PENELITIAN SOSIAL
NO.SKL
( Standar Kompetensi Lulusan )
SK
(Standar Kompetensi)
KD
(Kompetensi Dasar) 3 Melakukan Penelitian social secara sederhana dan mengkomunikasikan
hasilnya dalam tulisan dan lisan
Mempraktikan Metode penelitian sosial
3.1. Merancang metode penelitian sosial secara sederhana
3.2. Melakukan penelitian secara sederhana
3.3. Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana
BAB I
RANCANGAN PENELITIAN
Pengertian Penelitian
Penelitian /riset dari kata Research dari kata re artinya kembali dan search artinya mencari. Jadi dari segi
etimologi, penelitian artinya mencari kembali.Yaitu mencari bukti-bukti baru yang dikembangkan menjadi
teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Pengertian secara ilmiah menurut para ahli
adalah sbb:
1. Moh. Nasir Ph,D ; penelitian adalah pencarian fakta-fakta menurut metode obyektif yang
jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan mengahasilkan dalil atau hukum
2. Marzuki; penelitian adalah usaha-usaha untuk mencari, mengumpulkan dan menganalisis
fakta-fakta mengenai suatu masalah.
3. Whitney; penelitian adalah metode untuk menemukan kebenaran ilmiah melalui
penyelidikan yang sungguh-sungguh dalam waktu lama.
4. Woody; penelitian adalah metode untuk menemukan kebenaran ilmiah melalui pemikiran
kritis yang meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan
hipotesis, membuat kesimpulan dan mengadakan pengujian atas semua kesimpulan apakah
ia cocok dengan hipotesis.
yang khusus. Alasan-alasan ini mencerinan sustu kesimpulan da meberikan bukti atas
kesimpulan tersebut.
Contoh:
Premis 1 : Semua karyawan dipercaya bahwa mereka tidak akan mencuri
Premis 2 : Abu Bakar adalah seorang karyawan
Kesimpulan : Abu Bakar dapat dipercaya, ia tidak akan mencuri
b. Proses berfikir Induktif adalah cara metode pemikiran yang bertolak dari hal-hal atau
peristiwa khusus untuk menentukan hukum umum. Dalam Induksi kesipula ditarik dari
satu atau lebih fakta atau bukti.. kesimpulan mejelaskan fakta dan fakta mendukung
kesimpulannya
Contoh :
C. Sifat-sifat penelitian
1. Cermat 5. Bersifat obyektif
2. Tepat 6. Dilakukan oleh orang terlatih
3. Sistematis 7. Dilaksanakan dalam kondisi yang terkendali
4. Dicatat
D. Jenis-jenis penelitian
1. Berdasarkan tujuannya penelitian ada tiga macam, yaitu:
a. Penelitian eksploratif (Explorative Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan
tujuan menemukan sesuatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada. Misalnya
penelitian tentang obat penyakit AIDS.
b. Penelitian Pengembangan (Development Research) yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan, memperluas dan menggal lebih dalam teori yang dimiliki oleh
ilmu tertentu.
c. Penelitian Verifikatif (Verivicative Research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang
memperkuat atau menggugurkan teori/hasil penelitian sebelumnya.
2. Berdasarkan pendekatannya, ada enam macam, yaitu :
a. Penelitian Survei
Yaitu penelitian yang digunakan untuk mengambil suatu generalisasi dari suatu
pengamatan terbatas menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi.
b. Penelitian Expost Facto
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian merunut kebelakan melalui data untuk menemukan faktor-faktor yang
mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.
Penelitian jenis ini menggunakan logika dasar ” Jika X maka Y”. Contoh penelitian
tentang pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar anak.
c. Penelitian Eksperien
Yaitu Penelitian yang dilakukan untuk menemukan hubungan sebab akibat antar
variabel dengan cara melakukan kontrol langsung terhadap faktor penyebab. Logika
dasarnya sama dengan penelitia Expost Facto. Dalam penelitian eksperimen peneliti
bisa merancang dan merekayasa obyek yang akan diteliti.
d. Penelitian Kualitatif
Yaitu Penelitian yang berusaha memahami kejadian sosial berdasarkan pandangan
subyektif dari para pelaku. Penelitian ini mengandalkan teknik wawancara dalam
penggalian data
e. Penelitian tindakan.
Yaitu penelitian yang merupakan suatu proses yang dilalui oleh perseorangan atau
kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur
yang diperkitakan akan menghasilkan perubahan, melalui proses perencanaan, tindakan
dan refleksi kemudian perencanaan lagi, tindaka dan refleksi demikian dilakukan
berulang-ulang dalam dua sampai tiga siklus.
a. Penelitian dasar ( basic research) yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan
memperdalam teori suatu ilmu pengetahuan. Contoh penelitian mengenai tata surya,
genetika dsb
b. Penelitian terapan (applied research) yaitu penelitian yang dapat diterapkan langsung
untuk memecahkan masalah di masyarakat. Contoh : penelitian obat, hama tanaman,
teknologi pertanian dsb
4. Berdasarkan bidang studi yang diteliti
a. Penelitian bidang sosial/ humaniora, misalnya penelitian aslah pendidikan, ekonomi,
politik, sosbud, etnografi, pelanggaran HAM
b. Penelitian bidang eksakta, misalnya manfaat tanaman obat, energi matahari untuk
tenaga listrik, dsb
5. Berdasarkan tempat penelitiannya
a. Penelitian laboratorium, contoh penelitian tentang sel kanker, reaksi kimia dsb
b. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang terfokus pada berbagai literatur,
dokumen, brosur ilmiah, data sensus dsb contoh perjuangan pangeran Diponegoro .
c. Penelitian Lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan pada lingkungan alam /
masyarakat tertentu. Peneliti terjun langsung pada obyeknya. Contoh penelitian tentang
suku Badui di Banten , Suku Asmat di Papua, Karyawan pabrik, gelandangan dsb
6. Berdasarkan cara pembahasannya
a. Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memaparkan, melukiskan
dan melaporkan segala keadaan obyek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik
suatu kesimpulan
b. Penelitian Inferensial, yaitu penelitian yang selain memaparkan keadaan obyek juga
menarik kesipulan umum guna keperluan prediksi. Penelitian jenis ini sering
menggunakan rumus-rumus statistik
E. Persyaratan Penelitian
1. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai
yang komples sehingga mencapai tujuan secara efektif dan efisien
2. Berencana artinyadilaksanakan dengan unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
3. Mengikuti konsep ilmiah artinya mengikuti cara yang telah ditentukan yaitu prinsip yang
digunakan untuk meperoleh ilmu pengetahuan
I. Metodologi Penelitian
Metode ilmiah adalah cara-cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan, dan penjelasan kebenaran atau cara-cara ilmiah untuk mencapai kebenaran ilmu guna
meecahkan suatu masalah (J.C. Almack). Penggunaan metodologi yang tepat dapat menghindari
pemecahan masalah yang spekulatif, dan bisa meningkatkan obyektivitas dalam menggali
kebenaran ilmu.
Ada 4 macam metode penelitian, yaitu :
1. Metode filosofis, yaitu penelitian yang dilakukan melalui perenungan dan pemikiran yang
mendalam, terarah dan mendasar. Data-data yang digunakan bersifat kualitatif sehingga
pemecahan masalahnya bersifat apriori.
2. Metode deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggabarkan keadaan
obyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian
dianalisis dan diintepretasikan. Bentuknya berupa survei, studi korelasi dan studi
perkembangan.
3. Metode historis, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan data-data masa lalu.
Hasilnya digunakan untuk memahami kejadian sekarang atau memprediksi keadaan yang
akan datang.
4. Metode eksperimen, yaitu cara-cara untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua
variabel atau lebih melalui percobaan secara cermat. Bentuknya ada dua yaitu: eksperimen
eksploratif (bertujuan mempertajam masalah dan hipotesis) dan eksperimen pengembangan
(bertujuan membuktikan hipotesis guna membuat generalisasi umum).
J. Kriteria Metode Ilmiah (menurut Moh. Nasir Ph.D)
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipotesis
5. Menggunakan ukuran obyektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
Topik penelitian yang sudah dapat dipilih dan ditentukan, kemudian dirumuskan secara ekplisit ke
dalam judul penelitian. Paling tidak judul diharapkan dapat mewakili topik penelitian yang
dimaksud.
Dalam merumuskan judul perlu diperhatikan hal-hal sbb:
1. Judul harus ditulis secara singkat , padat dan jelas
2. Harus mencerminkan spesifikasi permasalahan yang diteliti
3. Harus memuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian
4. Harus menyebutkan secara jelas jenis hubungan antar variabel
5. Harus mengungkapkan obyek yang diteliti
Judul penelitian diharapkan mengandung unsur-unsur sbb:
1. Sifat / jenis penelitian. Misalnya : Deskripsi, Korelasi atau Komparasi
2. Subyek penelitian
Obyek penelitiaN
3. Tempat/ daerah penelitian
4. Waktu peneliti`n
Contoh Judul penelitian yang bersifat Korelasi:
” Hubungaf antara tingkat ekonomi kaluarga dengan prestasi siswa SMA N 1 Pur"alingga tahun
2005/2006”
Dari judul tersebut dapat diuraikan sbb:
1. Sifat penelitian : Korelasi
2. Subyek penelitian : Siswa SMAN 1 Purbalingga
3. Obyek penelitian : - Tingkat ekonomi keluarga
: - Prestasi siswa
4. Tempat : SMA N 1 Purbalingga
5. Waktu : tahun 2005/2006
MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan s e m e n t a r a d a r i s e o r a n g
p e n e l i t i y a n g a k a n d i u j i k e b e n a r a n n y a
d a l a m p e n e l i t i a y a n g s e d a n g d i l a k u k a n .
Ada dua macam Hipotesis :
1. Hipotesis Induktif, yaitu hipotesis yang dimunculkan dari lapangan, tempat penelit
an berlangsung.
Hipotesis Deduktif, yaitu hipotesis yang dimunculkan dari suatu teori yang berasal dari studi kepustakaan
Hipotesis yang baik adalah:
1. Disusun dalam kalimat berita
2. Dinyata
3. an secara singkat dan sederhana
Menyatakan hubungan antar variabel yang dipermasalahkan
IV Dapat diterima akal sehat
4. Konsisten dengan teori atau fakta yang sudah ada
5. Dapat menjelaskan masalah secara rasional
6. Harus dapat diuji benar salahnya
Berdasarkan isi rumusannya Hipotesis dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Hipotesis Kerja/ Hipotesis Alternatif/ Ha
Yaitu Hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar varibel atau adanya perbedaan antara 2
kelompok
Contoh : ” Ada hubungan positif antara tingkat ekonomi keluarga dengan prestasi siswa di SMA 1
Bireuen tahu 2006”
2. Hipotesis Nihil/Hipotesis Nol/Ho
Yaitu Hipotesis yang penyatakan tidak adanya hubungan antara variabel atau tidak adanya
perbedaan antar 2 kelompok subyek yang diteliti
Contoh: ”Tidak ada perbedaan prestasi mata pelajaran Sejarah antara siswa Jurusan IPA dan IPS di
SMA N 1 Purbalingga tahun 2007”
obyei penelitian dilihat seb`gai fakta atau variabel yang tetap dan `apat diangkakan
(dikuatitatifkan) serta hasilnya dapat diolah `an dianalisis dengan menggunakaf te+nik statistik
2. Pendekatan Iualitatif, yaitu pendekatan yang berus!(a menangkap kenyataan soail secara
keselu2uhan, utuh, dan puntas sebagai satu kesatuan kenyataan.Obyek pene,itian dilihap sebaeai
hal yang dinamis, memilici pikiran, dan perasaan serta subyektifipas yang unik.. Data yang
diperoleh tidak mecti berupa angka atau data-data yang bisa diangkacan, tetapi lebih banyak
bersifat deskripsi, un&kapan atau makja-makna te2tentu yang harus diungkap peneliti. Termasuk
dal!m pendekapan ini ada,ah penelitian Historis, penelitian Etjografis.
Contch :
Judul Penelitian : ”Pengaruh dingkat pendidikan terhadap prdsdasi kerja karyawan PT* Untung
Melulu semarang tahun 2000 s.d 2005”
Dari judul tersebut , variabel bebas : Tingkat pendid)kan
Variabel derikat : Prestasi kerja
Bagi peneliti meeahami variabel adalah sangat penting, karena dalam pemehaman variabel tersebut
d)butuhkan kajelian, kelincahan berfikir pelakunya. Memeca( variabel menjadh sub variabel dalam
penelitian disebut Ka4egorisasi.
Contoh Kategorisasi variabel
Judul Peneditian : ” Pengaruh ktalitas guru terhada` prestasi siswa RMA N 1 Ampenan th 2001”
Variabel Bebas : Kualitas guru
Variabel Terikat : Prestasi belajar siswa
Vari`bel Bebas : Kualitas Guru Variabdl Terikat : Prestasi belajar
siswa
Sub Variabel Sub variabel
1. Pendidikan guru (dokumen) 1. Nilai harian (dokumen)
2. Pengalaman mengajar (Dokumen) 2. Nilai ulangan umum (dokumen)
3. Banyaknya penataran (dokumen) 3. Nilai tugas-tugas (dokumen)
4. Usia (dokumen) 4. Cara menjawab pertanyaan di kelas
5. Minat menjadi guru (kuesioner pada guru) (observasi)
6. Penguasaan terhadap materi pelajaran (kuesioner 5. cara menyusun laporan (dokumen)
pada murid) 6. Nilai ketelitian catatan (dokumen)
7. Pendekatan/cara mengajar (observasi/kuesioner 7. Ketekunan, keuletan (observasi)
murid) 8. Usaha (observasi}
8. Cara mememilih alat dan cara menggunakannya
(observasi dan kuesioner murid)
9. Hubungan guru-murid (kuesioner murid)
10. Pribadi guru (wawancara, kuesioner berbagai pihak)
11. Keluarga guru (kuesioner atau wawancara)
12. Cara memberi PR atau pekerjaan rumah (kuesioner
murid atau guru)
Data adalah keterangan tentang sesuatu baik yang berbentu angka-angka atau kata-kata. Data dapat
dijadikan dasar kajian ika benar dan nyata. Data diperoleh dari fakta-fakta yang ditemukan di
lapangan dan sudah dinyatakan dalam angka atau kata yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
tertentu.
Syarat-syarat data penelitian:
1. Harus obyektif, artinya harus sesuai dengan kenyataan yang ada
2. Harus bisa mewakili populasi penelitian
3. Harus tepat waktu (masih berlaku pada saat data itu digunakan
4. Harus berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan
Data dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:
1. Berdasarkan cara memperolehnya ada 2 macam, yaitu
a. Data Primer, yaitu data yang di dapat dari sumber pertama(misal data nilai Siswa dari
Sekolah, data hasil panen dari petani dsb)
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang bukan sumber pertama
(misalnya data dari surat kabar, majalah, dari kantor BPS dsb)
2. Berdasarkan sifatnya, ada 2 macam, yaitu
a. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya data luas tanah,
jumlah anak putus sekolah, kecepatan berlari dsb
b. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan dengan angka, misalnya data tentang status
perkawinan, jenis kelamin, kelas sosial, warna dsb
3. Berdasarkan sumbernya ada 2 macam, yaitu
a. Data Intern, yaitu data yang dikumpulkan sendiri dan untuk kepentingan sendiri
b. Data ekstern, yaitu data yang dikumpulkan oleh orang atau badan lain, baik perorangan atau
kelompok, dapat digunakan oleh sendiri atau oleh badan lain
Yaitu teknik pengambilan sampel pada populasi yang kondisinya terbagi atas tingkatan-tingkatan
atau berstrata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random, tetapi setiap
tigkaan harus terwakili.
Contoh : apabila populasi adalah anak SMA yang terdiri dari 3 tingkatan yang karakteristiknya
berbeda , maka tiap tingkatan harus terwakili..
Misal:
Jml populasi jml sampel
Kelas X : 360siswa X 10 % = 36 siswa
Kelas XI : 380 siswa X 10 % = 38 siswa
Kelas XII : 370 siswa X 10 % = 37 siswa
=111 siswa
3. Area Probability sample (sampel wilayah)
Yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakilnya dari setiap wilayah yang
terdapat dalam populasi. Sampel wilayah diabil apabila ada perbedaan ciri antara wilayah satu
dengan wilayah lain. Misalnya kita akan meneliti pasangan usia subur di wilayah Kabupaten
Purbalingga, maka setiap kecamatan diambil 15 % dari seluruh populasi.
4. Proportional sample (sampel imbangan/sampel proporsi0
Yaitu teknik pegambilan sampel yang dilakukan untuk menyempunakan teknik sampel berstrata
dan sampel wilayah. Agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil untuk
setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasi
Contoh:
Mahasiswa tingkat I : 500 orang, tingkat II : 200 orang, tingkat III : 200 orang , tingkat IV : 150
orang, tingkat V : 100 orang. Maka pengambilan sampelnya antuk tingkat I sebanyak 2 ½ kali
tingkat II dan 5 kali tingkat V
BAB II
MEMILIH METODE PENELITIAN
Pemilihan metode penelitian meliputi :
1. Subyek penelitian
2. Teknik pengumpulan data dan alat pengumpul data
BAB II
MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN
3. Intelligence test (tes inteligesi) yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan perkiraan terhadap
tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas yang akan diukur
intelegensinya.
4. Attitude test (tes sikap) yaitu es yang digunaka untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai
sikap seseorang
5. Measures of interest (Tes Minat) adalah tes untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu
6. Achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mepelajari sesuatu
b. ANGKET ATAU KUESIONER
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden .
Kuesioner dipakai untuk menyebukan metode maupun instrumen . Jadi dalam enggunakan metode
angket atau kuesioner, instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis:
a. Dipandang dari cara menjawabnya, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Kuesioner terbuka.
Yaitu kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan
kalimatnya sendiri.
b. Kuesioner tertutup.
Yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
c. INTEVIEW (Inteviu)/WAWANCARA
Adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh interviewer /pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara
Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tetang
variabel latar belakang siswa, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
Ditinjau dari pelaksanaannya ada 3 macam interviu
1. Interviu bebas;
Yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan. Pewawancara tidak embawa pedoman apa yang akan ditanyakan. Kebaikan metode
ini responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang di interviu. Kelemahan: pertanyaan
kadang kurang terkendali.
2. Interviu Terpimpin:
- 11 -
Yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap
dan terperinci .
3. Interviu bebas terpimpin:
Yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin
Ditinjau secara fisik ada 2 jenis wawancara, yaitu:
1. Wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check list. Jadi pewawancara tinggal membubuhkan tanda check (V) pada nomor yang
sesuai
2. Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar
pertanyaan.
Sebelu melakukan wawancara, pewawancara perlu melakuan:
1. Menerangkan tujuan dan kegunaan dari penelitian
2. Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai
3. Menjelaskan institusi/badan apa yang melaksanakan penelitian tersebut
4. Menjelaskan pada responden bahwa hasil wawancara tersebut adalah sesuatu yang dirahasiakan
Sikap Pewawancara
1. Netral, yaitu tidak memberikan reaksi dala bentuk apapun terhadap jawaban yang diberikan
responden
2. Adil , artinya pewawancara harus memperlakukan semua responden sama, tidak memihak,agar
responden merasa aman dalam memberikan jawaban atau keterangan.
3. Ramah dalam wawancara, yaitu pewawancara harus selalu bersikap ramah dengan wajar, tanpa
dibuat-buat, segar, berpenampilan rapi
4. Hindari Ketegangan, yaitu pada saat wawancara menghindari ketegangan dan hilangkan kesan
seolah0olah responden sedang diuji, agar responden tidak merasa tegang.
Faktor yang mempengaruhi hasil wawancara
1. Pewawancara
2. Responden
3. Topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan
4. Situasi wawancara
d. OBSERVASI/PENGAMATAN
Yaitu aktivitas penelitian dalam rangka pengumpulan data melalui proses pengamatan langsung di
lapangan
Pengamatan disebut kegiatan pengumpulan data yang ilmiah bila memenuhi kriteria sbb:
1. Dimanfaatkan untuk penelitian dan direncanakan dengan sistematis
2. Harus berkaitan dengan tujuan penelitian
3. Harus dicatat secara sistematis
4. Dapat dicek dan dikontrol validitas dan rehabilitasnya(tingkat kepercayaannya atau kehandalannya
Observasi dibedaan menjadi 2 macam:
1. Observasi partisipan (pengamatan terlibat)
Yaitu observasi yang dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dala lingkungan obyek
pengamatan. Contoh: Peneliti ingin meneliti pola hidup gelandangan, maka peneliti hidup bersama
sebagai gelandangan selama jangka waktu tertentu sehingga dapa mendalami pola hidup
gelandangan.
2. Observasi non partisipan(observasi tak terlibat) yaitu peneliti tidak melibatkan diri secara langsung
ke obyek pengamatan tetapi cukup mengamati dari jarak tertentu.
Kelebihan Observasi
1. Pengamat mepunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, prilaku, pertumbuhan dsb.
Pada waktu perilaku sedang terjadi, sehingga tidak menggantungkan pada data-data dari ingatan
seseorang
2. Pengamat dapat memperoleh data dari subyek baik dengan berkomunikasi verbal maupun tidak.
Kelemahan Observasi
- 12 -
1. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu
kejadian (misal adat penguburan suku Traja dalam peristiwa ritual kematian, harus menunggu ada
upacara tersebut dalam waktu lama)
2. Pengamatan biasanya tidak bisa dilakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama ( misal
pengamatan terhadap perubahan masyarakat tradisional menjadi modern)
3. Ada kegiatan yang tidak mungkin diamati, seperti kegiatan yang bersifat pribadi
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Pengolahal data dilakukan untuk membuktikan hasil penelitian atau untuk menjawab hipotesis. Dengan
pengolahan data tersebut, peneliti dapat membuat suatu kesampulan secara benar.
Ada 2 jenis data:
1. Data kual)ta4if
2. Data kuantitatib
Data kualitatif tidak mem%rlukan perhitungan mateeatis ,sebal)knyA dAta kuantitatif `erlu di olah secara
matematis, oleh karena itu data kuantitatif perlu di olah dan di analisi antara lain dengan statistik. Untuk
mengolah data ada 2 macam statistik:
1. Statictik deskri tif * digunakan untuk mendescripsikan variabel penelitian melalui pengukuran
2. Statistik Inferensial: digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi
Langkah- langkah pengolahan data ada 3:
1. Persiapan
2. Tabulasi
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Iegiatan persia`an meliputi:
1. Mangecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
2. Mengecek kelengkapan data
3. Mengecek macam isian data
Aear data da0at dikelompoian se#ara baik perlu dilakukan kegiatan awal sbb:
1. Editing, yaitu suatu proses lemeriksa data yang sudah terium`ul, m!liputi perlengkapan isian,
ke4erbacaan tulisan, kehelasan jawaban, belevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan
dsb
2. Coding, yaitu cegiatan memberikan ko`e pada setiap $ata yang terkumpul di retiap instrumen
peneli4ian
3. Tabulating, yaitu kegiatan memasukan data yang sudah dIkelompokan ke da,am tabel-tabel agar
mudah dipahami $an di analiSis
Apabila datanya jumlahnya banyak , data-data tersebut perlu dikelompokan ke dalam beberapa
interval kelas. Setiap kelompok data harus sama besar dan digunakan bilangan ganjil sehingga titik
tengahnya bukan pecahan.
Contoh : 2
Distribusi Frekuensi kelompok Nilai Mata Pelajaran
Sosiologi 100 Siswa Kelas XII IPS
Nilai Titik tengah Frekuensi (f)
90-94 92 5
- 13 -
85-89 87 5
80-84 82 10
75-79 77 12
70-74 72 22
65-69 67 20
60-64 62 16
55-59 57 5
50-54 52 5
2. Tabel Silang
Yaitu tabel yang dibuat dengan memecahkan satu kesatuan data menjadi beberapa sub kesatuan
Contoh: Tabel tentang pendapat masyarakat mengenai kebersihan kota X
Lamanya tinggal di kota
Penilaian kota X Jumlah
< 5 th 5 – 10 th > 10 th
Bersih sekali 210 30 20 260
Bersih 50 180 70 300
Cukup 100 500 800 1400
Kotor 7 15 3 25
Tidak dapat mengatakan 2 5 8
Jumlah 369 730 901 2000
M=
∑X
n
Misal:Seorang siswa kelas XII IPS memperoleh nilai ulangan sebagai berikut:
Pendidikan Agama = 80 Matematika = 60
Kewarganegaraan = 70 Bahasa Inggris = 60
Bahasa Indonesia = 80 Bahasa Jawa = 50
Sejarah = 70 TIK = 50
Ekonomi = 60 Bahasa Mandarin = 70
Geografi = 80 Sosiologi = 80
Meannya adalah:
M=
∑ X = 80 + 70 + 80 + 70 + 60 + 80 + 60 + 60 + 50 + 50 + 70 + 80 = 81 = 6,75
n 12 12
M=
∑ fx
n
Misal : data nilai mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS sbb:
Nilai (X) Frekuensi (f) fx
M=
∑ fx
9 2 18 n
8 3 24 185
7 5 35 M= = 6,17
6 10 60 30
5 8 40 Jadi nilai rata-rata yang diperoleh
4 2 8 dari ulangan adalah 6,17
N= 30 ∑ fx = 185
Rumus =
M<
∑ fx '
n
Misal : Data IQ siswa keLas X sbb:
IQ X’ f fx
M=
∑ fx '
VI.