Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGAMA KATOLIK

Oleh;

Nama : Fransisia Sari Poli Karangora


Semester/Kelas : 2/B
NIM : 2007020038
Prodi : Psikologi

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG


BAB III
KERAJAAN ALLAH

DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa itu “Kerajaan Allah” yang menjadi Tema Sentral Perutusan Yesus Kristus ?
2. Kerajaan Allah yang dipromulgasikan / dipermaklumkan Yesus bersifat “Kekinian”
sekaligus bersifat “yang akan datang / Eskatologis”. Jelaskanlah ?
3. Jelaskanlah empat model / tipe manusia dalam mendengarkan Sabda Allah atau
merespon tawaran Kerajaan Allah dengan merujuk pada Perumpamaan / Parabel
Yesus tentang Penabur dalam Mat. 13 : 1 – 23.
4. Makna “Tobat” ada kaitan dengan : Pembaharuan, Berpikir Berbeda dan Percaya.
Jelaskanlah ?
5. Sebutkanlah tiga Bukti Kesaksian Yesus tentang Kerajaan Allah yang mengatakan
bahwa apa yang DisabdakanNya Dibuktikan pula dalam PerbuatanNya.
6. Aspek lain dari pertobatan adalah percaya. Jelaskan!
Jawaban :

1. Kerajaan Allah dapat diartikan sebagai Allah yang datang sebagai Raja dan Allah
sendirilah yang mendatangi umatnya. Kerajaan Allah adalah panggilan dan tawaran
rahmat Allah dan manusia sendiri secara bebas meresponNya dengan iman dan
pertobatan. Kerajaan Allah juga merupakan pesan sentral pewartaan Yesus Kristus
dalam rangka mentransformasikan atau memperbaharui semua sendi-sendi kehidupan
manusia demi keadilan dan hak-hak kaum miskin.
2. Maksud dari Kerajaan Allah yang dipermaklumkan Yesus bersifat kekinian adalah,
Kerajaan Allah itu sudah ada sekarang, di tempat ini dan disini, sedangkan maksud
dari kerajaan Allah itu bersifat yang akan datang atau eskatologis adalah kerajaan
Allah itu defenitif atau keselamatan defenitif yang artinya masih dalam proses. Ia
bersifat dinamis, dalam proses “menjadi” dan dalam proses sedang terus berkembang.
3. 4 tipe manusia dalam mendengarkan Sabda Allah dan mewartakan Kerajaan Allah
pada perumpamaan Yesus tentang penabur (Mat 13 :1-23) :
 Tipe manusia yang pertama adalah ibarat benih yang jatuh di tengah semak
berduri. Pada tipe ini manusia menerima Sabda Allah dalam hatinya namun,
karena kekhawatiran dan juga kesenangan yang dimiliki maka, benih yang
sudah jatuh tidak dapat tumbuh akibat terhimpit dengan hal-hal duniawi yang
lebih menggiurkan.
 Tipe yang kedua adalah ketika benih jatuh di tanah yang keras. Manusia
dengan tipe ini dikuasai oleh kesombongan dan keangkuhan sehingga ketika
Sabda Allah didengar dan diterimanya, ia tidak akan peduli dan lebih
cenderung masa bodoh dan Sabda tersebut tidak akan bertumbuh dan
berkembang dalam dirinya karena hatinya yang keras dan angkuh.
 Tipe yang ketiga adalah ketika benih jatuh dijalan berbatu dan kayu. Ketika
Sabda Allah datang kepada mereka maka Sabda tersebut awalnya diterima dan
mulai bertumbuh dalam kehidupan mereka. Namun, ibarat benih yang tumbuh
di atas bebatuan dan kayu, akar benih tersebut tidaklah kuat, sehingga Sabda
Allah yang mulai tumbuh tersebut tidak kokoh dan mudah goyah akibat dari
sifat manusia yang mudah sekali berbalik dengan tawaran lain yang lebih
menarik.
 Tipe manusia dalam mendengarkan Sabda Allah yang keempat adalah ibarat
benih yang jatuh di tanah yang subur. Benih yang jatuh ditanah yang subur
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena mendapatkan nutrisi dan
air yang cukup. Begitupun ketika manusia mendengarkan Sabda Allah dan
memiliki rasa percaya, siap diri dan tekun serta menyerahakan diri secara total
kepada Allah, maka Sabda tersebut akan terus tumbuh dan berkembang serta
membawa berkat bagi dirinya dan orang lain.
4. Makna tobat sebagai suatu pembaharuan adalah seseorang bersedia untuk
memperoleh perubahan dalam dirinya dan membiarkan dirinya dikuasai dan
diarahkan oleh Allah sendiri artinya bahwa pertobatan merupakan suatu proses yang
mengisyaratkan suatu perubahan mendalam pada pribadi. Makna tobat kaitannya
dengan berpikir berbeda adalah ketika seseorang melihat realitas hidup berdasarkan
perspektif atau pandangan dari ajaran Yesus sendiri. Sedangkan makna tobat
kaitannya dengan percaya adalah ketika seseorang menaruh harapan kepada Allah,
mempercayakan diri sepenuhnya hanya kepada Allah, bahkan di dalam Allah dapat
menemukan kedamaian sejati
5. Kesaksian Yesus tentang Kerajaan Allah yang mengatakan bahwa apa yang
DisabdakanNya Dibuktikan pula dalam PerbuatanNya yaitu ketika Yesus membuat
mujizat, terdapat banyak sekali kisah dalam alkitab tentang bagaimana Yesus
membuat mujizat salah satunya adalah dalam penginjil Luk 7:11-17 dimana
mengisahkan tentang Yesus membangkitkan pemuda di Nain. Yesus juga hidup
bersama dengan masyarakat tanpa membeda-bedakan. Diantaranya adalah bergaul
dengan para rohaniwan, para penjajah dan penguasa, pegawai pajak, dan bahkan
wanita tuna susila. serta membebaskan manusia dari beban hukum dan memilih murid
atau rasul sebagai pengikutnya.
6. Percaya disini bukan berarti menerima sesuatu secara benar secara intelektual, akan
tetapi menaruh harapan kepada Allah, mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah,
dan mempercayakan diri sepenuhnya hanya kepada Allah, bahkan di dalam Allah kita
menemukan kedamaian sejati. Dengan demikian, pertobatan dalam hubungannya
dengan percaya berarti “kesempatan yang membahagiakan”. Kita akan memiliki surga
selama kita mampu melaksanakan pertobatan sebab sesungguhnya kita di lahirkan
sebagai orang berdosa.

Anda mungkin juga menyukai