Anda di halaman 1dari 15

BB03-RK17a-RII.

4
15 Agustus 2019
TUGAS TUTORIAL KE-(1)/2/3
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH, PDGK 4407,
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 3 SKS
PROGRAM STUDI S1 PGSD BI

Nama Penulis : Tri Purwanto, M.Pd


Nama Penelaah :
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021.2

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
Layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus
dilaksanakan dalam bentuk segregasi, integrasi dan BMP PDGK
4403 Pend Anak
inklusi. Jelaskan tentang bentuk layanan tersebut 20
1 di SD
dan simpulkan bentuk layanan menurut anda yang Modul 1 – 4
lebih efektif

Penyebab terjadinya kelainan yang dialami anak


dapat dikelompokkan berdasarkan waktu. Jelaskan BMP PDGK
4403 Pend Anak
penyebab ketiga kelompok tersebut, menurut anda 20
2 di SD
dari ketiga penyebab tersebut mana yang paling Modul 1 – 4
memberatkan orang tua, berikan penjelasan tentang
jawaban anda.
Pendidikan disekolah berasal dari berbagai
lingkungan yang berbeda, sebagai guru disekolah,
BMP PDGK
bagaimana cara anda melaksanakan pendekatan
4403 Pend Anak
kolaboratif dalam memberikan pelayanan 20 di SD
3
pendidikan pada anak berkebutuhan khusus yang Modul 1 – 4
ada di kelas anda? Jelaskan jawaban anda disertai
contohnya,

Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan BMP PDGK


4403 Pend Anak
suatu istilah yang diperuntukkan bagi anak yang 20 di SD
4
mengalami penyimpangan. Jelaskan tentang Modul 1 – 4
kategori anak berkebutuhan khusus.
. Dalam pemberian layanan pendidikan bagi anak BMP PDGK
berbakat tentunya tidak mudah diperlukan adaptasi 20 4403 Pend Anak
5 lingkungan. Sebutkan dan jelaskan tentang adaptasi di SD
lingkungan belajar tersebut . Modul 1 – 4

* coret yang tidak sesuai


PEDOMAN PENSKORAN TUGAS TUTORIAL KE-1
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH, PDGK 4407
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 3 SKS
PROGRAM STUDI S1 PGSD BI

Nama Penulis : Tri Purwanto, S.Pd, M.Pd


Nama Penelaah :
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021.2

No Aspek/Konsep yang Dinilai Skor Maksimal


1 Jawaban tepat dan koherensi dengan soal 20
Jawaban kurang tepat ada sedikit koherensi dengan soal 10
Jawaban tidak tepat dan tidak ada koherensi dengan soal 5
• Tidak dijawab 0
2 Jawaban tepat dan koherensi dengan soal 20
Jawaban kurang tepat ada sedikit koherensi dengan soal 10
Jawaban tidak tepat dan tidak ada koherensi dengan soal 5
• Tidak dijawab 0
3 Jawaban tepat dan koherensi dengan soal 20
Jawaban kurang tepat ada sedikit koherensi dengan soal 10
Jawaban tidak tepat dan tidak ada koherensi dengan soal 5
• Tidak dijawab 0
4 Jawaban tepat dan koherensi dengan soal 20
Jawaban kurang tepat ada sedikit koherensi dengan soal 10
Jawaban tidak tepat dan tidak ada koherensi dengan soal 5
• Tidak dijawab 0
5 Jawaban tepat dan koherensi dengan soal 20
Jawaban kurang tepat ada sedikit koherensi dengan soal 10
Jawaban tidak tepat dan tidak ada koherensi dengan soal 5
• Tidak dijawab 0
* coret yang tidak sesuai
KISI-KISI TES SUMATIF
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAHTuliskan kode, nama, dan jumlahsks mata kuliah sesuai katalog
PROGRAM STUDI Tuliskan nama program studi

Nama Penulis/Institusi : Tuliskan namadan institusi tempat bekerja penulis kisi-kisi tugas tutorial lengkap dengan gelar
Nama Penelaah/Institusi : Tuliskan nama dan institusi tempat bekerjapenelaah kisi-kisi tugas tutorial lengkap dengan gelar
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : Tulis tahun pengembangankisi-kisi tugas tutorial

Capaian Judul Modul / No.


No.
Pembelajaran No dan Judul Kegiatan C**) P***) Urut No. dan Indikator Soal
Modul
Khusus Belajar Soal
1. Capaian Tuliskan nomor modul dan
Pembelajaran Umum: judul modul yang
Tuliskan capaian bersesuaian dengan capaian
pembelajaran umum pembelajaran umum
1.1.Tuliskan capaian Tuliskan nomor dan judul 1. a. Tuliskan nomor dan indikator yang bersesuaian
pembelajaran kegiatan belajardan judul dengan capaian pembelajaran khusus
khusus kegiatan belajar yang b. Tuliskan nomor dan alternatif indikator lain yang
bersesuaian dengan capaian bersesuaian dengan capaian pembelajaran
pembelajaran khusus khusus
c. dst
1.2. 2. a.
b.
1.3. 3. a.
b.
* coret yang tidak sesuai
** C = Jenjang Kemampuan Berpikir yang akan diukur
*** P = Tingkat Kesukaran Butir Soal
Judul Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Persoal*
Modul/
No. C1 C2 C3 C4 C5 C6 Butir
Judul % Soal
Mdl m s s m s s m s s m s s m s s m s s Soal
Kegiatan
Belajar d d k d d k d d k d d k d d k d d k
Tuliska Tuliskan Tuliskan Tuliskan
n judul jumlah persentasejumla
nomor modul butir soal h butir soal yang
modul 1. Tuliska yang bersesuaian
n judul bersesuaia dengan judul
kegiata n dengan modul
n judul
belajar modul
dan
judul
kegiata
n
belajar
2.

1.
2.
3.
% Soal**
* isi setiap kolom dengan jumlah butir soal dengan jenjang kemampuan dan tingkat kesukaran yang bersesuaian dengan materi pada setiap kegiatan belajar
** isi setiap kolom dengan persentase jumlah butir soal pada setiap jenjang kemampua
BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
TUGAS TUTORIAL KE-(1)
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH, PDGK 4407,
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 3 SKS
PROGRAM STUDI S1 PGSD BI

NAMA : MUSDALIFA RAHAYUNINGSIH

KELAS : 2B/PGSD BI

NIM : 857690754

1. Layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus dilaksanakan dalam bentuk segregasi, integrasi
dan inklusi. Jelaskan tentang bentuk layanan tersebut dan simpulkan bentuk layanan menurut
anda yang lebih efektif
Jawab :
a. Layanan bentuk segregasi (terpisah) yaitu layanan yang memisahkan ABK dari anak
normal. ABK memiliki sekolah tersendiri dan anak normal juga memiliki sekolah tersendiri
yang tidak berkaitan dengan sekolah untuk ABK. Alasannya adalah :
- ABK akan mendapatkan perlakuan yang lebih intensif dari guru. Guru disiapkan secara
khusus untuk melayani ABK
- ABK merasa senasib sehingga mudah untuk bergaul dengan lebih akrab
- Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin lebih tinggi, karena
para ABK merasa memiliki kemampuan yang setara sehingga kesempatan untuk lebih
unggul semakin terbuka
Kelemahan layanan segregasi yaitu jika ABK selalu didik secara terpisah dari anak normal
maka ABK akan memiliki dunianya sendiri dan terisolasi dari luar sehingga menyebabkan
mereka tidak bisa berkembang dan sulit untuk beradaptasi ataupun bergaul dengan
lingkungan sekitar.
b. Layanan integrasi merupakan layanan pendidikan dalam bentuk terpadu atau integrasi.
Dimana menyediakan pendidikan ABK di sekolah yang sama dengan anak normal. Melalui
pendidikan integrasi ABK bisa merasakan dunia yang sama dengan anak normal, sehingga
ABK dapat merasakan keanekaragaman dalam hidup. Anak normal dan masyarakat luas
akan menyadari jika setiap individu memiliki karakter yang khas dan unik, yang harus
diterima dan sebagai sesuau yang wajar. Selain itu melalui Pendidikan integrasi ABK dan
anak normal akan saling belajar satu sama lain bahwa diantara mereka tidak ada jurang
pemisah atau perbedaan.
Kelemahan layanan integrasi adalah Ketika ABK memperoleh pendidikan dengan anak
normal dikhawatirkan ABK tidak mendapat layanan sesuai kebutuhannya. Selain itu
kemungkinan ABK menjadi bahan ejekan juga lebih besar, karena anak normal
menganggap mereka berbeda atau istimewa dan akan menyebabkan ABK mengalami
minder sampai terpuruk. Bagi anak normal Pendidikan integrasi juga memiliki dampak
buruk, karena bisa menghabat siswa normal. Selain itu anak normal juga bisa terpengaruh
dengan perilaku negative ABK
c. Layanan inklusi artinya setiap ABK diakui bagian dari anak-anak normal lain yanga berada
dalam satu sekolah. ABK di sekolahkan di sekolah yang berada dekat dengan tempat
tinggal, terlepas dari tingkat kelainan yang disandang. Contohnya, anak tungarungu berat
atau tunagrahita berat juga dapat bersekolah di sekolah dekat dengan rumahnya, yaitu
sekolah biasa. Seharusnya sekolah biasa hanya menerima ABKyang sesuai untuk masuk ke
sekolah tersebut, bukan menerima semua anak yang berdomisili disekitar sekolah. Karena
para penyandang yang parah tidak mungkin dilayani di sekolah biasa. Mereka memerlukan
pelayanan dari sekolah yang memang dikhususkan untuk melayani kebutuhan perawatan
Kesehatan dan melatih keterampilan sehari-hari
d. Menurut saya dapat disimpulkan pelayanan yang lebih efektif untuk ABK adalah pelayanan
bentuk segregasi (terpisah) karena pada pelayanan segregasi memiliki tujuan bahwa anak-
anak berkebutuhan khusus yang dikelompokan dalam kelas/sekolah yang terpisah dapat
mendapatkan penanganan dari guru dan metode penanganan yang khusus pula, sehingga
potensi ABK berkembang secara optimal dan juga hak-hak bagi anak yang memiliki
keterbatasan perlu mendapat pelayanan secara optimal sesuai dengan kebutuhan anak.
2. Penyebab terjadinya kelainan yang dialami anak dapat dikelompokkan berdasarkan waktu.
Jelaskan penyebab ketiga kelompok tersebut, menurut anda dari ketiga penyebab tersebut
mana yang paling memberatkan orang tua, berikan penjelasan tentang jawaban anda.
Jawab :
- Berdasarkan pada waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menajdi tiga kategori,
yaitu :
a. Penyebab prenatal yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya adalah
penyebab yang terjadi pada waktu janin masih berada di dalam kandungan, mungkin
ibu bayi terserang virus misalkan virus rubella, mengalami trauma atau minum obat
yang mengakibatkan terjadinya kelainan pada bayi. Berdasarkan penyebab ini, calon
ibu harus lebih berhati-hati selama masa kehamilan. Kehati-hatian ini merupakan salah
satu bentuk usaha untuk mencegah penyebab yang memungkinkan terjadinya kelainan
pada bayi.
b. Penyebab perinatal yaitu penyebab yang muncul pada waktu proses kelahiran, seperti
terjadinya benturan atau infeksi Ketika melahirkan, proses penyedotan, pemberian
oksigen yang telalu lama pada bayi premature. Proses kelahiran merupakan proses yang
sangat penting, karena keteledoran sekecil apapun dapat mengakibatkan bahaya pada
bayi.
c. Penyebab postnatal, merupakan penyebab yang muncul setelah kelahiran. Misalkan
kecelakaan, jatuh dan terkena penyakit tertentu. Penyebab postnatal dapat dihindari
dengan selalu berhati-hati, menjaga Kesehatan dan menyiapkan lingkungan yang
kondusif bagi keluarga.
- Menurut saya ketiganya sama-sama memberatkan orang tua. Akan tetapi mungkin yang
paling memberatkan orang tua adalah penyebab postnatal, karena ketika orang tua merawat
harus memberikan perhatian yang khusus dan siap menjalani berbagai resiko yang harus
ditanggung.
3. Pendidikan disekolah berasal dari berbagai lingkungan yang berbeda, sebagai guru
disekolah, bagaimana cara anda melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam memberikan
pelayanan pendidikan pada anak berkebutuhan khusus yang ada di kelas anda? Jelaskan
jawaban anda disertai contohnya
Jawab :
- Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan kegiatan yang sangat kompleks yang
memerlukan Kerjasama dari berbagai pakar yang terkait dengan ABK. Pelayanan
pendidikan untuk ABK tidak boleh dilakukan seorang diri, terutama untuk ABK yang
tingkat parah. Guru harus bekerjasama dengan pihak lain seperti orang tua dalam hal
ini guru harus :
a. Memberikan supervise kepada orang tua yang ingin membantu guru dalam
pendidkan anaknya
b. Menilai kemajuan siswa serta melaporkan dan menginterpretasikan hasil penilaian
tersebut kepada orang tua siswa
c. Bekerjasama dengan orang tua siswa dalam membuat perencanaan dan mengambil
keputusan yang berkaitan dengan kebijakan dan penyelenggaraan sekolah
d. Berkonsultasi dengan orang tua siswa tentang situasi sekolah dan situasi rumah
yang mungkin mempengaruhi anak
e. Jika dianggap perlu dan tepat guru bertindak sebagai orang tua terhadap siswa
asuhnya.
- Contoh :
Deni sejak lahir menderita tuna wicara, sekarang usia Deni 9 tahun. Deni harus
mendapatkan perlakuan khusus di dalam Pendidikan dikarenakan dalam
berkomunikasi harus menggunakan gerak tangan. Dalam pembelajaran guru yang
mengajar Deni harus memahami karakteristik deni dibandingkan dengan siswa pada
umumnya sehingga guru Deni bekerjasama dengan orang tua Deni untuk memberikan
bimbingan dan pembelajaran.
4. Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan suatu istilah yang diperuntukkan bagi anak
yang mengalami penyimpangan. Jelaskan tentang kategori anak berkebutuhan khusus.
Jawab :
- Kategori ABK berdasarkan jenis penyimpangan menurut Mulyono Abdulrachman
(2000) dibuat untuk keperuan pembelajaran. Kategori tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalam bidang intelektual,
terdiri dari anak yang luar biasa cerdas dan anak yang tingkat kecerdasannya rendah
atau yang disebut tunagrihtia.
b. Kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang terjadi karena
hambatan sensoris atau indra, terdiri dari anak tunanetra dan tunarungu
c. Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan komunikasi
d. Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perulaku, yang terdiri dari anak
tunalaras dan penyandang gangguan emosi termasuk autis
e. Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/ penyimpangan ganda atau berat
dan sering disebut sebagai tunaganda.
- Sedangkan dilihat dari arah penyimpangan, jenis kebutuhan khusus dapat dibagi
menjadi dua kategori, yaitu :
a. Kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di atas normal, merupakan kondisi
seseorang yang melebihi batas normal dalam bidang kemampuan. Anak atau orang
yang memiliki kebutuhan ini sering disebut sebagai anak berbakat atau dalam
Bahasa asingnya gifted and talented person.
Contohnya siswa yang dapat menghafalkan perkalian dalam usia 4 tahun.
b. Kebutuhan khusus di bawah normal dikenal dengan berbagai istilah karena
memang kondisi kelainan di bawah normal sangat beragam. Jenis-jenis kelainan di
bawah normal antara lain, tunanetra, tunarungu, gangguan komunikasi, tunagrahita,
tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, dan tunaganda yang masing-masing
memiliki kebutuhan khusus sendiri.
5. Dalam pemberian layanan pendidikan bagi anak berbakat tentunya tidak mudah diperlukan
adaptasi lingkungan. Sebutkan dan jelaskan tentang adaptasi lingkungan belajar tersebut
Jawab :
- Semua usaha adaptasi lingkungan belajar dirancang untuk membawa anak-anak
berbakat Bersama-sama dengan teman seusianya dalam jangka waktu tertentu.
Alasan dalam mengadaptasi lingkungan belajar, yaitu :
a. Untuk memberi kesempatan anak berbakat dalam berinteraksi dengan teman yang
sesuai
b. Untuk memudahkan guru dalam mengajar karena berkurangnya keanekaragaman
siswa
c. Untuk menempatkan siswa berbakat dengan pengajar yang mempunyai keahliah
khusus dalam menangani anak berbakat.
- Adaptasi lingkungan belajar menurut Gallagher, dkk (1983) mengemukakan ada
beberapa cara adaptasi lingkungan belajar sebagai berikut :
a. Kelas pengayaan
Guru kelas melaksanakan suatu program tanpa bantuan petugas dari luar
b. Guru konsultan
Pelaksanaan program pengajaran dalam kelas biasa dengan bantuan konsultan
khusus yang terlatih
c. Ruang sumber belajar
Siswa berbakat meninggalkan ruang kelas biasa ke ruangan sumber untuk
menerima pengajaran dari guru yang terlatih
d. Studi mandiri
Siswa memilih proyek-proyek dan mengerjakannya di bawah pengawasan seorang
guru yang berwenang
e. Kelas khusus
Siswa berbakat dikelompokan bersama-sama di sekolah dan diajar oleh guru yang
dilatih khusus
f. Sekolah khusus
Siswa berbakat menerima pengajaran di sekolah khusus dengan staf guru yang
dilatih secara khusus.

Anda mungkin juga menyukai