Merri Harimisa (
Mitha
KATA PENGANTAR
1. Latar Belakang
Keterlibatan aktif anak dengan alat pengukuran dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang
penting dalam membantu anak memahami konsep pengukuran dan alat pengukuran. Kegiatan
membutuhkan intraksi antara anak dengan lingkungannya. penyelidikan tentang pengukuran
menunjukan bahwa pengukuran memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan penerapan praktis matematika.
Pada tingkat Sekolah Dasar, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pengukuran benda di lingkungan sekitar anak. Kegiatan ini dapat dimulai sejak anak duduk di
Taman Kanak-kanak dan kelas –kelas rendah di SD, misalnya anak membandingkan
panjang, kapasitas dan berat dari benda yang telah mereka kenal.
A. Pengertian pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panang, kapasitas
volume, luas, sudut, berat (massa) dan suhu (Kennedi dan Tipps, 1994).
Setiap unit yang digunakan untuk mengukur memiliki sifat yang sama sebagaimana benda
yang akan diukur misalnya tongkat meteran memiliki sifat panjang dan digunakan untuk
mengukur panjang, tinggi dan jarak.
Panjang gedung perpustakaan diukur dengan menggunakan satuan meter, tetapi satuan ini
tidak sesuai jika digunakan untuk mengukur kaki ayam. Oleh karena itu diperlukan satuan
ukuran panjang yang lain demikian juga dalam mengukur kita memerlukan bilangan pecahan,
yaitu bilangan pecahan biasa atau pecahan desimal
Berat (massa), suhu dan waktu tidak dapat diukur secara langsung, memerlukan pengukuran
yang secara tidak langsung menerjemahkan sifat yang dapat diukur kedalam bilangan suatu
termometer memiliki sejumah skala, misalnya derajat celcius dan derajat fahrenheit.
Termometer tersebut berisi cairan yang bisa naik atau turun. Naik apabila suhu udara menjadi
lebih panas dan turun apabila suhu menjadi lebih dingin. Suhu pada suatu waktu ditentukan
secara tidak langsung dengan membaca bilangan yang tercantum di skala yang terdapat
disepanjang termometer tersebut.Jenis proses pengukuran.
C. Jenis pengukuran
1. Pengukuran langsung yaitu pengukuran yang langsung menggunakan alat ukurnya dan
hasil pengukuran dapat langsung diketahui, keunggulannya yaitu proses pengukuran langsung
dapat lebih cepat selesai. Namun penggunaannya dibatasi karena :
- Banyak kendala untuk mengukur objek langsung dilapangan karena tidak praktis
Contoh pengukuran langsung yaitu pengukuran tebal dan panjang dari sebuah logam
mengguanakan jangka sorong (gambar terlampir)
yaitu pengukuran terhadap objek yang dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis alat
ukur / pembanding. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pengukuran alat ukur
standar. Digunakan dua alat ukur karena alat ukur pembanding biasanya memiliki kecermatan
yang lebih tinggi sedangkan alat ukur standar memiliki kualitas yang dapat diandalkan.
Pengukuran tidak langsung cendrung membutuhkan waktu yang relatif lama.
Contoh pengukuran tidak langsung yaitu alat ukur pembanding jenis pupilitas (dial test
indicator) yang dipasangkan pada dudukan pemindah (transfer stand ; sebagai alat ukur
bantu)
3. Pengukuran Dengan Satuan Ukuran Tidak Standar
Negara Indonesia menerapkan sistem metrik Inggris, melalui kegiatan pengukuran secara
praktis dengan menggunakan alat pengukuran, anak akan memahami bahwa satu meter itu
lebih panjang satu yard, satu kilogram lebih berat sedikit dari dua pon, dan sebagainya. Hal
yang sangat bermanfaat adalah meminta anak untuk mengerjakan latihan berkenaan dengan
pengubahan satuan-satuan metrik ke satuan-satuan Inggris atau sebaliknya.
b. Jengkal adalah jarak paling panjang antara ujung jempol tangan dengan ujung kelingking
tangan
c. Feet atau kaki adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki
d. Hasta adalah ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai ujung jari tengah
e. Yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa
f. Depa adalah ukuran sepanjang kedua belah tangan dari ujung jari tengan tangan kanan
sampai ujung jari tengah tangan kiri. Satuan ukur ini sering digunakan oleh orang-orang
zaman dahulu karena ketika itu belum ada alat ukur standar seperti pada saat ini. Selain
satuan panjang yang disebutkan di atas, terdapat juga ukuran satuan untuk berat yang tidak
standar yang berkembang di masyarakat pada zaman dahulu. Alat ukura berat yang
digunakan adalah batok kelapa yang telah dibelah menjadi dua sama besar. Satu kilogram
beras sama dengan 2 kali pengisian batok kelapa secara penuh. Banyak masalah yang timbul
karena pengukuran dengan satuan tidak standar ini. Hasil pengukuran yang diperoleh setiap
orang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuh setiap orang berbeda-beda. Orang yang memiliki
ukuran jari tangan yang panjang akan memili jengkal yang lebih panjang dibandingkan orang
yang jmemiliki jari tangan lebih pendek. Dalam proses pembelajaran, siswa akan belajar
pengukuran dengan baik apabila mereka memiliki kesempatan untuk mengukur benda-benda
yang ada di sekitarnya. Sehingga mereka dapat memahami konsep dasar tentang pengukuran
beserta satuan-satuan pengukuran yang digunakan. Siswa diharapkan memiliki konsep dasar
tentang pengukuran dengan menggunakan bergai macam alat ukur. Benda-benda yang dapat
digunakan untuk memperkenalkan satuan tidak standar, misalnya menggunakan anggota
tubuh yang disebutkan di atas (jengkal, hasta, inchi, depa, yard, kaki) sebagai satuan ukuran
panjang, pensil dan isi korek api sebagai satuan panjang, potongan-potongan daerah persegi
pada kertas berpetak sebagai satuan ukuran luas, dan lain sebagainya.
Pengukuran dengan menggunakan satuan kaki Materi:
Deskripsi: Siswa diminta untuk bekerja berpasangan. Kemudian guru meminta siswa untuk
mengukur kaki temannya dari ujung jempol kaki sampai tumit kaki dengan tali, kemudian
memotong tali tersebut dengan gunting sesuai ukuran kaki. Guru menjelaskan kepada siswa
untuk menggunakan tali tersebut sebagai ukuran panjang untuk mengukur suatu objek,
misalnya panjang dan lebar meja. Setelah semua siswa selesai melakukan kegiatan
pengukuran, guru menanyakan hasil pengukuran setiap kelompok. Apakah hasil pengukuran
yang didapatkan sama atau bervariasi? Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi
tentang hasil pengukuran yang bervariasi.
5. Pengukuran dengan Satuan Ukuran Standar Pengukuran dengan satuan ukuran standar
adalah kegiatan pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan satuan standar (alat ukur
yang memiliki satuan standar). Pengukuran dengan satuan ukuran standar akan memberikan
hasil pengukuran yang relatif sama untuk setiap kali melakukan pengukuran. Terdapat dua
sistem dalam pengukuran standar, yaitu pengukuran dengan menggunakan sistem Inggris dan
pengukuran dengan sistem metrik. Sistem Inggris berkembang di Negara bagian Eropa.
Dalam sistem Inggris, satuan yang digunakan adalah satuan-satuan dengan benda yang ada di
lingkungan sekitar, sama halnya seperti satuan tidak baku. Tetapi karena ukuran benda-benda
yang dijadikan sebagai alat ukur dalam satuan Inggris bersifat tidak tetap, maka satuan dalam
sistem Inggris distandarkan sebagai berikut.
Ukuran panjang Ukuran berat 1 mil = 1760 yard 1 yard = 3 feet 1 feet = 12 inci 1 inci = 2,54
cm 1 ton = 1000 kg 1 ons (oz) = 0,02835 kg 1 kuintal = 100 kg 1 pon (lb) = 0,4536 kg 1 slug
= 14,59 kg Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para
ilmuwan di Sevres, Paris.
Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem
metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram
Second) yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS
(Centimeter Gram Second). a. Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat
menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu
tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. b. Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip
dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak
memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik.
Sebagai awal kegiatan, guru perlu memperkenalkan tentang skala yang ada pada penggaris,
yaitu dengan cara memperlihatkan bahwa skala pada bagian atas disebut skala dalam
sentimeter dan skala pada bagian bawah adalah skala dalam inchi seperti gambar di bawah
ini. Langkah selanjutnya adalah dengan mengajak siswa mengukur suatu benda, misalnya
pencil. Guru menuntun siswa untuk memulai pengukuran dengan cara meletakkan pangkal
pensil tepat pada angka nol. Kemudian menghimpitkan ujung pensil pensil dengan angka di
bawahnya. Guru mengajak siswa untuk menyatakan panjang dari pensil yang diukur tersebut.
Selanjutnya guru dapat mengajak siswa untuk mengulangi kegiatan pengukuran dengan
menggunakan benda yang berbeda agar siswa memahami tentang cara yang benar dalam
melakukan pengukuran. Walaupun Negara Indonesia menerapkan sistem metrik, tidak ada
salahnya apabila siswa diperkenalkan satuan-satuan pengukuran Sistem Inggris. Melalui
kegiatan pengukuran secara praktis dengan menggunakan alat pengukuran, siswa akan
memahami satu meter lebih panjang sari satu yard, satu kilogram lebih berat dari dua pon,
dan sebagainya. Hal yang sangat bermanfaat adalah meminta siswa untuk mengerjakan
latihan berkenaan dengan pengubahan satuan metrik ke satuan Inggris dan sebaliknya.
Pengukuran dengan Satuan Ukuran Tidak Standar Pengukuran dengan satuan tidak standar
adalah kegiatan pengukuran yang menggunakan satuan yang tidak standar (alat ukur yang
belum meiliki satuan yang standar). Pengukuran dengan satuan tidak standar biasanya
menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar sebagai alat ukur. Alat ukur yang
biasa digunakan adalah sebagai berikut
a.Satuan ukuran panjang tak baku, misalnya: jengkal, hasta, depa, langkah,dan lengan.Satuan
ukuran panjang tak baku tidak lazim digunakan karena sifatnyatidak tetap dan selalu berubah-
ubah. Namun dalam masyarakat tradisionalhal itu masih sering digunakan.
b.Satuan ukuran panjang bakuSatuan ukuran panjang baku ditetapkan melalui perjanjian
internasionaldan sifatnya tetap.Satuan ukuran panjang baku standar internasional adalah
kilometer (km),hectometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm),
sentimeter(cm), dan milimeter (mm).
1 1 1 1 1 1
1 mm = cm = dm = m= dam = 1 hm= 1 km
10 100 1000 10.000 100.000 1.000.000
Catatan
Contoh
a. 3 km = …m
3 km = 3 x 1.000m = 3.000m
b. 25 km=…
25 km= 25 x 100.000 cm = 2.500.000 cm
c. 2.000 m = …hm
2.000 m= 2.000 : 100 hm = 20 hm
d. 7.000.000 mm = …dam
e. 7.000.000 mm = 7.000.000 : 10.000 dam = 700 dam
Bagaimanakah oprasi satuan panjang pada oprasi satuan panjang harus sama.
Contoh :
a. 3 km + 8 dam – hm = … m
Jawab :
3 km = 3 x 1.000 m = 3.000 m
8 dam = 8 x 10 m = 2.000 m
b. Riyanti membeli kain di toko merdeka sepanjang 6,5 dam. Kemudian diberikan
kepadaibu sepanjang 17 m. berapa m sisa kain Riyanti sekarang ?
Jawab :
6,5 dam = 65 m
17 m =17 m
= 48 m
Jadi, sisa kain Riyanti adalah 48m.
Sehingga luas persegi panjang tersebut di atas adalah 32x 1cm² = 32 cm²
Jika satuan luas 1m² artinya panjang sisi satuan adalah 1 m sehinggasatuan luas persegi =
1 m x 1 m = 1 m²
Satuan luas selain persegi adalah are . Perhatikan cara mengubah keduasatuan luas
tersebut dibawah ini.
Contoh
5. Satuan pengukuran volume
Contoh
Penyelesaian :
Jawab :
= Rp 2.929.500,00
Jadi, penghasilan bersih peternak pada bulan mei adaah sebesar Rp 2.929.000,00.
Selain hubungan antarsatuan berat tersebut, masih terdapat satuan berat yang lain, yaitu
Perhatikan contoh hubungan satuan berat berikut !
1) 25 g = … mg
25 g = 25 x 1.000 mg = 25.000 mg
2) 12 ton = … kuintal
12 ton = 12 x 10 kuintal = 120 kuintal
3) 9.000 g = 9.000 : 1.000 kg = 9 kg
4) 4.000 ons = … pon
4.000 ons = 4.000 : 5 pon = 800 pon
Jumlah = 131 hg
Jadi, berat belanjaan mereka adalah 131 hg.