Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TUJUAN, SASARAN DAN PRINSIP PENILAIAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Proses Pembelajaran yang diampuh
oleh:

Drs. I Ketut Widiada, M.Pd.

Awal Nur Kholifatur Rosyidah, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok 1

Hera Sukmawati (E1E021228)

Intan Hajar Umrah (E1E021238)

Hediati Utami (E1E021227)

Lalu Nazir Huda (E1E021247)

3H PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
yang berjudul ‘Tujuan, Sasaran dan Prinsip Penilaian Proses Dalam Pembelajaran’ dapat selesai
tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Proses
Pembelajaran. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Tujuan, Sasaran, dan Prinsip Penilaian Dalam Proses Pembelajaran.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Drs. I Ketut Widiada, M.Pd. dan
Awal Nur Kholifatur Rosyidah, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Penilaian Proses Pembelajaran.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Mataram, September 2022

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan Makalah......................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan Penilaian Proses Pembelajaran...................................................................... 6


B. Fungsi Penilaian Proses Pembelajaran....................................................................... 7
C. Prinsip Penilaian Proses Pembelajaran...................................................................... 8
D. Manfaat Penilaian Proses Pembelajaran.................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................ 12
B. Saran.......................................................................................................................... 13

Daftar Pustaka

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian (assessment) merupakan istilah yang umum dan mencakup semua metode
yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai
unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok.
Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat. Penilaian
untuk memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta didik. Proses penilaian ini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar
peserta didik. Penilaian internal merupakan penilaian yang dilakukan dan direncanakan
oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung.
Metode dan teknik penilaian sebagai bagian dari penilaian internal (internal
assessment) untuk mengetahui proses dan hasil belajar peserta didik terhadap
penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk mengukur
tingkat ketercapaian ketuntasan kompetensi oleh peserta didik.
Ada empat macam istilah yang berkaitan dengan konsep penilaian dan sering kali
digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar dari peserta didik yaitu pengukuran,
pengujian, penilaian dan evaluasi. Namun keempat istilah tersebut pengertiannya masih
sering dicampuradukan, padahal keempat istilah tersebut memiliki pengertian yang
berbeda. Pengukuran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan
pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan. Peserta didik dengan
menggunakan suatu standar.
Pengukuran dapat menggunakan tes dan non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan
yang memiliki jawaban benar atau salah. Sedangkan non tes adalah pertanyaan maupun
pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah. Instrumen non tes bias
berbentuk kuesioner atau inventori. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan atau
pernyataan sedangkan peserta didik diminta untuk menjawab atau memberikan
pendapatnya terhadap pernyataan yang diajukan. Inventori merupakan instrument yang
berisi tentang laporan diri dari keadaan peserta didik, misalnya potensi peserta didik.
Pengukuran dalam kegiatan belajar bisa bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

4
Kuantatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif hasilnya berupa pernyataan yaitu
berupa pernyataan sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang, dan lain sebagainya.
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu
objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya
ukuran atau kriteria. Dengan demikian penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam
penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran utama yakni program pendidikan, proses
belajar mengajar  dan hasil-hasil belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tujuan penilaian proses pembelajaran?
2. Apa saja fungsi penilaian proses pembelajaran?
3. Apa saja prinsip penilaian proses pembelajaran?
4. Apa saja manfaat penilaian proses pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui tujuan penilaian proses pembelajaran.
2. Untuk mengetahui fungsi penilaian proses pembelajaran.
3. Untuk mengetahui prinsip penilaian proses pembelajaran.
4. Untuk mengetahui manfaat penilaian proses pembelajaran.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Tujuan Penilaian Proses Dalam Pembelajaran


Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), dinyatakan bahwa tujuan penilaian
adalah untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk perbaikan dan peningkatan
kegiatan belajar siswa serta sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan
kegiatan belajar. Lebih bersifat koreksi , bahwa tujuan penilaian untuk mengidentifikasi
kelebihan dan kelemahan belajar siswa. (Jihad, 2012:63). (Sulfemi, 2019)

1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah di
berikan.  Mengetahui kemajuan belajar siswa, baik sebagai individu maupun
anggota  kelompok/kelas  setelah  ia  mengikuti  pendidikan  dan pembelajaran
dalam jangka waktu yang telah di tentukan. 
2. Mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap
program pembelajaran. 
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah di tetapkan. 
4. Mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat di jadikan dasar bagi guru untuk
memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya
dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan. 
5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis
pendidikan tertentu. 
6. Menentukan kenaikan kelas. 
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang di milikinya
8. Mengetahui  tingkat  efektifitas  dan  efisiensi  berbagai  komponen pembelajaran 
yang  di pergunakan  guru  dalam  jangka  waktu tertentu.  Komponen 
pembelajaran  itu  misalnya  menyangkut perumusan materi pembelajaran, pemilihan
metode pembelajaran, media,  sumber  belajar,  dan  rancangan  sistem  penilaian 
yang dipilih.
9. Menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa, dan 

6
10. Membantu  siswa  untuk  memilih  sekolah,  pekerjaan,  dan  jabatan yang sesuai
dengan bakat, minat, perhatian, dan kemampuannya.  

Dari  tujuan penilaian tersebut,  menunjukkan  bahwa  penilaian  hasil


belajar  pada  dasarnya  tidak  hanya  sekedar  mengevaluasi  siswa, tetapi  juga 
seluruh  komponen  proses  pembelajaran,  seperti  guru, metode,  dan  media 
pembelajaran. 

Karena  kegiatan  pembelajaran tidak  semata-mata  diorientasikan  kepada 


siswa,  tetapi merupakan system yang melibatkan semua komponen pembelajaran
yang akan di gunakan  untuk  perbaikan  bidang  pengajaran  dan  hasil  belajar,
fungsi  diagnosis  dan  usaha  perbaikan,  fungsi  penempatan  dan  seleksi,  fungsi 
bimbingan dan penyuluhan,  perbaikan  kurikulum, dan penilaian kelembagaan.

B. Fungsi Penilaian Proses Pembelajaran


 Arikunto 2010 menjelaskan fungsi penilaian sebagai berikut.
a. Berfungsi selektif. Dengan mengadakan penilaian, guru dapat melakukan seleksi atau
penilaian terhadap peserta didiknya.
b. Berfungsi diagnostik. Dengan mengadakan penilaian, guru dapat melakukan dignosis
tentang keunggulan dan kelemahan peserta didiknya.
c. Berfungsi sebagai penempatan. Dengan mengadakan penilaian, guru dapat menempatkan
peserta didik sesuai dengan kemampuannya masing- masing.
d. Berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Dengan mengadakan penilaian, guru dapat
mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program yang telah diterapkan.

Adapun menurut Arifin 2014 menyatakan bahwa fungsi penilaian sebagai berikut.
a. Fungsi Formatif, yaitu untuk memberikan umpan balik feed back kepada guru sebagai
dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi
peserta didik.
b) Fungsi Sumatif, yaitu untuk menentukan nilai angka kemajuanhasil belajar peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan ke
berbagai pihak, penentu kenaikkan kelas, atau kelulusan.

7
c) Fungsi Diagnostik, yaitu untuk memahami latar belakang psikologis, fisik, dan
lingkungan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan berbagai kesulitan.
d) Fungsi Pemantapan, yaitu untuk menempatkan peserta didik dalam situasi
pembelajaran yang tepat misalnya, penentuan program spesialisasi sesuai dengan
tingkat kemampuan peserta didik.
C. Prinsip Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian harus memberikan hasil yang dapat diterima oleh semua pihak, baik
yang dinilai, yang menilai, maupun pihak lain yang akan menggunakan hasil penilaian
tersebut. Hasil penilaian akan akurat bila instrumen yang digunakan untuk menilai,
proses penilaian, analisis hasil penilaian, dan objektivitas penilai dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu dirumuskan prinsip-prinsip penilaian yang dapat
menjaga agar orientasi penilaian tetap pada framework atau rel yang telah ditetapkan.
Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut.

1. Sahih (Valid)
Agar sahih (valid), penilaian harus dilakukan berdasar pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur. Untuk memperoleh data yang dapat
mencerminkan kemampuan yang diukur harus digunakan instrumen yang sahih juga,
yaitu instrumen yang mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Objektif (didasarkan pada pengalaman dan fakta)
Pernyataan netral yang sepenuhnya benar dan nyata, tidak memihak dan
seimbang. Pernyataan obyektif didasarkan pada fakta dan pengamatan artinya tidak
berdasarkan  pada asumsi, keyakinan, pendapat dan dipengaruhi oleh emosi dan
perasaan pribadi.
3. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, gender, dan
hal-hal lain. Perbedaan hasil penilaian semata-mata harus disebabkan oleh
berbedanya capaian belajar peserta didik pada kompetensi yang dinilai.
4. Terpadu

8
Terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan dan
memadukan materi ajar baik dalam satu mata pelajaran ataupun antar mata pelajaran
untuk memberikan pembelajaran yang bermakna pada peserta didik serta disesuaikan
dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan sosial.

Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan proses untuk mengetahui apakah
suatu kompetensi telah tercapai. Kompetensi tersebut dicapai melalui serangkaian
aktivitas pembelajaran. Karena itu penilaian tidak boleh terlepas apalagi melenceng
dari pembelajaran. Penilaian harus mengacu pada proses pembelajaran yang
dilakukan.

5. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat diketahui
oleh siapapun. Dalam era keterbukaan seperti sekarang, pihak yang dinilai dan
pengguna hasil penilaian berhak tahu proses dan acuan yang digunakan dalam
penilaian, sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh siapa pun.
6. Berkesinambungan (Berkelanjutan)
Prinsip berkesinambungan dalam evaluasi hasil belajar direalisasikan dalam
bentuk pelaksanaan evaluasi secara teratur dan sambung menyambung dari waktu ke
waktu.
7. Sistematis

Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti


langkah-langkah baku. Penilaian sebaiknya diawali dengan pemetaan. Dilakukan
identifikasi dan analisis KD, dan indikator ketercapaian KD. Berdasarkan hasil
identifikasi dan analisis tersebut dipetakan teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
waktu penilaian yang sesuai.

8. Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun
hasilnya. Akuntabilitas penilaian dapat dipenuhi bila penilaian dilakukan secara

9
sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana telah diuraikan di atas. Bahkan perlu
dipikirkan konsep meaningful assessment. Selain dipertanggungjawabkan teknik,
prosedur, dan hasilnya, penilaian juga harus dipertanggungjawabkan
kebermaknaannya bagi peserta didik dan proses belajarnya.
9. Edukatif
Penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar.

D. Manfaat Penilaian Dalam Proses Pembelajaran

a. Manfaat penilaian bagi guru

1. Dengan melaksanakan penilaian, guru akan memperoleh data tentang kemajuan


belajar siswa.
2. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkannya sudah sesuai atau tidak
dengan kemampuan siswa, sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk
menentukan materi pelajaran selanjutnya.
3. Dengan melaksanakan penilaian guru akan dapat mengetahi apakah metode
mengajar yang digunakannya sudah sesuai atau tidak.
4. Hasil penilaian dapat dimanfaatkan guru untuk merlaporkan kemajuan belajar
siswa kepada orang tua/wali siswa.

b. Manfaat penilaian bagi siswa

1. Hasil penilaian dapat menjadi pendorong siswa agar belajar lebih giat.
2. Hasil penilaian dapat dimanfaatkan siswa untuk mengetahui kemajuan belajarnya.
3. Hasil penilaian merupakan data tentang apakah cara belajar yang dilaksanakannya
sudah tepat atau belum.

c. Manfaat Penilaian bagi Lembaga/Sekolah

1. Hasil penilaian dapat dimanfaatkan sekolah untuk mengetahui apakah kondisi


belajar mengajar yang dilaksanakan sekolah sudah sesuai dengan harapan atau
belum.
2. Hasil penilaian merupakah data yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk
merencanakan pengembangan sekolah pada masa yang akan datang.

10
3. Hasil penilaian merupakan bahan untuk menetapkan kebijakan dalam upaya
meningkatkan kualitas sekolah.

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan

  Istilah penilaian dalam bahasa Inggris terdapat dua kata yakni


assesment dan evaluation.  Arti dari kedua bahasa tersebut berbeda, perbedaan itu dapat
kita kaji dalam bidang pendidikan.
Assessment atau penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, menjelaskan dan menafsirkan hasil
pengukuran (kuantifikasi suatu objek, sifat, perlaku dan lain-lain), menggambarkan
informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan) siswa.
Evaluasi adalah adalah kegiatan atau upaya yang meliputi pengukuran dan
penilaian yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan (program, produksi,
prosedur). Untuk selanjutnya hasil dari kegiatan atau upaya tersebut digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.
Antara asesmen dan evaluasi memiliki persamaan yaitu keduanya mempunyai
pengertian untuk membuat keputusan dan menilai suatu objek. Dan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi pada keduannya dapat berupa tes.
Perbedaan asesmen dengan evaluasi
No Assesmen Evaluasi
1 Lebih menekankan pada penilaian proses Lebih menekankan pada hasil
belajar.
2 Berpihak kepada kepentingan peserta Lebih berpihak kepada kepentingan
didik evaluator
3 penilaian dalam scope yang lebih sempit Evaluasi pendidikan lebih bersifat
(lebih mikro) makro, meluas, dan menyeluruh.
4 subyek untuk asesmen hanya peserta Ruang lingkup evaluasi yang lebih
didik luas ditunjukkan dengan cakupannya
yang meliputi isi atau substansi,
proses pelaksanaan program
pendidikan, kompetensi lulusan,
pengadaan dan pemingkatan tenaga
kependidikan, manajemen
pendidikan, sarana dan prasarana,
dan pembiayaan
Menurut Nana Sudjana ( dalam Jihad, 2008: 56) fungsi penilaian sebagai: (a) alat
untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional; (b) umpan balik bagi perbaikan
proses pembelajaran; (c) dasar dalam menyusun laporan kemajuan peserta didik kepada

12
orangtuanya. Selain itu fungsi penilaian dibedakan dibedakan menjadi dua yakni fungsi
hasil belajar dan fungsi evaluasi program pengajaran.
Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya
untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan diagnosis,
dan prediksi.
Menurut Jihad (2008: 63) prinsip penilaian diantaranya menyeluruh,
berkelanjutan, berorientasi pada indikatot ketercapaian, sesuai dengan pengalam belajar.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapai hasil belajar peserta didik. (PP RI No 19 tahun 2005, pasal 1 ayat 17). Dalam
penilaian kriteria penilaian hendaknya memenuhi kriteria: validitas, reliabelitas, terfokus
pada kompetensi, keseluruhan/komprehensif, objektivitas, dan mendidik.

B. Saran
Dengan mengetahui kegiatan penilaian diharapkan bisa membantu memberikan
pengetahuan kepada guru agar bisa memahami cara mendiagnosa kelebihan dan
kelemahan peserta didik termasuk metode yang digunakan apakah sudah tepat atau belum
lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Hairun, Yahya. 2020. Evaluasi dan Penilaian Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish

13
Sulfemi, W. B. (2019). Standar Penilaian Pendidikan Sekolah. 106, 3.
https://osf.io/munp2/download

Jihad Asep. (2012). Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo

14

Anda mungkin juga menyukai