Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Kompetensi Profesional Guru

Oleh Kelompok 5 :

1. Eka Kusniatul Wida (E1E020046)


2. Ema Azizatun Najua (E1E020048)
3. Eva Rosdiana Dewi (E1E020050)
4. Haerul Ulul Azmi (E1E020065)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mataram
2021
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karuniaNya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan serta memberikan gambaran kepada
pembaca tentang apa yang dimaksud dengan Kompetensi Profesional Guru.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan baik dari isi penyajian kata
dan struktur kalimat. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
terhadap perbaikan karya tulis ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Selong, 28 Maret 2021

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara yang maju dapat dilihat dari pendidikan di negara tersebut maju atau
tidak. Pendidikan menjadi sangat penting bagi perkembangan dari suatu negara.
Pendidikan menjadikan sumber daya manusia dapat terberdayakan dengan baik,
sehingga dapat mengelola sumber daya yang ada dalam negara tersebut dengan baik.
Begitu juga di Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan
utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinea IV yang
menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam konteks
pendidikan mempunyai peranan yang besar. Hal ini disebabkan gurulah yang berada
dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan
dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus
mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Guru adalah
orang yang mentransfer suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau
sekelompok orang. Maka untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian
khusus, pengetahuan, kemampuan dan dituntut untuk dapat melaksanakan
peranan-peranannya secara profesional yang dalam tugasnya guru tidak hanya
mengajar, melatih tetapi juga mendidik (Moh. Roqib dan Nurfuadi, 2009: 118). Guru
tidak hanya menyampaikan materi kepada peserta didik namun menjadikan peserta
didik belajar. Dimana adanya suatu perubahan setelah terjadinya proses pembelajaran.
Guru menggali potensi yang ada dalam diri setiap peserta didik, agar potensi mereka
dapat terberdayakan dengan baik. Untuk dapat melaksanakan perannya tersebut, guru
harus profesional sebagai modal dasar dalam mengemban tugas dan kewajibannya.
Adapun macam-macam potensi akan dibahas secara terperinci pada pembahasan

selanjutnya. Secara sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah


pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat
atau tidak memperoleh pekerjaan yang lainnya. Profesionalisme yang berdasarkan
keterbukaan dan kebijakan terhadap ide – ide pembaharuan itulah yang akan mampu
melestarikan eksistensi sekolah. 
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi guru?
2. Apa saja kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kompetensi guru
2. Untuk mengetahui apa saja kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Guru

Guru memiliki pengaruh luas dalam dunia pendidikan. Di sekolah dia adalah
pelaksana administrasi pendidikan yaitu bertanggung jawab agar pendidikan dapat
berlangsung dengan baik. Sehingga seorang guru harus memiliki kompetensi yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengertian dasar kompetensi (conpetency)
adalah kecakapan atau kemampuan. Dalam kamus besar bahas Indonesia
dijelaskan bahwa kempetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan
(memutuskan) sesuatu. Istilah kompetensi memiliki banyak makna. Terdapat
beberapa definisi tentang pengertian kompetensi yaitu :
a. Dalam UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa
kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
b. Kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan, pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam
melaksanakan tugas / pekerjaannya.
c. Kompetensi guru adalah kecakapan, kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh seorang yang bertugas mendidik siswa agar mempunyai kepribadian
yang luhur dan mulia sebagaimana tujuan dari pendidikan.
d. Competence is descriptive of qualitative nature of teacher behavior appears to
be entirely meaningful, yang berarti kemampuan merupakan gambaran hakikat
kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti.

Berdasarkan beberapa gambaran pengertian kompetensi tersebut, dapat


disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru
dalam melaksanakan profesi keguruannya. Uraian di atas nampak bahwa
kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh
melalui pendidikan. Kompetensi guru menunjuk pada performance dan perbuatan
yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu dalam melakukan tugas-tugas
kependidikan. Hal tersebut dikatakan rasional karena kompetensi mempunyai arah
dan tujuan, sedangkan performance adalah perilaku nyata seseorang yang diamati
oleh orang lain.
Ada enam aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu
sebagai berikut :
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya
seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan
bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan
kebutuhannya.
b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang
dimiliki oleh individu, misalnya seorang guru yang akan melaksanakan
pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan
kondisi peserta didik.
c. Kemampuan (skill), adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya, misalnya
kemampuan guru dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana untuk
memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik.
d. Nilai (value), adalah standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis
telah menyatu dalam diri seseorang, misalnya standar perilaku guru dalam
pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain).
e. Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang, tak senang, suka, tidak suka) atau
reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, reaksi terhadap krisis
ekonomi, perasaan terhadap kenaikan gaji, dan lain-lain.
f. Minat (interest), adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan, misalnya minat untuk melakukan sesuatu atau untuk mempelajari
sesuatu.

Kesadaran akan kompetensi juga menurut tanggung jawab yang berat bagi para
guru itu sendiri. Mereka harus berani menghadapi tantangan dalam tugas maupun
lingkungannya, yang akan mempengaruhi perkembangan pribadinya. Berarti
mereka juga harus berani berubah dan menyempurnakan diri sesuai dengan
tuntutan zaman.

B. Kompetensi Profesional Guru

Dalam kehidupan sehari-hari sering mendengar istilah profesional, profesionalisme


dan profesi yang dianggap memiliki arti yang sama. Padahal anggapan tersebut salah.
Untuk itu agar lebih jelas, yang dimaksud dengan profesionalisme adalah paham yang
mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional.
Sedangkan profesi adalah pekerjaan yang untuk melaksanakannya memerlukan
sejumlah persyaratan tertentu. Profesi merupakan pekerjaan orang-orang tertentu,
misalnya guru, dokter dan lain-lain, bukan pekerjaan sembarang orang. Istilah
“profesional” aslinya adalah kata sifat dari kata profession (pekerjaan) yang berarti
sangat mampu melakukan pekerjaan. Sebagai kata benda yang berarti orang yang
mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim dan sebagainya. Pekerjaan yang
bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dilakukan oleh mereka yang khusus
dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena
tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Dalam referensi lain menyebutkan bahwa
suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan bidang ilmu yang secara
sengaja harus dipelajari, kemudian diaplikasikan untuk kepentingan umum.
Sedangkan guru dalam pengertian yang sederhana adalah orang yang mendidik serta
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Pengertian ini mengindikasikan
bahwa pekerjaan profesional merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan
pelatihan yang khusus. Jadi guru profesional adalah orang yang menempuh program
pendidikan guru, memiliki tingkat master dan telah mendapat ijazah negara serta telah
berpengalaman dalam mengajar.

Berdasarkan pengertian kompetensi dan professional yang telah diuraikan di atas


maka yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru merupakan berbagai
kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru atau
pendidik profesional. Dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru dituntut
memiliki seperangkat kemampuan (competency) profesional yang beraneka ragam.
Seorang guru, sebagai pendidik profesional harus memiliki keahlian dalam berbagai
ilmu keguruan, lebih khusus lagi guru agama harus memiliki keahlian dalam bidang
agama, guru matematika harus memiliki keahlian dalam bidang matematika, begitu
juga dengan guru bidang studi yang lain, harus memiliki ilmu keguruan dalam
bidangnya masing-masing. Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi,
diantaranya adalah :
a. Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar.
b. Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera dalam
peraturan pemerintah serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum.
c. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar.
d. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.
e. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai mata


pelajaran yang digunakan yang di dalamnya terdapat penguasaan terhadap rencana
pembelajaran, keterkaitan dengan mata pelajaran, dan bahan ajar. Seperti guru
pendidikan agama islam harus menguasai segala materi yang berkaitan dengan agama
islam, baik akidah, akhlak, sejarah kebudayaan islam, dan fiqh, mampu menerapkan
materi dalam sehari-hari, dan mampu mengkoneksikan dengan mata pelajaran terkait.

Ada sepuluh kompetensi guru menurut Proyek Pembinaan Pendidikan Guru (P3G)
diantaranya adalah :
a. Menguasai bahan.
b. Mengelola program belajar mengajar.
c. Mengelola kelas.
d. Menggunakan media atau sumber belajar.
e. Menguasai landasan pendidikan.
f. Mengelola interaksi belajar mengajar.
g. Menilai prestasi belajar mengajar.
h. Mengenal fungsi bimbingan dan penyuluhan.
i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.
j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.

Kemampuan yang harus dipenuhi sebagai guru yang profesional sebagai berikut :

a. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar. Sebelum membuat


perencanaan pembelajaran, guru terlebih dahulu mengerti tujuan. Dalam kurikulum
mengenal rencana proses pembelajaran, didalamnya ada tujuan, isi bahan materi
pelajaran, metode dan teknik pembelajaran, dan evaluasi atau penilaian.
b. Melaksanakan atau mengelola proses belajar mengajar. Tahap ini merupakan
lanjutan dari tahap sebelumnya, yakni tahap pelaksanaan proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar ini dibutuhkan keaktifan guru dan murid, keterampilan guru
dalam mengajar, pengetahuan guru, dan penggunaan strategi.
c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar. Seorang guru harus mampu
memberikan penilaian, secara struktural objektif.
d. Menguasai bahan pelajaran. Kemapuan menguasai bahan pelajaran merupakan
bagian dalam proses belajar mengajar. Semakin tinggi penguasaan guru, semakin
membaiklah kualitas peserta didik.

Dalam rangka memenuhi kompetensi profesional guru, ada standar profesional


guru di Indonesia. Standar profesional guru adalah tolak ukur atau takaran atau
standar minimal guru. Ruang lingkup tentang kompetensi profesional guru tertuang
pada permendikbud RI nomor 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang meliputi :
a. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan membuat karya tulis
ilmiah dan melakukan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kompetensi profesional guru merupakan berbagai kemampuan yang diperlukan
agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru atau pendidik profesional. Dalam
melakukan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki seperangkat
kemampuan (competency) profesional yang beraneka ragam. Seorang guru, sebagai
pendidik profesional harus memiliki keahlian dalam berbagai ilmu keguruan. Atau
secara spesifik kompetensi profesional guru merupakan kemampuan guru dalam
menguasai mata pelajaran yang digunakan yang di dalamnya terdapat penguasaan
terhadap rencana pembelajaran, keterkaitan dengan mata pelajaran, dan bahan ajar.
Seperti guru pendidikan agama islam harus menguasai segala materi yang berkaitan
dengan agama islam, baik akidah, akhlak, sejarah kebudayaan islam, dan fiqh, mampu
menerapkan materi dalam sehari-hari, dan mampu mengkoneksikan dengan mata
pelajaran terkait.
Daftar Pustaka

Oemar, H. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Syaiful, S. 2007. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung :


Alfabeta

Usman , Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru. Bandung : PT.Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai