Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN BAB 4 ETIKA

Oleh : Yabunaya Salsabila Yuniar


1906291840
MPKT A 2

Etika merupakan sebuah cabang ilmu dari filsafat, tepatnya pada cabang
Aksiologi. Pada dasarnya, etika merupakan kapasitas untuk berpikir kritis, radikal,
atau mendalam, dan analitis mengenai putusan moral dan nilai dari tindakan
individu. Namun, terdapat beberapa istilah yang sering disamakan dengan etika,
diantaranya adalah etiket, moral, norma, dan kode etik. Etiket merupakan
seperangkat aturan yang menunjukkan perilaku yang disepakati masyarakat dalam
konteks sosial. Berbeda dengan etiket, moral dipahami sebagai wejangan yang
bersumber dari adat dan lebih ditunjukkan pada sikap yang baik dan buruk. Norma
di sisi lain, merupakan panduan bertindak yang disepakati oleh komunitas tertentu.
Artinya, norma memiliki sifat partikular seperti kode etik yang hanya ditujukan
untuk komunitas profesional tertentu.

Pembahasan etika dibagi menjadi empat, yaitu etika deskirptif, etika


normatif, mataetika dan etika terapan. Etika deskriptif mempleajari mempelajari
moralitas yang terdapat pada masyarakat dengan kebudayaan tertentu. Sebagai
contoh, masyarakat Jawa mengajarkan tatakrama terhadap orang yang lebih tua
dengan menghormatinya. Etika normatif merupakan etika yang mengkaji tentang
apa yang harus dirumuskan secara rasional dengan menggunakan prinsip etis.
Dalam lingkup etika ini, teori yang ada akan menjelaskan suatu putusan moral
berlandaskan pada kewajiban yang harus dipatuhi atau konsekuensi dari suatu
tindakan seseorang. Sementara itu, mataetika membahas ucapan atau kaidah bahasa
yang berlandaskan aspek moralitas, terutama yang berkaitan dengan bahasa etis.
Lingkup etika yang terakhir adalah etika terapan. Etika ini memiliki sifat praktis,
yang berarti bahwa etika ini bekerja sama dengan berbagai bidang keilmuan. Oleh
karena itu, Etika terapan akan berhadapan dengan kasus yang harus dicermati
secara kritis, rasional, dan etis dalam menganalisisnya.
Dalam mempelajari etika, tentunya kita perlu mengenal berbagai kaedah serta teori
yang ada di dalamnya. Kaedah-kaedah tersebut meliputi hati nurani, kebebasan dan
tanggung jawab, hak dan kewajiban, nilai dan norma moral. Berikut adalah
penjabaran dari kaedah-kaedah tersebut :

1. Hati Nurani : Peran hati nurani dalam diri manusia adalah keinginan
manusia untuk mempertimbangkan tindakan kita agar tindakan itu di mata
orang lain dan diri sendiri dianggap baik.
2. Kebebasan dan Tanggung Jawab : Kebebasan merupakan salah satu factor
yang menentukan bagaimana manusia bertindak sesuai dengan
keinginannya. Namun, kebebebasan terserbut dibatasi oleh kebebasan
anggota masyarakat lainnya. Dalam menggunakan kebebasannya dalam
melakukan sesuatu, seseorang juga harus memperhatikan hal-hal di
sekelilingnya, agar ia bisa mempertanggungjawabkan konsekuensi dari
perbuatannya.
3. Hak dan Kewajiban : Dengan memiliki hak, orang dapat menuntut agar
orang lain memenuhi dan menghormatinya. Oleh karena itu, hak juga harus
disertai dengan kewajiban, agar seseorang tidak akan seenaknya dalam
menuntut kemauan yang ia mau dengan menyebut hal itu sebagai haknya.
Jenis-jenis hak mencakup hak legal dan hak moral, hak khusus dan hak
umum, hak individual dan hak sosial, hak positif dan hak negatif.
4. Nilai dan Norma Moral : Nilai moral seseorang akan terkait dengan hati
nuraninya, tanggung jawabnya, dan kewajibannya ketika ia memiliki tujuan
tertentu dan diwujudkan dengan tindakan tertentu. Sementara Norma moral
menyangkut perilaku atau tindakan seseorang, baik atau tidak dari sudut
etis.

Adapun teori-teori yang membahas tentang etika sebagai berikut :

1. Teori Hedonisme : Menurut teori ini, Seseorang berhak mencari kesenangan


atas dasar tujuan hidupnya. Namun dalam perkembangannya teori ini
mendapat banyak kritik. Hal ini dikarenakan argumen hedonisme tidak
didasari atas perilaku yang bertanggung jawab.
2. Teori Eudenomismo : Teori ini merupakan sebuah teori etika
yangdikemukakan oleh Aristoteles pada. Menurutnya, semua orang
memiliki tujuan dan tujuan yang menurutnya berada di tingkat tertinggi
adalah eudaimonia (kebahagiaan). Seseorang mencapai tujuan akhir
apabila menjalankan tujuan hidupnya sesuai peran dan fungsinya dengan
baik.
3. Teori Utilitarianisme : Dalam pandangan utilitarisme, yang harus dicatat
adalah suatu tindakan dinilai berguna kalau akibat dari tindakan itu meliputi
orang banyak tanpa membedakannya. Semakin banyak orang mendapatkan
kebahagiaan (kesenangan) akibat tindakan moral tersebut, tindakan itu
dianggap berguna.
4. Teori Dentologi : teori ini menjelaskan seseorang dinilai bermoral ketika ia
menjalankan kewajiban sesuai peran yang dimiliki.

Pada kesimpulannya, etika merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk
dipelajari dalam hidup. Hal ini dikarenakan etika tidak hanya berguna dalam
pergaulan saja, namun juga dalam kehidupan akademik. Etika menjadi kompas
dalam berperilaku, terutama dalam pluralisme moral yang ada di zaman ini. Etika
juga mengasah berbagai keterampilan seperti keterampilan dalam berpikir dan
berargumentasi secara kritis. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita untuk
mempelajari etika serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai