A. Penyelidikan IPA
IPA merupakan ilmu yang mempelajari segala fenomena yang terjadi di alam. Objek
kajian IPA mencangkup segala hal yang ada di dunia ini. Objek pengamatan IPA
dapat digolongkan menjadi Objek Biotik dan Objek Abiotik.
- Objek biotik
Objek biotik merupakan objek hidup atau makhluk hidup yang ada di alam. Contoh
objek abiotik adalah manusia, hewan, tumbuhan, bakteri, dan lain sebagainya.
- Objek abiotik
Objek abiotik merupakan objek benda yang ada di alam. Contoh objek abiotik adalah
udara, bebatuan, zat kima, dan lain sebagainya
Di dalam metode ilmiah terdapat beberapa proses yang harus dikuasai, yaitu:
- Pengamatan
- Membuat inferensi
Setelah kita melakukan pengamatan pada sebuah objek. Maka selanjutnya adalah
merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan
dihubungkan dengan berbagai teori yang ada. Kemudian berdasarkan penjelasan
tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.
- Mengomunikasikan
Kesimpulan yang sudah diperoleh, selanjutnya kita sampaikan kepada orang lain
(publik) secara jelas dan terperinci, sehingga orang lain dapat memahami dengan
baik apa yang ingin kita sampaikan.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Setelah kalian mengetahui apa aja proses yang harus kalian kuasai di dalam metode
ilmiah.
- Menyelesaikan masalah
B. Pengukuran
Pengertian Pengukuran
Jadi bisa dikatakan bahwa Besaran merupakan bagian dari pengukuran, dan di
dalam besaran tersebut terdapat satuan.
Nilai ukur: 15
Satuan : Kg
1. Besaran
Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran awal yang telah ditentukan terlebih dahulu, dan
terdiri dari 7 besaran. Yaitu:
Panjang, dengan satuan Meter (m)
Itulah 7 besaran pokok yang harus kalian ingat dan pahami. Jika ada besaran selain
yang disebutkan di atas, berarti besaran tersebut masuk ke dalam besaran turunan.
Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Ada banyak
besaran turunan yang ada di dunia, di antaranya:
Luas, dengan satuan m2
Volume, dengan satuan m3
Kecepatan, dengan satuan m/s
Percepatan, dengan satuan m/s2
Gaya, dengan satuan Newton
Usaha, dengan satuan Joule
dll....
2. Satuan
Satuan Baku
Satuan yang disepakati adalah satuan baku atau disebut juga dengan Satuan
Internasional (SI). Dalam Satuan SI (sistem Internasional), setiap jenis ukuran
memiliki satuan dasar. berikut adalah tabel satuan internasional masing-masing
besaran pokok.
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak disepakati secara internasional. Satuan
tidak baku tidak memiliki nilai tetap dan bisa berubah sesuai dengan kepentingan
pengguna. beberapa contoh satan tidak baku adalah jengkal, langkah, tali, dan
depa.
Karena nilainya tidak tetap, penggunaan satuan tidak baku dalam metode ilmiah
tidak dianjurkan.
LATIHAN SOAL
1. Besaran turunan adalah….
Jawaban : B
a. Panjang
b. Massa
c. Volume
d. Waktu
Jawaban : C
a. Gelas ukur
b. Gelas berpancuran
c. Rumus
Jawaban : C
a. Rumus
b. Gelas ukur
c. Neraca
d. Neraca pegas
Jawaban : B
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1, 2, dan 3
Jawaban : B
6. Pak Agung memiliki sebidang tanah dengan panjang 25 cm dan lebar 7 cm.
Berapakah luas tanah yang dimiliki pak agung….
a. 175 cm
b. 285 cm
c. 165 cm
d. 265 cm
Jawaban : A
7. Sebuah lapangan memiliki lintasan lari dengan diameter 14 cm. Hitunglah luas
lintasan lari tersebut….
a. 212 cm
b. 113 cm
c. 155 cm
d. 154 cm
Jawaban : D
8. Sebuah balok memiliki panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 0,5 cm. Volume
balok tersebut sebesar….
a. 250 cm³
b. 25 cm³
c. 20 cm³
d. 2,5 cm³
Jawaban : B
9. Sebuah kubus memiliki sisi 15 cm. Berapakah volume dari kubus tersebut….
a. 3.375 cm³
b. 3.750 cm³
c. 3150 cm³
d. 3.735 cm³
Jawaban : A
10. Suatu benda tidak beraturan diukur oleh gelas ukur, seperti pada gambar
dibawah ini !
a. 20 mL
b. 30mL
c. 40 mL
d. 50 mL
Jawaban : D
Jawaban :
Pengamatan
Menggunakan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang
sesuai.pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi.
Membuat Inferensi
Mengomunikasikan
Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan.Hal yang
dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan,
dan gambar yang relevan
Jawaban :
Jawaban :
Pengamatan
– melibatkan panca indra, termasuk pengukuran dgn alat yg sesuai. tujuan nya
mengumpulkan data dan informasi Membuat interferensi
– membicarakan hasil data termasuk menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan
gambar
Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dan segala
interaksinya
14. Apakah yang disebut dengan pengukuran ?
Jawaban :
15. Sebutkan hal yang dapat diukur (besaran) dan yang tidak dapat diukur (bukan
besaran)!
Jawaban :
Dapat diukur (Baku): panjang, masa, intensitas cahaya tidak dapat diukur
(Tidak Baku): jumlah Bintang, keinginan seseorang, banyak meteroit.
Jawaban :
Satuan baku merupakan satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara
internasional, karena pengukuran dengan satuan baku dapat digunakan untuk
memeriksa ketepatan suatu instrumen.
Satuan tidak baku merupakan satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan
pengukuran secara ilmiah, karena pengukurannya tidak dapat digunakan untuk
memeriksa ketepatan suatu instrumen.
Jawaban :
Kegunaan satuan baku dlam pengukuran adalah jika kita mengukur menggunakan
alat ukur baku(mistar)maka hasilnya akan sama bagi setiap orang.
a) Suhu
b) Panjang
c) Jumlah zat
d) Massa
e) Intensitas cahaya
Jawaban :
a) Kelvin (K)
b) Meter (m)
c) Mol
d) Kilogram (kg)
e) Candela (cd)
19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan besaran pokok dan sebutkan macam-
macam besaran pokok beserta satuannya!
Jawaban :
1) Panjang = Meter
2) Massa = Kilogram
3) Suhu = Kelvin
4) Waktu = Sekon
5) Kuat arus listrik = ampere
6) Intensitas cahaya = Candela
7) Jumlah zat = mol
20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan besaran turunan dan sebutkan macam-
macam besaran turunan beserta satuannya!
Jawaban :
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Contoh
besaran turunan dan satuan :
Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki ciri – ciri kehidupan.
Makhluk tak hidup atau disebut juga dengan benda mati adalah benda yang tidak
memiliki ciri – ciri kehidupan.
Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu
sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan takson.
Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri yang paling umum
hingga ciri yang paling khusus. Ilmu yang mempelajari takson disebut Taksonomi.
Urutan Takson pada Makhluk Hidup
Putar pemutar kasar (makrometer) sambil dilihat dari lensa okuler agar lensa objektif
dekat dengan meja preparat
Putar pemutar halus (mikrometer) sambil dilihat dari lensa okuler untuk memperjelas
bayangan objek
Jika letak preparat belum tepat, kaca objek digeser dengan lengan yang
berhubungan dengan meja preparat
8). Setelah preparat terlihat, putarlah revolver untuk mendapatkan perbesaran 10x,
40x, atau 100x sesuai dengan kebutuhan
9). Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan dan letakkan kembali pada
tempatnya
Protista adalah makhluk hidup tingkat rendah yang memiliki 2 sifat yaitu mikroskopis
dan makroskopis.
Ciri – ciri Protista yaitu bersel satu (uniseluler), memiliki membran inti (eukariotik),
dan mampu berkembangbiak.
Contoh dari Protista mikroskopis yaitu : jamur lendir (Dyctostelium discoideum), Blob
(Physarium polycephalum), jamur penyebab penyakit pada kentang (Phytophtora
infestans) dan sebagainya.
Contoh dari Protista makroskopis yaitu : Alga Merah (Euchema spinosum), Alga
hijau (Ulva sp), dan Alga Coklat (Fucus sp).
2. Jamur (Fungi)
Jamur terdiri atas benang – benang halus yang disebut hifa. Hifa ini saling
berhubungan membentuk miselium. Jamur bersifat mikroskopis seperti ragi tape
(Saccharomyces cereviciae), Rhizopus sp., Aspergillus sp. dan makroskopis
contohnya jamur tiram, jamur kayu dan sebagainya.
3. Tumbuhan (Plantae)
Kingdom Tumbuhan dibagi menjadi 3 Divisi yaitu : Lumut (Bryophyta), Paku –
pakuan (Pterydophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).
Ciri – ciri dari tumbuhan paku yaitu memiliki akar, batang, daun, berspora, berklorofil,
daun muda menggulung. Daun tumbuhan paku yang berspora disebut sporofil, yang
tidak berspora disebut tropofil. Contohnya : paku purba (Psilophytinae), paku kawat
(Liicopodinae), paku ekor kuda (Equisetinae) dan paku sejati (Filicinae).
Ciri – ciri monokotil yaitu daun lembaga berkeping satu, berakar serabut, tulang
daun sejajar atau melengkung, berkas pengangkut menyebar, dan kelopak bunga
berkelipatan 3.
Ciri – ciri dikotil yaitu daun lembaga berkeping dua, berakar tunggang, tulang daun
menyirip atau menjari, berkas pengangkut teratur dan kelopak bunga berkelipatan 4
atau 5.