Anda di halaman 1dari 2

BAHAN PELAJARAN DALAM JARINGAN ( DARING ) PELAJAR SIDI

HKBP RESORT SIANTAR TIMUR

MINGGU, 30 Januari 2022


PENGAKUAN IMAN RASULI

Kita akan memasuki penjelasan mengenai Pengakuan Iman Rasuli. Sebelumnya, kita lihat
dahulu, bagaimana materi Pengakuan Iman Rasuli dalam bingkai isi Katekhismus.

Salah satu sumber materi pelajaran atau kurikulum pelajar sidi adalah Isi Katekhismus.
Katekhismus, secara sederhana, adalah buku pelajaran atau pengajaran tentang pokok-pokok
iman orang Kristen ( Protestant ) yang dikarang atau ditulis oleh salah seorang tokoh
reformator Kristen, yaitu Marthin Luther. Itulah sebabnya, buku ini lebih terkenal atau lebih
sering disebut dengan Katekhismus Dr.Marthin Luther. Ada 2 ( dua ) jenis buku Katekhismus,
yaitu Katekhismus Kecil dan Besar. Katekhismus Kecil untuk para pelajar dan katekhismus
Besar untuk para guru atau pengajar. Dari aspek isi atau muatan, pada hakekatnya
katekhismus kecil dan besar adalah sama, perbedaan hanya terletak pada bobot penjelasan.
Isinya sama, akan tetapi, dalam Katekhismus kecil penjelasannya lebih pendek dan sederhana,
sementara katekhismus besar, penjelasannya lebih luas dan terperinci. Karena kita adalah
pelajar, maka yang akan kita pelajari adalah isi atau materi Katekhismus Kecil.

Isi Katekhismus Kecil adalah sebagai berikut :

1. Patik ni Debata – Dasa Titah/Dekalog – Decalog/The Ten Commandments


2. Tangiang Ale Amanami - Doa Bapa Kami – Our Father Prayer
3. Hata Haporseaon – Pengakuan Iman Rasuli – Confession of Faith
4. Pandidion na badia – pembabtisan Kudus – The holy baptism
5. Parpadanan na badia/Ulaon na badia - Perjamuan kudus – The holy communion

Materi Dasa Titah dan Doa Bapa kami akan disampaikan/diampu oleh Inang Bibelvrouw dan
kami akan menyampaikan materi Pengakuan Iman Rasuli, Baptisan Kudus dan Perjamuan
Kudus. Pada saat ini, kita akan mempelajari Pengakuan Iman Rasuli.

Judul Pokok bahasan kita adalah “Pengakuan Iman Rasuli” Judul ini terdiri 3 ( tiga) kata,
yaitu : “pengakuan”, “iman” dan “rasuli”. Kita akan lihat ketiga kata ini satu persatu.
1. “Pengakuan”. Kata ini adalah kata bentukan dari kata dasar “aku”. Maksudnya adalah
bahwa subyek (pelaku) yang mengucapkan terlebih mengaku adalah “ aku” atau
pribadi atau diri kita sendiri. Bukan orang tua kita, bukan guru kita dan bukan pula
orang lain. Jadi ini adalah pengakuan pribadi, datang dari pemahaman dan kepercayaan
pribadi.
2. “Iman”. Apakah iman itu, dapat kita baca dalam Ibrani 11 : 1. Maksud yang terdalam
adalah segala yang kita akui dalam pengakuan iman Rasuli adalah berhubungan dengan
masalah iman kita, bukan berhubungan dengan yang lain, misalnya ajaran atau ideologi
politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Ini melulu soal hubungan kita dengan Tuhan,
tentang siapa yang kita imani dan bagaimana iman atau kepercayaan kita.

1
3. “Rasuli” . Kata ini adalah kata bentukan dengan kata dasar “rasul”. Dalam tradisi sejarah
gereja Protestan, dahulu ada pemahaman bahwa yang mengarang atau menyusun
format dan redaksi Pengakuan Iman Rasuli adalah murid ( Rasul ) Yesus Kristus yang 12
( dua belas ) orang. Berangkat dari pemahaman bahwa penyusunnya adalah para rasul
Yesus Kristus, itulah sebabnya disebut “rasuli”. Namun, saat ini pemahaman seperti itu
diakui kurang memiliki dasar argumentasi yang kuat.

Pengakuan Iman Rasuli sering juga disebut dengan “Kredo”, berasal dari bahasa Latin “credo”
dan dalam bahasa Inggris disebut dengan “Creed/credo” yang berarti kepercayaan, paham,
pernyataan kepercayaan/keyakinan, syahadat iman. Dari pengertian ini dalam bahasa Inggris,
Pengakuan Iman Rasuli sering juga disebut dengan “Apostles Creed” .

Dari aspek etimologis ( asal – usul kata ) di atas, Pengakuan Iman Rasuli adalah pokok-pokok
iman atau kepercayaan yang diimani oleh aku ( pribadi ) bersama dengan seluruh umat atau
orang yang percaya kepada Allah Bapa, Anaknya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus.

Pekerjaan Rumah ( PR) :

Terjemahkanlah kutipan Agenda Manghatindanghon Haporseaon di


bawah ini, ke dalam bahasa Indonesia.

“Hamu angka dakdanak na hinaholongan ni Debata! Na jongjong do


hamu nuaeng di jolo ni Debata, na mamereng torus tu bagasan rohamuna,
dohot di jolo ni huria on. Nunga diboto hamu lomo dohot sogo ni roha ni
Debata, ndang tarbahen hamu be marsidalian sogot di ari paruhuman i.
Molo ingot rohamuna di angka ari ni ngolumuna naung salpu i, tama
mandok mauliate hamu tu Debata ala ni sude asi ni rohaNa”

Anda mungkin juga menyukai