Anda di halaman 1dari 17

Objek IPA dan Pengamatannya

A.  Penyelidikan IPA

 IPA merupakan ilmu yang mempelajari segala fenomena yang terjadi di alam. Objek
kajian IPA mencangkup segala hal yang ada di dunia ini.  Objek pengamatan IPA
dapat digolongkan menjadi Objek Biotik dan Objek Abiotik.

-          Objek biotik

Objek biotik merupakan objek hidup atau makhluk hidup yang ada di alam. Contoh
objek abiotik adalah manusia, hewan, tumbuhan, bakteri, dan lain sebagainya.

-          Objek abiotik

Objek abiotik merupakan objek benda yang ada di alam. Contoh objek abiotik adalah
udara, bebatuan, zat kima, dan lain sebagainya

Metode Ilmiah adalah merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan


oleh para ilmuwan untuk menyelesaikan suatu masalah keilmuan.

Di dalam metode ilmiah terdapat beberapa proses yang harus dikuasai, yaitu:

-          Pengamatan

Merupakan proses menyelidiki suatu objek dengan menggunakan alat indera


ataupun alat bantu. Misalnya mengamati seekor burung di atas dahan pohon
dengan menggunakan indera penglihatan (mata) dan alat bantu (teropong).

-          Membuat inferensi

Setelah kita melakukan pengamatan pada sebuah objek. Maka selanjutnya adalah
merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan
dihubungkan dengan berbagai teori yang ada. Kemudian berdasarkan penjelasan
tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.

-          Mengomunikasikan

Kesimpulan yang sudah diperoleh, selanjutnya kita sampaikan kepada orang lain
(publik) secara jelas dan terperinci, sehingga orang lain dapat memahami dengan
baik apa yang ingin kita sampaikan.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Setelah kalian mengetahui apa aja proses yang harus kalian kuasai di dalam metode
ilmiah.

Berikut langkah-langkah metode ilmiah:


1.       Merumuskan masalah
2.       Mengumpulkan data
3.       Membuat hipotesis atau dugaan sementara
4.       Melakukan eksperimen atau percobaan
5.       Menarik kesimpulan
6.       Menguji kembali kesimpulan dengan percobaan ulang

 Catatan penting langkah-langkah metode ilmiah tersebut harus berurutan alias


tidak boleh diacak.

 Manfaat belajar IPA bagi kehidupan sehari-hari

-          Memahami berbagai hal di sekitar kita

-          Berfikir logis dan sistematis

-          Meningkatkan kualitas hidup

-          Menyelesaikan masalah

 B.    Pengukuran

 Pengertian Pengukuran

Mengukur atau pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan suatu


besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.

2 istilah yang erat kaitannya dengan pengukuran adalah Besaran dan Satuan.

-          Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan


angka, dan memiliki satuan.

-          Satuan merupakan pembanding dalam besaran yang diukur

Jadi bisa dikatakan bahwa Besaran merupakan bagian dari pengukuran, dan di
dalam besaran tersebut terdapat satuan.

Contoh suatu hasil pengukuran: Sebuah buku memiliki massa 15 kg.


 maka     Besaran                : Massa

Nilai ukur: 15

Satuan  : Kg

Sekarang kita bahas terpisah antara Besaran dan Satuan.

1. Besaran

Besaran terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Besaran Pokok dan Besaran Turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan besaran awal yang telah ditentukan terlebih dahulu, dan
terdiri dari 7 besaran. Yaitu:
Panjang, dengan satuan Meter (m)

Massa, dengan satuan Kilogram (Kg)

Waktu, dengan satuan Sekon (s)

Kuat Arus, dengan satuan Ampere (A)

Suhu, dengan satuan Kelvin (K)

Intensitas Cahaya, dengan satuan Candela (Cd)

Jumlah zat, dengan satuan Mole (mol)

Itulah 7 besaran pokok yang harus kalian ingat dan pahami. Jika ada besaran selain
yang disebutkan di atas, berarti besaran tersebut masuk ke dalam besaran turunan.

Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Ada banyak
besaran turunan yang ada di dunia, di antaranya:
Luas, dengan satuan m2
Volume, dengan satuan m3 
Kecepatan, dengan satuan m/s
Percepatan, dengan satuan m/s2
Gaya, dengan satuan Newton
Usaha, dengan satuan Joule
dll....

2. Satuan

Satuan merupakan pembanding dalam suatu pengukuran

Satuan terbagi menjadi 2, yaitu Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku.

 Satuan Baku

Satuan yang disepakati adalah satuan baku atau disebut juga dengan Satuan
Internasional (SI). Dalam Satuan SI (sistem Internasional), setiap jenis ukuran
memiliki satuan dasar. berikut adalah tabel satuan internasional masing-masing
besaran pokok.

 Satuan Tak Baku

Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak disepakati secara internasional.  Satuan
tidak baku tidak memiliki nilai tetap dan bisa berubah sesuai dengan kepentingan
pengguna. beberapa contoh satan tidak baku adalah jengkal, langkah, tali, dan
depa.

Karena nilainya tidak tetap, penggunaan satuan tidak baku dalam metode ilmiah
tidak dianjurkan.

 
LATIHAN SOAL
1. Besaran turunan adalah….

a. Besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu

b. Besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok

c. Besaran yang satuannya diperoleh dari besaran fisika

d. Besaran yang tidak dapat diukur

Jawaban : B

2. Dibawah ini yang termasuk besaran turunan adalah….

a. Panjang

b. Massa

c. Volume

d. Waktu

Jawaban : C

3. Pengukuran suatu volume suatu benda yang bentuknya teratur digunakan….

a. Gelas ukur

b. Gelas berpancuran

c. Rumus

d. Sebuah gelas ukur dan gelas berpancuran

Jawaban : C

4. Pengukuran volume benda yang bentuknya tidak beraturan dapat digunakan….

a. Rumus

b. Gelas ukur

c. Neraca

d. Neraca pegas

Jawaban : B

5. Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur digunakan:

 1) Gelas ukur yang diisi air


 2) Dikira-kira panjang, lebar, dan tebalnya
 3) Menggunakan gelas pancuran yang diisi air

Pernyataan tersebut yang benar….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 1, 2, dan 3

Jawaban : B

6. Pak Agung memiliki sebidang tanah dengan panjang 25 cm dan lebar 7 cm.
Berapakah luas tanah yang dimiliki pak agung….

a. 175 cm

b. 285 cm

c. 165 cm

d. 265 cm

Jawaban : A

7. Sebuah lapangan memiliki lintasan lari dengan diameter 14 cm. Hitunglah luas
lintasan lari tersebut….

a. 212 cm

b. 113 cm

c. 155 cm

d. 154 cm

Jawaban : D

8. Sebuah balok memiliki panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 0,5 cm. Volume
balok tersebut sebesar….

a. 250 cm³

b. 25 cm³

c. 20 cm³

d. 2,5 cm³

Jawaban : B

9. Sebuah kubus memiliki sisi 15 cm. Berapakah volume dari kubus tersebut….
a. 3.375 cm³

b. 3.750 cm³

c. 3150 cm³

d. 3.735 cm³

Jawaban : A

10. Suatu benda tidak beraturan diukur oleh gelas ukur, seperti pada gambar
dibawah ini !

Volume benda tidak beraturan tersebut adalah….

a. 20 mL

b. 30mL

c. 40 mL

d. 50 mL

Jawaban : D

11. Sebut dan jelaskan 3 keterampilan proses penyelidikan IPA!

Jawaban :

 Pengamatan

Menggunakan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang
sesuai.pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi.

 Membuat Inferensi

Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan.penjelasan ini digunakan untuk


menemukan pola-pola atau hubungan antaraspek yang diamati.

 Mengomunikasikan
Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan.Hal yang
dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan,
dan gambar yang relevan

12. Jelaskan apa saja kegunaan mempelajari IPA!

Jawaban :

 Menimbulkan rasa ingin tahu terhadap kondisi lingkungan alam


 Memberikan wawasan akan konsep alam yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari 
 Mendorong keinginan untuk ikut menjaga, merawat, mengelola, dan
melestarikan alam
 Memeroleh kemampuan untuk mengembangkan ide-ide mengenai lingkungan
alam di sekitar
 Menjelaskan berbagai peristiwa-peristiwa alam dan menemukan cara untuk
memecahkan permasalahan tersebut melalui konsep-konsep dalam IPA
 Membangun rasa cinta terhadap alam yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa
 Menimbulkan kesadaran akan pentingnya peran alam dalam kehidupan
sehari-hari
 Memberikan pengetahuan tentang teknologi dan dampak serta hubungannya
dengan kehidupan manusia sehari-hari
 Memberikan pngetahuan akan perkembangan makhluk hidup dari zaman ke
zaman
 Memberikan pengetahuan tentang perkembangan proses penciptaan alam
semesta
 Membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

13. Sebutkan objek yang dipelajari dalam IPA!

Jawaban :

 Mempelajari benda-benda disekitar kita ( observasi)


 Dalam melakukan penelitian ilmiah para scientist menggunakan metode
ilmiah meliputi perumusan masalah, pengumpulan data, hipotesis, experimen
dan menyimpulkan masalah yang diteliti
 Proses pengamatan meliputi:

Pengamatan

– melibatkan panca indra, termasuk pengukuran dgn alat yg sesuai. tujuan nya
mengumpulkan data dan informasi Membuat interferensi

– merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan Mengkomunikasikan

– membicarakan hasil data termasuk menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan
gambar

 Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dan segala
interaksinya
14. Apakah yang disebut dengan pengukuran ?

Jawaban :

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas suatu benda


terhadap standar ukuran atau satuan ukur.

15. Sebutkan hal yang dapat diukur (besaran) dan yang tidak dapat diukur (bukan
besaran)!

Jawaban :

 Dapat diukur (Baku): panjang, masa, intensitas cahaya tidak dapat diukur
 (Tidak Baku): jumlah Bintang, keinginan seseorang, banyak meteroit.

16. Apa perbedaan satuan baku dan tidak baku ?

Jawaban :

Satuan baku merupakan satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara
internasional, karena pengukuran dengan satuan baku dapat digunakan untuk
memeriksa ketepatan suatu instrumen.

Satuan tidak baku merupakan satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan
pengukuran secara ilmiah, karena pengukurannya tidak dapat digunakan untuk
memeriksa ketepatan suatu instrumen.

17. Jelaskan penggunaan satuan baku dalam pengukuran!

Jawaban :

Kegunaan satuan baku dlam pengukuran adalah jika kita mengukur menggunakan
alat ukur baku(mistar)maka hasilnya akan sama bagi setiap orang.

18. Konversikan satuan ini dalam SI (Satuan Internasional)!

 a) Suhu
 b) Panjang
 c) Jumlah zat
 d) Massa
 e) Intensitas cahaya

Jawaban :

 a) Kelvin (K)
 b) Meter (m)
 c) Mol
 d) Kilogram (kg)
 e) Candela (cd)
19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan besaran pokok dan sebutkan macam-
macam besaran pokok beserta satuannya!

Jawaban :

Besaran pokok adalah besaran yg satuanya telah di definisikan dan ditetapkan


sebagai satuan internasional Contoh besaran pokok dan satuanya:

 1) Panjang = Meter
 2) Massa = Kilogram
 3) Suhu = Kelvin
 4) Waktu = Sekon
 5) Kuat arus listrik = ampere
 6) Intensitas cahaya = Candela
 7) Jumlah zat = mol

20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan besaran turunan dan sebutkan macam-
macam besaran turunan beserta satuannya!

Jawaban :

Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Contoh
besaran turunan dan satuan :
Klasifikasi Makhluk Hidup

PENTING SERING KELUAR


Ciri-ciri Makhluk Hidup :
Respirasi, Bergerak, Iritabilitas, Reproduksi, Tukem (tumbuh kembang),
Membutuhkan makanan, Mengeluarkan zat sisa, dan Adaptasi

1. Ciri – ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki ciri – ciri kehidupan.
Makhluk tak hidup atau disebut juga dengan benda mati adalah benda yang tidak
memiliki ciri – ciri kehidupan.

Ciri – ciri makhluk hidup yaitu : bernapas, bergerak, tumbuh dan berkembang,


peka terhadap rangsang, berkembangbiak, memerlukan makanan dan minuman,
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. 
Bernapas artinya menghirup udara yang mengandung oksigen ( ) dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida ( ). Makhluk hidup juga
membutuhkan makanan dan minuman untuk memperoleh energi. Energi tersebut
digunakan untuk bergerak, tumbuh dan berkembang. 

Makhluk hidup memiliki kemampuan peka terhadap rangsang yang disebut


dengan Iritabilitas. Selain itu, juga memiliki kemampuan berkembangbiak
(reproduksi) untuk melestarikan keturunannya agar tidak punah. 

2. Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokan makhluk hidup


berdasarkan kesamaan dan ciri yang dimiliki. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup
adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk
hidup. 

Dasar – dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu :


1. Klasifikasi berdasarkan kesamaan dan ciri – ciri yang dimiliki 
2. Klasifikasi berdasarkan ciri – ciri bentuk tubuh (Morfologi) dan organ dalam
tubuh (anatomi)
3. Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempat hidup, cara hidup, dan manfaatnya 

Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu
sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan takson.
Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri yang paling umum
hingga ciri yang paling khusus. Ilmu yang mempelajari takson disebut Taksonomi. 
Urutan Takson pada Makhluk Hidup

Ket. : Divisi untuk tumbuhan sedangkan Filum untuk hewan


Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
1). Berdasarkan organ reproduksinya : menggunakan spora atau bunga
2). Berdasarkan habitusnya : termasuk perdu, semak, atau pohon
3). Berdasarkan bentuk dan ukuran daun : termasuk melengkung, menjari, sejajar,
atau menyirip
4). Berdasarkan cara berkembangbiak : dengan seksual (generatif) atau aseksual
(vegetatif)

Kriteria Klasifikasi Hewan


1. Saluran pencernaan makanan : hewan tingkat rendah tidak punya, hewan
tingkat tinggi punya saluran pencernaan makanan
2. Kerangka tubuh (skeleton) : kerangka luar (eksoskeleton) atau kerangka
dalam (endoskeleton)
3. Anggota gerak : dengan kaki atau bukan kaki 

Kunci Determinasi adalah keterangan tentang ciri – ciri makhluk hidup yang


disusun berdasarkan ciri umum hingga ciri khusus untuk menemukan jenis (spesies)
dari makhluk hidup. Kunci determinasi yang sederhana disebut kunci dikotom, yaitu
keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan. 
Cara membuat kunci determinasi
1). Baca kunci dikotom dengan teliti
2). Cocokkan ciri – ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri – ciri pada kunci dikotom 
3). Apabila ciri – ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri – ciri pada kunci dikotom
sudah sesuai, maka catatlah nomornya dan lanjutkan membaca nomor berikutnya 
4). Buatlah daftar kunci determinasi sesuai dengan kunci dikotom

3. Mengenal dan Menggunakan Mikroskop


Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat makhluk hidup yang
berukuran kecil (mikroskopis). Mikroskop yang sering digunakan yaitu mikroskop
cahaya. Mikroskop memiliki 2 bagian yaitu bagian optik dan mekanik. 
Langkah – langkah menggunakan mikroskop :
1) Ambil mikroskop dari tempatnya. Tangan kanan memegang lengan mikroskop
dan tangan kiri memegang alas mikroskop
2) Letakkan mikroskop di tempat yang datar, kering, dan cukup cahaya
3) Putar revolver agar lensa objektif dengan perbesaran lemah sejajar dengan
lensa okuler hingga berbunyi “klik”
4) Pasang lensa okuler yang memiliki perbesaran sedang 
5) Siapkan preparat yang akan diamati 
6) Letakkan preparat pada meja objek dan jepitlah dengan penjepit objek
7) Aturlah fokus untuk memperjelas objek dengan cara berikut : 

 Putar pemutar kasar (makrometer) sambil dilihat dari lensa okuler agar lensa objektif
dekat dengan meja preparat
 Putar pemutar halus (mikrometer) sambil dilihat dari lensa okuler untuk memperjelas
bayangan objek
 Jika letak preparat belum tepat, kaca objek digeser dengan lengan yang
berhubungan dengan meja preparat
8). Setelah preparat terlihat, putarlah revolver untuk mendapatkan perbesaran 10x,
40x, atau 100x sesuai dengan kebutuhan
9). Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan dan letakkan kembali pada
tempatnya

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan Kingdom yaitu :


1). Monera dan Protista
2). Jamur (Fungi)
3). Tumbuhan (Plantae)
4). Hewan (Animalia).

PENTING SERING KELUAR


Sistem Klasifikasi Lima Kingdom, terdiri dari :
Ra-Sita-Ja-Lan- sama Lia
Keterangan :
Monera; Protista; Jamur/Fungi; Plantae dan Animalia

1. Monera dan Protista


Monera adalah makhluk hidup tingkat rendah yang bersifat mikroskopis.
Ciri – ciri Monera yaitu bersel satu (uniseluler), tidak memiliki membran inti
(prokariotik), dan berkembangbiak dengan membelah diri.
Contoh dari Monera yaitu Bakteri dan Alga biru. 

Bakteri ada yang menguntungkan manusia seperti Eschericia Coli untuk


memproduksi vitamin K pada proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri
yang berbahaya bagi manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang
menyebabkan penyakit TBC (penyakit yang menyerang paru – paru). 

Protista adalah makhluk hidup tingkat rendah yang memiliki 2 sifat yaitu mikroskopis
dan makroskopis.
Ciri – ciri Protista yaitu bersel satu (uniseluler), memiliki membran inti (eukariotik),
dan mampu berkembangbiak. 
Contoh dari Protista mikroskopis yaitu : jamur lendir (Dyctostelium discoideum), Blob
(Physarium polycephalum), jamur penyebab penyakit pada kentang (Phytophtora
infestans) dan sebagainya.
Contoh dari Protista makroskopis yaitu : Alga Merah (Euchema spinosum), Alga
hijau (Ulva sp), dan Alga Coklat (Fucus sp). 

Protista ada juga yang menyerupai hewan, dinamakan Protozoa.


Contoh dari Protozoa yaitu Paramecium sp., Entamoeba holystica yang terdapat
pada usus besar dan menyebabkan diare, dan Plasmodium malariae yang terdapat
pada sel darah merah dan menyebabkan penyakit malaria. 

2. Jamur (Fungi)

Jamur merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara


menguraikan bahan organik yang sudah mati.
Ciri – ciri jamur : tidak memiliki akar, batang, daun, dan klorofil; memiliki spora; hidup
ditempat lembab; ada yang bersifat saprorit dan parasit. 
Jamur saprofit adalah jamur yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah
mati atau busuk. Jamur parasit adalah jamur yang hidup dan menghisap makanan
dari makhluk yang ditempeli (inangnya).  

Jamur terdiri atas benang – benang halus yang disebut hifa. Hifa ini saling
berhubungan membentuk miselium. Jamur bersifat mikroskopis seperti ragi tape
(Saccharomyces cereviciae), Rhizopus sp., Aspergillus sp. dan makroskopis
contohnya jamur tiram, jamur kayu dan sebagainya. 

Jamur terdiri dari 6 Divisi yaitu : Cytridiomycota, Zygomicotina, Glomeromycota,


Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotina. Jamur ada yang masuk
kelompok Protista yang disebut Protista mirip jamur yaitu Divisi Myxomycota dan
Oomycota. 

3. Tumbuhan (Plantae)
Kingdom Tumbuhan dibagi menjadi 3 Divisi yaitu : Lumut (Bryophyta), Paku –
pakuan (Pterydophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).

Berdasarkan morfologinya, tumbuhan ada 2 jenis yaitu :


1). tumbuhan tidak berpembuluh (Tallophyta) seperti Lumut
2). Tumbuhan berpembuluh (Traceophyta) seperti Paku – pakuan dan tumbuhan
berbiji. 
Tumbuhan Tallophyta tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tumbuhan Traceophyta disebut juga tumbuhan berkormus dapat dibedakan akar,
batang, dan daunnya. Traceophyta dibagi menjadi 2 yaitu Kormophyta berspora
seperti paku – pakuan dan Kormophyta berbiji seperti Spermatophyta. 
Ciri – ciri dari lumut yaitu memiliki struktur seperti akar yang disebut rizoid, berspora,
dan berklorofil. Contohnya : Lumut Hati (Marchantia polymorpha) yang bisa
digunakan untuk obat penyakit hati (liver), Lumut daun (Bryopsida sp.) dan lumut
tanduk (Anthecerotopsida sp.). 

Tumbuhan lumut dan bagian – bagiannya : 

Ciri – ciri dari tumbuhan paku yaitu memiliki akar, batang, daun, berspora, berklorofil,
daun muda menggulung. Daun tumbuhan paku yang berspora disebut sporofil, yang
tidak berspora disebut tropofil. Contohnya : paku purba (Psilophytinae), paku kawat
(Liicopodinae), paku ekor kuda (Equisetinae) dan paku sejati (Filicinae). 

Tumbuhan Paku dan bagian – bagiannya : 


Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) contohnya Melinjo (Gnetum gnemon), Pinus (Pinus merkusii) dan
berbiji tertutup (Angiospermae) contohnya Mangga (Mangifera indica), Belimbing
(Averrhoa carambola). 

Ciri – ciri Gymnospermae :


1). Biji tidak dibungkus dengan daun buah 
2). Alat reproduksi berupa strobilus jantan dan strobilus betina
3). Batang besar dan berkambium 
4). Berakar tunggang dan serabut
5). Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku 

Ciri – ciri Angiospermae :


1) Biji dibungkus dengan daun buah (carpels)
2) Memiliki bunga 

Angiospermae dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan dikotil (berkeping dua) contohnya


kacang tanah, mangga  dan monokotil (berkeping satu) contohnya padi (Oriza
sativa), jagung (Zea mays). 

Ciri – ciri monokotil yaitu daun lembaga berkeping satu, berakar serabut, tulang
daun sejajar atau melengkung, berkas pengangkut menyebar, dan kelopak bunga
berkelipatan 3.

Ciri – ciri dikotil yaitu daun lembaga berkeping dua, berakar tunggang, tulang daun
menyirip atau menjari, berkas pengangkut teratur dan kelopak bunga berkelipatan 4
atau 5. 

Anda mungkin juga menyukai