Anda di halaman 1dari 16

PEMAHAMAN INDIVIDU (TEKNIK TES)

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah

Bimbingan dan Konseling Pada Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam

Fakultas Tarbiyah

Oleh
KELOMPOK XII

NURATIKA
NIM. 862312022058
NURUL AISYAH
NIM. 862312022048
JUSMIATI
NIM. 862312022053

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE

IAIN BONE

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalaah ini dengan tepat waktu. Shalawat

serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda tercinta kita Nabi

Muhammad saw. yang kita nanti-nantikan sayafa’atnya diakhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah swt. atas limpah nikmat

sehatnya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu

untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Mata Kuliah

Bimbingan dan Konseling dengan judul “Pemahaman Individu Teknik Tes”.


Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya

makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat

banyak kesalahan pada makalah kami penulis memohon maaf yang sebesar-

besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan. Terimakasih.

Watampone, 27 November 2023

Penyusun

Kelompok XII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Teknik Pemahaman Individu (Tes)

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR RUJUKAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan,

kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya.Selain itu

kita harus mengerti psikologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan

keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu.Untuk itu kita sebagai seorang

guru harus mempunyai teknik untuk mengetahui tingkat kemampuan dan

perkembangan peserta didik.

Teknik memahami siswa merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan

seorang pengajar atau guru dalam memahami siswa. Ada dua teknik dalam

memahami siswa yaitu tekhnik test dan teknik non test. Kedua teknik ini sangat

penting agar dapat mudah memahami siswa, serta dapat memberikan strategi yang

sesuai untuk mengajarkan siswanya.Untuk itu kita harus mengetahui tingkat

kemampuan dan perkembangan peserta didik.Salah satunya dengan tes.Tes yang

digunakan bisa bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan minat peserta

didik.Selain itu, tes bisa membantu kita untuk dapat mengetahui kemampuan juga

kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya. Untuk itu

kita akan membahas sedikit mengenai teknik-teknik memahami anak atau peserta

didik. Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membantu memberi informasi

kepada guru untuk mengetahui anak yang berbakat, kemampuan tinggi,

kemampuan rendah, anak bermasalah dan sebagainya.

Sehubungan dengan itu kamu berusaha memaparkan beberapa penjelasan

tentang teknik tes, yang membahas tentang tehnik-tehnik tes yang dilakukan oleh

seorang guru, konselor dan psikologi untuk mengetahui perkembangan anak atau

peserta didik.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana Teknik Pemahaman Individu Tes?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Teknik Pemahaman Individu Tes.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Pemahaman Individu Tes

Teknik tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan

menggunakan instrumen tes terstandar. Guru bimbingan dan konseling atau

konselor yang telah memiliki lisensi melalui pelatihan sertifikasi dapat

menggunakan instrumen tes yang telah dipelajari. Bagi yang belum memiliki

lisensi penyelenggaraan tes psikologis, sekolah dapat bekerja sama dengan

lembaga tes psikologis terpercaya. Guru bimbingan dan konseling atau konselor

hendaknya mampu memahami hasil tes, menginterpretasikan, dan menyusun

rekomendasi berdasarkan hasil tes. Hasil tes yang lazim digunakan untuk

keperluan bimbingan dan konseling antara lain hasil tes kecerdasan, tes bakat, tes

minat, tes kepribadian, tes kreativitas, tes sikap dan tes prestasi belajar. Guru

bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya dapat memanfaatkan hasil tes

untuk keperluan layanan bimbingan dan konseling, sehingga layanan yang

diberikan tepat sesuai kebutuhan dan kondisi peserta didik/konseli, khususnya

pemberian layanan yang mampu membantu peserta didik mempersiapkan diri

dalam kelanjutan studi.

Tes adalah suatu metode atau alat untuk melakukan penyelidikan yang

menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas yang telah

dipilih dengan seksama dan telah distandarisasikan.Ini berarti telah ada standar

tertentu.Dalam bimbingan dan konseling, tes sebagai suatu metode untuk

mendapatkan data mempunyai peran yang cukup penting. Dengan tes, dapat

diperoleh data yang mungkin tidak dapat terungkap dengan metode yang lain.
Teknik tes atau sistem testing merupakan usaha pemahaman murid dengan

menggunakan alat-alat yang bersifat mengungkap atau mengetahui karakter peseta

didik. Sedangkan tes adalah sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk

mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu melalui skala angka atau sistem

kategori. Selain itu tes mengandung pengertian alat untuk menentukan atau

menguji sesuatu.

Alat tes yang digunakan untuk pengumpulan data ( himpunan data) harus

yang distandarisasikan (standardiest test) dalam arti cara penyelenggaraan tes,

cara pemeriksaannya, dan penentuan norma penafsirannya seragam. Selain itu

harus memiliki validitas dalam arti ada kesesuaian antara apa yang diukur (diteliti)

dalam tes dangan aspek yang direncanakan untuk diukur melalui tes tersebut.

Misalnya tes intelegensi yang memiliki validitas tinggi berarti tes itu benar-benar

mengukur kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah atau madrasah. Alat tes

yang digunakan dalam himpunan data juga harus memiliki reliabilitas dalam arti

ada keajegan dalam hasil yang diperoleh apabila seseorang mengerjakan suatu tes

pada waktu yang berlainan.

Tes sebagai alat pengumpulan data digunakan dengan tujuan untuk :

a. Meramalkan atau memperkirakan (prediktif) tentang taraf prestasi atau

corak perilaku di kemudian hari

b. Mengadakan seleksi untuk menerima atau menempatkan individu pada

posisi tertentu

c. Mengadakan klasifikasi untuk menentukan dalam kelompok mana

seseorang sebaiknya dimasukan untuk mengikuti suatu program

pendidikan tertentu, bekerja dalam jabatan tertentu, atau dikenai program

rehabilitas tertentu Mengadakan evaluasi tentang program-program studi,

proses pembelajaran, dan lain sebagainya.


Selain dari tujuan di atas, Penggunaan teknik dari tes juga bertujuan untuk:

a) Menilai kemampuan belajar murid

b) Memberikan bimbingan belajar kepada murid

c) Mengecek kemampuan belajar

d) Memahami kesulitan-kesulitan belajar

e) Menilai efektivitas (keberhasilan) mengajar

Penggunaan tes bagi konselor berfungsi untuk :]

1) Mengetahui kemampuan, minat, bakat, kepribadian individu/siswa sehingga

dapat dipahami kekuatan dan kelemahannya yang nantinya menjadi bahan

dalam pemberian bantuan.

2) Membantu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan untuk menuju sukses

sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa.

3) Membantu siswa dalam mengambil keputusan dasar yang berkenaan dengan

perencanaan pendidikan dan pekerjaan. Kesulitan-kesulitan siswa yang

berkenaan dengan hal-hal tersebut dapat dipertimbangkan dengan hasil tes

yang ada.

4) Menggunakan tes untuk diagnosis masalah siswa, maksudnya masalah-

masalah siswa dikenali dan direncanakan untuk dapat ditetapkan dalam usaha

perbaikannya.

5) Membantu mengevaluasi hasil-hasil bimbingan atau konseling.

1. Tes Intelegensi

Intelegensi dapat menjadi pegangan dalam penentuan tingkat

perkembangan, khususnya perekembangan pendidikan seseorang. Seorang

peserta didik yang inteligensinya tergolong sedang mungkin hanya bisa

menyelesaikan studi sampai tingkat menengah, sedang yang


intelegensinya tinggi diperkirakan dapat menyelesaikan perguruan tinggi.

Intelegensi atau kecerdasan merupakan kecakapan potensial yang bersifat

umum, menunjuk kepada cara individu yang berbuat, apakah berbuat

dengan cara yang intelegen atau kurang intelegen atau tidak intelegen

sama sekali. Suatu perbuatan yang intelegen ditandai dengan sikap yang

cepat dan tepat. Cepat dan tepat dalam memahami unsur-unsur yang ada

dalam situasi, dalam melihat hubungan natar unsur, dalam menarik

kesimpulan serta dalam menarik keputusan atau tindakan. Gardner dalam

konsepnya menyebutkan ada tujuh intelegensi. Salah satu dari tujuh

intelegensi menurut Gardner adalah intelegensi linguistik-verbal yaitu

kecakapan berpikir melalui kata-kata, penyiar adalah orang-orang yang

memiliki intelegensi linguistik-verbal. Dengan mengetahui intelegensi

peserta didik atau seseorang maka pendidik dapat mengarahkan dalam

kegiatan belajar agar peserta didik lebih mengembangkan kemampuannya.

Jika kita mengarahkan peserta didik dengan sesuai intelegensi nya maka

peserta didik akan lebih semangat dalam mengkuti kegiatan belajar.

Secara umum inteligensi adalah kemampuan seseorang untuk

memecahkan masalah, kemampuan untuk menyesuaikan diri dan

kemampuan untuk otokritik. IQ merupakan ukuran yang menunjukkan

tingkat kecerdasan seseorang setelah yang bersangkutan melaksanakan dan

atau mengerjakan test inteligensi. Hasil pengukuran tersebut setelah

dibandingkan dengan suatu kriteria menunjukkan tingkat kecerdasan orang

yang bersangkutan.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi

1) Faktor bawaan atau keturunan

2) Faktor Lingkungan
b. Jenis-jenis Tes Inteligensi

Jenis-jenis tes inteligensi di bedakan menjadi 3, yaitu:

a) Tes inteligensi umum, yang bertujuan untuk memberikan gambaran

ummum tentang taraf kemampuan seseorang.

b) Tes inteligensi khusus, yang bertujuan untuk menggambarkan taraf

kemampuan seseorang secara spesifik.

c) Tes inteligensi differensial bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang

memungkinkan didapatnya profil kemempuan tersebut. Tes

Inteligensi ini dimaksudkan untuk mengetahui inteligensi

(kecerdasan) individu yang di tes.

2. Tes Bakat

Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam

tempo yang relative lebih pendek dibandingkan orang lain, namun

hasilnya justru lebih baik dan bakat biasanya lebih dimiliki seseorang

sebagai bawaan dari lahir. Jenis bakat ada dua yaitu, bakat umum dan

bakat khusus. Bakat umum merupakan kemampuan yang berupa potensi

dasar yang bersifat umuum dan setiap orang memiliki. Sedangkan bakat

khusus adalah kemampuan khusus atau potensi yang tidak setiap orang

dapat memilikinya. Contoh bakat khusus adalah bakat verbal (bakat

berupa mengungkapkan sesuatu dalam bentuk kata), bakat numerical

(bakat dalam bentuk angka), bakat Bahasa (bakat penalaraan Bahasa) dan

lainnya. Dengan mengetahui bakat peserta didik maka pendidik dapat

memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pendidik dapat

mengarahkan peserta didik dalam kegiatan belajar supaya peserta didik

lebih semangat dalam proses pembelajaran.


a. Jenis-jenis Tes Bakat

Tes bakat yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengukur

bakat seseorang diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Differential Aptitude Test (DAT)

Tes DAT dimaksudkan untuk mengukur bakat individu.

2) General Aptitude Test Battrey (GATB)

Tes ini diciptakan oleh Charles E. Odell, yang digunakan

pada konseling pekerjaan di States Employment Service Office.

3) Flanagan Aptitude Clasification (FACT)

Tes ini disusun oleh J.C. Flanagan, seorang profesor

psikologi pada universitas Pittsburgh dan direktur American

Institute for Reaseach

3. Tes Minat

Minat merupakan suatu kekuatan, motivasi yang menyebabkan

seseorang memusatkan perhatian terhdap seseorang, suatu benda maupun

kegiatan tertentu. Minat mempunyai hubungan yang sangat erat karena

merupakan tenaga pendorong bagi perbuatan seseorang. Sikap dan minat

lebih banyak di pengaruhi oleh lingkungan, keduanya bersifat pribadi dan

dikembangkan sejak masa kanak-kanak. Dalam pendidikan di sekolah

sikap dan minat sangat memegang peranan penting daalam belajar, karena

banyak mendasari motif terhadap pelajaran, kegiatan belajar, berlatih,

penyelesaian tugas-tugas, terhadap jurusan dan sekolah tempat mereka

belajar. Alasan lain mengapa kita perlu mengetahui minat peserta didik

agar kita bisa mengarahkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan sesuai

dengan minat peserta didik.

a. Faktor Pengaruh Minat


1) Faktor Dorongan

2) Faktor Motif Sosial

3) Faktor Emosional

b. Karakteristik Minat

1) Menimbulkan sikap positif terhadap suatu objek

2) Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek

itu.

3) Mengandung suatu pengharapan yang nantinya menimbulkan

keinginan untuk melakukan sesuatu, atau biasa disebut dengan

gairah.

c. Jenis Tes Minat

Tes Minat Tes Minat yang digunakan adalah Tes Minat jabatan

Lee Trope

1) Minat Pribadi Sosial (Personal-social), mencangkup pekerjaan-

pekerjaan yang menuntut hubungan pribadi dan bidang pelayanan

2) Minat bidang Natural, mencangkup kegiatan-kegiatan yang

dilakuakan di alam terbuka dan yang memeberi banyak kesempatan

untuk bergaul dengan hewan dan tumbuhan

3) Minat Mekanik meliputi bidang kegiatan yang mempersyaratkan

pemahaman mekanika dibidang mekanika dan permesinan.

4) Minat Bisnis, meliputi berbagai kegiatan perniagaan dalamarti yang

luas

5) Minat Seni (the art), mencangkup bidang kesenian seperti, music,

sastra dan kesenian lainnya

6) Minat bidang Sains, yakni bidang yang berkaitan dengan

pemahaman manipulasi lingkungan fisik dalam kehidupan kita,


7) Minat bidang verbal, yaitu tipe minat yang ditandai oleh penekanan

pengguanaan kata-kata dari suatu dunia kerja baik lisan maupun

tertulis baik untuk tujuan

4. Tes Kepribadian

Beberapa ahli psikologi mengartikan kepribadian sama dengan

watak atau memandang watak sebgai aspek utama dalam kepribadian.

Dengan mengetahui kepribadian peserta didik makan kita bisa bersikap

sesuai dengan kepribadian mereka. Ketika kita bisa mengetahui

kepribadian mereka maka kita akan lebih paham bagaimana kita harus

bertindak sehingga peserta didik akan lebih santau dan semangat dalam

proses pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Teknik tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan

menggunakan instrumen tes terstandar. Guru bimbingan dan konseling atau

konselor yang telah memiliki lisensi melalui pelatihan sertifikasi dapat

menggunakan instrumen tes yang telah dipelajari. Bagi yang belum memiliki

lisensi penyelenggaraan tes psikologis, sekolah dapat bekerja sama dengan

lembaga tes psikologis terpercaya. Guru bimbingan dan konseling atau konselor

hendaknya mampu memahami hasil tes, menginterpretasikan, dan menyusun

rekomendasi berdasarkan hasil tes. Hasil tes yang lazim digunakan untuk

keperluan bimbingan dan konseling antara lain hasil tes kecerdasan, tes bakat, tes

minat, tes kepribadian, tes kreativitas, tes sikap dan tes prestasi belajar. Guru

bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya dapat memanfaatkan hasil tes

untuk keperluan layanan bimbingan dan konseling, sehingga layanan yang

diberikan tepat sesuai kebutuhan dan kondisi peserta didik/konseli, khususnya

pemberian layanan yang mampu membantu peserta didik mempersiapkan diri

dalam kelanjutan studi.

1. Tes Intelegensi

2. Tes Bakat

3. Tes Minat

4. Tes Kepribadian

B. Saran

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada materi diatas, bahwa begitu

banyak tugas kepala sekolah dan seorang guru pembimbing dan personil laninnya

dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, maka diharapkan setiap guru untuk
dapat memahami dan melaksanakan tugasnya dengan optimal sehingga dapat

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Selain itu, sebagai calon guru pembimbing masa depan yang akan

mengayomi dan mendidik serta membimbing peserta didiknya, maka calon guru

pembimbing juga harus benar-benar memahami bagaimana tugasnya, sehingga

mampu mengaplikasikan tugas yang telah ditetapkan dengan optimal.


DAFTAR RUJUKAN

Akbar Maulana, (2020). Makalah teknik-teknik dasar pemahaman individual.

Teknik tes, 11 mar.

https://www.scribd.com/document/451175172/makalah-teknik-teknik-dasar-

pemahaman-individu

https://www.bing.com/ck/a?!&&p=fd6f60b141ea13c8JmltdHM9MTcwMTEyOT

YwMCZpZ3VpZD0yM2Y4Y2QwMi01ZjgzLTZlZWUtMzQ0NS1kZGQ2

NWVmYzZmOGYmaW5zaWQ9NTE4NQ&ptn=3&ver=2&hsh=3&fclid

=23f8cd02-5f83-6eee-3445-

ddd65efc6f8f&psq=.+Teknik+Pemahaman+Individu+Tes&u=a1aHR0cH

M6Ly9hZG9jLnB1Yi9wZW1haGFtYW4taW5kaXZpZHUtdGVrbmlrLX

Rlcy5odG1s&ntb=1

Anda mungkin juga menyukai