Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAKIKAT IPS

Disusun Oleh :
Nama : Bildad Lemuel Situmorang
Npm : 2105030163
Matkul: Pendidikan IPS di SD
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa kami dapat
menyelesaikan tugas tentang Materi Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial serta ini dengan baik tanpa
hambatan. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan dan kemudahan
yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah untuk mata pelajaran Studi
IPS SD.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, sehingga kritik, koreksi, dan saran dari
semua pihak untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya senantiasa akan kami terima
dengan tangan terbuka.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Pengertian dan Hakekat IPS ................................................................................... 3
B. Ilmu Sosial dan Studi Sosial.................................................................................. 5
C. Pengertian dan Macam-Macam Ilmu Sosial ........................................................ 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................................14
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setiap orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan
lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan
dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun
masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah
terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si
bayi, si bayi tidak akan berdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa.
Selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan
penambahan umur serta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin
berkembang dan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial,
hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak.
Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru
diketahui secara formal ketika kita bersekolah.
Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang
mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan
dengan orang lain dalam suatu kelompok. Studi sosial dan macam-macam ilmu sosial juga
sangat perlu di pahami untuk manusia bersosialisasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dan hakekat IPS?
2. Apakah yang di maksud studi sosial dan ilmu sosial?
3. Apa sajakah ilmu-ilmu sosial?

C. Tujuan
Sedangkan tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui Pengertian dan Hakekat IPS.
2. Mengetahui Apa itu Studi Sosial dan Ilmu Sosial.
3. Mengetahui macam-macam ilmu sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial


Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum 2004
memang membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur, baik
yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu
pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari social studies. Sedangkan nama IPS dalam
dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum
SD, SMP dan SMU tahun 1975.
Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara
pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar
dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu politik,
ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Karena objek material kajian yang
sama yaitu manusia.
Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang dapat
mengacaukan pemahaman. Istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial
(Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk memperjelas penggunaan istilah
tersebut secara tepat, kita simak uraian berikut.
IPS merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, danmerupakan
ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Ada tiga istilah yang termasuk bidang
pengetahuan sosial yang terkadang membuat kita bingung dengan istilah – istilah ini yaitu ilmu
sosial ( Social Sciences ), studi sosial ( Social Studies ), dan ilmu pengetahuan sosial ( IPS ).
IPS itu bukanlah merupakan bidang keilmuan atau disiplinbidang akademis tetapi merupakan
bidang pengkajian tentang masalah atau gejala sosial. Selain itu IPS juga sering disebut istilah
– istilah ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, antrofologi sosial, antropologi pendidikan yang
dipelajari oleh peserta didik ( siswa ) di tingkat dasar ( SD ) dan menengah.
Social Education dan social learning merupakan istilah IPS yang digunakan pada jaman
dahulu tetapi dengan bergantinya berbagai perundang – undangan maka dua istilah ini diganti
dengan istilah IPS. Dimana social education dan social learning ini lebih menitikberatkan pada
pengalaman peserta didik disekolah yang dianggap lebih membantu peserta didik untuk mampu
beradaptasi atau bergaul dengan dimasyarakat. Dalam pengkajiannya IPS menggunakan
bidang – bidang keilmuan yang termasuk bidang – bidang ilmu sosial. Penerapan disekolah
tentang IPS sering dipraktekan sebagai ilmu – ilmu sosial, padahal antara IPS dan IIS
mempunyai perbedaan yang mendasar tetapi keduanya tidak bisa dipisahkan karena saling
berhubungan.
IPS tidak menitikberatkan kepada bidang – bidang teoritis tetapi lebih pada bidangpraktis
dalam mempelajari masalah – masalah sosial ataupun gejala sosial yang terdapat dilingkungan
masyarakat. Begitupun studi sosial tidak terlalu akademis namun merupakan pengetahuan
praktis yang diajarkan ditingkat persekola- han mulai dari SD samapai perguruan tinggi. Tanpa
kita sadari kita sudah mempelajari studi sosial dari pengalaman – pengalaman kita sehari –
hari baik itu melalui TV ataupun dilingkungan sekitar. Pendidikan
IPS berbeda dengan IIS dimana IPS itu menggunakan pendekatan Interdisipliner ( kajian
bidang tertentu atau hanya satu ilmu saja ) dan Multidisipliner ( penggabungan dari bidang –
bidang tertentu ) dengan menggunakan bidang – bidang keilmuan. Pendekatan IIS bersifat
disipliner dari bidang ilmunya masing – masing. Sedangkan pendekatan studi sosial bersifat
multidimensional yaitu melihat satu masalah sosial dari berbagai aspek kehidupan.
Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat SD
perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP perpaduannya antara sejarah, geografi dan
ekonomi koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya antara sejara, geografi, ekonomi koperasi,
dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini dikensl dengan studi sosial dimana IPS dan
Studi sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial. Jadi IPS merupakan
penyederhanaan dan penyaringan terhadap IIS yang penyajian di persekolahan disesuaikan
dengan tingkat pendidikan dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi tersebut.
Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari anak didik adalah: Sebagai pengetahuan yang
akan membina para generasi muda belajar ke arah positif yakni mengadakan perubahan-
perubahan sesuai kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi
pembangunan serta prinsip-prinsip dasar dan system nilai yang dianut masyarakat serta
membina kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk kelak
diwariskan kepada turunannya secara lebih baik. IPS sebagai paduan dari sejumlah subjek
(ilmu) yang isinya menekankan pembentukan warga negara yang baik daripada menekankan
isi dan disiplin subjek tersebut. Dalam Kurikulum IPS 1975, dikatakan sebagai berikut: IPS
adalah bidang studi yang merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran sosial.
Bidang pengajaran IPS terutama akan berperan dalam pembinaan kecerdasan
keterampilan, pengetahuan, rasa tanggung jawab, dan demokrasi. Pokok-pokok persoalan yang
dijadikan bahan pembahasan difokuskan pada masalah kemasyarakatan Indonesia yang aktual.
IPS mengemban dua fungsi utama yaitu, membina pengetahuan, kecerdasan danketerampilan
yang bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan pendidikan siswa dan membina sikap
yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45.
Setiap orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia lain, khususnya dari orang tua, dan
lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu Si bayi telah melakukan hubungan
dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan anggota keluarga yang lainnya.

B. Ilmu Sosial dan Studi Sosial


 Ilmu Sosial (Social Science)
Achmad Sanusi memberikan batasan tentang ilmu Sosial (Saidihardjo, 1996:2) sebagai
berikut “Ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf
akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi yang makin lanjut dan makin
ilmiah”. Sedangkan menurut Gross (Kosasih Djahiri, 198:1), ilmu sosial merupakan disiplin
intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah serta memusatkan
pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
Selanjutnya Nursid Sumaatnadja (1980:7), menyatakan bahwa ilmu social adalah cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan
maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu social adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Ada bermacam-
macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, seperti aspek ekonomi, sikap, mental,
budaya, dan hubungan sosial. Studi khusus tentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah
yang menghasilkan ilmu sosial, seperti ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi,
sosiologi, dan antropologi.
Jadi setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu aspek tingkah laku manusia
sebagai anggota masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek kebutuhan materi, antropologi
mempelajari aspek budaya, sosiologi mempelajari aspek hubungan sosial, psikologi
mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula bidang keilmuan yang lain. Sedangkan yang
menjadi obyek materialnya adalah sama, yaitu manusia sebagai anggota masyarakat.
 Studi Sosial (Social Studies)
Berbeda dengan ilmu sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau
disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya, studi sosial menggunakan bidang-bidang
keilmuan termasuk ilmu sosial. Tentang studi sosial ini Achmad Sanusi (1971:18) memberikan
penjelasan bahwa, studi sosial tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkanmerupakan
bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studi sosial dapat
berfungsi sebagai pengantar kepada disiplin ilmu sosial bagi pendidikan lanjutan atau jenjang
berikutnya. Studi sosial bersifat interdisipliner dengan menetapkan pilihan masalah- masalah
tertentu berdasarkan sesuatu referensi dan meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari
logika dari hubungan-hubungan yang ada satu dengan lainnya.
Kerangka kerja studi sosial dalam mengkaji atau mempelajari gejala dan masalah sosial
di masyarakat tidak menekankan bidang teoretis, melainkan lebih kepada bidang praktis.Oleh
karena itu studi sosial tidak terlalu bersifat akademis teoretis, melainkan merupakan
pengetahuan praktis yang dapat diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan
Tinggi. Pendekatan studi social bersifat interdisipliner atau multidisipliner dengan
menggunakan berbagai bidang keilmuan. Maksudnya bahwa studi sosial dalam meninjau suatu
gejala sosial atau masalah sosial dilihat dari berbagai dimensi/sudut/segi/aspek kehidupan.
Sedangkan ilmu sosial pendekatannya bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-
masing. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa studi sosial lebihmemperlihatkan suatu bentuk
gabungan ilmu sosial. Tugas studi sosial, sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat SD
sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, adalah membina warga masyarakat yang
mampu menyerasikan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dan
mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Oleh karena itu materi dan
metode penyajiannya harus sesuai dengan misi yang diembannya.

C. Pengertian dan Macam-macam Ilmu Sosial


a. Antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya
masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan
orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal,
tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip
seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan
sosialnya.
Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia"
atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal").
Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap
dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan Antropologi
dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan
budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi
sehingga metode Antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatanpenelitian pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
Pengertian Antropologi menurut para ahli
 David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia
 Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari
aneka warna, bentuk fisik masyarakat sertakebudayaan yang dihasilkan.
 William A. Havilland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap
tentang keanekaragaman manusia.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana Antropologi, yaitu


sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek
fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek
politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Secara garis besar antropologi antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri
dari:
a. Antropologi Fisik
1. Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia
dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-
ciri fisik.
b. Antropologi Sosial dan Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan semua
kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata
bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan
masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada
bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep
psikologi.
b. Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar,
ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara
yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.
c. Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan
(variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal
adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab
apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya,
kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang
disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan
yang terjadi itu.
 Erastothenes (Abad ke-1)
Geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai
bentuk muka bumi
 Claudius Ptolomaeus
Geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi
 Ullman (1954)
Geografi adalah interaksi antar ruang.

 Strabo (1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar
wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemudian disebut konsep Natural Atrribut of Place
 Ekblaw dan Mulkerne
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi
pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang
kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati
 Paul Vidal de La Blance
Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan
tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini
 Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat
fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan
keberhasilan pembangunan.
 Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
 Von Rithoffen
Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang
disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-
gejala dan sifat tersebut.
 Haris (2012)
Geografi adalah suatu ilmu yang mengkaji segala aspek-aspek yang ada di permukaan bumi
dengan konsep spasial untuk pemanfaatan pembangunan yang ada dipermukaan bumi.
Bernhardus Varenius, Dalam karyanya yang berjudul GEOGRAPHIA GENERALIS, beliau
membagi geografi menjadi
1. Geografi absolute
2. Geografi relative
3. Geografi komparatif
d. Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial
antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Administratif
hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum
internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari
perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa
"Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan tirani
yang merajalela."
e. Linguistik
Linguistik (IPA: /liŋ'gwistika/) adalah ilmu bahasa. Bergantung pada sudut pandang
dan pendekatan seorang peneliti, linguistika seringkali digolongkan ke dalam ilmu kognitif,
psikologi, dan antropologi
f. Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara
orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global,
Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui
hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat
sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan
sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e- learning atau yang
serupa untuk anak-anak mereka.
g. Ilmu Politik
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta
deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori,
dan riset Ilmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan
keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional,
perilaku politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan
kebijakan khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan,
kesejahteraan material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan
ilmu ini secara positif dengan melakukan analisis politik. Sedangkan yang lain melakukan
pengembangan secara normatif dengan membuat saran kebijakan khusus.
Studi tentang politik diperumit dengan seringnya keterlibatan ilmuwan politik dalam
proses politik, karena pengajaran mereka biasanya memberikan kerangka pikir yang digunakan
komentator lain, seperti jurnalis, kelompok minat tertentu, politikus, dan peserta pemilihan
umum untuk menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik dapat
berperan sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan berperan sebagaipolitikus itu
sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat bekerja di pemerintahan, di partai politik, atau
memberikan pelayanan publik. Mereka dapat bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM)
atau pergerakan politik. Dalam berbagai kapasitas, orang yang dididik dan dilatih dalam ilmu
politik dapat memberi nilai tambah dan menyumbangkan keahliannya pada perusahaan.
Perusahaan seperti wadah pemikir (think-tank), institut riset, lembaga polling dan hubungan
masyarakat sering mempekerjakan ilmuwan politik.
h. Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secarailmiah[1]. Para praktisi dalam bidang
psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental
dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis
dan neurobiologis yang mendasari perilaku.

i. Sejarah
Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia, yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang
diperoleh melalui penelitian" adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya
dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, atau tambo dapat
diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal
usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Ini
adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi,
organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik,
geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah
manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah. Peristiwa yang terjadi
sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk
memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola
sebab dan akibat yang menentukan mereka. Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat
sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu
sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.
Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak didukung oleh pihak luar (seperti
cerita seputar Raja Arthur) biasanya diklasifikasikan sebagaiwarisan budaya atau legenda,
karena mereka tidak mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin sejarah.
Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat Barat dianggap sebagai
"bapak sejarah", dan, bersama dengan kontemporer Thucydides, membantu membentuk dasar
bagi studi modern sejarah manusia. Kiprah mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan antara
budaya Herodotus dan Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian atau
pendekatan dalam penulisan sejarah moderen. Dalam tradisi Timur, sebuah riwayat negara
Chun Qiu dikenal untuk dikompilasi mulai sejak 722 SM meski teks-teks abad ke-2 SM
selamat.
Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah
berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai
meluas, dan termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik
dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar
dan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di Universitas.
j. Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan
Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya
dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-
1857). Walaupun banyakdefinisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai
ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat,
perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang
dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang
tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau
umum.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi
politik, ekonomi, sosial.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
IPS merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, dan
merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Pada hakikatnya IPS
merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah
dan geografi, SMP perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di
SMA perpaduannya antara sejarah, geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di
perguruan tinggi IPS ini dikenal dengan studi sosial dimana IPS danStudi sosial merupakan
perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial.
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari
manusia sebagai anggota masyarakat. Ada bermacam-macam aspek tingkah laku manusia
dalam masyarakat, seperti aspek ekonomi, sikap, mental, budaya, dan hubungan sosial. Studi
khusus tentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan ilmu sosial, seperti
ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan
lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.

B. Saran
Manusia sejak lahir sudah menjadi makhluk sosial, jadi sewajarnya kita sebagai makhluk
sosial harus memahami ilmu pengetahuan sosial, studi sosial dan ilmu-ilmu sosial. Supaya kita
dapat hidup dengan rukun dan tidak menyakiti ataupun merugikan oranglain.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia.


Bandung:IKIP. 1970). Sosiolog: Suatu Pengantar.FE,UI Jakarta.
Arief Sritua. (1990). DarE Prestasi Pembangunan Sampai Ekonomi Politik; Kumpulan
Karangan, UI Press – Jakarta (1980b).Kebudayaan Mentaliteit dan
Pembangunan. Gramedia Jakarta. (1983 a)Manusia dan Kebudayaan di
Indonesia. Jembatan Jakarta. (1983b).Pengantar Antropologi
.Aksara Baru Jakarta.
B. Setiawan. (2003). Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. GM Press- Jogyakarta.
Cheppy, H.C.(tt). Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya Karya Anda.
Husein Achmad, dkk (1981). Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIS – IKIP Jogyakarta.
Ihromi.TO,(1981). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Graniedia Jakarta.
Kosasih Jahiri, dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, LPPP -IPS, FKIS –IMP Bandung.
Nursid Sumaatmadja,dkk.(1986).Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial.Kaninika UT, Jakarta
Soemardi.S.(1983).Pengantar Sosiologi. FE.UI, Jakarta.
Soelaimen, M. Munandar (1986), Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Eresco-
Bandung.
Selo Soemardjan, (1982). Sosiologi Pengantar. Rajawali-Jakarta.
Tukidi B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial PGSD, FTP IKIP – Jogyakata.
Octavia rani.(2013).Pengertian dan Hakikat IPS dalam Pendidikan.
(on line) www.ranioctavia.wordpress.com.
Diakses pada 11 maret 2014 pukul 12:57. Wikipedia indonesia.ilmu sosial.
(online).http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial
http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-hakekat-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai