Anda di halaman 1dari 8

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Identitas Nasional dan Integrasi Nasional

Pancasila Sebagai Identitas dan Integritas Nasional

Oleh :

1800522011 – Muhammad S Jordhi 1800522075 – Tasya Febri Afdhal

1800522017 – Vini Fitri Melani 1800522079 – Tania Tasya

1800522019 – Naufal Fachri Athalla 1800522081 – Rahmaaniyah Jannafa Bugoli

1800522041 – Dharmawan Arya Maulana 1800522083 – Nicken Oriza Sativa

1800522049 – Felia Nabila Putri 1800522085 – Septi Anisa

1800522051 – Mutiara Caesar MZ 1800522089 – Yodi Caesar Ramadhan

1800522065 – Syintia Meisya Liswarti 1800522093 – Ivas Triani

1800522069 – Elsa Salsabilla Alsa 1800522097 – Chytalika Mala Kencana

DIII Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Dewasa ini nilai-nilai integritas nasional dan identitas nasional Indonesia
mengalami tantangan yang berat baik dari pengaruh internal maupun eksternal.
Disini peran dunia pendidikan sangat berpengaruh untuk mempertahankan dan
mengembangkan integritas nasional. Sebagai sebuah negara yang lahir dari
proses perjuangan yang panjang tidak diragukan lagi bahwa masyarakat dan
bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki nilai-nilai integritas dan identitas
nasional yang kuat. Yang menjadi dasar nilai-nilai integritas nasional bagi
bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila lahir karena aspirasi oleh ide-ide
besar dunia dan menyuarakan kepentingan harkat dan martabat rakyat.
Pancasila dijadikan idealisme dari berbangsa dan bernegara karena meletakkan
kehidupan yang beragam dengan penuh toleransi. Di Indonesia istilah integrasi
masih sering disamakan dengan istilah pembauran atauasimilasi, padahal kedua
istilah tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan denganintegrasi
kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial. Sementara pembauran dapat
berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur
kebudayaan(cultural traits) mereka yang berbeda atau bertentangan, agar dapat
dibentuk menjadi suatusistem kebudayaan yang selaras (harmonis). Cara
penanggulangan masalah konflik adalah melalui modifikasi dan koordinasi dari
unsur - unsur kebudayaan baru dan lama. Inilah yang disebut sebagai Integrasi
Sosial (Theodorson & Theodorson, 1979 dalam Danandjaja, 1999). Dalam hal ini
kami ingin membahas mengenai Pancasia sebagai identitas nasinal dan integrasi
nasional. Agar kita dapat mengetahui betapa pentingnya Pancasia sebagai
identitas dan integritas nasional bagi bangsa indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari integritas dan identitas nasional?
2. Kenapa pancasila dijadikan sebagai identitas dan integritas nasional?
3. Bagaimana hubungan Pancasila dengan integritas?
4. Apa alasan Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa?
5. Bagaimana pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam perspektif pendidikan?

Pembahasan
1. Pengertian dari identitas dan integritas nasional
Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu keunikkannya
serta membedakannya dengan hal-hal yang lain. Identitas nasional Indonesia adalah
ciri-ciri atau sifat-sifat khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang membedakan
dengan bangsa-bangsa yang lain di dunia.
Integritas nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang dimiliki oleh suatu bangsa sehingga menciptakan keserasian dan
keselarasan secara nasional. Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar dari
budaya ataupun wilayah. Integrasi nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia
untuk mewujudkan pemersatuan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.

2. Alasan pancasila dijadikan identitas nasional


Pancasila sebagai Identitas Nasional karena Indonesia memiliki sejarah serta
prinsip kehidupan yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dari bangsa
indonesia yang masa penjajahan sampai merdeka, diletakanlah nilai-nilai dasar
filsafat sebagai asas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Sebagai sebuah negara-
bangsa yang lahir dari proses perjuangan yang panjang tidak diragukan lagi bahwa
masyarakat dan bangsa indonesia sesungguhnya memiliki nilai-nilai integritas dan
nilai-nilai identitas nasional yang sangat kuat. Bahkan nilai-nilai integritas dan nilai
nilai identitas bangsa itu diangkat dan mengkristal menjadi dasar negara Pancasila. 1
Dalam Pancasila terdapat lima nilai-nilai dasar yang berkaitan dengan
kepribadian bangsa Indonesia, yang dimana nilai-nilai tersebut telah tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia. Sebagai identitas Pancasila dijadikan
sebagai landasan perilaku, ide, ataupun aktivitas dalam bangsa Indonesia. Selain itu,
Pancasila juga berfungsi sebagai berikut.
a. Pancasila Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Tujuan utama Pancasila sebagai identitas nasional adalah menjadi alat untuk
mempersatukan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pemersatu bangsa terdapat
dalam sila ketiga Pancasila, yakni Persatuan Indonesia.
b. Pancasila Sebagai Landasan Negara Indonesia
Pancasila sebagai identitas nasional mempunyai tujuan menjadi Landasan,
Pegangan, Panduan dalam menjalankan pemerintahan dan bermasyrakat di dalam
1
Parji, 2011, “Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya”, Pengembangan Nilai-Nilai Integritas dan Identitas Nasional dari
Perspektif Pendidikan, Vol. 01 No. 2, Juli 2011, 157.
sebuah Negara. Menurut Somomoeljono (2018) “Ideologi Pancasila sebagai
landasan berbangsa dan bernegara dapat melindungu dan mengayomi kepentingan
seluruh warga negara Indonesia dalam menjlankan kehidupan sehari-hari dengan
semangat saling menghormati dan gotong royong dalam suasana kekeluargaan”.
c. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia
sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta
prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia .Tatkala
bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah
prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan
bernegara.
d. Pancasila sebagai pembeda Indonesia dengan Negara lain
Pancasila yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari rakyat,
untuk rakyat dan oleh rakyat dibawah pimpinan pemerintah yang gunanya hanya
untuk demi kepentingan rakyat dimana pemerintah dan rakyat bisa saling bahu-
membahu dalam membangun Negara. Pancasila yang diangkat dari nilai-nilai
kepribadian dan kebudayaan serta religious yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia. maka dari itu, Pancasila sebagai ciri khas bangsa Indonesia
yang lahir dalam kepribadian yang muncul dalam masyarakat Indonesia.
3. Hubungan pancasila dengan integritas
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, sangat berperan penting dalam
pemersatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Fungsi Pancasila dalam integrasi
nasional merupakan wujud dari keutuhan prinsip moral dan etika bangsa Indonesia
dan sebagai pemersatu dari perbedaan/kemajemukan yang ada di Indonesia.
Berikut nilai yang terkandung dalam pancasila secara garis besar :
a. Sila pertama : mengandung nilai saling menghormati dan menghargai sesama
penganut agama serta tidak mempermasalahkan perbedaan tentang cara
beribadah.
b. Sila kedua : mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia tanpa membeda-bedakan.
c. Sila ketiga : mengutamakan persatuan, kesatuan, dan kepentingan bangsa
daripada kepentingan golongan, serta mencegah terjadinya konflik perpecahan
di nkri
d. Sila keempat : mengembangkan nilai permusyawarahan dalam menyelesaikan
konflik di negara.
e. Sila kelima : tidak menyalahgunakan hak milik untuk kepentingan pribadi serta
mengembangkan sifat saling tolong menolong.

4. Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa


Dalam pancasila terdapat lima dasar yang mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia, yang membahas mengenai berbagai aspek dalam kehidupan bangsa
Indonesia diantaranya, yaitu pancasila sebagai pemersatu bangsa. Salah satunya,
dalam sila ke -3 yang berbunyi “ persatuan Indonesia” yang berlandaskan slogan “
Bhinneka Tunggal Ika”.2 Dimana Indonesia merupakan negara yang memiliki
keanekaragaman ras, etnis, suku bangsa, bahasa dan agama, dengan kebudayaan
yang berbeda-beda.
Perbedaan tidak boleh diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan
diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam
kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama sebagai bangsa. Oleh
karena itulah Negara Kesatuan Republik Indonesia mencantumkan semboyan
Bhineka Tunggal Ika pada lambang Negara, Persatuan dan Kesatuan tidak boleh
mematikan keanekaragaman dan kemajemukan sebagaimana kemajemukan tidak
boleh menjadi faktor pemecah belah, tetapi harus menjadi sumber daya yang kaya
untuk memajukan kesatuan dan persatuan itu. Pada Sila ketiga (Persatuan
Indonesia) mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
a. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
b. Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia dan memiliki satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-cita.
c. Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan
kebudayaan Bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah
dalam pembinaan kesatuan Bangsa.
Pasal ini bertujuan menciptakan nilai-nilai persatuan dan kesatuan sehingga
mencegah terjadinya konflik perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.  
Dapat dilihat ketika keperkasaan Orde Baru tumbang, muncullah semangat
multikulutral -- yang konon lebih memberi pengakuan dan perlindungan terhadap
2
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. dan Drs. H. Achmad Zuibaida, M.Si., Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
(Yogyakarta: Paradigma, 2006), hlm. 34.
keberagaman kebudayaan. Konsep mulitkulutral, merupakan konsep yang
mengakui dan melindungi keragaman budaya serta menyetarakan derajat dari
kebudayaan yang berbeda-beda. Semangat mulitkultural yang berusaha untuk
mengakui dan melindungi keragaman budaya pada dasarnya telah memberi
kekebasan pada setiap budaya untuk bertahan dan berkembang. Semua budaya
yang ada harus diberi kebebasan yang sama. Tidak boleh dilakukan pemasungan
atau pencekalan, karena hal tersebut bakal melanggar prinsip multikultural. Seperti
itulah pancasila berperan sebagai pemersatu bangsa, dimana adanya persatuan dan
kesatuan dan saling menghargai tanpa adanya sikap saling membeda- bedakan
yang akan menimbulkan konflik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
khususnya bagi negara yang memiliki keanekaragaman budaya seperti Indonesia.

5. Pengembangan nilai-nilai pancasila dalam perspektif pendidikan


Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai
kewajiban untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam hidup. Dalam
konteks kehidupan, banyak sekali nilai-nilai dari pancasila yang dapat diambil. Sila
pertama menjadikan seluruh bangsa untuk berketuhan YME, dan menjadikan pula
agama/kepercayaan sebagai kebutuhan agar hidup tentram, aman dan damai. SIla
kedua menjadikan bangsa memiliki sifat adil dalam segala hal dan mempunyai
tingkah laku yang baik. Sila ketiga mempersatukan Indonesia dikeberagaman yang
ada di Indonesia. Sila keempat menjadikan negara ini negara demokrasi dan negara
hukum. Lalu sila kelima menerangkan bahwa tidak adanya perbedaan tingkat sosial
di negara ini. Itu semua merupakan sebagian dari nilai-nilai pancasila. Semua nilai-
nilai itu akan dikembangkan di perspektif pendidikan.
Perspektif merupakan pandangan seseorang/sekelompok orang terhadap suatu
hal. Pendidikan adalah suatu pembelajaran yang bisa didapat kapan pun dan
dimana pun. Tujuan utama pendidikan adalah pengembangan kepribadian 3. Untuk
mewujudkan tujuan utama dari pendidikan itu diperlukan penerapan dari nilai-
nilai pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam pancasila akan dikembangkan di
dunia pendidikan. Sebagai contoh awal dari sila pertama, seseorang sebelum belajar
ia berdoa terlebih dahulu, ini merupakan salah satu pengembangan dari nilai-nilai
pancasila dalam perspektif pendidikan.
3
Parji, 2011, “Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya”, Pengembangan Nilai-Nilai Integritas dan Identitas Nasional dari
Perspektif Pendidikan, Vol. 01 No. 2, Juli 2011, 157.
Dikaitkan dengan meningkatkan nilai-nilai integritas dan identitas nasional jelas
bahwa pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis. Dalam hal ini, peran
pendidikan harus dipandang baik dari sudut pendidikan informal, pendidikan
formal, maupun pendidikan non formal4.
a. Perlunya paradigma baru pendidikan.
b. Perlu pendidikan ber-perspektif global.
c. Perlu pendidikan ber-perspektif lingkungan.
d. Pentingnya Pendidikan Moral dan Budi Pekerti.
e. Pentingnya pendidikan multicultural.
Dalam mengembangkan hal-hal tersebut, peran pendidik pun sangat penting.
Pendidik dituntut berkompeten, untuk mewujudkan itu pendidik bisa menerapkan
nilai-nilai pancasila. Pendidik bisa mengembangkan nilai-nilai yang terdapat dalam
pancasila itu untuk mendidik didikannya. Setelah itu para didikan bisa menerapkan
di dalam kehidupan sehari-hari dan tercapailah tujuan adanya pancasila, yaitu
mewujudkan kehidupan yang aman, tentram dan damai.

4
Parji, loc.cit
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai