Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shafira Aida Zahrani

NPM : 2006464442
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Mata Kuliah : MPKT (kelas F)
Dosen Ajar : Sonya Oktaviana S.E., M. Ak.

LAPORAN TUGAS MANDIRI PEKAN 1


ETIKA

Beberapa Istilah dalam Etika


Etika merupakan sebuah kata yang sering kita dengar di kehidupan sehari-hari. Namun,
terdapat beberapa istilah yang sering dianggap sama dengan etika sehingga terjadi kekeliruan
dalam penggunaannya. Etiket, moral, norma, dan kode etik merupakan kata yang dianggap
serupa tapi sebenarnya tidak sama dengan etika. Etiket yang berarti ketentuan yang mengatur
sikap sopan dan santun merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Perancis, etiquette.
Ketentuan ini dibuat dan disepakati masyarakat dalam mengatur tingkah laku yang
menunjukkan sikap yang baik serta santun. Contoh etiket misalnya ketika mengeluarkan
pendapat di media sosial. Moral menunjukkan “yang baik” atau “yang buruk” dalam setiap
tindakan yang dilakukan seseorang. Seseorang dianggap immoral jika ia melakukan sebuah
perbuatan yang buruk. Contoh tindakan baik adalah ketika seorang siswa mencium tangan
orang tua ketika akan berangkat sekolah. Sedangkan contoh perilaku immoral ketika seseorang
diam-diam mencuri uang milik orang tuanya. Norma berarti petunjuk bagi seseorang dalam
berperilaku di kehidupan yang disepakati komunitas tertentu, apa yang harus dilakukan dan
apa yang harus dihindari. Setiap komunitas memiliki norma yang berbeda, oleh karena itu
universal bukan merupakan sifat norma. Kode etik yaitu sebuah pedoman dalam menjaga
profesionalitas pekerjaan. Masing-masing bidang pekerjaan mempunyai kode etiknya.
Contohnya salah satu kode etik yang harus ditaati seorang jurnalis yaitu menghormati hak
privasi. Jika terjadi pelanggaran kode etik, yang melanggar akan mendapat sanksi dari lembaga
yang bersangkutan.
Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani ‘ethos’ yang berarti akhlak, adat istiadat, kaidah-kaidah,
dan kebiasaan. Fokus etika pada nilai dan moral yang bersinggungan dengan tindakan atau
tingkah laku manusia. Etika merupakan bagian dari filsafat mengenai moralitas yang
membahas keputusan mengenai baik buruknya sebuah tindakan manusia. Menurut Kees
Berteens, terdapat empat bagian pembahasan tentang etika, yaitu Etika Deskriptif, Etika
Normatif, Metematika, dan Etika Terapan.
Etika deskriptif mempelajari perilaku moral suatu masyarakat dan kebudayaan tertentu.
Perilaku manusia yang berkaitan dengan situasi yang membudaya ditelaah secara kritis pada
Etika Deskriptif. Perilaku dan sikap yang seharusnya dimiliki serta dijalankan oleh manusia
ditetapkan dalam Etika Normatif. Terdapat penilaian atas prinsip etis yang menentukan sikap
manusia tentang baik buruknya suatu perilaku. Metematika merupakan kajian etika
berlandaskan aspek moralitas yang membahas mengenai kaidah bahasa yang etis. Ucapan yang
baik dan yang buruk dapat dinilai dari kebahasaan yang digunakan setiap orang. Etika terapan
dapat digunakan dalam berbagai bidang keilmuan untuk menganalisis kasus tertentu karena
memiliki sifat praktis dan memiliki kegunaan yang bersumber pada teori serta norma etika.
Kasus yang harus dianalisis secara kritis, rasional, dan etis akan dihadapi etika terapan.

Kaidah dalam Etika


Kaidah dalam etika berguna bagi manusia dalam mempertimbangkan baik buruknya
tindakan yang akan ia lakukan. Manusia dapat bertindak sesuai tujuan dan keinginannya
dengan mempertimbangkan kaidah dalam etika. Yang termasuk ke dalam kaidah dalam etika
antara lain hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, serta nilai dan
norma moral.

Hati Nurani
Sebagai seorang manusia yang diberi akal sehat, kita juga mempunyai hati nurani yang
berkaitan dengan kesadaran manusia. Dengan hati nurani, manusia mempunyai pertimbangan
setiap melakukan suatu tindakan agar dianggap baik dan sesuai dengan kaidah etika. Seseorang
yang menggunakan hati nuraninya dengan baik akan selalu mempertimbangkan setiap hal yang
dilakukannya dan berusaha menghindari tindakan buruk yang akan merugikan diri sendiri dan
orang lain.
Kebebasan dan Tanggung Jawab
Setiap manusia mempunyai hak atas kebebasannya untuk bertindak sesuai dengan
keinginannya. Kebebasan tidak akan bisa dilepaskan dari diri seseorang. Tetapi, manusia
sebagai makhluk sosial harus memahami bahwa orang lain juga memiliki kebebasan, sehingga
seseorang tidak bisa berbuat sewenang-wenang. Kebebasan yang dimiliki orang lain akan
menimbulkan sebuah batas dan membuat seseorang memiliki rasa tanggung jawab atas
perilaku yang dilakukannya. Kebebasan dan tanggung jawab memiliki kaitan yang erat. Setiap
tindakan yang dilakukan seseorang harus dipertanggungjawabkan oleh orang tersebut dan
setiap orang harus memiliki kesadaran atas apa yang telah dilakukannya. Kesadaran dan rasa
tanggung jawab tersebut berasal dari hati nurani seseorang untuk melakukan tindakan yang
dianggapnya baik. Semua komponen tersebut merupakan pendukung manusia untuk
berperilaku baik sesuai dengan kaidah etika.
DAFTAR PUSTAKA

Bertens, Kees. 1993. Etika. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Hudiarini, Sri. 2017. Penyertaan Etika Bagi Masyarakat Akademik di Kalangan Dunia
Pendidikan Tinggi. Jurnal Moral Kemasyarakatan, vol. 2, no. 1, 1-13.

Laily, Nujmatul dan Anantika, Nova Rifinda. 2018. Pendidikan Etika dan Perkembangan
Moral Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, vol. 13, no. 1, 11-19.

Modul MPKT A Bagian 1

Anda mungkin juga menyukai