NIM : 222350029
Kelas : Manajemen B
MAKALAH
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Sejarah adalah ilmu yang memungkinkan dirinya untuk ditafsirkan oleh setiap orang yang
mempelajarinya. Melalui historiografi, peneliti dapat membedakan dirinya dalam
menginterpretasikan berbagai momen sejarah yang terjadi. Sehingga tidak jarang kita menjumpai
berbagai artikel sejarah yang sepertinya tidak sepenuhnya menyajikan fakta sejarah yang terjadi di
tempat. Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah kemajuan peradaban Islam melalui penguasaan
ilmu pengetahuan yang seolah-olah tersembunyi saat ini. Saat ini, konsep ilmiah yang berbeda
merupakan hasil pengembangan pemikiran dan gagasan yang berbeda dari tokoh-tokoh
sebelumnya. Demikian pula, ekonomi Barat yang sangat maju merupakan hasil pembangunan dari
masa ke masa, juga dari masa pra-Islam hingga sekarang. Itu adalah era ketika sains, termasuk
ekonomi, di dunia Islam berada pada puncaknya. Namun para sarjana Barat tampaknya
mengabaikan zaman keemasan ini
Pemikiran ekonomi Islam memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleks. Sejarah
gagasan ini dimulai pada masa Nabi Muhammad SAW, ketika Islam mulai berkembang sebagai
agama pada abad ke-7 Masehi. Di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad, prinsip-prinsip ekonomi
berdasarkan ajaran Islam mulai diterapkan pada masyarakat Islam awal. Salah satu ciri pemikiran
ekonomi Islam adalah penekanannya pada prinsip keadilan, lemahnya keberpihakan, dan
pemerataan kekayaan. Konsep utama pemikiran ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang
didasarkan pada syariah Islam, yang meliputi aturan tentang properti, bisnis, pinjaman, dan
distribusi kekayaan.
Pada abad ke-20, pemikiran ekonomi Islam mengalami perkembangan yang signifikan
dengan munculnya gerakan ekonomi Islam yang terorganisir. Gerakan ini berupaya
mengembangkan model ekonomi alternatif berdasarkan prinsip Islam, termasuk perbankan Islam,
asuransi Islam, dan sistem investasi Islam. Dalam beberapa dekade terakhir, pemikiran ekonomi
Islam telah menarik perhatian yang meningkat di seluruh dunia. Negara-negara dengan penduduk
mayoritas Muslim mulai menerapkan prinsip ekonomi Islam dalam kebijakan ekonominya,
sementara minat terhadap produk dan jasa keuangan Islam meningkat di negara-negara non-
Muslim.
Pemikiran ekonomi Islam terus berkembang dan menjadi subjek penelitian dan perdebatan
aktif di antara para sarjana, praktisi, dan pemikir ekonomi di seluruh dunia. Pemikiran ini mencoba
memadukan prinsip keadilan sosial dan distribusi yang adil dengan prinsip ekonomi yang efisien
dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Islam. Sepanjang sejarah manusia, negara telah menjadi
salah satu fenomena kehidupan manusia. Selama periode ini, konsep negara berkembang sangat
cepat sehingga menjadi bentuk paling lengkap dari bentuk sebelumnya yang sangat sederhana.
Dengan kemajuan umat manusia, negara masih menjadi objek perhatian dan juga penelitian, karena
negara merupakan bentuk organisasi hidup berdampingan dalam masyarakat. Hanya ada satu agama
dalam Islam, yaitu agama yang benar dari Allah SWT. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
terdapat perbedaan interpretasi manusia terhadap Islam, termasuk masalah ekonomi Islam. Namun,
hal ini tidak mengurangi pentingnya eksistensi dan vitalitas Islam. Kebhinekaan itulah yang
digunakan untuk memperkuat Islam.
Dalam sejarah pemikiran ekonomi, keberadaan mazhab atau mazhab ekonomi biasanya
dimaksudkan untuk mengkritisi, mengevaluasi atau mengoreksi mazhab ekonomi terdahulu yang
dianggap tidak mampu memecahkan masalah ekonomi. Dalam ekonomi tradisional (umum)
seseorang mengenal ekonomi klasik, neo-klasik, Marxis, historis, institusional, moneteris, dll.
Ekonomi Islam tidak luput dari mazhab ekonomi.
Teleghan dan Sadr tampak jauh dari kekuatan pasar dan peran negara ini. Kedua ahli ini
tidak mengutuk kekuasaan itu sendiri, tetapi menolak menerima sistem pasar yang ada dalam
sistem ekonomi kapitalis. Keduanya mengomentari dan membandingkan kapitalisme dan sosialisme
sebagai upaya untuk menunjukkan posisi mereka baik ke kiri maupun ke kanan. Negara mereka
melihat beberapa bentuk kepercayaan kepada Allah SWT. Karena itu, mereka berdua mengusulkan
misi yang lebih luas untuk negara.
D. Kesejahteraan masyarakat akan terwujud dari konsep dan kebijkan ekonomi yang tepat
sasaran.
Jika dicermati, Abu Yusuf memiliki dua kontribusi penting dalam bidang ekonomi yang
sangat dominan, yaitu konsep keuangan publik yang meliputi pengelolaan dan distribusi pendapatan
pemerintah dan mekanisme pasar (supply-demand). Kedua konsep tersebut merupakan fokus utama
ekonomi. Hal ini karena berdampak besar dalam memenuhi kebutuhan orang banyak.
Berkembangnya suatu komunitas atau tidak bergantung pada analisis pasar dan pengelolaan sumber
pendapatan dan pengeluaran. Suatu negara dapat dikatakan berhasil jika kesejahteraan warganya
terpenuhi. Oleh karena itu, diperlukan tujuan yang tepat untuk mewujudkan masyarakat yang
sejahtera. Kata sejahtera memiliki empat arti dalam kamus besar bahasa Indonesia, yang merujuk
pada keadaan yang baik, keadaan manusia yang sejahtera, sehat jasmani dan rohani.
Dalam sejarah pemikiran ekonomi Islam, konsep dan kebijakan ekonomi yang benar juga
dianggap penting untuk mencapai kesejahteraan manusia. Beberapa prinsip dan gagasan pemikiran
ekonomi Islam yang ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat antara lain misalnya.
Keadilan dan distribusi kekayaan: Pemikiran ekonomi Islam menekankan pentingnya keadilan
sosial dan pemerataan kekayaan. Prinsip ini tercermin dalam konsep zakat (pemberian wajib kepada
orang miskin), infak (sumbangan sukarela) dan infaq (sumbangan sukarela), yang bertujuan untuk
membantu orang miskin dan mengimbangi kesenjangan ekonomi.
Larangan riba Pemikiran ekonomi Islam menolak riba atau riba yang dipandang sebagai
sumber eksploitasi dan ketidakadilan ekonomi. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,
pemikiran ekonomi Islam mendorong penggunaan instrumen keuangan yang adil seperti
mudharabah (bagi hasil) dan musyarakah (kerjasama), yang menghindari sistem bunga.
Pemberdayaan Ekonomi: Pemikiran ekonomi Islam mengedepankan pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui usaha mikro dan kecil. Konsep dan kebijakan ekonomi Islam mendukung
kewirausahaan, pertumbuhan ekonomi inklusif dan pengembangan usaha kecil yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial: Pemikiran ekonomi Islam menekankan pentingnya etika
dan tanggung jawab sosial dalam kegiatan ekonomi. Ini termasuk perlindungan hak-hak konsumen,
kelestarian lingkungan dan penekanan pada keadilan dalam hubungan bisnis dan tenaga kerja.
Dalam sejarah pemikiran ekonomi Islam, penerapan konsep dan kebijakan ekonomi Islam dengan
tujuan yang tepat diduga akan mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh dan berkelanjutan.
E. Kesimpulan
Secara keseluruhan, sejarah pemikiran ekonomi Islam telah menghasilkan beragam konsep
dan teori yang memadukan prinsip-prinsip Islam dengan prinsip-prinsip ekonomi. Beberapa mazhab
ekonomi Islam kontemporer telah berkembang dengan pendekatan dan fokus yang berbeda-beda,
namun tujuan utamanya tetap sama, yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat dalam kerangka nilai
dan prinsip Islam. Pemikiran ekonomi Islam menekankan pentingnya keadilan sosial, distribusi
kekayaan yang merata, pemberdayaan ekonomi, dan tanggung jawab sosial dalam aktivitas
ekonomi. Prinsip-prinsip ini mencerminkan ajaran Islam yang mengutamakan keadilan,
persaudaraan, dan kepentingan umum.
Sejarah pemikiran ekonomi Islam juga melibatkan diskusi tentang peran negara dalam
mengatur ekonomi, penggunaan riba, kebijakan ekonomi yang tepat sasaran, serta pentingnya
pendidikan dan keterampilan dalam menciptakan kesempatan ekonomi yang lebih baik. Meskipun
terdapat perbedaan dalam pendekatan dan solusi yang diusulkan, tujuan utama dari pemikiran
ekonomi Islam adalah mencapai kesejahteraan masyarakat dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip
Islam ke dalam kerangka ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Sebagai hasil dari perkembangan
pemikiran ekonomi Islam, banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim telah mengadopsi
prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam kebijakan ekonomi mereka. Namun, implementasi penuh dari
konsep dan prinsip-prinsip ini masih merupakan tantangan yang terus dihadapi dalam dunia nyata.
F. Daftar Pustaka
Abdul-Rahman, A. R., & Lim, M. H. (2019). Islamic Wealth Management: Theory and Practice.
Springer.
Adeel, M., & Chaudhry, I. S. (2019). Islamic Economics: A Comparative Study of Contemporary
Economic Thought. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, 15(2), 62-75.
Akbar, M. A., & Azam, M. (2019). Islamic Banking and Finance: Concept, Instruments, and
Operations. Routledge.
Al-Qaradawi, Y. (2019). The Lawful and the Prohibited in Islam. Islamic Book Trust.
Bari, F., & Mirakhor, A. (2019). Money and Banking in the Islamic World. Palgrave Macmillan.
Chapra, M. U. (2019). Morality and Justice in Islamic Economics and Finance. Edward Elgar
Publishing.
Choudhury, M. A., & Malik, T. (2019). The Islamic World System: A Study in the Polity-Market
Interaction. Palgrave Macmillan.
El-Din, S. M. (2019). Islamic Finance: Law and Practice. Oxford University Press.
El-Gamal, M. A. (2019). Finance and Philosophy: Why We're Always Surprised. Springer.
El-Gamal, M. A. (2019). Islamic Finance: Law, Economics, and Practice. Cambridge University
Press.
Haneef, M. A., & Ebrahim, Z. (2019). Islamic Economics and Finance: A Glossary. Routledge.
Hasanuzzaman, S., & Siraj, S. (2019). Islamic Economics: An Alternative Way for Economic
Development. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, 15(1), 1-16.
Iqbal, M., & Mirakhor, A. (2019). An Introduction to Islamic Finance: Theory and Practice. John
Wiley & Sons.
Khan, M. F. (2019). Islamic Banking and Finance: Historical Development and Contemporary
Issues. Routledge.
Kuran, T. (2019). Islam and Economic Performance: Historical and Contemporary Links. Journal
of Economic Perspectives, 33(4), 61-84.
Mannan, M. A. (2019). The Principles of Islamic Economics and Its Applicability. Journal of
Islamic Economics, Banking and Finance, 15(2), 1-14.
Mirakhor, A., & Iqbal, Z. (2019). Law and Practices of Modern Islamic Finance: A Case Study of
Malaysia. Routledge.
Obaidullah, M. (2019). Islamic Financial Institutions and Products in the Global Economy: Your
Comprehensive Guide to Islamic Finance. Harriman House.
Sadeq, A. M. (2019). Islamic Banking and Finance in South-East Asia: Its Development and
Future. Routledge.
Siddiqui, R. (2019). Riba, Interest, and Six Hadiths: Studies in Islamic Economics. Islamic
Foundation.
Sundararajan, V., & Errico, L. (2019). Islamic Finance: Ethics, Concepts, Practice. International
Monetary Fund.
Warde, I. (2019). Islamic Finance in the Global Economy. Edinburgh University Press.