Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IPS DAN SOSIAL STUDIES

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Pendidikan IPS SD yang diampu oleh:

Hj. Nurhasanah S.Pd, M.Pd.

Ashar Pajarungi Anar S.Pd, M.Pd.

Oleh : Kelompok 1

Dewi Kadar Manik ( E1E020039)

Deya Harpina (E1E020040)

Eva Maulina (E1E020049)

Febri Angraini (E1E020057)

Said Dud Daraen (E1E217158)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “IPS DAN
SOSIAL STUDIES”.Tidak lupa pula saya juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontrubusi dengan memberikan sumbangan
baik materi dan pikirannya.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya.Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dari pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Mataram, 14 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Istilah IPS untuk jenjang sekolah..........................................................3


B. Gambaran IPS di Sekolah Dasar............................................................5
C. Membedakan IPS dan Sosial Studies....................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
mandiri dan menjadi warga yang Demokrasi dan bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan IPS ditujukan untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dasar siswa yang berguna untuk kehidupan
sehari-harinya.Ips sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk
berperan aktif dan berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan
terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia.Ips memerlukan peranan yang
signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-
nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks
kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari
masyarakat global yang interpenden.
IPS adalah bahan kajian yang terpadu yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan
dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,geografi,
sosiologi, antropologi dan ekonomi. Studi yang memperhatikan pada
bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan
anggota keluarganya,bagaimana memecahkan masalah, bagaimana orang
hidup bersama, bagiamana orang mengubah dan diubah oleh
lingkungannya.
Namun, selama ini mata pelajaran IPS selalu dianggap sebelah
mata oleh sebagian orang, dan banyak yang mengatakan bahwa IPS
merupakan pelajran yang membosankan dan kurang menantang karena

1
kebanyakan materinya hanya berupa hapalan,Di satu sisi, pembelajaran
IPS sering dianggap (1) ”second class” setelah IPA, (2) IPS tidak
memerlukan kemampuan yang tinggi dan cenderung lebih santai dalam
belajar; (3) IPS sering kali dianggap jurusan yang tidak dapat menjamin
masa depan dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih prestigius
di masyarakat. Padahal sebenarnya mata pelajaran IPS merupakan mata
pelajaran yang sangat penting karena dengan belajr IPS dapat
membimbing siswa beradaptasi dalam lingkungan sosialnya, dan dapat
membantu siswa dalam menghadapi masalah sosial yang terjadi
dimasyarakat dengan lebih bijaksana dan juga menjadikan peserta didik
sebagai warga negara yang baik.Sehingga dengan penyusunan makalah ini
bisa membuat masyarakat menyadari bahwa mata pelajaran IPS di sekolah
itu penting untuk di ajarkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa istilah IPS untuk jenjang sekolah?
2. Bagaimana gambaran IPS di Sekolah Dasar?
3. Apa perbedaan IPS dan sosial studies?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui istilah IPS untuk jenjang sekolah
2. Untuk mengetahui gambaran IPS di Sekolah Dasar
3. Untuk mengetahui perbedaan IPS dan sosial studies

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Istilah IPS Untuk Jenjang Sekolah


Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan keberadaannya dalam
kurikulum persekolahan di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan
keberadaan Social Studies(Studi Sosial) di Amerika Serikat. Oleh
karenanya gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak
mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di
Indonesia. IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagi hasil
kesepakatan komunitas akademik secara formal mulai digunakan dalam
sistem pendidikan nasioanal dalam kurikulum 1975. Somantri (dalam
sapriya, 2009) mengatakan bahwa “pendidikan IPS adalah seleksi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia
yang di organisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan”. Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Djahri dan
Ma’mun (dalam Gunawan, 2011) menyatakan bahwa “ konsep- konsep
IPS merupakan konsep pilihan dari berbagai ilmu lalu di padukan dan
diolah secara didaktis-pedagogis sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa”. Menurut S. Nasution (dalam Hanifah,dkk,2010,hlm.121)
menyatakan bahwa “pendididkan IPS merupakan bagian dari kurikulum
sekolah yang berhubungan dengan manusia di dalam masyarakat yang
terdiri atas beberapa subjek: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi,
antropologi, pemerintahan dan psikologi sosial”.
Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial” di singkat IPS merupakan nama
mata pelajaran di tingkat sekolah Dasar dan Menengah atau nama program
studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Sosial Studies”
dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara
Barat seperti Australia dan Amerika.
Namun, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri
mempunyai perbedaan makna, disesuaikan dengan karakteristik dan

3
kebutuhan peserta didik khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD)
dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk
Sekolah Menengah atas (SMA). Pengertian IPS tersebut ada yang berarti
nama mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan dari
sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu dan ada yang berarti program
pengajaran. Adapun IPS ditingkat Sekolah Dasar (SD) intinya merupakan
perpaduan antara geografi dan sejarah. Untuk Sekolah Menengah Pertama
(SMP) intinya merupakan perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi
koperasi dan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) intinya merupakan
perpaduan geografi, sejarah, ekonomi koperasi dan Antropologi.Di tingkat
perguruan tinggi, bidang studi IPS ini dikenal sebagai Studi Sosial. IPS
atau Studi Sosial ini, merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan
Ilmu Sosial. Pengertian IPS persekolahan tersebut ada yang berarti
program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran berdiri sendiri, ada
yang berarti gabungan (panduan) dari sejumlah mata pelajaran atau
disiplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan
pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan
tersebut.Sehingga pengembangan pendidikan IPS pada setiap jenjang
pendidikan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan
perkembangan peserta didik.
Istilah IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang
berdiri sendiri sebagi integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial,
humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan.
Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu
karena yang lebih di pentingkan adalah dimensi pedagogic dan psikologis
serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik.
IPS di sekolah pada dasarnya bertujuan mempersiapkan peserta
didik sebagai warga negara yang baik (good citizenship). Sebagai warga
negara yang baik,peserta didik harus menguasai pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skills), sikap dan nilai ( attitude dan values) yang dapat
diguunakan untuuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial serta

4
dapat mengambil keputusan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat di tingkat local, regional, maupun global. Pembelajaran IPS
bukan hanya bertujuan untuk memenuhi ingatan pengetahuan para peserta
didik dengan berbagai fakta dan materi yang harus dihafalnya. Dalam
pelajaran IPS siswa dan mahasiswa juga diharapkan mampu membawa
dirinya secara dewasa dan bijak dalam kehidupan nyata, serta melalui
pembelajaran IPS siswa diharapkan tidak hanya menguasai teori-teori
kehidupan di dalam masyarakat tapi mampu mengaplikasikan ilmunya
dalam bentuk amalan nyata yang bermanfaat bagi kehidupan di
masyarakat, dan juga para siswa sebagai bagian dari masyarakat harus
mampu melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat baik sebagai warga
negara, warga masyarakat yang sadar akan tanggung jawab dengan
menampilkan tingkah laku, perbuatan, dan tindakan yang penuh dengan
makna bagi kepentingan bersama, selain itu juga untuk membina mental
yang sadar akan tanggungjawab terhadap hak dirinya sendiri dan
kewajiban kepada masyarakat, bangsa,dan negara.

B. Gambaran IPS Di Sekolah Dasar

1. Aspek-Aspek kegiatan belajar mengajar

Dalam proses kegiatan belajar dan mengajar dibutuhkan aspek-


aspek untuk mencapai tujuan intruksional dari suatu pembelajaran.
Aspek-aspek tersebut adalah:

1) Aspek tujuan intruksional,


2) Aspek materi pengajaran,
3) Aspek metode atau strategi belajar-mengajar,
4) Aspek media intruksional,
5) Aspek penilaian,
6) Aspek penunjang fasilitas, waktu, tempat, perlengkapan,
7) Aspek ketenagaan.

5
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar diharapkan untuk membina
generasi penerus (anak) agar dapat memahami potensi dan peran
dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati tuntunan
keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh kebersamaan
dan kekeluargaan serta mahir berperan serta dilingkungannya sebagai
insane sosial dan warga Negara yang baik.Pada jenjang SD/MI mata
pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pembelajaran
IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis untuk menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami
perubahan setiap saat di masa yang akan datang yang akan dihadapi
oleh peserta didik. Pembelajaran IPS disusun secara sistematis,
komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan (permendiknas No. 19 tahun 2005).

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar mengkaji seperangkat


peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial yang disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat diharapkan untuk membina generasi penerus
(anak) agar dapat memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai
tata kehidupannya, menghayati tuntunan keharusan dan pentingnya
bermasyarakat dengan penuh kebersamaan dan kekeluargaan serta
mahir berperan serta dilingkungannya sebagai insan sosial dan warga
Negara yang baik.

6
2. Tujuan IPS di Sekolah Dasar
Tujuan dari proses pendidikan di sekolah dasar adalah agar
siswa mampu memahami potensi diri, memiliki peluang, dan
memahami tuntutan lingkungan serta dapat merencanakan masa depan
mengenai serangkaian keputusan yang paling mungkin bagi dirinya.
Tujuan akhir pendidikan dasar adalah diperolehnya pengembangan
pribadi anak yang dapat membangun dirinya sendiri dan ikut serta
bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa, mampu
melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan mampu
hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan, dan lingkungan.
Berkaitan dengan tujuan di atas Hasan, (1996:
41) mengemukakan bahwa fungsi dari kurikulum IPS Sekolah Dasar
adalah membentuk sikap rasional dan bertanggung jawab terhadap
masalah – masalah yang timbul akibat interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Sementara itu tentang materi pembelajaran
dikemukakan Djahiri, (1995: 6) bahwa pengajaran IPS di Sekolah
Dasar tidak bersifat pengetahuan.Ini bermakna bahwa yang diajarkan
bukanlah teori - teori ilmu sosial, melainkan hal – hal yang praktis
yang berguna bagi dirinya dan kehidupannya kini maupun kelak
dikemudian hari dalam berbagai lingkungan serta berbagai aspek
kehidupannya. Untuk kepentingan itu, pembelajaran IPS di SD harus
dimulai dari lingkungan keluarga siswa itu sendiri, lingkungan sekolah
dan para tetangga dengan cara membandingkan diantara sesamanya.
Hal ini perlu ditekankan untuk memperjelas kebutuhan kebutuhan
dasar bersama, serta respek - respek yang mengiringinya, yaitu fakta -
fakta adanya keanekaragaman (Mutakin, 2004: 17).
Materi pembelajaran IPS di SD yang syarat dengan konsep,
pengertian, dan prinsip - prinsip abstrak, perlu mendapatkan perhatian
yang serius agar tujuan pembelajaran lebih bermakna. Kebermaknaan
tujuan pembelajaran ini, akan lebih baik dan efektif manakala bahan

7
ajar dan tugas - tugas yang diberikan dirasakan akrab, intim, dan
menyentuh diri siswa. Ausebel (Dahar, 1996: 52) menegaskan bahwa
kebermaknaan belajar dapat diraih manakala terjadi hubungan
substantive aspek konsep - konsep, informasi atau situasi baru dengan
komponen yang relevan terdapat dalam struktur dalam diri siswa.Baik
dalam hubungan - hubungan yang bersifat derivative, korektif, suportif
maupun hubungan - hubungan yang bersifat kualitatif.
Tujuan Pendidikan IPS dalam Permen No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi dirumuskan secara jelas bahwa tujuan mata
pelajaran IPS pada tingkat satuan pendidikan SD/MI adalah:
a. Mengenal konsep - konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai - nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, tingkat lokal,
nasional dan global.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik IPS di Sekolah Dasar


Pelaksanaan pembelajaran tematik IPS di sekolah harus
didasarkan pada rambu‐rambu umum yang dikemukakan Depdiknas
(2007a: 7) sebagai berikut.
a. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan;
b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas
semester pada kelas yang sama;
c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan,
namun dapat dibelajarkan melalui tema lain maupun disajikan
secara tersendiri;

8
d. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung serta penanaman nilai - nilai moral;
e. Setiap kegiatan pembelajaran hendaknya selalu mempergunakan
alat peraga yang sesuai dengan tujuan;
f. Judul maupun jumlah tema yang dipilih atau yang ditentukan oleh
masing - masing sekolah, disesuaikan dengan karakteristik siswa,
minat, lingkungan, dan daerah setempat;
g. Agar pelaksanaan dapat optimal, jumlah peserta didik disesuaikan
dengan jumlah guru di kelas.

C. Perbedaan Istilah IPS Dan Social Studies


Dalam bidang pengetahuan sosial, terdapat banyak istilah yang
kadang-kadang dapat mengacaukan pemahaman.Istilah tersebut meliputi
Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).Bidang pengetahuan sosial di negara-negara
yang berbahasa inggris dikenal dua istilah, yakni Social Sciences atau ilmu
sosial dan Social Studies atau Studi Sosial. Jika kedua istilah ini
dihadapakan satu sama lain secara sepintas kita akan melihat perbedaan
dan persamaannya. Menurut Edgar B Wesley, persamaan antara social
studies dengan social sciences terletak pada sasarannya yakni sama
menjadikan manusia sebagai sasaran atau obyek kajiannya, manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Adapun perbedaan antara ilmu-ilmu sosial
dengan ilmu studi sosial terletak pada tujuan masing-masing.Ilmu sosial
bertujuan memajukan dan mengembangkan konsep dan generalisasi
melalui penelitian ilmiah, dengan melakukan hipotesis untuk
menghasilkan teori atau teknologi baru.Sementara itu, tujuan social studies
bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu sosial. Ilmu sosial dengan
IPS, memiliki hubungan yang erat yaitu IPS berhubungan dengan ilmu-
ilmu sosial, yang meliputi geografi, ekonomi, politik, sejarah, antropologi,
sosiologi, psikologi sosial dan hukum.

9
Istilah IPS dan Social Studies sangat sulit dibedakan dalam bidang
pengetahuan sosial dan dua istilah ini diartikan sama. Berikut penjelasan
mengenai perbedaan antara istilah IPS dan social studies.

1. Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS)


IPS adalah mata pelajaran atau bidang studi yang merupakan
paduan dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang dikemas dengan materi
yang sederhana, menarik, mudah dimengerti dan dipelajari untuk
tujuan instruksional di sekolah.Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal
sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik
dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional
dalam kurikulum 1975. Nama-nama yang dipergunakan dalam
kesempatan ini bermacam-macam, antara lain ada yang memakai
istilah Studi Sosial yang dekat dengan istilah aslinya, ada pula yang
menyebutnya dengan Ilmu-Ilmu Sosial dan ada yang menamakannya
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun sejak tahun 1976 nama IPS
telah menjadi nama baku.
Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu
nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata
pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan
Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.Berikut definisi IPS
menurut para Ahli :
1. Somantri (Sapriya:2008:9)menyatakan IPS adalah
penyederhanaan atau disiplin ilmu ilmu sosial humaniora serta
kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
2. Mulyono Tj. (1980:8)berpendapat bahwa IPS adalah suatu
pendekatan interdisipliner (inter-disciplinary approach) dari
pelajaran ilmu-ilmu soial, seperti sosiologi antropologi budaya,

10
psikologi sosial,sejarah, geografi, ekonomi, politik, dan
sebagainya.
3. Nu’man Soemantrimenyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran
ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat
SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti:
a) Menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang
biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang
sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar
dan lanjutan,
b) Mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-
ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi
pelajaran yang mudah dicerna.

Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS bahwa IPS


sebagaipendekatan interdisipliner (Inter-disciplinary approach) dari
pelajaran Ilmu-ilmusosial. IPS merupakan integrasi dart berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial, sepertisosiologi, antropologi budaya,
psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmupolitik, dan
sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996:
4),bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau basil pemfusian atau
perpaduan darisejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi,
sejarah, antropologi, danpolitik. Mata pelajaran tersebut mempunyai
ciri-ciri yang sama, oleh karena itudipadukan menjadi satu bidang
studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Dengan demikian jelas
bahwa IPS adalah fusi dari disiplin ilmu-ilmu sosial.Pengertian fusi di
sini berarti bahwa IPS merupakan suatu bidang studi utuh yangtidak
terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada.Artinya,
bahwabidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi,
ekonomi, sejarahsecara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut
diajarkan secara terpadu.Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan
terpadu tersebut dinamakanpendekatan “broadfield”.Dengan

11
pendekatan tersebut batas disiplin ilmumenjadi lebur, artinya terjadi
sintesis antara beberapa disiplin ilmu.

2. Istilah Social Studies


Istilah social studies mulai di kenal di Amerika Serikat sekitar
tahun 1913. Nama ini secara resmi dipergunakan oleh suatu komisi
pendidikan yaitu Social Studies Committee Of The Commission Of
The Reorganization Of Secondary Education (engle, 1971).Komisi ini
bertugas untuk merumuskan dan membina kurikulum sekolah untuk
mata pelajaran sejarah dan geografi dan komisi inilah yang
memberikan nama resmi kepada kurikulum sekolah untuk kedua mata
pelajaran tersebut. Dengan demikian, mulailah namasocial studies
secara resmi dipergunakan untuk kurikulum sekolah yang materi
pokoknya pada waktu itu ialah sejarah dan geografi (Skreeting dan
Sundeen, 1969).
Pengertian social studies atau studi sosial ini oleh para ahli
banyak yang memberikan batasan.Studi sosial lebih bersifat praktis,
yaitu memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelola
dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam
menciptakan kehidupan yang serasi. Studi sosial ini juga
mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah sosial
dan memiliki keyakinan akan kehidupan masa mendatang.Studi sosial
bersifat interdisipliner, dengan menetapkan pilihan judul atau
masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu rangka referensi dan
meninjau dari beberapa sudut pandang sambil mencari logika dari
hubungan-hubungan yang ada satu sama lain.
Studi Sosial (social studies) bukan merupakan suatu bidang
keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan
suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.Dalam
kerangka kerja pengkajian Studi Sosial menggunakan bidang-bidang
keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial. Achmad Sanusi

12
(1971: 18) memberikan penjelasan tentang Studi Sosial sebagai
berikut:
“Adapun Studi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-universiter, bahkan
dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi murid-murid sejak pendidikan
dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan
kepada disiplin-disiplin Ilmu Sosial.Studi Sosial bersifat interdisipliner,
dengan menetapkan pilihan judul atau masalah-masalah tertentu
berdasarkan sesuatu rangka referensi, dan meninjaunya dari beberapa sudut
sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu dengan
lainnya.Sesuatu acara ditinjau dari beberapa sudut se-komprehensif
mungkin.”

Kerangka kerja Studi Sosial tidak menekankan pada bidang


teoretis, namun lebih kepada bidang-bidang praktis dalam
mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di
lingkungan masyarakat.Studi Sosial tidak terlalu akademis-teoretis,
namun merupakan satu pengetahuan praktis yang dapat diajarkan pada
tingkat persekolahan, yaitu mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai
dengan Perguruan Tinggi.

Pendekatan yang digunakan Studi Sosial sangat berbeda


dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu
Sosial.Pendekatan Studi Sosial bersifat interdisipliner atau bersifat
multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang
keilmuan.Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu Sosial
(Social Sciences) bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-
masing.Demikian pula pada tingkat dan taraf yang lebih rendah
pendekatan Studi Sosial lebih bersifat multidimensional, yaitu
meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau
aspek kehidupan.Studi Sosial sebagai bahan pembelajaran karena
sifatnya lebih mendasar dapat disajikan kepada tingkat yang lebih
rendah.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan
makna, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah atas
(SMA). Pengertian IPS tersebut ada yang berarti nama mata pelajaran
yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan dari sejumlah mata
pelajaran atau disiplin ilmu dan ada yang berarti program pengajaran.
Adapun IPS ditingkat Sekolah Dasar (SD)intinya merupakan perpaduan
antara geografi dan sejarah. Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
intinya merupakan perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi
koperasi dan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) intinya merupakan
perpaduan geografi, sejarah, ekonomi koperasi dan Antropologi.
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial
yang di susun secara sistematis, komperhensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan
bermasyarakat dan diharapkan untuk membina generasi penerus agar dapat
memahami potensi dan perannya dalam berbagai tata kehidupannya, serta
bisa menjadi warga negara yang baik.
IPS adalah mata pelajaran atau bidang studi yang merupakan
paduan dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang dikemas dengan materi yang
sederhana, menarik, mudah dimengerti dan dipelajari untuk tujuan
instruksional di sekolah. Sedangkan Pengertian social studies atau studi
sosial ini oleh para ahli banyak yang memberikan batasan, namun untuk
memberikan gambaran tentang pengertian studi sosial (jaromilek, 1977)
mengisyaratkan bahwa studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu

14
memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelola dan
memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan
kehidupan yang serasi. Studi sosial ini juga mempersiapkan anak didik
untuk mampu memecahkan masalah sosial dan memiliki keyakinan akan
kehidupan masa mendatang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Cherry Burhani Fatma Wanti, D. A. (2019, November 1). Makalah


IlMU Pengetahuan Soaial dan Ilmu - Ilmu Sosial. Retrieved Maret 13, 2021,
from Scribd: https://www.scribd.com/document/463613949/REVISI-
MAKALAH- PRESENTASI-IPS

M.Si, S. T. (2018). Hubungan Antarailmu - Ilmu Soaial Dan Ips.


Ijtimaiyah , 1-15.

Rahmad. (2016). Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah


Dasar. Muallimuna jurnal Madrasah Ibridaiyyah , 67-78.

Rifki Afandi, S. M. (2013, September 1). Pendidikan IPS. Retrieved Maret


13, 2021, from Academia:
https://www.academia.edu/18183697/Modul_Pendidikan_IPS

16

Anda mungkin juga menyukai