuhan = pertambahan tinggi = 12 cm – 10 cm = 2 cm = 0,4 cm perhari
selang waktu 5 hari 5 hari

jadi, laju pertumbuhan tanaman 0,4 cm/ hari.


f. Frekuensi denyut nadi
Frekuensi denyut nadi manusia bergantung pada jenis kelamin, usia dan aktivitas tubuhnya.
Anak – anak memiliki denyut nadi lebih cepat daripada orang dewasa.
- Denyut nadi orang dewasa pada saat beristirahat berkisar 60 – 80 denyut per menit.
- Denyut nadi anak – anak yang sedang beristirahat berkisar 60 – 100 denyut per menit.
- Pada bayi berkisar 100 – 140 denyut per menit.

Denyut nadi dapat meningkat melebihi normal apabila melakukan aktivitas fisik, ketakutan,
atau saat sakit panas.
g. Produktivitas lahan pertanian
Produktivitas lahan pertanian adalah banyaknya hasil pertanian per satuan lahan yang
digunakan.
Secara matematis dapat dirumuskan sbb:
Produktivitas lahan = banyaknya hasil pertanian
luas lahan
Contoh soal:
Produksi padi di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 69,056 juta ton. Lahan yang digunakan
seluas 13,446 juta ha. Adapun pada tahun 2013, produksi padi di Indonesia mencapai 71,291
juta ton dengan lahan pertanian seluas 13,837 juta ha. Apakah produktivitas padi dari 2012
dan 2013 mengalami peningkatan ?
Penyelesaian :
Dik : tahun 2012
Produksi = 69,056 juta ton
Luas lahan = 13,446 juta ha

Tahun 2013
Produksi = 71,291 juta ton
Luas lahan = 13,837 juta ha
Dit : peningkatan produktivitas
Jawab :
Produktivitas 2012 = 69,056 juta ton
13,446 juta ha

= 5,136 ton/ha
= 51,36 kuintal/ha
Produktivitas 2013 = 71,291 juta ton
13,837 juta ha

= 5,152 ton/ha
= 51,52 kuintal/ha

faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas lahan pertanian antara lain kesuburan
tanah dan pengolaan lahan pertanian. Tanah yang subur memiliki unsur – unsur yang
seimbang. Unsur – unsur tersebut antara lain air,oksigen, unsur hara, dan mikroorganisme di
dalam tanah. Adapun pengelolaan lahan pertanian meliputi pengaturan jarak
tanaman,pemupukan, pengairan, dan pemberantasan hama.

LKPD 2
Nama siswa :
Kelas / semester : VII / ganjil – pembelajaran dari rumah di era new normal
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : besaran turunan
Hari / tgl :

Jawablah pertanyaan berikut!


1. sebuah balok bermassa 2,5 kg diletakan di atas meja, dengan percepatan gravitasi 9,8 m/s.
berapakah berat balok tersebut?
2. Rudi mengamati pertumbuhan tanaman. Pada awal pengukuran, tinggi tanaman tersebut 4,6 cm.
Jika laju pertumbuhan dalam enam hari yaitu 0,4 cm/hari, berapakah tinggi tanaman saat hari ke
enam pengukuran?
3. Produksi gandum pada tahun 2017 sebanyak 72,356 juta ton dengan lahan yang digunakan
13,214 juta Ha. Sementara itu, produksi gandum pada tahun 2018 sebanyak 76,854 juta ton
dengan lahan sebanyak 13,843 juta Ha.
a. Berapakah nilai peningkatan atau penurunannya?
b. Apakah produksi gandum mengalami peningkatan?
Uji kompetensi mandiri
Nama : ..................
Kelas :...................
Mata Pelajaran : IPA
Latihan Soal Penilaian Harian!
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Tulis dan jelaskan 6 keterampilan mengamati!
2. Tulis dan jelaskan sikap ilmiah dalam pengamatan!
3. Tuliskan 7 besaran pokok beserta satauan dan alat ukurnya.
4. Diameter alas suatu tabung kecil diukur menggunakan jangka sorong diperoleh hasil seperti berikut.

Berapakah hasil pengukuran tersebut?


5. Seorang petani ingin mengetahui laju pertumbuhan tanamannya. Dia mengukur tinggi tanamannya
menggunakan mistar dan mempeoleh hasil 25 cm. Dua minggu kemudian, dia mengukur tanaman
yang sama dan memperoleh hasil 32 cm. Berapakah laju pertumbuhan tanaman petani tersebut?

Anda mungkin juga menyukai