Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL WEBINAR KE-3

KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: PDGK4202/PEMBELAJARAN IPA DI SD/3 SKS


PROGRAM STUDI : S1 PGSD

Nama : Musdalifa Rahayuningsih

Kelas : 2B PGSD BI

NIM : 857690754

1. Buatlah gambar atau foto alat peraga pembelajaran (APP) yang dapat digunakan pada
pembelajaran IPA di SD dengan diberi penjelasan:
a. Nama APP
b. Materi
c. Alat dan Bahan
d. Cara penggunaan
e. Harapan yang diinginkan
Jawab
a. Nama APP : Proses terjadinya siang dan malam menggunakan buah jeruk dan lilin
b. Materi : Rotasi Bumi
c. Alat dan bahan :
- Korek api
- Lilin
- Spidol
- Tusuk sate
- Buah jeruk
- Kertas
- Solasi
d. Cara penggunaan :
- Buah jeruk diibaratkan sebagai bumi
- Lilin diibaratkan sebagai matahari
- Pertama buah jeruk ditempel kertas bertanda A dan B
- Kemudian nyalakan lilin dengan korek
- Menusuk buah jeruk dengan tusuk sate (untuk mempermudah dalam memutar buah
jeruk)
- Setelah itu putar buah jeruk di depan lilin
- Sisi jeruk A yang menghadap lilin akan terkena cahaya dan sedang mengalami waktu
siang hari
- Sedangkan sisi jeruk B yang tidak terkena cahaya lilin sedang mengalami waktu malam
hari.
e. Harapan yang diinginkan supaya siswa lebih mudah dalam memahami perputaran bumi
pada porosnya disebut rotasi bumi dan akibat dari rotasi bumi yaitu salah satunya proses
terjadinya siang dan malam.
f. Foto
Kegiatan awal : menyiapkan alat dan
bahan.
Kegiatan inti :
Ketika buah jeruk dengan kertas A berada
di depan lilin. maka kertas A sedang
mengalami kejadian siang hari.
Ketika buah jeruk dengan kertas B
membelakangi lilin maka kertas B sedang
mengalami kejadian malam hari.

2. Pembelajaran terpadu diharapkan sebagai salah satu mata rantai holistic education. Mengapa
begitu? Jelaskan.
Jawab
Karena pembelajaran holistic education memungkinkan siswa untuk memahami sebuah
fenomena dari berbagai aspek, siswa langsung aktif dan terlibat dalam suatu proses. Sehingga
pengalaman siswa lebih bermakana dan siswa bisa lebih peka terhadap lingkungannya. Selain
itu holistic education dapat membantu mengambangkan potensi siswa dalam suasana
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan. Melalui holistic education, siswa
juga diharapkan menjadi dirinya sendiri. Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis,
mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh
kecakapan social, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya.

3. Evaluasi hasil belajar tertuang dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Jelaskan maksud ketiga ranah tersebut dan bagaimana cara mendapatkan penilaian ketiga ranah
tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Jawab
a. Evaluasi hasil belajar ranah kognitif
- Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otah. Cakupan yang diukur
dalam ranah Kognitif adalah:
1) Ingatan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan
kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan, metode.
2) Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang sesuatu
hal dengan memberikan penjelasan atau uraian secara lebih rinci dengan kata-
katanya sendiri. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, menginterprestasikan.
3) Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan dengan
tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai dengan
kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan, memindahkan,
menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan, mengubah struktur.
4) Analisis (C4), Kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu fakta/ objek
menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan membandingkan, menganalisis,
menemukan, mengalokasikan, membedakan, mengkategorikan.
5) Sintesis (C5), Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep- konsep secara
logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan kemampuan
mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan, mengembangkan,
menghubungkan, mengkhususkan.
6) Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan
terhadap suatu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya dengan
menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan kemampuan
menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan menentukan
- Cara mendapatkan nilai dalam ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis
tersebut diantaranya bisa dengan melakukan tes atau pertanyaan lisan di kelas, soal
pilihan ganda, soal uraian obyektif, soal uraian non obyektif atau uraian bebas, jawaban
atau isian singkat, soal menjodohkan, portopolio dan performans yang mencakup dari
enam kategori yaitu ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Akan tetapi yang diselenggarakan pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek
kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman dan sedikit penerapan.
Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang sekali diterapkan. Apabila
semua tingkat kognitif diterapkan secara merata dan terus-menerus maka hasil
pendidikan akan lebih baik.
b. Evaluasi hasil belajar ranah psikomotorik
- Ranah psikomotorik merupakan Ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang dalam menerima pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif, afektif
hal ini bisa dilihat apabila siswa telah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu
sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.
- Cara penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup persiapan,
proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada
waktu siswa melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara
mengetes siswa. Penilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan
observasi atau pengamatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
belajar.
c. Evaluasi hasil belajar ranah afektif
- Hasil belajar ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah:
1) Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi, gejala,
kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian.
2) Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon, merasa puas
dalam merespon, mematuhi peraturan .
3) Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai, komitmen
terhadap nilai.
4) Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami hubungan
abstrak, mengorganisasi sistem suatu nilai.
- Cara mendapatkan nilai dalam ranah afektif adalah dengan membuat laporan diri oleh
siswa yang biasanya melakukan pengisian angket anonym dan pengamatan sistematis
yang dilakukan guru terhadap afektif siswa dan perlu lembar pengamatan.

4. Jelaskan 3 kelebihan dan 3 kelemahan masing-masing yang bisa anda ukur saat penggunaan
KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran.
Jawab
- Kurikulum 2006
Kelebihan Kekurangan
Kurikulum sangat humanis, yaitu Sebagian guru belum bisa diharapkan
memberikan kesempatan kepada guru memberikan kontribusi pemikiran dan ide-
untuk mengembangkan isi/konten ide kreatif untuk menjabarkan panduan
kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, KTSP. Selain itu juga disebabkan pola
kemampuan siswa dan kondisi daerahnya kurikulum lama yang terlanjur mengekang
masing-masing. kreatifitas guru.
Menggunakan pendekatan kompetensi Ketersediaan sarana dan prasarana yang
yang menekankan pada pemahaman, lengkap merupakan salah satu syarat yang
kemampuan atau kompetensi terutama di paling penting bagi pelaksaan KTSP.
sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan Sementara kondisi di lapangan
masyarakat sekitar. menunjukan masih banyak satuan
pendidikan yang minim alat peraga,
laboratorium serta fasilitas penunjang
lainnya.
Berbasis kompetensi sehingga peserta Masih rendahnya kuantitas guru yang
didik berada dalam proses perkembangan diharapkan mampu memahami dan
yang berkelanjutan dari seluruh aspek menguasai KTSP dapat disebabkan karena
kepribadian, sebagai pemekaran terhadap pelaksanaan sosialisasi masih belum
potensi-potensi bawaan sesuai dengan terlaksana secara menyeluruh.
kesempatan belajar yang ada dan diberikan
oleh lingkungan.

- Kurikulum 2013
Kelebihan Kekurangan
Memungkinkan siswa lebih aktif, inovatif Terlalu banyaknya materi yang diberikan
dan kreatif karena kurikulum 2013 kepada siswa. Bahkan, banyak yang
didesain secara khusus agar siswa lebih menganggap bahwa ada beberapa materi
inovatif dan kreatif di dalam berbagai hal. belajar yang terlalu berat untuk usia sekian.
Khususnya dalam memecahkan suatu Sehingga, beban belajar siswa menjadi
masalah yang dihadapi saat proses semakin besar dan berat. Dan ini akan
pembelajaran. berdampak pada terlalu tertinggalnya
siswa yang berkemampuan rendah.
Mendorong guru untuk semakin kreatif Banyaknya guru yang sebenarnya masih
sebagai fasilitator pembelajaran. Dimana, belum siap mental menghadapi kurikulum
inovasi dan keahlian guru diperlukan agar baru ini. Salah satu sebabnya adalah karena
materi yang dimaksud dapat tersampaikan kurangnya kompetensi dan kapasitas guru
dengan baik dan mudah dipahami siswa. dalam memberikan pengajaran. Sehingga,
Dalam hal ini, penting bagi seorang guru capaian dari kurikulum inipun menjadi
untuk terbuka dan selalu berupaya terhambat. Maka, dibutuhkan pelatihan
mengembangkan diri menjadi lebih baik. dan bimbingan khusus kepada semua guru.
Adanya proses penilaian yang Masih banyaknya sekolah atau lembaga
komprehensif. Jika pada kurikulum pendidikan yang menerapkan kegiatan
sebelumnya penilaian hanya dilakukan dari belajar mengajar konvensional. Sedangkan
sisi intelektual siswa, maka kurikulum KBM konvensional harusnya sudah tidak
2013 ini juga membuat suatu indikator diterapkan dalam kurikulum ini.
penilaian dari aspek yang lainnya. Di Kurikulum 2013 menghendaki adanya
antaranya adalah dari sisi kecerdasan, metode dan konsep belajar yang baru dan
sikap dan karakter, sosial bahkan aspek inovatif seiring dengan berkembangnya
religius zaman.

Anda mungkin juga menyukai