Anda di halaman 1dari 14

-1-

PENELITIAN SOSIAL

NO.SKL
( Standar Kompetensi Lulusan )
SK
(Standar Kompetensi)
KD
(Kompetensi Dasar) 3 Melakukan Penelitian social secara sederhana dan mengkomunikasikan
hasilnya dalam tulisan dan lisan
Mempraktikan Metode penelitian sosial
3.1. Merancang metode penelitian sosial secara sederhana
3.2. Melakukan penelitian secara sederhana
3.3. Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana

BAB I
RANCANGAN PENELITIAN
Pengertian Penelitian
Penelitian /riset dari kata Research dari kata re artinya kembali dan search artinya mencari. Jadi dari segi
etimologi, penelitian artinya mencari kembali.Yaitu mencari bukti-bukti baru yang dikembangkan menjadi
teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Pengertian secara ilmiah menurut para ahli
adalah sbb:
1. Moh. Nasir Ph,D ; penelitian adalah pencarian fakta-fakta menurut metode obyektif yang
jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan mengahasilkan dalil atau hukum
2. Marzuki; penelitian adalah usaha-usaha untuk mencari, mengumpulkan dan menganalisis
fakta-fakta mengenai suatu masalah.
3. Whitney; penelitian adalah metode untuk menemukan kebenaran ilmiah melalui
penyelidikan yang sungguh-sungguh dalam waktu lama.
4. Woody; penelitian adalah metode untuk menemukan kebenaran ilmiah melalui pemikiran
kritis yang meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan
hipotesis, membuat kesimpulan dan mengadakan pengujian atas semua kesimpulan apakah
ia cocok dengan hipotesis.

Proses penemuan kebenaran dan pengetahuan


Penelitian yang dilakukan seseorang sebenarnya untuk mencari kebenaran ilmiah.
Kebenaran dapat diperoleh dalam dua macam pendekatan yaitu :
5. Kebenaran yang diperoleh dengan pendekatan non ilmiah, meliputi:
a. Kebenaran yang diperoleh secara kebetulan. Contoh penemuan obat (kina)
b. Dengan usaha coba-coba .Contoh pengeboran minyak secara tradisional
c. Secara intuitif(petunjuk Tuhan) misalnya elalui mimpi, ilham.
Dengan perenungan yang dalam
d. Karena otoritasnya(sebagai ilmuwan, profesional, rohaniawan, pemimpin
e. Karena memperoleh wahyu dari Tuhan. Contoh: para nabi/rosul
6. Kebenaran yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah
a. Berfikir secara rasional, kritis, sistematis dan analisis terhadap suatu permaslahan
dengan menggunakan metode yang terukur
b. Berfikir secara empiris berdasarkan pengalaman/percobaan yang berulang-ulang
kemudian disusun secara sistematis
B. Proses berfikir dalam penelitian
1. Proses berfikir (pe
alaran)
Dengan kemampuan bernalar yang kemudian dikomunikasikan dalam bahasa, manusia
mampu menemukan pengetahuan yang benar. Sebagai suatu kegiatan berfikir, penalaran
mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu :
a. Suatu pola pikir yang disebut logika(proses berfikir logis)
Berbagai hal ditimbang secara obyektif berdasarkan data dan analisis akal sehat
b. Sifat analitik dari proses berfikir

Dua jenis penalaran yang sangat penting dalam penelitian adalah:


a. Proses berfikir Deduktif adalah cara menarik kesimpulan yang didasarkan pada alasan-
alasan tertentu. Kesimpulan ditarik dari keadaan yang berlaku umum untuk hal-hal
-2-

yang khusus. Alasan-alasan ini mencerinan sustu kesimpulan da meberikan bukti atas
kesimpulan tersebut.
Contoh:
Premis 1 : Semua karyawan dipercaya bahwa mereka tidak akan mencuri
Premis 2 : Abu Bakar adalah seorang karyawan
Kesimpulan : Abu Bakar dapat dipercaya, ia tidak akan mencuri
b. Proses berfikir Induktif adalah cara metode pemikiran yang bertolak dari hal-hal atau
peristiwa khusus untuk menentukan hukum umum. Dalam Induksi kesipula ditarik dari
satu atau lebih fakta atau bukti.. kesimpulan mejelaskan fakta dan fakta mendukung
kesimpulannya
Contoh :

C. Sifat-sifat penelitian
1. Cermat 5. Bersifat obyektif
2. Tepat 6. Dilakukan oleh orang terlatih
3. Sistematis 7. Dilaksanakan dalam kondisi yang terkendali
4. Dicatat
D. Jenis-jenis penelitian
1. Berdasarkan tujuannya penelitian ada tiga macam, yaitu:
a. Penelitian eksploratif (Explorative Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan
tujuan menemukan sesuatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada. Misalnya
penelitian tentang obat penyakit AIDS.
b. Penelitian Pengembangan (Development Research) yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan, memperluas dan menggal lebih dalam teori yang dimiliki oleh
ilmu tertentu.
c. Penelitian Verifikatif (Verivicative Research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang
memperkuat atau menggugurkan teori/hasil penelitian sebelumnya.
2. Berdasarkan pendekatannya, ada enam macam, yaitu :
a. Penelitian Survei
Yaitu penelitian yang digunakan untuk mengambil suatu generalisasi dari suatu
pengamatan terbatas menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi.
b. Penelitian Expost Facto
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian merunut kebelakan melalui data untuk menemukan faktor-faktor yang
mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.
Penelitian jenis ini menggunakan logika dasar ” Jika X maka Y”. Contoh penelitian
tentang pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar anak.
c. Penelitian Eksperien
Yaitu Penelitian yang dilakukan untuk menemukan hubungan sebab akibat antar
variabel dengan cara melakukan kontrol langsung terhadap faktor penyebab. Logika
dasarnya sama dengan penelitia Expost Facto. Dalam penelitian eksperimen peneliti
bisa merancang dan merekayasa obyek yang akan diteliti.
d. Penelitian Kualitatif
Yaitu Penelitian yang berusaha memahami kejadian sosial berdasarkan pandangan
subyektif dari para pelaku. Penelitian ini mengandalkan teknik wawancara dalam
penggalian data
e. Penelitian tindakan.
Yaitu penelitian yang merupakan suatu proses yang dilalui oleh perseorangan atau
kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur
yang diperkitakan akan menghasilkan perubahan, melalui proses perencanaan, tindakan
dan refleksi kemudian perencanaan lagi, tindaka dan refleksi demikian dilakukan
berulang-ulang dalam dua sampai tiga siklus.

3. Berdasarkan hasil yang ingin dicapai


-3-

a. Penelitian dasar ( basic research) yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan
memperdalam teori suatu ilmu pengetahuan. Contoh penelitian mengenai tata surya,
genetika dsb
b. Penelitian terapan (applied research) yaitu penelitian yang dapat diterapkan langsung
untuk memecahkan masalah di masyarakat. Contoh : penelitian obat, hama tanaman,
teknologi pertanian dsb
4. Berdasarkan bidang studi yang diteliti
a. Penelitian bidang sosial/ humaniora, misalnya penelitian aslah pendidikan, ekonomi,
politik, sosbud, etnografi, pelanggaran HAM
b. Penelitian bidang eksakta, misalnya manfaat tanaman obat, energi matahari untuk
tenaga listrik, dsb
5. Berdasarkan tempat penelitiannya
a. Penelitian laboratorium, contoh penelitian tentang sel kanker, reaksi kimia dsb
b. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang terfokus pada berbagai literatur,
dokumen, brosur ilmiah, data sensus dsb contoh perjuangan pangeran Diponegoro .
c. Penelitian Lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan pada lingkungan alam /
masyarakat tertentu. Peneliti terjun langsung pada obyeknya. Contoh penelitian tentang
suku Badui di Banten , Suku Asmat di Papua, Karyawan pabrik, gelandangan dsb
6. Berdasarkan cara pembahasannya
a. Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memaparkan, melukiskan
dan melaporkan segala keadaan obyek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik
suatu kesimpulan
b. Penelitian Inferensial, yaitu penelitian yang selain memaparkan keadaan obyek juga
menarik kesipulan umum guna keperluan prediksi. Penelitian jenis ini sering
menggunakan rumus-rumus statistik

E. Persyaratan Penelitian
1. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai
yang komples sehingga mencapai tujuan secara efektif dan efisien
2. Berencana artinyadilaksanakan dengan unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
3. Mengikuti konsep ilmiah artinya mengikuti cara yang telah ditentukan yaitu prinsip yang
digunakan untuk meperoleh ilmu pengetahuan

F. Persyaratan seorang peneliti


1. Mempunyai kesetiaan dan pengabdian pada ilmu
2. Jujur, rajin, sehat jasmani dan dapat dipercaya
3. Rasional, kreatif, berinisiatif dan analitis
4. Terbuka, dapat bekerjasaa dan mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai
Cara berfikir seorang peneliti
5. Berfikir skeptis, artinya harus selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung
suatu pernyataan
6. Berfikir analitis, artinya harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang
dihadapi
7. Berfikir kritis, artinya harus selalu mendasarkan pikiran atau pendapatnya pada logika serta
menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan data adan analisis akal sehat
8. Jujur, artinya tidak measukan keinginan sendiri ke da
9. am data
Terbuka, artinya bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak
lain tentang hasil penelitiannya
Cara berfikir seperti ini disebut cara berfikir ilmiah.
G. Sikap seorang peneliti
1. Obyektif, artinya harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi yang biasanya sifatnya
subyektif dengan fakta/ data yang diperoleh dari lapangan
2. Kompeten, artinya memiliki kemampuan untuk melaksanakan penelitian dengan
menggunakan metode dan teknik peelitian tertentu
3. Faktual, artinya harus bekerja berdasarka fakta yang diperoleh
-4-

H. Ciri-ciri penelitian yang baik


1. Kegiatan penelitian harus dirancang secermat mungkin
2. Memerlukan keahlian
3. Harus obyektif
4. Memerlukan kesabaran dan kehati-hatian
5. Berkepentingan untuk menemukan hal-hal yang baru dalam bidang tertentu
6. Memerlukan alat dan prosedur pengumpulan data yang cermat
7. Menghasilkan kesimpulan
8. Dimulai dari obyek yang dapat diobservasi dan berakhir pada obyek yang diobservasi

I. Metodologi Penelitian
Metode ilmiah adalah cara-cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan, dan penjelasan kebenaran atau cara-cara ilmiah untuk mencapai kebenaran ilmu guna
meecahkan suatu masalah (J.C. Almack). Penggunaan metodologi yang tepat dapat menghindari
pemecahan masalah yang spekulatif, dan bisa meningkatkan obyektivitas dalam menggali
kebenaran ilmu.
Ada 4 macam metode penelitian, yaitu :
1. Metode filosofis, yaitu penelitian yang dilakukan melalui perenungan dan pemikiran yang
mendalam, terarah dan mendasar. Data-data yang digunakan bersifat kualitatif sehingga
pemecahan masalahnya bersifat apriori.
2. Metode deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggabarkan keadaan
obyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian
dianalisis dan diintepretasikan. Bentuknya berupa survei, studi korelasi dan studi
perkembangan.
3. Metode historis, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan data-data masa lalu.
Hasilnya digunakan untuk memahami kejadian sekarang atau memprediksi keadaan yang
akan datang.
4. Metode eksperimen, yaitu cara-cara untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua
variabel atau lebih melalui percobaan secara cermat. Bentuknya ada dua yaitu: eksperimen
eksploratif (bertujuan mempertajam masalah dan hipotesis) dan eksperimen pengembangan
(bertujuan membuktikan hipotesis guna membuat generalisasi umum).
J. Kriteria Metode Ilmiah (menurut Moh. Nasir Ph.D)
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipotesis
5. Menggunakan ukuran obyektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi

K. Tahap tahap penelitian


1. Memilih masalah atau topik penelitian
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah penelitian
4. Merumuskan Hipotesis (anggapan dasar)
5. Memilih metode/pendekatan yang digunakan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen/alat penelitian
8. Mengumpulkan data
9. Menganalisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan penelitian
Tahap ke 1 sampai tahan ke 6 merupakan kegiatan dalam merancang penelitian
Tahap ke 7 sampai ke 10 merupakan tahap pelaksanaan penelitian.
Tahap ke 11 merupakan tahap akhir berupa laporan penelitian
-5-

IV Memilih dan menentukan Topik Penelitian


Topik adalah pokok permasalahan dari suatu penelitian.
Sumber sumber masalah penelitian antara lain berasal dari :
1. Gejala-gejala atau fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
2. Bahan-bahan kepustakaan seperti buku-buku atau artikel dll
3. Informasi yang diberikan oleh orang lain
Dalam menentukan topik atau masalah penelitian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Masalah penelitian harus menarik dan perlu.
Bagi peneliti, menarik dapat dijadikan motivasi untuk terus meneliti meskipun banyak
menemui hambatan
Bagi Masyarakat hasil penelitian dari masalah yang menarik akan mendorong mereka
untuk membaca atau mempelajari
2. Data dapat diperoleh dan penelitian dapat dilaksanakan
Suatu masalah penelitian dapat dilaksankan dan data dapat diperoleh jika:
a. Penelitian menguasai teori dan latarbelakang serta metode pemecahannya
b. Cukup waktu dan tenaga, sehingga pelaksanaan penelitian tidak tergesa-gesa
c. Memiliki sumber data dan peneliti mampu menyusun alat pengumpul data serta
mampu mengolahnya
3. Hasil penelitian bermanfaat
Bermanfaan bagi kemajuan iptek, meningkatkan efektifitas kerja, meningkatkan mutu
kehidupan atau dapat menyumbangkan pemikiran bagi kehidupan
4. Topik atau masalah penelitian merupakan suatu yang baru
Kesamaan masalah atau topik bisa dianggap plagiat, kecuali tujuan nya memang
menyempurnakan hasil penelitian sebelumnya

Topik penelitian yang sudah dapat dipilih dan ditentukan, kemudian dirumuskan secara ekplisit ke
dalam judul penelitian. Paling tidak judul diharapkan dapat mewakili topik penelitian yang
dimaksud.
Dalam merumuskan judul perlu diperhatikan hal-hal sbb:
1. Judul harus ditulis secara singkat , padat dan jelas
2. Harus mencerminkan spesifikasi permasalahan yang diteliti
3. Harus memuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian
4. Harus menyebutkan secara jelas jenis hubungan antar variabel
5. Harus mengungkapkan obyek yang diteliti
Judul penelitian diharapkan mengandung unsur-unsur sbb:
1. Sifat / jenis penelitian. Misalnya : Deskripsi, Korelasi atau Komparasi
2. Subyek penelitian
Obyek penelitiaN
3. Tempat/ daerah penelitian
4. Waktu peneliti`n
Contoh Judul penelitian yang bersifat Korelasi:
” Hubungaf antara tingkat ekonomi kaluarga dengan prestasi siswa SMA N 1 Pur"alingga tahun
2005/2006”
Dari judul tersebut dapat diuraikan sbb:
1. Sifat penelitian : Korelasi
2. Subyek penelitian : Siswa SMAN 1 Purbalingga
3. Obyek penelitian : - Tingkat ekonomi keluarga
: - Prestasi siswa
4. Tempat : SMA N 1 Purbalingga
5. Waktu : tahun 2005/2006

II. STUDI PENDAHULUAN


Studa pendahuluan perlu dilakukan agar peneliti dapat mendalami permasalahan yang diteliti,
sehingga dapat benar-benar mempersiapkan perencanaan selanjutnya.
Tujuan sttdi pendahuluan ad`lah :
1. Agar peneliti tidak meneulangi hasil penelitian orang lain
2. Mengetahua dengan pasti apa yang akan diteliti
3. Tahu dimana/kepada siapa data dapat diperoleh
4. Memahami bagaimana teknik mempeboleh data penelitian
-6-

5. Dapat menentukan metode yang tepat unttc menganalisis data tersebut


6. Memahami bagaimana harus mengambil kesimpulan dan cara memanfaatkan hasilnya
Studi P%ndahtluan dapat dilakukan dengan cara sbb: (3 P)
1. (Paper) maksudnya Studi KepUstakaan, yaitu membaca artikel, paper, buku-buku teori yang
terkait, hasil penelitian sebelumnya dlh
2. ( P e r s o n ) artinya bertanya, berkonsultasi dengan ses%orang yang dianggap ahli atau
nara su-ber
3. (Place) artinya kunjungan ke lokasi atau ke daerah dimana masalah penelitian it5 bersumber

MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN


Merumuskan masalah penelitian harus memenuhi kriteria sbb:
Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanya!n
1. Rumus!n masalah harus jelas, padat Dan dapat dipahami /leh orang lain
2. Rumusan masalah harus menfandunf unsur data yang mendukung pemecahan m!salah penelitian
3. Ru-usan MAsalah hares merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara (Hipotesis)
4. Masalah harUs menjadi dasar bagi judul penelitian
Contoh Rumusan masalah:
Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang
Judul Penelitian : Pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar di SMAN
1 Purbalingga tahun 2003
Variabel : Kepribadian siswa ( Variabel bebas) dan prestasi siswa (Varibel Terikat)
Subyek : Siswa SMA N 1 Purbalingga
Rumusan Masalah :- Faktor-faktor apakah yang melatar
elakangi penyebab timbulnya kepribadian
yang tidak tenang ?
:- Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi belajar ?
:- Bagaimana menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak tenang agar tidak
mengganggu siswa yang lain ?

MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan s e m e n t a r a d a r i s e o r a n g
p e n e l i t i y a n g a k a n d i u j i k e b e n a r a n n y a
d a l a m p e n e l i t i a y a n g s e d a n g d i l a k u k a n .
Ada dua macam Hipotesis :
1. Hipotesis Induktif, yaitu hipotesis yang dimunculkan dari lapangan, tempat penelit
an berlangsung.
Hipotesis Deduktif, yaitu hipotesis yang dimunculkan dari suatu teori yang berasal dari studi kepustakaan
Hipotesis yang baik adalah:
1. Disusun dalam kalimat berita
2. Dinyata
3. an secara singkat dan sederhana
Menyatakan hubungan antar variabel yang dipermasalahkan
IV Dapat diterima akal sehat
4. Konsisten dengan teori atau fakta yang sudah ada
5. Dapat menjelaskan masalah secara rasional
6. Harus dapat diuji benar salahnya
Berdasarkan isi rumusannya Hipotesis dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Hipotesis Kerja/ Hipotesis Alternatif/ Ha
Yaitu Hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar varibel atau adanya perbedaan antara 2
kelompok
Contoh : ” Ada hubungan positif antara tingkat ekonomi keluarga dengan prestasi siswa di SMA 1
Bireuen tahu 2006”
2. Hipotesis Nihil/Hipotesis Nol/Ho
Yaitu Hipotesis yang penyatakan tidak adanya hubungan antara variabel atau tidak adanya
perbedaan antar 2 kelompok subyek yang diteliti
Contoh: ”Tidak ada perbedaan prestasi mata pelajaran Sejarah antara siswa Jurusan IPA dan IPS di
SMA N 1 Purbalingga tahun 2007”

IV. MEMILIH PENDEKATAN PENELITIAN


Secara umum ada dua macam pendekatan penelitian , yaitu :
1. Pendekatan kuatitatif, yaitu pendekatan yang berusaha untuk mengungkap kenyataan sosial dengan
melihat saling ketergandungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Dalam pendekatan ini,
-7-

obyei penelitian dilihat seb`gai fakta atau variabel yang tetap dan `apat diangkakan
(dikuatitatifkan) serta hasilnya dapat diolah `an dianalisis dengan menggunakaf te+nik statistik

2. Pendekatan Iualitatif, yaitu pendekatan yang berus!(a menangkap kenyataan soail secara
keselu2uhan, utuh, dan puntas sebagai satu kesatuan kenyataan.Obyek pene,itian dilihap sebaeai
hal yang dinamis, memilici pikiran, dan perasaan serta subyektifipas yang unik.. Data yang
diperoleh tidak mecti berupa angka atau data-data yang bisa diangkacan, tetapi lebih banyak
bersifat deskripsi, un&kapan atau makja-makna te2tentu yang harus diungkap peneliti. Termasuk
dal!m pendekapan ini ada,ah penelitian Historis, penelitian Etjografis.

V. MENENTUKAN VARIABEL DAN SUMBER DATA


A. Menentukan Variabel
Variabel adalah obyek penelhtian yang bervari`sh.atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
0enelitian.
Ada dua macam variabel yaitu :
1. Independent Variable/ Variabel Bebas/Vapiabel Pengaruh, yautu variabel yang diduga sebagai
penyebab munculnya variabel lain
2. Depefdent Rariable/ Variabel Terikat/Variabel Terpengaruh, yaitu variabel yang muncul sebagai
akibat dari var)abel penearuh. Disebut variabel tergantung.

Contch :  

Judul Penelitian : ”Pengaruh dingkat pendidikan terhadap prdsdasi kerja karyawan PT* Untung 
Melulu semarang tahun 2000 s.d 2005” 

Dari judul tersebut , variabel bebas  : Tingkat pendid)kan 

          Variabel derikat  : Prestasi kerja 

Bagi peneliti meeahami variabel adalah sangat penting, karena dalam pemehaman variabel tersebut 
d)butuhkan kajelian, kelincahan berfikir pelakunya. Memeca( variabel menjadh sub variabel dalam 
penelitian disebut Ka4egorisasi. 

Contoh Kategorisasi variabel  

Judul Peneditian  : ” Pengaruh ktalitas guru terhada` prestasi siswa RMA N 1 Ampenan th 2001” 

Variabel Bebas  : Kualitas guru 

Variabel Terikat  : Prestasi belajar siswa 
Vari`bel Bebas : Kualitas Guru Variabdl Terikat : Prestasi belajar
siswa
Sub Variabel Sub variabel
1. Pendidikan guru (dokumen) 1. Nilai harian (dokumen)
2. Pengalaman mengajar (Dokumen) 2. Nilai ulangan umum (dokumen)
3. Banyaknya penataran (dokumen) 3. Nilai tugas-tugas (dokumen)
4. Usia (dokumen) 4. Cara menjawab pertanyaan di kelas
5. Minat menjadi guru (kuesioner pada guru) (observasi)
6. Penguasaan terhadap materi pelajaran (kuesioner 5. cara menyusun laporan (dokumen)
pada murid) 6. Nilai ketelitian catatan (dokumen)
7. Pendekatan/cara mengajar (observasi/kuesioner 7. Ketekunan, keuletan (observasi)
murid) 8. Usaha (observasi}
8. Cara mememilih alat dan cara menggunakannya
(observasi dan kuesioner murid)
9. Hubungan guru-murid (kuesioner murid)
10. Pribadi guru (wawancara, kuesioner berbagai pihak)
11. Keluarga guru (kuesioner atau wawancara)
12. Cara memberi PR atau pekerjaan rumah (kuesioner
murid atau guru)

B. Sumber Data Penelitian


-8-

Data adalah keterangan tentang sesuatu baik yang berbentu angka-angka atau kata-kata. Data dapat
dijadikan dasar kajian ika benar dan nyata. Data diperoleh dari fakta-fakta yang ditemukan di
lapangan dan sudah dinyatakan dalam angka atau kata yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
tertentu.
Syarat-syarat data penelitian:
1. Harus obyektif, artinya harus sesuai dengan kenyataan yang ada
2. Harus bisa mewakili populasi penelitian
3. Harus tepat waktu (masih berlaku pada saat data itu digunakan
4. Harus berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan
Data dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:
1. Berdasarkan cara memperolehnya ada 2 macam, yaitu
a. Data Primer, yaitu data yang di dapat dari sumber pertama(misal data nilai Siswa dari
Sekolah, data hasil panen dari petani dsb)
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang bukan sumber pertama
(misalnya data dari surat kabar, majalah, dari kantor BPS dsb)
2. Berdasarkan sifatnya, ada 2 macam, yaitu
a. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya data luas tanah,
jumlah anak putus sekolah, kecepatan berlari dsb
b. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan dengan angka, misalnya data tentang status
perkawinan, jenis kelamin, kelas sosial, warna dsb
3. Berdasarkan sumbernya ada 2 macam, yaitu
a. Data Intern, yaitu data yang dikumpulkan sendiri dan untuk kepentingan sendiri
b. Data ekstern, yaitu data yang dikumpulkan oleh orang atau badan lain, baik perorangan atau
kelompok, dapat digunakan oleh sendiri atau oleh badan lain

C. Subyek, populasi dan sampel penelitian


Sumber data dalam penelitian adalah sumber subyek data dapat diperoleh.
Subyek penelitian adalah orang atau benda-benda yang akan menjadi sasaran dalan penelitian atau sumber
data dalam penelitian
Keseluruhan dari subyek penelitian disebut Populasi, sedangkan sebagaian dari populasi disebut sampel
Jadi penelitian yang menggunakan semua subyek penelitian sebagai obyek penagamatan disebut
penelitian Populasi. Adapun penelitian yang mengambil subyek penelitian hanya sebagian dari jumlah
populasi disebut penelitian sampel.
Tujuan pengambilan sampel adalah untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga. Oleh karena itu dalam
memilih sampel penelitian harus dijaga validitasnya sehingga kesimpulan hasil penelitian terhadap sampel
berlaku pula untuk keseluruhan anggota populasi
Pertimbangan dalam pengambilan sampel:
1. Besar kecilnya populasiSampel yang terpilih harus bebas dan safatnya tidak memihak
2. Ketersediaan sarana, pras!2ana
3. Memperhatikan waktu dan ten`ga penediti
4. Biaya yang tersedia

Langkah-langkah dalam pemilihan sampel, yaitu :


1. Menentukan karakteristik populasi
2. Menentukan teknik pemilihan sampel
3. Menentukan besarnya sampel
4. Meiilih sampel
Teknik pengambilan sampel penelitian
1. Teknik Ran`om Sampling/ sampel acak
Yaitu cara pengambilan sampel dimana peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek
untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel
Jumlah sampel yang diambil biasanya berdasarkan pertimbangan:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, biaya, dan tenaga
b. Sempit atau luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti
Teknik Ramdom sampling ada macam, yaitu :
a. Cara Undian
b. Cara Ordinal
c. Mengguanakan tabel bilangan random
2. Teknik stratified sample(sampel strata)
-9-

Yaitu teknik pengambilan sampel pada populasi yang kondisinya terbagi atas tingkatan-tingkatan
atau berstrata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random, tetapi setiap
tigkaan harus terwakili.
Contoh : apabila populasi adalah anak SMA yang terdiri dari 3 tingkatan yang karakteristiknya
berbeda , maka tiap tingkatan harus terwakili..
Misal:
Jml populasi jml sampel
Kelas X : 360siswa X 10 % = 36 siswa
Kelas XI : 380 siswa X 10 % = 38 siswa
Kelas XII : 370 siswa X 10 % = 37 siswa
=111 siswa
3. Area Probability sample (sampel wilayah)
Yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakilnya dari setiap wilayah yang
terdapat dalam populasi. Sampel wilayah diabil apabila ada perbedaan ciri antara wilayah satu
dengan wilayah lain. Misalnya kita akan meneliti pasangan usia subur di wilayah Kabupaten
Purbalingga, maka setiap kecamatan diambil 15 % dari seluruh populasi.
4. Proportional sample (sampel imbangan/sampel proporsi0
Yaitu teknik pegambilan sampel yang dilakukan untuk menyempunakan teknik sampel berstrata
dan sampel wilayah. Agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil untuk
setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasi
Contoh:
Mahasiswa tingkat I : 500 orang, tingkat II : 200 orang, tingkat III : 200 orang , tingkat IV : 150
orang, tingkat V : 100 orang. Maka pengambilan sampelnya antuk tingkat I sebanyak 2 ½ kali
tingkat II dan 5 kali tingkat V

5. Insidental Sampling (sampel Insidental)


Yaitu cara pengambilan sampel dimana cara menentukan calon sampel ketika peneliti bertemu
orang atau subyek yang memenuhi kriteria sebagai sampel diamanapun dia berada. Biasanya
sampel ini diterapkan karena subyek yang akan diteliti sangat jarang dan tidak diketahui
jumlahnya.
6. Quota sampling (sampel Kuota)
Yaitu cara menentukan sampel dengan terlebih dahulu peneliti menentukan jumlah sampel tanpa
mempedulikan jumlah populasi
Contoh: Kita akan meneliti orang berambut kribo. Karena alasan dana, waktu, tenaga maka
berapapun jumlah populasinya , kita hanya mengambil sampel 50 orang.

BAB II
MEMILIH METODE PENELITIAN
Pemilihan metode penelitian meliputi :
1. Subyek penelitian
2. Teknik pengumpulan data dan alat pengumpul data
BAB II
MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode.


Untuk beberapa metode, kebetulan istilahnya sama dengan nama metodenya.yaitu:
3. Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes
4. Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner
5. Instrumen untuk metode observasi adalah Chek-list
6. Instrumen untuk metode douentasi adalah pedoman dokumentasi, atau dapa juga chek-list
Secara garis besar Instrumen pengumpulan data ada dua macam:
a. TES
Yaitu serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
Ditinjau dari sasaran ada beberapa acam alat tes
1. Personality test (tes kepribadian) yaitu tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian
seseorang. Yang diukur bisa: self concept, kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus dsb
2. Apitude test (tes bakat) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat
seseorang.
- 10 -

3. Intelligence test (tes inteligesi) yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan perkiraan terhadap
tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas yang akan diukur
intelegensinya.
4. Attitude test (tes sikap) yaitu es yang digunaka untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai
sikap seseorang
5. Measures of interest (Tes Minat) adalah tes untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu
6. Achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mepelajari sesuatu
b. ANGKET ATAU KUESIONER
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden .
Kuesioner dipakai untuk menyebukan metode maupun instrumen . Jadi dalam enggunakan metode
angket atau kuesioner, instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis:
a. Dipandang dari cara menjawabnya, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Kuesioner terbuka.
Yaitu kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan
kalimatnya sendiri.
b. Kuesioner tertutup.
Yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan:


a. Kuesioner langsung : yaitu responden menjawab tentang dirinya
b. Kuesioner idak langsung :yaitu jika responden menjawab tentang orang lain
c. Dipandang dari bentuknya:
a. Kuesioner pilihan ganda : yaitu sama dengan kuesioner tertutup
b. Kuesioner isian : yaitu sama dengan kuesioner terbuka
c. Check list :yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal mebubuhkan tanda cek (v) pada kolo
yang sesuai
d. Rating – skale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan . Misal mulai dari sangat setuju , setuju, tidak setuju, sangat
tidak setuju.
Keuntungan Kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu
senggang responden
4. Dapat dibuat anonim sehingga bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab
5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar
sama
Kelemahan kuesioner
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak
dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya
2. Seringkali sukar dicari validitasnya
3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja emberikan jawaban yang
tidak betul atau tidak jujur
4. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos
5. Waktu pengebaliannya tidak bersama-sama, kadang ada yang terlambat

c. INTEVIEW (Inteviu)/WAWANCARA
Adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh interviewer /pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara
Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tetang
variabel latar belakang siswa, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
Ditinjau dari pelaksanaannya ada 3 macam interviu
1. Interviu bebas;
Yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan. Pewawancara tidak embawa pedoman apa yang akan ditanyakan. Kebaikan metode
ini responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang di interviu. Kelemahan: pertanyaan
kadang kurang terkendali.
2. Interviu Terpimpin:
- 11 -

Yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap
dan terperinci .
3. Interviu bebas terpimpin:
Yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin
Ditinjau secara fisik ada 2 jenis wawancara, yaitu:
1. Wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check list. Jadi pewawancara tinggal membubuhkan tanda check (V) pada nomor yang
sesuai
2. Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar
pertanyaan.
Sebelu melakukan wawancara, pewawancara perlu melakuan:
1. Menerangkan tujuan dan kegunaan dari penelitian
2. Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai
3. Menjelaskan institusi/badan apa yang melaksanakan penelitian tersebut
4. Menjelaskan pada responden bahwa hasil wawancara tersebut adalah sesuatu yang dirahasiakan
Sikap Pewawancara
1. Netral, yaitu tidak memberikan reaksi dala bentuk apapun terhadap jawaban yang diberikan
responden
2. Adil , artinya pewawancara harus memperlakukan semua responden sama, tidak memihak,agar
responden merasa aman dalam memberikan jawaban atau keterangan.
3. Ramah dalam wawancara, yaitu pewawancara harus selalu bersikap ramah dengan wajar, tanpa
dibuat-buat, segar, berpenampilan rapi
4. Hindari Ketegangan, yaitu pada saat wawancara menghindari ketegangan dan hilangkan kesan
seolah0olah responden sedang diuji, agar responden tidak merasa tegang.
Faktor yang mempengaruhi hasil wawancara
1. Pewawancara
2. Responden
3. Topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan
4. Situasi wawancara

Sikap yang harus dimiliki pewawancara


1. Netral, artinya pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang
diutarakan oleh responden.
2. Ramah, yaitu sikap ramah pewawancara sangat penting untuk menarik minat si responden
3. Adil, yaitu harus bisa memperlakukan sama pada responden
4. Hindari ketegangan, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden
merasa dihakimi atau di uji
Kelemahan Interviu

d. OBSERVASI/PENGAMATAN
Yaitu aktivitas penelitian dalam rangka pengumpulan data melalui proses pengamatan langsung di
lapangan
Pengamatan disebut kegiatan pengumpulan data yang ilmiah bila memenuhi kriteria sbb:
1. Dimanfaatkan untuk penelitian dan direncanakan dengan sistematis
2. Harus berkaitan dengan tujuan penelitian
3. Harus dicatat secara sistematis
4. Dapat dicek dan dikontrol validitas dan rehabilitasnya(tingkat kepercayaannya atau kehandalannya
Observasi dibedaan menjadi 2 macam:
1. Observasi partisipan (pengamatan terlibat)
Yaitu observasi yang dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dala lingkungan obyek
pengamatan. Contoh: Peneliti ingin meneliti pola hidup gelandangan, maka peneliti hidup bersama
sebagai gelandangan selama jangka waktu tertentu sehingga dapa mendalami pola hidup
gelandangan.
2. Observasi non partisipan(observasi tak terlibat) yaitu peneliti tidak melibatkan diri secara langsung
ke obyek pengamatan tetapi cukup mengamati dari jarak tertentu.
Kelebihan Observasi
1. Pengamat mepunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, prilaku, pertumbuhan dsb.
Pada waktu perilaku sedang terjadi, sehingga tidak menggantungkan pada data-data dari ingatan
seseorang
2. Pengamat dapat memperoleh data dari subyek baik dengan berkomunikasi verbal maupun tidak.
Kelemahan Observasi
- 12 -

1. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu
kejadian (misal adat penguburan suku Traja dalam peristiwa ritual kematian, harus menunggu ada
upacara tersebut dalam waktu lama)
2. Pengamatan biasanya tidak bisa dilakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama ( misal
pengamatan terhadap perubahan masyarakat tradisional menjadi modern)
3. Ada kegiatan yang tidak mungkin diamati, seperti kegiatan yang bersifat pribadi

BAB III
PENGOLAHAN DATA

Pengolahal data dilakukan untuk membuktikan hasil penelitian atau untuk menjawab hipotesis. Dengan
pengolahan data tersebut, peneliti dapat membuat suatu kesampulan secara benar.
Ada 2 jenis data:
1. Data kual)ta4if
2. Data kuantitatib
Data kualitatif tidak mem%rlukan perhitungan mateeatis ,sebal)knyA dAta kuantitatif `erlu di olah secara
matematis, oleh karena itu data kuantitatif perlu di olah dan di analisi antara lain dengan statistik. Untuk
mengolah data ada 2 macam statistik:
1. Statictik deskri tif * digunakan untuk mendescripsikan variabel penelitian melalui pengukuran
2. Statistik Inferensial: digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi
Langkah- langkah pengolahan data ada 3:
1. Persiapan
2. Tabulasi
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Iegiatan persia`an meliputi:
1. Mangecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
2. Mengecek kelengkapan data
3. Mengecek macam isian data
Aear data da0at dikelompoian se#ara baik perlu dilakukan kegiatan awal sbb:
1. Editing, yaitu suatu proses lemeriksa data yang sudah terium`ul, m!liputi perlengkapan isian,
ke4erbacaan tulisan, kehelasan jawaban, belevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan
dsb
2. Coding, yaitu cegiatan memberikan ko`e pada setiap $ata yang terkumpul di retiap instrumen
peneli4ian
3. Tabulating, yaitu kegiatan memasukan data yang sudah dIkelompokan ke da,am tabel-tabel agar
mudah dipahami $an di analiSis

A. PENGOLAHAN STATISTIK SEDERHANA


Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif sehingga data mempunyai arti. Ada
beberaPA cara pengolahan data antara lain :
1. Tabel Distribusi Frekuenri (sebaran frekuensi)
Data hasil penelitian perlu disusun dan dihitung jumlahnya agar dapat dilukiskan daham tabel
frekuelsi. Cojtoh: 1
Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pal!jaran Sosiologi
40 Siswa kelas XII IPS
Nilai f D Kumulatif % % Kumulatif
6 6 6 15 15
7 12 18 30 45
8 18 36 45 90
9 4 40 10 100

Apabila datanya jumlahnya banyak , data-data tersebut perlu dikelompokan ke dalam beberapa
interval kelas. Setiap kelompok data harus sama besar dan digunakan bilangan ganjil sehingga titik
tengahnya bukan pecahan.

Contoh : 2
Distribusi Frekuensi kelompok Nilai Mata Pelajaran
Sosiologi 100 Siswa Kelas XII IPS
Nilai Titik tengah Frekuensi (f)
90-94 92 5
- 13 -

85-89 87 5
80-84 82 10
75-79 77 12
70-74 72 22
65-69 67 20
60-64 62 16
55-59 57 5
50-54 52 5

2. Tabel Silang
Yaitu tabel yang dibuat dengan memecahkan satu kesatuan data menjadi beberapa sub kesatuan
Contoh: Tabel tentang pendapat masyarakat mengenai kebersihan kota X
Lamanya tinggal di kota
Penilaian kota X Jumlah
< 5 th 5 – 10 th > 10 th
Bersih sekali 210 30 20 260
Bersih 50 180 70 300
Cukup 100 500 800 1400
Kotor 7 15 3 25
Tidak dapat mengatakan 2 5 8
Jumlah 369 730 901 2000

B. MENGENALI KECENDERUNGAN DATA DENGAN STATISTIK SEDERHANA


1. MENGHITUNG RATA-RATA NILAI (MEAN)
Mean adalah bilangan yang berasal dari jumlah seluruh skor dibagi dengan banyaknya subyek.
Menghitung mean ada beberapa cara sesuai dengan jenis datanya, yaitu
a. Menghitung mean dari data tunggal yang frekuensinya satu
Rumusnya :

M=
∑X
n

Misal:Seorang siswa kelas XII IPS memperoleh nilai ulangan sebagai berikut:
Pendidikan Agama = 80 Matematika = 60
Kewarganegaraan = 70 Bahasa Inggris = 60
Bahasa Indonesia = 80 Bahasa Jawa = 50
Sejarah = 70 TIK = 50
Ekonomi = 60 Bahasa Mandarin = 70
Geografi = 80 Sosiologi = 80

Meannya adalah:

M=
∑ X = 80 + 70 + 80 + 70 + 60 + 80 + 60 + 60 + 50 + 50 + 70 + 80 = 81 = 6,75
n 12 12

b. Menghitung Mean dari data yang frekuensinya lebih dari satu


Rumusnya :

M=
∑ fx
n
Misal : data nilai mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS sbb:
Nilai (X) Frekuensi (f) fx
M=
∑ fx
9 2 18 n
8 3 24 185
7 5 35 M= = 6,17
6 10 60 30
5 8 40 Jadi nilai rata-rata yang diperoleh
4 2 8 dari ulangan adalah 6,17
N= 30 ∑ fx = 185

c. Menghitung Mean dari data kelompok


Pada daTa kelompok , interval perlu di cari titik tenga(nya (X’)
- 14 -

Rumus =

M<
∑ fx '
n
Misal : Data IQ siswa keLas X sbb:
IQ X’ f fx
M=
∑ fx '

125 – 129 2 254 n


120 – 124 3 366
115 – 119 7 819 10.335
110 – 114 12 131 M= = 103,35
105 – 109 21 4 100
100 – 104 18 224
95 – 99 20 7
90 – 94 11 183
85 – 89 5 6
80 - 84 1 194
0
82
Total 100 10.331
Siibol n ∑ fx

d. Menghitung Meaj dengan Mean Kerja (MK)


Mean KeRja adalah Nilai tengah terpilih
Rumus = MK = Mead kerja (nilai tengah terpiliH)
M=
⎧⎪ ∑ fx ' ⎫⎪
K+ ⎨ ⎬x i x’ = Deviasi dari MK
⎪⎩ n ⎪⎭
i = lebaS kelas intervAl
Misal : Data IQ siswa kelas X sbb:
IQ X’ f x’
M=
∑ fx '
125 – 129 127 2 +4 n
120 – 124 122 3 +3
115 – 119 117 7 +2 10.335
11 – 11 112 12 +1 M= = 103,35
105 – 109 107 21 0 100
100 – 104 102 18 -1
95 – 99 97 20 -2
90 – 94 9" 11 -3
85 – 89 87 5 -4
80 - 84 80 1 -5
Total 100
Simbol n ∑ fx

VI.

Anda mungkin juga menyukai