Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shafira Aida Zahrani

NPM : 2006464442
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Mata Kuliah : MPKT (kelas F)
Dosen Ajar : Sonya Oktaviana S.E., M. Ak.

LAPORAN TUGAS MANDIRI PEKAN 3


FAKTOR PEMERSATU BANGSA DAN NILAI KEBANGSAAN

Salah satu faktor yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia adalah ideologi yang
digunakan sebagai landasan berbangsa dan bernegara. Ideologi yang dipegang bangsa
Indonesia sebagai pemersatu bangsa adalah Pancasila dan UUD 1945. Pancasila terdiri dari 5
sila yang merupakan aturan dasar dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa. Sedangkan
UUD 1945 merupakan norma hukum dasar yang mengatur mekanisme bernegara agar tujuan
negara Indonesia dapat tercapai. Pancasila dan UUD 1945 sebagai salah satu faktor pemersatu
bangsa tidak dapat terpisahkan dan dengan keduanya persatuan bangsa akan terjamin
keberlangsungannya.
Hal selanjutnya yang menjadi faktor pemersatu bangsa Indonesia adalah lambang.
Lambang atau simbol-simbol akan selalu dekat dengan kehidupan manusia. Hampir setiap
organisasi kehidupan pasti mempunyai simbol yang menjadi ciri khasnya. Negara Kesatuan
Republik Indonesia memiliki simbol-simbol tersendiri sebagai lambang persatuan bangsa
untuk memelihara masyarakatnya sebagai satu kesatuan. Simbol-simbol persatuan tersebut
adalah bendera Negara Sang Merah Putih, bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia, lambang
negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan yang berjudul “Indonesia Raya”. Undang-
undang Dasar 1945 mengatur penggunaan simbol-simbol tersebut, yaitu pada Pasal 35, Pasal
36, Pasal 36A, dan Pasal 36B. Selain itu, pengaturan penggunaan simbol negara juga diatur
pada Undang-undang No. 24 Tahun 2009 dengan tujuan memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa, menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa, dan menciptakan
ketertiban, kepastian, serta standardisasi penggunaan simbol-simbol negara. Setiap masyarakat
harus mengetahui bagaimana penggunaan simbol-simbol tersebut di lingkungannya, seperti di
kegiatan sekolah dan kegiatan bermasyarakat agar dapat sesuai dengan standardisasi yang telah
diatur pada UU No. 24 Tahun 2009.
Faktor pemersatu bangsa yang terakhir adalah adanya kebudayaan nasional yang
mempunyai peran penting dalam mempersatukan masyarakat. Keragaman suku bangsa,
agama, budaya, dan pelapisan sosial yang dimiliki bangsa Indonesia dapat menimbulkan
perilaku-perilaku yang memecah belah masyarakatnya. Fungsi kebudayaan nasional adalah
untuk memperkuat rasa identitas nasional dan memperluas rasa solidaritas nasional
masyarakatnya. Terdapat dua golongan gagasan kebudayaan nasional, yang pertama
merupakan gagasan dari Ki Hajar Dewantara yang beranggapan bahwa kebudayaan nasional
harus mempunyai ciri khasnya tersendiri untuk menjadi identitas nasional. Contoh gagasan
pertama adalah batik dan tari tradisional. Sedangkan tokoh gagasan yang kedua, Sutan Takdir
Alisjahbana, beranggapan bahwa kebudayaan nasional Indonesia tidak dapat diambil dari
kebudayaan suku-suku bangsanya karena tidak mewakili dan tidak dipahami oleh setiap
individu masyarakatnya. Gagasan ini menciptakan kebudayaan nasional baru yang
berlandaskan teknologi dan sains yang berguna sebagai acuan bagi masa depan, contohnya
adalah seni film dan sistem hukum nasional. Dalam mengembangkan budaya nasional, setiap
masyarakat harus memperhatikan sistem nilai budaya yang menjadi pedoman dalam bertindak
dan juga memperhatikan unsur-unsur setiap kebudayaannya.
Seorang warga negara Indonesia memahami cara pandang dan tingkah lakunya yang
harus sesuai dengan nilai budaya bangsa Indonesia, serta sesuai identitas sebagai bangsa
Indonesia atau yang disebut dengan jati diri bangsa Indonesia. Masalah-masalah yang dapat
mengancam jati diri bangsa Indonesia antara lain adalah globalisasi, adanya unsur separatisme,
dan lemahnya solidaritas. Hal-hal tersebut dapat dicegah dengan cara meningkatkan
kebhinnekaan bangsa Indonesia.
Salah satu cara meningkatkan kebhinnekaan bangsa dan rasa nasionalisme adalah dengan
memahami nilai kebangsaan. Nilai kebangsaan merupakan kesadaran dari setiap masyarakat
suatu negara yang menganggap dirinya adalah suatu bagian dari negara dan dianggap penting,
serta mempunyai ciri khusus sebagai tanda. Nilai kebangsaan bersumber dari aspek sejarah dan
kondisi sosial masyarakat. Terdapat 4 warisan nilai kebangsaan yang bersumber dari zaman
sejarah dan prasejarah, yaitu nilai keagamaan, gotong royong, musyawarah, dan keadilan.
Lahirnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 juga salah satu sumber nilai kebangsaan Indonesia
yang mengandung nilai berani bersikap dan persatuan Indonesia dengan menjadikan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. Nilai kebangsaan setelah terbentuknya NKRI berasal dari
UUD 1945, Pancasila sebagai falsafah bangsa, NKRI sebagai bentuk negara, dan semboyan
kesatuan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika.
Pendidikan mempunyai sebuah peran penting dalam memajukan bangsa dan negara.
Setiap anggota masyarakat mempunyai kewajiban untuk mengenyam pendidikan demi
perkembangan nilai karakter bangsanya. Kesadaran akan pentingnya kehidupan berbangsa
diharapkan tumbuh melalui pendidikan. Salah satu usaha menumbuhkan kesadaran tersebut
adalah melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya mendidik
guna membangun karakter pribadi peserta didik agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
lingkungannya. Pembentukan karakter dalam dunia pendidikan diatur dalam UU No. 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mencerdaskan
kehidupan berbangsa tertuang dalam undang-undang ini. Selain memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi, nilai kebangsaan dan prinsip-prinsip moral juga diterapkan dalam pembangunan
karakter yang bertujuan untuk melahirkan masyarakat madani dan dalam jangka panjang turut
serta mempertahankan cita-cita bangsanya.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Ricca. 2019. Memaknakan Fungsi Undang-undang Dasar Secara Ideal dalam
Pembentukan Undang-Undang. Masalah-masalah Hukum, jilid 48, no. 3, 283-293.

Bambang Sugema. 2020. Materi Pengaturan Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu
Kebangsaan, Pelatihan Keprotokolan. [Video] YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=MXmcoQwPG3U <diakses pada tanggal 19 Maret
2021>

Channel Source. 2020. Pendidikan Karakter Adalah – Penjelasan Pendidikan Karakter – Fungsi
dan Tujuan Pendidikan Karakter. [Video] YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=IUp9qDuUUG4&t=66s <diakses pada tanggal 19
Maret 2021>

Mahardika, Ahmad Gelora. 2018. Menggali Nilai-nilai Kebangsaan dalam Pancasila Sebagai
Groundnorm Negara Kesatuan Republik Indonesia. AHKAM, volume 6, no. 2, 267-292.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,


Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Sekretariat Negara.

The Good Citizen. 2020. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa.
[Video] YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=jyuAGBpyb7E <diakses pada
tanggal 19 Maret 2021>

Tim Revisi. 2017. Buku Ajar MPKT A Bagian III. Universitas Indonesia: Depok.

Anda mungkin juga menyukai