Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

BUDAYA LAHAN KERING KEPULAUAN


DAN PARIWISATA

Oleh;

Nama : Fransisia Sari Poli Karangora


Semester/Kelas : 2/B
NIM : 2007020038
Prodi : Psikologi

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG


1. Analisis potensi wisata di daerah masing-masing!

Jawab:
Kabupaten Lembata merupakan kabupaten yang termasuk dalam wilayah Propinsi
Nusa Tenggara Timur. Secara geografis letaknya berbatasan antara lain dengan laut
Flores disebelah utara, laut sawu di sebelah selatan, Kabupaten Alor disebelah timur
dan Kabupaten Flores Timur di sebelah barat.
Kabupaten Lembata memiliki kekayaan potensi sumber daya alam, baik potensi
sumber daya alam tanah, sumber daya hutan, kelautan, maupun pariwisata dan seni
budaya. Terdapat 59 objek wisata potensial yang terdiri dari 27 lokasi wisata
budaya/sejarah, 29 lokasi wisata alam, 3 lokasi kerajinan tanganl. Potensi-potensi
tersebut antara lain : Pulau pasir putih Awololong, Pantai rekreasi waijarang, sumber
air panas Sabutobo, pantai rekreasi dan taman laut Tanah Treket, Pantai pasir putih
Mingar, Pantai Lewolein, Pantai pasir putih Bean. Sedangkan potensi wisata budaya
dan purbakala antara lain: Perburuan ikan paus tradisional di Desa Lamalera, Rumah
adat dan ritus pesta kacang Jontona, proses Tenun ikat tradisional di Lamatokan, serta
masih banyak lagi potensi-potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Lembata.
Disini saya akan menganalisis wisata alam yang dimiliki Kabupaten lembata yaitu
Pantai pasir putih Mingar, pantai ini terletak di Desa Pasir Putih, Kecamatan
Nagawutung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Uniknya, pantai ini
mengalami siklus perubahan yang terjadi pada April sampai Januari. Selama 10 bulan
ini, pantai ini dipenuhi pasir putih sepanjang 5 kilometer. Tetapi, dari Februari hingga
Maret, pasir putih hilang. Yang ada hanya sisa batu karang dan sedikit pasir hitam.
Pantai yang selalu berubah wujud ini jaraknya sekitar 20 kilometer dari Lewoleba, ibu
kota Kabupaten Lembata.
Sepanjang perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan padang savana yang
luas. Di savana tersebut ada spot wisata yang terkenal dengan nama Bukit Cinta.
Tidak jauh juga, ada spot wisata yang terkenal dengan nama Bukit Doa. Di tengah
jalan yang berkelok di antara padang savana ini juga kita bisa menyaksikan laut yang
indah dan Pulau Adonara yang cantik. Perjalanan menuju Pantai Mingar memang
sungguh memanjakan mata. Akan tetapi kondisi jalan menuju pantai ini sangat buruk,
belum ada perhatian khusus dari Pemkab Lembata. Hal ini dapat menyebabkan waktu
yang ditempuh selama perjalanan semakin lama.
Bukan hanya itu saja, pada tahun 2020 kemarin Pantai Mingar menjadi perdebatan
hangat di media sosial. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Lembata melakukan
pembangunan Wisata Voli Pantai dengan merusak ratusan pohon pandan yang berada
sepanjang pantai sekitar 100 meter untuk dijadikan arena voli pantai. Rencana
pembangunan arena voli pantai itu pun tidak pernah disosialisasikan kepada
masyarakat Desa Pasir Putih. Sebuah rencana pembangunan pariwisata, yang
merupakan produk dari kebijakan Pemda Lembata, berdaya buruk merusak alam,
kehidupan hayati pohon pandan, penyanggah pasir putih di Pantai Mingar. Sampai
saat ini pun rencana pembangunan voli pantai itu tidak jelas merupakan program dari
dinas apa pun.
Dari sini saya dapat menarik kesimpulan bahwa potensi wisata alam di daerah
Lembata sangat banyak, namun beberapa wisata alamnya belum dapat dikelola
dengan baik oleh pemerintah seperti akses jalan yang belum memadai., serta
kebijakan-kebijakan yang dilakukan tidak mempertimbangkan antara dampak yang
terjadi akibat dari kebijakan tersebut. Hal ini juga dapat mengakibatkan kurang
optimalnya pemanfaatan sektor pariwisata dalam mengenalkan dan mengembangkan
daerah Lembata.
jadi, alangkah baik Pemda Lembata lebih memperhatikan pengembangan-
pengembangan potensi wisata mulai dari akses jalan, hingga fasilitas-fasilitas
penunjang wisata lainnya. selain itu juga pemda Lembata juga harus mengevaluasi
kembali kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan dampak keberlanjutan dari
adanya pembangunan wisata voli pantai tersebut. Dengan berusaha menjaga
keberlangsungan wisata voli pantai dan tidak merusak alam sekitar. Selain itu, Pemda
Lembata harus mencari solusi untuk meminimalisasi dan mengantisipasi akibat
yang bakal terjadi seperti bencana, abrasi pantai, dan sebagainya yang timbul dari
penebangan ratusan pohon pandan dalam proyek wisata voli pantai tersebut.

Anda mungkin juga menyukai