Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INDIVIDU

“ KONTRIBUSI PANCASILA DALAM MEMBANGUN PERSATUAN

DAN KESATUAN BANGSA ”

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Udin Bahrudin, S.Pd, Gr.

DISUSUN OLEH :

ROBY DERMAWAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-I

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )

KAMPUS MERDEKA TAMBORA

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran penting

dalam mempersatukan bangsa yang majemuk. Dengan adanya perbedaan

suku, agama, ras, dan antargolongan, persatuan dan kesatuan bangsa menjadi

hal yang krusial. Oleh karena itu, penting untuk memahami kontribusi

Pancasila dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang kaya akan keragaman etnis, suku,

ras, dan budaya, menghadapi tantangan dalam mempertahankan

persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu permasalahan yang muncul

adalah adanya potensi konflik akibat perbedaan tersebut. Oleh karena itu,

penting untuk memahami peran dan kontribusi Pancasila dalam

mempersatukan bangsa yang majemuk.

Dalam konteks ini, Pancasila memiliki peran sebagai perekat

persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong

royong, keadilan sosial, persatuan Indonesia, demokrasi, dan ketuhanan

yang maha esa, menjadi landasan yang mempersatukan masyarakat

Indonesia di tengah perbedaan yang ada.


Melalui pemahaman yang mendalam tentang kontribusi Pancasila,

diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi yang memperkuat persatuan

dan kesatuan bangsa, serta memanfaatkan peluang-peluang yang ada

untuk memperkuat jalinan kebersamaan dalam keragaman. Sasaran

utamanya adalah menciptakan masyarakat yang menghargai perbedaan,

saling menghormati, dan bersatu dalam upaya memajukan bangsa.

Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang kontribusi

Pancasila dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa menjadi

kunci penting dalam menjaga keutuhan dan keberlanjutan bangsa

Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keragaman etnis, suku, ras, dan budaya di Indonesia dapat

menjadi sumber potensi konflik dalam mencapai persatuan dan

kesatuan bangsa?

2. Apa kontribusi nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan

sosial, persatuan Indonesia, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa,

dalam menjaga persatuan di tengah keragaman tersebut?

3. Bagaimana pemahaman yang mendalam tentang peran Pancasila

dapat menjadi landasan untuk menemukan solusi-solusi yang efektif

dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa?Apa saja peluang

yang dapat dimanfaatkan dalam kerangka nilai-nilai Pancasila untuk


memperkuat jalinan kebersamaan di tengah keragaman masyarakat

Indonesia?

4. Bagaimana upaya konkret dapat dilakukan untuk menciptakan

masyarakat yang menghargai perbedaan, saling menghormati, dan

bersatu dalam upaya memajukan bangsa, dengan berbasis pada nilai-

nilai Pancasila?

5. Mengapa pemahaman yang mendalam tentang kontribusi Pancasila

dianggap sebagai kunci penting dalam menjaga keutuhan dan

keberlanjutan bangsa Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Menjelaskan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam

mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa akibat keragaman

etnis, suku, ras, dan budaya.

2. Menguraikan peran dan kontribusi Pancasila sebagai perekat

persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Membahas nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan

sosial, persatuan Indonesia, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa,

sebagai landasan yang mempersatukan masyarakat Indonesia.

4. Menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam tentang

kontribusi Pancasila dalam mencari solusi-solusi yang memperkuat

persatuan dan kesatuan bangsa.


5. Menekankan pentingnya memanfaatkan peluang-peluang dalam

kerangka nilai-nilai Pancasila untuk memperkuat jalinan kebersamaan

dalam keragaman.

6. Menetapkan sasaran utama, yaitu menciptakan masyarakat yang

menghargai perbedaan, saling menghormati, dan bersatu dalam upaya

memajukan bangsa.

7. Memahami mengapa pemahaman yang mendalam tentang kontribusi

Pancasila dianggap sebagai kunci penting dalam menjaga keutuhan

dan keberlanjutan bangsa Indonesia.

1.4 Sistematika Penulisan

1. Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat.

2. Bab 2 Pengertian dan Sejarah Pancasila

Bab ini membahas Pengertian dan Sejarah Pancasila.

3. Bab 3 Kontribusi Pancasila Dalam Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Bab ini membahas tentang Kontribusi Pancasila Dalam Membangun

Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

4. Bab 4 Penutup

Bab ini membahas Kesimpulan dan Saran pada materi yang sudah di

jelaskan.
BAB II

PENGERTIAN DAN SEJARAH PANCASILA

2.1 Pengertian

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi resmi Indonesia. Kata

"Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu

"panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau dasar. Jadi,

Pancasila secara harfiah berarti "lima prinsip".

Pancasila dinyatakan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945 dan

kemudian dijadikan dasar negara. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong

royong, keadilan sosial, persatuan Indonesia, demokrasi, dan ketuhanan

yang maha esa, menjadi landasan yang mempersatukan masyarakat

Indonesia di tengah perbedaan yang ada. Pancasila bukan hanya sekadar

simbol atau dokumen formal, tetapi juga harus tercermin dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Pancasila menjadi acuan dalam berbagai bidang, seperti

pendidikan, politik, hukum, sosial, ekonomi, dan budaya. Pengamalan

nilai-nilai Pancasila menjadi tanggung jawab semua warga negara

Indonesia. Bendera dan Lambang Negara Pancasila secara visual juga

menjadi bagian yang penting dalam simbol-simbol nasional Indonesia.

Lambang negara Garuda Pancasila dan bendera Merah Putih


menunjukkan keberadaan Pancasila sebagai asas tunggal negara dan

menjadi pandangan hidup bangsa.

1.2 Sejarah Pancasila

Sejarah Pancasila dimulai pada tanggal 1 Juni 1945, ketika

Soekarno menyampaikan pidato di hadapan Badan Penyelidik Usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang membahas dasar

negara Indonesia. Dalam pidatonya, Soekarno mengemukakan

gagasan dasar negara yang ia namakan "Pancasila". Gagasan tersebut

mencakup lima asas, yaitu kebangsaan, internasionalisme, mufakat,

kesejahteraan, dan ketuhanan. Setelah melalui beberapa proses

persidangan, Pancasila akhirnya disahkan pada Sidang PPKI tanggal

18 Agustus 1945, dan dicantumkan dalam Mukadimah Undang-

Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara.

Pancasila memiliki sejarah yang panjang dan berkembang

seiring dengan sejarah bangsa Indonesia. Sejak zaman kuno, unsur-

unsur Pancasila sudah ada di masyarakat Indonesia, terkait dengan

sistem kepercayaan. Pada zaman kolonial, muncul paham

nasionalisme, liberalisme, dan demokrasi yang memperkuat ideologi

Pancasila. Setelah Indonesia merdeka, Pancasila dijadikan dasar

negara dan menjadi acuan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan,

politik, hukum, sosial, ekonomi, dan budaya. Bendera dan Lambang


Negara Pancasila secara visual juga menjadi bagian yang penting

dalam simbol-simbol nasional Indonesia. Lambang negara Garuda

Pancasila dan bendera Merah Putih menunjukkan keberadaan

Pancasila sebagai asas tunggal negara dan menjadi pandangan hidup.


BAB III

KONTRIBUSI PANCASILA DALAM MEMBANGUN PERSATUAN

DAN KESATUAN BANGSA

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, adalah ideologi yang

mencakup lima prinsip utama yaitu kebangsaan, internasionalisme, mufakat,

kesejahteraan, dan ketuhanan. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong,

keadilan sosial, persatuan Indonesia, demokrasi, dan ketuhanan yang maha

esa, menjadi landasan filosofis yang mempersatukan masyarakat Indonesia.

Berikut penjelasan nya :

3.1 Kebangsaan ( Nationalism )

Pancasila mendorong rasa kebangsaan dengan menekankan cinta tanah

air. Hal ini menciptakan kesadaran bersama terhadap identitas nasional

sebagai dasar persatuan.

Kontribusi : Memberikan dasar emosional yang kuat untuk membangun

persatuan di tengah perbedaan etnis, suku, ras, dan budaya.

3.2 Internationalisme

Pancasila menganjurkan sikap terbuka dan kerjasama dengan negara-

negara lain, menekankan perdamaian dan hubungan positif di tingkat

global.
Kontribusi : Membantu mengatasi potensi konflik internasional dan

membangun citra positif Indonesia di mata dunia.

3.3 Mufakat ( Consensus )

Konsep mufakat dalam Pancasila mengajarkan arti pentingnya mencapai

kesepakatan bersama. Ini melibatkan dialog dan musyawarah untuk

mengatasi perbedaan.

Kontribusi : Membangun fondasi partisipatif dalam pengambilan

keputusan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

3.4 Kesejahteraan ( Welfare )

Pancasila menekankan pentingnya kesejahteraan dan keadilan sosial.

Pemerataan ekonomi dan sosial diharapkan mengurangi kesenjangan.

Kontribusi : Merupakan landasan untuk meminimalkan ketidaksetaraan

yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

3.5 Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai ini menciptakan landasan moral dan spiritual yang bersama.

Keberagaman keyakinan dihormati tanpa memecah belah.

Kontribusi : Menjadi dasar untuk nilai-nilai moral yang bersama,

menghormati perbedaan agama dalam konteks kehidupan sehari-hari.


3.6 Persatuan Indonesia

Pancasila menempatkan persatuan sebagai tujuan utama, melebihi

perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.

Kontribusi : Membangun identitas nasional yang kuat dan menekankan

persatuan sebagai pondasi utama keberlanjutan bangsa.

3.7 Demokrasi

Prinsip demokrasi Pancasila memberikan hak partisipasi kepada seluruh

rakyat, menciptakan ruang bagi keberagaman pandangan.

Kontribusi : Memperkuat prinsip inklusivitas dan menghargai kebebasan

bersuara, mendukung persatuan melalui keputusan bersama.

Melalui pemahaman mendalam terhadap kontribusi-kontribusi ini,

diharapkan solusi-solusi efektif dapat ditemukan untuk memperkuat

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sambil memanfaatkan peluang-

peluang yang ada dalam kerangka nilai-nilai Pancasila.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam upaya membangun persatuan dan kesatuan bangsa

Indonesia yang majemuk, Pancasila memiliki peran krusial. Sebagai

dasar negara, Pancasila menjadi perekat yang mengatasi perbedaan

suku, agama, ras, dan budaya. Kontribusi Pancasila terlihat melalui

nilai-nilainya, seperti kebangsaan, internasionalisme, mufakat,

kesejahteraan, dan ketuhanan yang maha esa.

Keragaman etnis, suku, ras, dan budaya di Indonesia menjadi

potensi konflik, tetapi Pancasila memberikan landasan untuk

memahami, menghargai, dan merangkul perbedaan tersebut. Nilai-

nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi,

membantu menjaga persatuan di tengah keragaman.

Pemahaman yang mendalam tentang peran Pancasila menjadi

kunci penting dalam mencari solusi-solusi efektif untuk memperkuat

persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan memanfaatkan peluang-

peluang dalam kerangka nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat

bersatu dalam keberagaman dan saling menghormati.


4.2 Saran

Dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa berbasis

Pancasila, beberapa saran dapat diambil :

• Penguatan Pendidikan Pancasila : Pendidikan Pancasila perlu

diperkuat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat

tentang nilai-nilai Pancasila sejak dini.

• Promosi Kerjasama Antar-Masyarakat : Mendorong inisiatif

gotong royong dan kerjasama antar-masyarakat dari berbagai

lapisan untuk membangun persatuan.

• Pengembangan Dialog Antaragama : Mendorong dialog dan

pemahaman antaragama untuk membangun toleransi dan

menghormati keberagaman keyakinan.

• Pemberdayaan Masyarakat : Memberdayakan masyarakat

untuk berperan aktif dalam pembangunan dan menciptakan

kesejahteraan bersama.

• Keterlibatan Internasional : Mengoptimalkan peran Indonesia

dalam kerjasama internasional, menjunjung tinggi perdamaian

dan kontribusi positif di dunia.

Dengan implementasi saran-saran tersebut, diharapkan Pancasila

tetap menjadi kekuatan yang mempersatukan Indonesia dalam

keberagaman, menjaga keutuhan, dan mendorong kemajuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai