Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X/1
Materi Pokok : Pengukuran
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar :

1.1 Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan


kompleksitas alam dan jagat raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida
kalor dan optik.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian,


dan aturan angka penting)

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah

Indikator Pencapaian :

 Membandingkan besaran pokok dan besaran turunan serta dapat memberikan


contohnya dalam kehidupan sehari-hari
 Menerapkan satuan besaran pokok dalam Sistem Internasional
 Mendefinisikan angka penting dan menerapkannya
 Mampu menyiapkan instrumen secara tepat serta melakukan pengukuran
dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu.
 Membaca nilai yang ditunjukkan alat ukur secara tepat, serta menuliskan hasil
pengukuran sesuai dengan aturan penulisan angka penting.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :

 Menganalisis besaran dan satuan dalam fisika.


 Membedakan antara besaran pokok dan besaran turunan.
 Menerapkan konsep besaran dan satuan dalam perhitungan fisika.
 Mendeskripsikan pengukuran dalam fisika.
 Melakukan pengukuran secara langsung terhadap besaran panjang, massa, dan
waktu.
 Mengolah data yang telah dikumpulkan dari suatu pengukuran.

Materi Ajar :

1. Materi Fakta
 Gambar/ video pengukuran besaran fisika

2. Materi Konsep
 Besaran fisika
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta
memiliki satuan

Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran di kelompokkan menjadi dua,


yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan
tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh
besaran pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI)
sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:

Tabel Besaran Pokok dan Satuannya


Besaran Pokok Satuan SI
Massa kilogram (kg)
Panjang meter (m)
Waktu sekon (s)
Kuat Arus ampere (A)
Suhu kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd)
Jumlah Zat mole (mol)

Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.

b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan
panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan
panjang. Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.

Tabel Besaran Turunan dan Satuannya


Besaran Turunan Satuan SI
Gaya (F) kg.m.s-2
Massa Jenis (p) kg.m-3
Usaha (W) kg.m2.s-2
Tekanan (P) kg.m-1.s-2
Percepatan m.s-2
Luas (A) m2
Kecepatan (v) m.s-1
Volume (V) m3
 Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-
jenis satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya
secara internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

Tabel Satuan Baku


Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS
Massa kilogram (kg) gram (g)
Panjang meter (m) centimeter (cm)
Waktu sekon (s) sekon (s)
Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)
Suhu kelvin (K) kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)
Jumlah Zat kilomole (mol) Mol
b. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya
digunkan pada .
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.

 Alat Ukur
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung
pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat
ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur
sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
1. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada
pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan skala
mistar yang di baca.

2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang
dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01
cm atau 0,1 mm.
Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda,
diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung.
Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa
bergeser/digerakan.

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil
yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm.
Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser,
sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang
sangat tipis.

b. Alat Ukur Massa


Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca.
Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat
ketelitiannya hingga 0,001g.

2. Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0.01 g.


3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg atau
0,001 g.

c. Alat Ukur Waktu


Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar
adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali.
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding,
arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).

3. Materi Prosedur
Langkah – langkah melakukan percobaan pengukuran panjang dengan
menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup, pengukuran massa
dengan menggunakan neraca ohauss dan pengukuran waktu dengan
menggunakan stopwatch.

Metode Pembelajaran

 Eksperimen
 Pengamatan
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
 Penugasan

Media, Alat dan Sumber Belajar

 Media
o LKS
o Power point
 Alat/Bahan
o LCD
o Laptop
o Jangka sorong
o Mikrometer sekrup
o Neraca
o Stopwatch
 Sumber belajar
 Buku Fisika kelas X Penerbit Erlangga

Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan 1 (3 x 45 menit)

A. Pendahuluan (20 menit)


 Salam dan Doa
 Mengondisikan kelas dan pembiasaan
 Apersepsi dan motivasi
 Apakah panjang dan kepintaran termasuk besaran fisika?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Pre test

B. Kegiatan Inti (100 menit)

Mengamati
 Siswa mengamati besaran fisika dalam kehidupan sehari- hari
 Siswa diminta untuk mengukur panjang meja dengan menggunakan jengkal
setiap siswa

Menanya
 Siswa menanyakan pengertian besaran fisika
 Siswa menanyakan perbedaan besaran pokok dan besaran turunan
 Siswa menanyakan satuan standar internasianal untuk setiap besaran
Mengumpulkan Data(Eksperimen/Eksplorasi)
 Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
 Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai pengertian besaran,
perbedaan besaran pokok dan besaran turunan
 Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai satuan standar
beserta karakteristiknya

Mengasosiasikan
 Siswa menganalisis besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
 Siswa menganalisis mengenai pentingnya penggunaan satuan Sistem
Internasional (SI)

Mengomunikasikan
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang pengertian
besaran, perbedaan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan
dalam Sistem Internasional

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


 Bersama siswa menyimpulkan pengertian besaran fisika, besaran pokok dan
besaran turunan beserta satuan dalam Sistem Internasional
 Melakukan post test

Pertemuan Kedua (3 x 45 menit)

A. Pendahuluan ( 20 menit)
 Salam dan Doa
 Mengondisikan kelas dan pembiasaan
 Apersepsi dan motivasi
Siswa diajak berdiskusi tentang definisi pengukuran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti (100 menit)


Mengamati
 Siswa mengamati hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran (notasi
ilmiah, ketepatan, ketelitian dan aturan angka penting)

Menanya
 Siswa menanyakan tentang prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting) dalam proses penyelidikan ilmiah
 Siswa menanyakan aspek ketelitian, ketepatan, dan keselamatan kerja,
serta alat yang digunakan dalam mengukur
Mengumpulkan Data(Eksperimen/Eksplorasi)

 Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok


 Siswa mendiskusikan definisi pengukuran
 Siswa mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan
aturan angka penting) dalam proses penyelidikan ilmiah

Mengasosiasikan

 Siswa menganalisis definisi pengukuran


 Siswa mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan
aturan angka penting) dalam proses penyelidikan ilmiah

Mengomunikasikan

 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai definisi


pengukuran dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan
aturan angka penting) dalam proses penyelidikan ilmiah

C. Kegiatan Penutup (15 menit)

 Bersama siswa menyimpulkan definisi pengukuran dan prinsip-prinsip


pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) dalam proses
penyelidikan ilmiah
 Melakukan post test

Pertemuan Ketiga (3 x 45 menit)

A. Pendahuluan (20 menit)


 Salam dan Doa
 Mengondisikan kelas dan pembiasaan
 Apersepsi dan motivasi
Siswa diajak berdiskusi tentang dapatkah mengukur diameter kelereng
dengan menggunakan mistar.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Pre Test

B. Kegiatan inti (100 menit)


Mengamati
 Siswa mengamati beberapa alat ukur panjang, massa dan waktu yang ada
di sekitar(mistar, jangka sorong, mikrometer, neraca lengan, dan stopwatch)
dan menemukan cara bagaimana alat tersebut bekerja/digunakan

Menanya
 Siswa menanyakan alat ukur yang tepat untuk pengukuran panjang, massa
dan waktu
 Siswa menanyakan cara menggunakan alat ukur panjang, massa dan waktu

Mengumpulkan Data(Eksperimen/Eksplorasi)

 Mendiskusikan cara menggunakan alat ukur, cara mebaca skala, dan cara
menuliskan hasil pengukuran
 Mengukur diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong
 Mengukur ketebalan kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup
 Mangukur massa benda dengan menggunakan neraca lengan
 Mengukur waktu dengan menggunakan stopwatch
 Menerapkan aspek ketelitian, ketepatan, dan keselamatan kerja dalam
mengukur

Mengasosiasi

 Siswa mengolah data hasil pengukuran berulang (diberikan oleh guru)


dalam bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan
grafik, dan menghitung kesalahan, serta menyimpulkan hasil interpretasi
data.

Mengomunikasikan

 Siswa membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil pengukuran

C. Kegiatan Penutup (15 menit)

 Bersama siswa menyimpulkan penggunaan dan hasil pengukuran dengan


menggunakan jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca dan stopwatch

Pertemuan Keempat ( 3 x 45 menit )

Ulangan harian I tentang KD 3.1 dan 4.1


Penilaian

1. Jenis / Teknik Penilaian


 Portofolio (Laporan hasil percobaaan)
 observasi Sikap
 Performance/tes Praktik
 Tes Tertulis ( Essay )
 Lembar penilaian antar teman
 Penilaian Produk

2. Instrumen penilaian
Intrumen Penilaian Portofolio
Instrumen Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Diskusi
Instrumen penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian
Instrumen penilaian produk
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian

Contoh Instrumen (Terlampir)

Desember 2013

Mengetahui :

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

__________________ __________________.
Lampiran 1 :

CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO

Sekolah : SMA
Matapelajaran :FISIKA
Durasi Waktu :
Nama Peserta didik :
Kelas/SMT : X MIA ../ 1

MACAM PORTOFOLIO Nilai

Pengamatan
Jumlah

Eksperimen
No KI / KD / PI Waktu
Rangkumn

Score
Makalah

Laporan

Laporan
Kualitas

Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti
pekerjaan yang masuk dalam portofolio.

Skor menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 – 100.


Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan karakteristik yang menonjol
dari hasil kerja tersebut.

Catatan:

Penilaian Portofolio dilakukan dengan sistem pembobotan sesuai tingkat


kesulitan dalam pembuatannya.
Lampiran 2 :

CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Materi : Pengukuran

Kelas/Semester : X Mia /1

Hari/Tanggal :

Disipli Kerjasa Kepedulia Tanggungja Jumlah Nila


No. Nama Kejujuran
n ma n wab Skor i

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.
18.

19. I=

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

dst.

*) Ketentuan:

 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang


tertera dalam indikator
 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator, tetapi belum konsisten
 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
 5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator

FORMAT PENILAIAN

Nilai :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
x 100
30
Lampiran 3 :

CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

Hasil Penilaian Diskusi

Topik : ……………………………..…………..

Tanggal : ……………………………………….

Jumlah Siswa : …………….……… orang.

Nama Menyampaikan Mempertahankan Jumlah


No Menanggapi Nilai
siswa pendapat argumentasi score
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik :

Menyampaikan pendapat

1. Tidak sesuai masalah


2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar

Menanggapi pendapat

1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan


2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung
referensi

Mempertahankan pendapat

1. Tidak dapat mempertahankan pendapat


2. Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
Lampiran 4 :

CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK

Kompentesi Inti :

Kompetensi Dasar :

Indikator :

Aspek Penilaian : Praktik/Psikomotor

Tanggal Penilaian :

Kriteria/Aspek
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.
dst

Kriteria:

1. Tahap Perencanaan Bahan (1)


2. Tahap Proses Pembuatan
Persiapan alat dan bahan (2)

Tehnik Pengolahan (3)

K3 ( keselamatan, kemamanan dan kebersihan ) (4)

3. Tahap Akhir ( bentuk Produk)


Bentuk Fisik (5)

Inovasi (6)

Penskoran : Tiap Indikator rentang 1 – 5, dengan ketentuan semakin lengkap


jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Lampiran 5 :
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK
Matapelajaran : ___________________________________________________
Nama Proyek : ___________________________________________________
Alokasi Waktu : ___________________________________________________
Guru Pembimbing : ___________________________________________________
Nama : _______________________________________
NIS : _______________________________________
Kelas : _______________________________________
SKOR (1 - 5)
No ASPEK
1 2 3 4 5

1 PERENCANAAN :

a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2 PELAKSANAAN :

a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data / Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :

 Performance
 Presentasi / Penguasaan
TOTAL SKOR
Lampiran 6

CONTOH LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN

ASPEK JUMLAH NILAI


SCORE
N NAMA 1 2 3 4 5 6 7
O

Keterangan Aspek :

1. Keaktifan
2. Kesediaan menerima pendapat
3. Tanggungjawab dalam tugas
4. Inisiatif dalam mengambil keputusan
5. Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman
6. Kepedulian dalam memberi kesempatan yang dialami sesama teman
7. Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok

*) Ketentuan:

 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang


tertera dalam indikator
 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator, tetapi belum konsisten
 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗
Nilai = x 100
35
LAMPIRAN 7

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Soal

1. Jelaskan pengertian:
a. Besaran fisika (skor 2)
b. Besaran pokok (skor 2)
c. Besaran turunan (skor 2)
2. Tuliskan 7 besaran pokok beserta satuan internasional ! (skor 14)
3. Tuliskan 5 besaran turunan beserta satuan internasional ! (skor 10)

Penskoran :
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗
Nilai = x 10
30

Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran :


1. a. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
serta memiliki satuan (skor 2)

b. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih


dahulu.(skor 2)

c. Besaran turunan adalah besaran yang telah diturunkan dari beberapa besaran
pokok. (skor 2)

2. No Besaran Pokok Satuan (SI)


1 Panjang Meter
2 Massa Kilogram
3 Waktu Detik
4 Suhu Kelvin
5 Kuat arus listrik Ampere
6 Intensitas cahaya Candela
7 Jumlah molekul zat Mol

( Untuk setiap besaran dan satuan yang benar masing-masing memiliki skor 1,
jadi total skor jika benar semua adalah 14)
3.

No Besaran Turunan Satuan (SI)


1 Luas m2
2 Volume m3
3 Kecepatan m/s
4 Gaya Newton
5 Energi Joule
6 Percepatan m/s2
7 Massa Jenis kg/m3
8 Tekanan N/m2

( Untuk setiap besaran dan satuan yang benar masing-masing memiliki skor 1, jadi
jika menuliskan 5 besaran turunan beserta satuan SI dengan benar maka mendapat
skor 10).

Post Test

1. Apa yang dimaksud dengan besaran fisika dan satuan?


2. Sebuah benda memiliki massa 2 kg. Tuliskan yang merupakan besaran, nilai
dan satuan dari pernyataan tersebut !
3. Klasifikasikan besaran-besaran berikut ini, mana yang merupakan besaran
pokok dan mana yang merupakan besaran turunan:
 Panjang tali
 Diameter kawat
 Berat benda
 Energi kinetik
 Massa benda
 Gaya pegas
 Kuat arus listrik
 Suhu badan
 Jumlah molekul zat
 Tekanan

Mengukur panjang

I. Tujuan : Mengukur besaran panjang dengan berbagai alat ukur panjang.

II. Alat dan bahan :


1. mistar centimeter
2. mistar milimeter
3. jangka sorong
4. mikrometer sekrup
5. jangka sorong
6. balok (batang) kayu atau papn
7. kelereng/ manik-manik
8. kertas

III. Teori dasar


Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan dilingkungan sekitar
kita, pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian, pekerja bangunan, pengukur tanah, atau
pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi membutuhkan alat ukur yang berbeda. Namun pada
hakekatnya mereka semua melakukan pengukura panjang, dan masing-masing pekerjaan
membutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang di gunakan berbeda pula
(Nursyamsuddin,2004).

Berikut ini cara penggunaan mikrometer sekrup dan jangka sorong.

A. Mikrometer sekrup

Rahang Skala Utama


geser Skala nonius /
Benda
sekrup pemutar

Gambar 1. mengukur panjang dengan mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 1. Jika skala nonius di putar lengkap 1 kali maka
rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena skala nonius memiliki skala 50 skala,
maka ketelitian mikrometer sekrup 0.5 mm / 50 = 0.01 mm (Kanginan,2002).Dengan demikian
ketidak pastianya ∆x

∆x = 1/2 x nilai satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.001 mm = 0.005 mm

Maka cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:

1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1. garis skala utama adalah
7 mm lebih.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis mendatar pada
skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar tersebut 24. maka nilai x = 7,0+( 24 x 0,01 mm )
= 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 ± 0,005) mm

B. Jangka Sorong

Rahang
Skala
geser
Benda Skala Utama
Nonius

Gambar 2. mengukur panjang dengan Jangka Sorong

Skala nonius memikiki panjang 9 mm dan di bagi 10 skala sehingga selisihnya 0,1 mm.atau 0,01 cm.
Maka ketidak pastiannya adalah

∆x = 1/2 x 0,1 mm = 0,05 mm = 0,005 cm

cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:

1. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada
gambar 2. angka tersebut 5 cm
2. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2. angka tersebut
adalah garis ke 4. ini berarti
nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.

Sehingga jika dituliskan, Panjang = (5,050 ± 0,005) cm

IV. Cara kerja


a) Mengukur panjang batang (papan) kayu
a. ukur panjang batang kayu denagn mistar sentimeter
b. lakukan pengukuran denagn posisi mata sebagai berikut, seperti terlihat pada gambar
berikut. 1 2 3

c. Ulangi denagn 5 kali pengukuran


d. Tuliskan data yang didapat ke dalam tabel pengamatan
e. Gantilah mistar centimeter dengan mistar milimeter lalu ulangi langkah
a sampai d.

b) Mengukur diameter manik-manik


a. ukurlah diameter manik-manik dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan dapat
dilihat pada teori dasar)
b. lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda
c. lakukan 5 kali pengukuran
d. tuliskan data yang didapat pada tabel data
e. ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong
c) Mengukur tebal kertas
a. ukurlah tebal kertas dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan dapat dilihat pada
teori dasar)
b. lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda
c. lakukan 5 kali pengukuran
d. tuliskan data yang didapat pada tabel data
e. ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong

V. Data Hasil Pengamatan

1. Hasil pengukuran panjang batang (papa) kayu (L)


Pengukuran Dengan mistar Dengan mistar milimeter
ke centimeter (L ± ∆L) mm
(L ± ∆L) Cm
1

Rata-rata

Ketidakpast
ian
pengukur
an
Error

2. Hasil pengukuran diameter manik-manik (D)

Pengukuran Dengan Mikrometer Dengan Jangka Sorong


ke sekup (D ± ∆D) mm
(D ± ∆D) Cm
1

Rata-rata

Ketidakpast
ian
pengukur
an
Error
3. Hasil pengukuran tebal kertas (T)

Pengukuran Dengan Mikrometer Dengan Jangka Sorong


ke sekup (T ± ∆T) mm
(T ± ∆T) Cm
1

Rata-rata

Ketidakpast
ian
pengukur
an
Error

VI. Analisis Data, Perhitungan dan kesimpulan

1. dari hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur manakah yang lebih teliti? Berikan alasannya.
2. dari hasil pengukuran diameter kelereng dan tebal kertas alat ukur manakah yang lebih
teliti? Berikan alasannya.
3. posisi mata yang mana yang lebih teliti dalam melakukan pengukuran? Berikan alasannya.
4. untuk menghitung diameter rambut, alat ukur manakah yang anda akan gunakan? Mengapa.

5. hitunglah nilai rata-rata hasil pengukuran x , kesalahan pengukuran (∆x) dan perentase error
x
perhitungan ( x100%) pada tiap-tiap data pengukuran. Gunakan persamaan berikut:
x
x
 xi
x 
 xi  x
n n

Dengan x = rata-rata hasil pengukuran

∆x = ketidak pastian pengukuran

 xi = jumlah data hasil pengukuran

n = banyaknya pengulangan

Jawab.

Anda mungkin juga menyukai