Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3 (TT3)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK / MKDK4002

Tutor : Asep Rohiman Lesmana, M.Pd.

Nama : Juwita Kemala Dewi

NIM : 857503534

Kelas :A

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3 (TT3)

1. Tiga tahapan perkembangan otak anak yang sedang tumbuh, yaitu :


a. Otak primitif, untuk mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerak
reflex, mengendalikan gerak motoric, memantau fungsi tubuh, dan memproses
informasi yang masuk dari pancaindra. Saat menghadapi ancaman atau keadaan
bahaya, bersama dengan otak limbic, otak primitive menyiapkan reaksi “hadapi atau
lari” (flight or flight response ) bagi tubuh.
b. Otak limbic, untuk memproses emosi, seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan
benci. Otak ini sebagai penghubung otak pikir dan otak primitif. Maksudnya, otak
primitif dapat diperintah mengikuti kehendak otak piker, saat lain otak piker dapat
“dikunci” untuk tidak melayani otak limbic dan primitive selama keadaan darurat,
baik yang nyata maupun yang tidak. Sementara itu, otak piker, yang merupakan
bentuk daya pikir tertinggi dan bagian otak yang paling objektif, menerima masukan
dari otak primitif dan otak limbic. Namun ia butuh waktu lebih banyak untuk
memproses informasi, termasuk image dari otak primitive dan otak limbik.
c. Otak pikir, merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan
kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.

Setelah umur 6 -7 tahun, myelinasi bergeser ke otak pikir. Awalnya dari belahan otak
kanan yang antara lain bertugas merespons citra visual. Misalnya, ketika menonton
siaran televise, belahan otak kananlah yang paling dominan. Sementara itu, ketika kita
membaca, menulis, dan berbicara, belahan otak kirilah yang bekerja. Fungsi dari belahan
otak kiri ialah berpikir secara analistis dan menyusun argument yang logis. Kedua
belahan otak itu dijembatani oleh bundle “urat” syaraf yang disebut corpus collosum. Sisi
kanan dan kiri tubuh saling berkoodinasi melalui jembatan ini.

Contoh nya misalkan dijaman sekarang banyak kejahatan – kejahatan seperti predator
anak. Jadi dari dini anak perempuan kita ajarkan edukasi tubuh – tubuh mana yang tidak
boleh di sentuh oleh orang lain atau oleh laki – laki misalkan dengan cara bernyanyi
dengan gerakan gerakan tubuh.

Contoh lain lagi, anak terlebih dahulu melihat fuzzel yang sudah tersusun rapih, lalu oleh
kita di acak kembali dan suruh anak untuk menyusun kembali fuzzel terebut dengan apa
yang diingatnya melalui otak pikirnya.

2. Urgensi kompetensi guru untuk dapat memahami potensi dan kebutuhan peserta didik
serta memberikan asesmen yang tepat sasaran. Menurut saya kompetensi merupakan
salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki guru. Dengan kompetensi, seorang guru akan
mampu melaksanakan tugasnya sebagai pendiidk dan agen pembelajaran secara
profesional. Sebab pendidikan dan pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk membekali
anak berbagai macam ilmu dan teknologi (learning to know) serta yang diperlukan dalam
hidupnya (learning to do), tetapi pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik
untuk memahami diri sendiri dengan baik (learning to be) dan dapat memahami
menghargai orang lain dengan baik dan benar, sehingga mereka dapat hidup bersama
dalam masyarakat yang sangat beragam dengan harmonis (learning to live together).
Kompetensi Guru dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8
dinyatakan bahwa setiap Guru harus memiliki kompetensi ke Guruan. Kompetensi adalah
adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki,dihayati
dan di kuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Sutrisno (2006: 1-7) menyatakan bahwa setap Guru harus menguasai kemampuan sebagai
berikut:
a. Keterampilan dalam pembelajaran di kelas.
b. Kemampuan dalam menguasai strategi pembelajaran
c. Kemampuan dalam mengelola kelas
d. Kemampuan dalam mengelola media dan sumber pembelajaran
e. Penguasaan landasan-landasan kependidikan
f. Kemampuan dalam pengelola interaksi belajar mengajar
g. Kemampaun dalam menilai prestasi siswa
h. Mengetahui fungsi dari program bimbingan dan penyeluhan
i. Mengetahui penyelanggaran adminsitrasi sekolah
j. Pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk
kepentingan peningkatan mutu pengajaran

Bentuk kegiatan / rencana operasional yang harus dilakukan oleh guru dalam
mengimplementasikan kompetensi nya :

1. Menyelengarakan program pengembangan profesionalisme guru efektif


2. Peningkatan kompetensi melalui program sertifikasi guru
3. Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan penggunaan teknologi digital
4. Mendorong guru untuk aktif dalam kegiatan ilmiah
5. Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa inggris

3. Tiga fase utama dalam asesmen perkembangan peserta didik yaitu ;


a. Asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as learning )
Bertujuan untuk merefleksi proses pembelajaran dan berfungsi sebagai asesmen
formatif. Peserta didik sebaiknya dilibatkan secara aktif dalam kegiatan asesmen ini.
Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi diri sendiri dan
temannya. Penilaian diri dan penilaian antarteman merupakan contoh assessment as
learning. Asesmen ini fungsinya untuk mendiagnosis kemampuan awal dan
kebutuhan belajar peserta didik sebagai umpan balik memperbaiki proses
pembelajaran dan strategi pembelajaran, mendiagnosis daya serap materi dan
memacu perubahan suasana kelas.
b. Asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning )
Bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Assessment for learning dapat
dilakukan dalam format penilaian formatif sekaligus penilaian sumatif. Ketika satuan
pendidikan melakukan assemen sumatif di akhir lingkup materi dapat dikategorikan
pula sebagai assessment for learning. Fungsinya sebagai alat ukur mengetahui
pencapaian hasil belajar peserta didik, merefleksi pembelajaran, menjadi umpan balik
untuk merancang perbaikan proses pembelajaran dan untuk melihat kekuatan dan
kelemahan belajar peserta didik.
c. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning)
Berfungsi sebagai alat ukur pencapaian hasil belajar melalui nilai capaian, menjadi
umpan balik untuk merancang/perbaikan proses pembelajaran, sekaligus melihat
kekuatan dan kelemahan belajar peserta didik. Asesmen ini sendiri dapat
dikategorikan sebagai penilaian formatif maupun sumatif.

Contoh ilustrasi kegiatan, diantaranya :


a. Assessment for learning : presentasi, proyek, dan memberikan kuis sebagai
penilaian untuk proses belajar mengajar.
b. Assessment of learning : ujian praktek di akhir semester, seperangkat soal pada
UTS atau UAS
c. Assessment as learning : melakukan praktikum sehari – hari dan asesmen proyek,
worksheet/lembar kerja siswa merupaka contoh task yang dipakai sebagai sarana
belajar peserta didik.

Hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan 3 fase assesmen perkembangan


peserta didik mungkin kemampuan awal siswa itu berbeda – beda sehingga dalam
penyusunan assesmen perlu analisis kondisi siswa secara tepat agar assesmen
yang dilakukan dapat mengukur pencapaian belajar siswa secara maksimal
ddengan capaian pembelajaran. Lalu format yang digunakan di lapangan berbeda
atau tidak sesuai dengan format yang akan digunakan untuk menyusun laporan
nanti. Guru kurang menjadi contoh untuk para siswanya. Hambatan lainnya
mungkin dari segi biaya dan fasilitas – fasilitas yang harus digunakan tetapi
alokasi dananya dan fasilitas nya tidak ada, hambatan dalam keterbatasan waktu
terutama di sd negri yang waktunya terbatas tidak sama dengan sd swasta.

Anda mungkin juga menyukai