Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 7
KP 1 : SIFAT CAHAYA
KP 2 : LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

Disusun oleh :
NAMA : NADYA LU’LU FATRAH
NIM : 857596814

UPBJJ UT PURWOKERTO
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) - BI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : NADYA LU’LU FATRAH


NIM/ID Lainnya : 857596814
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : SD AISYIYAH SLAWI

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Bambang Mulyono, S.P., M.P.


Nip/Id Lainnya : 19720414 200501 1 010
Instansi Asal : SMP Negeri 1 Talang
Nomor Hp : 0822 3744 0871
Alamat Email : bambangmulyono33@yahoo.co.id
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM
SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nadya Lu’lu Fatrah


Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Mahasiswa
Program Studi/Bidang Ilmu : PGSD BI
Nama Sekolah/Instansi : SD Aisyiyah Slawi
Judul-judul praktikum : 1. Percobaan Pembiasan Cahaya
2. Percobaan Cermin Cekung dan Cembung

dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari pihak
mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak akan
menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan pelaksanaan
kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,


PJB BLBA UPBJJ-UT Purwokerto

Dra. Sri Weningsih Nadya Lu’lu Fatrah


NIP. 196001141988032002 NIP/NIM 857596814
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Nadya Lu’lu Fatrah


NIM : 857596814
Program Studi : PGSD-BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tegal, 04 Juni 2022


Yang membuat pernyataan

Nadya Lu’lu Fatrah


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7 KP 1 : SIFAT CAHAYA
PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

A. Judul Percobaan : Percobaan Pembiasan Cahaya.

B. Tujuan Percobaan : Mengamati pembiasan cahaya.

C. Alat dan Bahan


1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas putih
5. Busur derajat
6. Lensa cembung
7. Lensa cekung
8. Layar (tabir kertas)
9. Lilin
10. Penggaris panjang (100cm)

D. Landasan Teori
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan
menjadi dua yaitu: :
a. Mendekati garis normal Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya
cahaya merambat dari udara ke dalam air.
b. Menjauhi garis normal Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat
dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya
merambat dari dalam air ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya;
2. Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari
90o)
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari diantaranya :
1. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
2. Kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat jelas pandangan
bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan.
3. Terjadinya pelangi setelah turun hujan.
Hukum Snell Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord
Snell (1591 –1626) melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang
dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan
disebut indeks bias. Sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut
datang.
Hubungan analitis antara q1 dan q2 ditemukan secara eksperimental pada sekitar
tahun 1621 oleh Willebrord Snell .
Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Snell dan dituliskan:
n1 sin q1 = n2 sin q2
 q1 adalah sudut datang, dan q2 adalah sudut bias (keduanya diukur terhadap garis yang
tegak lurus permukaan antara kedua media).
 n1 dan n2 adalah indeks-indeks bias materi tersebut. Berkas-berkas datang dan bias
berada pada bidang yang sama, yang juga termasuk garis tegak lurus terhadap
permukaan.
 Jelas dari hukum Snell bahwa jika n2 > n1, maka q2 > q1, artinya jika cahaya memasuki
medium dimana n lebih besar (dan lajunya lebih kecil), maka berkas cahaya dibelokkan
menuju normal. Dan jika n2 > n1, maka q2 > q1, sehingga berkas dibelokkan menjauhi
normal Sinar yang masuk bidang pembias I akan sejajar dengan sinar yang keluar dari
bidang pembias II dan mengalami pergeseran. Pergeseran sinar tersebut dirumuskan :
t = d sin (i-r)/cos
E. Prosedur Percobaan
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca .
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum
dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan sudut
biasnya kemudian ukur besar sudut datang datang dan sudut bias tersebut.
4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak
yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan-lahan
menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau
tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-
sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut.
5. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang.
6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin Paling tajam pada
tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut.
7. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku anda, dengan
jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan-lahan menjauhi huruf
tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
tersebut.

F. Hasil Pengamatan
1. Gambar jalanya berkas sinar pada balok
2. Tabel pengamtan besar sudut datang dan sudut bias

No Sudut datang (i) Sudut bias (r)


o o
1. 15 9,3
2. 18 o 11,9 o
3. 21 o 12,2 o
4. 24 o 14,7 o

3. Tabel pengamatan pembiasan cahaya (lensa cembung)

No Jarak Benda Jarak Bayangan Sifat Bayangan


1. 5 cm 7 cm Nyata, terbalik, diperbesar
2. 10 cm 11 cm Nyata, terbalik, diperbesar
3. 15 cm 27 cm Nyata, terbalik, diperkecil
4. 20 cm 19 cm Nyata, terbalik, diperkecil
5. 25 cm 15 cm Nyata, terbalik, diperkecil

# Jarak Fokus (F) dan kekuatan lensa dari tabel pengamatan

Jarak Fokus (F) Kekuatan Lensa (P)

1
1 1 1 P=
1) = + 𝑓
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 7 5 12 100
= + = + = = 2,92
5 7 35 35 35
35
F1 = = 34,24
12

F1 = 2,92 cm

1 1 1 1
2) = + P=
𝑓 𝑠 𝑠′ 𝑓
11 10 21
= + = 100
110 110 110 = 5,24
110
F2 = = 19,08
21

F2 = 5,24 cm
1 1 1
3) = +
𝑓 𝑠 𝑠′ 1
P=
1 1 9 5 14 𝑓
= + = + =
15 27 135 135 135 100
135 = 9,64
F3 =
14
= 10,37
F3 = 9,64 cm

1 1 1 1
4) = 𝑠 + 𝑠1 P=
𝑓 𝑓
100
1 1 19 20 39 =
= 20 + 19 = 380 + = 9,74
380 380
380 = 10,26
F4 = = 9,74 cm
39

1
1 1 1 P=
5) = + 𝑓
𝑓 𝑠 𝑠1
100
= 9,37
1 1 15 25 40
= 25 + 15 = 375 + 375 = 375
= 10,67

375
F4 = = 9,37 cm
40

4. Tabel Pengamatan Pembiasan Cahaya (Lensa Cekung)

No Jarak Benda Jarak Bayangan Sifat Bayangan


1. 5 cm 3 cm Maya, tegak, diperbesar
2. 10 cm 6 cm Maya, tegak, diperbesar
3. 15 cm 5 cm Maya, tegak, diperbesar
4. 20 cm 4 cm Maya, tegak, diperbesar
5. 25 cm 3 cm Maya, tegak, diperbesar

# Jarak Fokus (F) dan kekuatan lensa dari tabel pengamatan

Jarak Fokus (F) Kekuatan Lensa (P)


1
1) 𝑓
= 1𝑠 + 𝑠11 P=
1
𝑓
= 15 + 13 = 15
3 5
+ 15 8
= 15
100
F1 = 15 8
= 1,87 cm =
1,87

= 53,47

1
2) 𝑓
= 1𝑠 + 𝑠11 1
1 1 3 5 8 P=
= 10 + 6 = 30 + 30 = 30 𝑓
100
F2 = 308
= 3,75 cm =
3,75
= 26,67

1
P=
𝑓
1
3) 𝑓
= 1𝑠 + 𝑠11 100
=
1 3,75
= 15 + 15 = 15
1 3
+ 15 4
= 15
= 26,67
F3 = 154
= 3,75 cm
1
P=
1 1 1 𝑓
4) 𝑓
= 𝑠 + 𝑠1
100
1
= 20 + 14 = 20
1 5
+ 20 6
= 20 =
3,33
F1 = 206
= 3,33 cm = 30,03

1 1
5) 𝑓
= 1𝑠 + 𝑠11 P=
1
𝑓
= 25 + 13 = 75
3
+ 25
75
= 28
75 100
=
F1 = 75
28
= 2,67 cm 2,67
= 37,45

5. Tabel pengamatan pembiasan cahaya (lensa cekung)

No Jarak Benda Jarak Bayangan Sifat Bayangan


1. 5 cm 3 cm Maya, tegak, diperbesar
2. 10 cm 6 cm Maya, tegak, diperbesar
3. 15 cm 5 cm Maya, tegak, diperbesar
4. 20 cm 4 cm Maya, tegak, diperbesar
5. 25 cm 3 cm Maya, tegak, diperbesar

G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
Jawab : Sesuai dengan hukum Snell, “hasil bagi sinus sudut datang dengan
sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan disebut indeks bias, maka:
a. 15 = 1,61
9,3

b. 18 = 1,51
11,9

c. 21 = 1,72
12,2

d. 24 = 1,70
14,1

2. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus
diletakan terhadap lensa cembung tersebut?
Jawab :
Diketahui: f= 20 cm, S’= ½ S, maka S adalah..? Jawab: S = f.S’ S’ – f = 20 x 1/2
S 1/2S – 20 ½ S – 20 = 10 S = 60 cm

H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa besar sudut datang tidak sama dengan
sudut biasnya. Pergeseran yang terjadi disebabkan oleh pengaruh dari ketebalan balok kaca. Seperti
tabel diatas yang telah kelompok kita lakukan. Pada percobaan balok kaca sudut datang 15° sudut
biasnya 9,3°, sudut datang 18° sudut biasnya 11,9°, sudut datang 21° sudut biasnya 12,2°, sudut
datang 24° sudut biasnya 14,7°.
Kemudian pada percobaan pembiasan cahaya yang terjadi pada lensa cembung pada jarak
benda (s) 5cm menghasilkan jarak bayangan (s’) 7cm dengan jarak fokus (f) yang dihasilkan
1 1 1
menggunakan rumus = + yaitu 2,92cm dengan sifat banyangan nyata, terbalik dan
𝑓 𝑠 𝑠′

diperbesar. Jarak benda 10 cm jarak bayangannya 11 cm dihasilkan jarak fokus (f) yaitu 5,24cm
dengan sifat bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Jarak benda 15cm jarak bayangan 27cm
dihasilkan jarak fokus (f) 9,64cm dengan sifat bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Jarak benda
20cm jarak bayangannya 19cm dihasilak jarak fokus (f) 9,74cm dengan sifat bayangan nyata,
terbalik dan diperbesar. Jarak benda 25cm jarak bayangannya 15cm jarak fokus (f) yang dihasilkan
9,37cm dengan sifat bayangannya nyata terbalik dan diperbesar.
Juga dalam percobaan lensa cekung jarak benda 5cm jarak bayangannya 3cm jarak fokus
yang dihasilkan 1,87cm dengan sifat bayangan maya, tegak dan diperbesar. Jarak benda 10cm jarak
bayangannya 6cm dan jarak fokus yang dihasilkan 3,75cm dengan sifat bayangan maya, tegak dan
diperbesar. Jarak benda 15cm jarak bayangannya 5cm dan jarak fokus yang dihasilkan 3,75cm
dengan sifat bayangan maya, terbalik dan diperbesar, jarak benda 20cm jarak bayangannya 4cm
dan jarak fokus yang dihasilkan 3,33cm dengan sifat bayangan maya, tegak dan diperbesar. Jarak
benda 25cm jarak bayangannya 3cm dan jarak fokus yang dihasilkan 2,67cm dengan sifat
bayangannya maya, tegak dan diperbesar.
Sudut datang selalu lebih besar daripada sudut bias. Dalam tabel hasil pengamatan,
dapat dilihat pula bahwa semakin besar sin i maka sin r juga akan semakin besar.
Berdasarkan hasil pengamatan juga diketahi bahwa sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung: maya, tegak, diperbesar, sedangkan sifat bayangan yang dibentuk oleh
lensa cembung adalah nyata, terbalik, diperbesar.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari kegiatan praktikum yang telah kami lakukan,
dapat disimpulkan bahwa :

- Pada percobaan balok kaca, sinar datang mengalami pergeseran sehingga sudut datang
berbeda dari sudut biasnya. Besar sudut datang akan selalu lebih besar dari sudut
biasnya.

- Pada lensa cekung / cembung, semakin dekat jarak benda maka jarak bayangannya
semakin jauh dan semakin jauh jarak benda maka jarang bayangannya semakin dekat.
- Semakin dekat jarak benda, maka semakin kecil jarak fokusnya (F), sedangkan
kekuatan lensanya (P) semakin besar.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD (Rev. ed). Banten: Universitas
Terbuka.

K. Kesulitan
1. Kesulitan
a. Untuk penyusunan alat percobaan kami merasa belum familiar.
b. Pada saat mengukur dan mengamati pembiasan sedikit terkendala dengan kurangnya
kejelasan pada cahaya yang ditimbulkan.

2. Saran dan Masukan


a. Untuk melakukan percobaan tersebut, alangkah baiknya memahami cara menyusun
alat dan mempelajari materi yang bersangkutan sebelum percobaan dimulai.
b. Ketika melakukan pengamatan harus dengan teliti dan tepat agar dapat memperkecil
kesalahan.

L. Foto atau Video Praktikum

Tahap Awal
Menyediakan
Alat dan
Bahan

Alat dan bahan


Tahap
Pengamatan

Melakukan percobaan pada balok kaca

Melakukan percobaan pada lensa cekung dan cembung

Video Proses praktikum :


https://youtu.be/--5imtEdFzc
Tahap Akhir

Mengamati dan mencatat pada tabel


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7 KP 2 : LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
“PERCOBAAN CERMIN CEKUNG DAN CEMBUNG”

A. Judul Percobaan : Percobaan cermin cekung dan cembung.

B. Tujuan Percobaan :
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p).
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.

C. Alat dan Bahan


1. Meja optik lengkap
2. Cermin cekung cembung
3. Layar
4. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. Landasan Teori
Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang memantulkan hampir
semua cahaya datang. Terdapat tiga jenis cermin yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Karena bersifat
memantulkan cahaya, maka dapat terbentuk bayangan pada cermin. Cermin datar
menghasilkan bayangan dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan benda aslinya.
Cermin cekung dan cembung merupakan jenis cermin yang memiliki permukaan berbentuk
sferis. Keduanya dapat menghasilkan bayangan dengan ukuran yang berbeda dari benda
aslinya.

E. Prosedur Percobaan
1. Susunlah cermin pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber
cahaya.
2. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam.
3. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

F. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan Cermin Cembung

No Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm) Sifat Bayangan


1. 5 cm 17 cm Nyata, tegak, diperbesar
2. 10 cm 15 cm Nyata, tegak, diperbesar
3. 15 cm 13 cm Nyata, tegak, diperbesar
4. 20 cm 10 cm Nyata, tegak, diperbesar
5. 25 cm 9 cm Nyata, tegak, diperbesar

# Perhitungan Jarak Fokus (F) dan Kekuatan Lensa (P)

Jarak Fokus (F) Kekuatan Lensa

1 1 1 1
1) = + P=
𝑓 𝑠 𝑠′ 𝑓
1 1 17 5 22
= + = + = 100
5 17 85 85 85 =
3,86
85
F1 =
22
= 25,90
F1 = 3,86 cm

1
P=
1 1 𝑓
1
2) 𝑓
= 𝑠 + 𝑠′
1 1 3 2 5 100
= 10 + 15 = 30 + 30
= 30 =
6
30
F2 =
5
F2 = 6 cm = 16,67
1 1 1 1
3) 𝑓
= 𝑠 + 𝑠′ P=
𝑓
1 1 13 15
= 15 + 13 = 195 + 195
= 100
28 =
6,96
30
195
F2 =
28
= 14,37
F2 = 6,96 cm

1 1 1
1 P=
4)
𝑓
= 𝑠 + 𝑠′ 𝑓
1 1 1 2 3
= + = + = 100
20 10 20 20 20 =
6,66
20
F2 =
3
= 15,01
F2 = 6,66 cm

1
P=
1 1 𝑓
1
5) = +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 9 25 100
= + = + = =
25 9 225 225 6,62
34
225
225 = 15,01
F2 =
34
F2 = 6,62 cm

2) Tabel Pengamatan Cermin Cekung

No Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan 𝑠′ (cm) Sifat Bayangan


1. 5 cm 16 cm Maya, tegak, diperbesar
2. 10 cm 15 cm Maya, tegak, diperbesar
3. 15 cm 13 cm Maya, tegak, diperbesar
4. 20 cm 12 cm Maya, tegak, diperbesar
5. 25 cm 11 cm Maya, tegak, diperbesar
# Perhitungan Jarak Fokus (F) dan Kekuatan Lensa (P) pada
cermin cekung

Jarak Fokus (F) Kekuatan Lensa

1 1
1)
1
𝑓
= 𝑠 + 𝑠′1 P=
𝑓

1 1 16 5 21
= 5 + 16 = 80 + 80
= 80 100
=
3,80
80
F1 =
21
= 26,31
F1 = 3,80 cm

1
P=
1 1 𝑓
1
2) 𝑓
= 𝑠 + 𝑠′
1 1 3 2 5 100
= 10 + 15 = 30 + 30
= 30 =
6
30
F2 =
5
F2 = 6 cm = 16,67

1 1 1 1
3) 𝑓
= 𝑠 + 𝑠′ P=
𝑓
1 1 13 15
= 15 + 13 = 195 + 195
= 100
28 =
6,96
30
195
F2 =
28
= 14,37
F2 = 6,96 cm

1 1 1
1 P=
4)
𝑓
= 𝑠 + 𝑠′ 𝑓
1 1 1 2 3
= 20 + 10 = 20 + = 20 100
20 =
6,66
20
F2 =
3
= 15,01
F2 = 6,66 cm
1
P=
1 1 𝑓
1
5) = +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 9 25 100
= + = + = =
25 9 225 225 6,62
34
225
225 = 15,01
F2 =
34
F2 = 6,62 cm

G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan !
1
Jawab : 1)
1
𝑓
= 𝑠 + 𝑠′1
1 1 16 5 21
= 5 + 16 = 80 + 80
= 80
80
F1 =
21
F1 = 3,80 cm

H. Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil seperti pada tabel.
Titik fokus pada lensa cembung pada dasarnya sama dengan cermin cekung karena
memiliki nilaipositif (+). Semakin dekat jarak benda, maka semakin jauh jarak bayangan
benda dengan lensa cembung/ cermin cekung. Begitu juga sebaliknya, semakin jauh jarak
benda dengan lensa cembung/ cermin cekung maka semakin dekat jarak bayangan benda.
Jarak titik api (f)
dapat ditentukan dengan hubungan 1 =1+ 1
𝑓𝑠 𝑠′

Kekuatan lensa cembung berbanding terbalik dengan jarak fokusnya. Jika jarak
fokusnya besar, maka kekuatan lensanya kecil sedangkan jika jarak fokusnya kecil maka
kekuatan lensanya besar. Kekuatan lensa (P) dinyatakan dengan P = 1

Seperti pada pengamatan yang telah kami lakukan pada cermin cembung Jarak
benda 5cm dihasilkan jarak bayangan 17cm dengan jarak fokus 1,86cm kekuatan lensanya
25,90 dan sifat bayangannya nyata, tegak diperbesar. Jarak benda 10cm jarak bayangan
yang dihasilkan 15cm dengan jarak fokus 6cm dan kekuatan lensanya 16,67 dan sifat
bayangan yang dihasilkan nyata, tegak diperbesar. Jarak benda 15cm jarak bayangan yang
dihasilkan 13cm dengan jarak fokus 6,96cm kekuatan lensanya 14,37 dan sifat
bayangannya nyata, tegak dan diperbedar. Jarak benda 20cm jarak bayangan yang
dihasilkan 10cm dengan jarak fokus 6,66cm kekuatan lensanya 15,01 dan sifat
bayangannya nyata, tegak dan diperbesar. Jarak benda 25cm jarak bayangan yang
dihasilkan adalah 9cm dengan jarak fokus 6,62cm kekuatan lensanya 15,01.dengan sifat
bayangan nyata terbalik dan diperbesar.

Kemudian pada cermin cekung jarak benda 5cm jarak bayangan yang dihasilkan 16cm
dengan jarak fokus 3,80cm dan kekuatan lensanya 26,31 dan sifat bayangannya maya,
tegak, diperbesar, Jarak benda 10cm jarak bayangan yang dihasilkan 15cm dengan jarak
fokus 6cm kekuatan lensanya 16,67 dengan sifat bayangan maya, tegak diperbesar. Jarak
benda 15cm jarak bayangannya 13cm dengan jarak fokus 6,96cm kekuatan lensanya 14,37
dengan sifat bayangan maya, tegak diperbesar. Jarak benda 20cm jarak bayangan yang
dihasilkan 12cm dengan jarak fokus 6,66cm kekuatan lensanya 15,01 dengan sifat
bayangan maya, tegak diperbesar. Jarak benda 25cm jarak bayangan yang dihasilkan 11cm
dengan jarak fokus 6,62cm kekuatan lensanya 15,01 dengan sifat bayangan maya, tegak
diperbesar.

I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, kesimpulannya adalah
1. Semakin dekat jarak benda, maka semakin jauh jarak bayangan benda dengan
cermin cekung / cembung.
2. Semakin jauh jarak benda dengan cermin cekung maka semakin dekat jarak
bayangan benda.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD (Rev. ed). Banten: Universitas
Terbuka.
K. Kesulitan
a. Kesulitan
 Untuk penyusunan alat percobaan kami merasa belum familiar.
 Pada saat mengukur dan mengamati jarak benda dan bayangan sedikit terkendala
dengan kurangnya kejelasan pada cahaya yang ditimbulkan.

b. Saran dan Masukan


 Untuk melakukan percobaan tersebut, alangkah baiknya memahami cara menyusun
alat dan mempelajari materi yang bersangkutan sebelum percobaan dimulai.
 Ketika melakukan pengamatan harus dengan teliti dan tepat agar dapat memperkecil
kesalahan.

L. Foto atau Video Praktikum

Tahap Awal
Menyediakan
Alat dan
Bahan

Menyiapkan dan merakit alat dan bahan yang akan digunakan


Alat dan bahan
Tahap
Pengamatan
Melakukan percobaan. Mengukur dan mengamati jarak benda dan
bayangan cermin cekung dan cembung.
Video Proses praktikum :
https://youtu.be/XvePsUZbBjU

Tahap Akhir

Mengamati dan mencatat pada tabel

Anda mungkin juga menyukai