Anda di halaman 1dari 5

KEDUDUKAN SISTEM EKONOMI DENGAN SISTEM EKONOMI

Apakah Perbedaan Ilmu Ekonomi dan Sistem Ekonomi? Benarkah Ekonomi Islam hanya
sekedar wacana yang belum pernah dipraktekkan?
ilmu ekonomi merupakan pedoman yang mencakup kajian ekonomi untuk tujuan meningkatkan
kesejahteraan manusia.
sedangkaan Sistem ekonomi adalah suatu mekanisme atau prosedur atau cara kerja yang
digunakan oleh para pelaku sistem ekonomi sesuai dengan bidang masing-masing dan
menjalankan prinsip keuntungan dengan cara masing-masing namun tetap berpedoman terhadap
ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan
dengan baik dan maksimal.

Dalam pembelajaran makro ekonomi Islami ini, kita tidak membedakan antara ilmu ekonomi
positif dan ilmu ekonomi normatif. Ilmu ekonomi positif adalah ilmu ekonomi normatif, dan
ilmu ekonomi normatif adalah ilmu ekonomi positif. Artinya, segala ilmu ekonomi positif
hakikatnya adalah ilmu ekonomi normatif. Mengapa demikian?
Dalam literatur konvensional, kita mengenal bahwa ilmu ekonomi positif membahas atau
mempelajari tentang apa dan bagaimana masalah-masalah ekonomi sebenarnva diselesaikan,
sedangkan ilmu ekonomi normatif membahas tentang apa yang seharusnya (value judgment)
permasalahan ekonomi diselesaikan. Faktanya, permasalahan ekonomi selalu diielaskan dan
diselesaikan denganmenggunakan beberapa asumsi yang sekiranya sesuai dengan kenyataannya.
Memasukkan unsur asumsi berarti kita sudah memasukkan suatu pemikiran atau pendapat yang
bersifat normatif (artinya boleh jadi asumsi antara satu orang dengan orang lain akan berbeda
walau dalam permasalahan yang sama) karena asumsi belum tentu terpenuhi.
Ekonomi islami tidak teriebak untuk memperdebatkan antara normatif dan positif. Ilmu ekonomi
islami memandang bahwa permasalahan ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam dua hal, vaitu
ilmu ekonomi (science of economics) dan doktrin ilmu ekonomi (doctrine of economics). Lalu
apa perbedaan antara science dan doctrine of economics ini? Dalam salah satu karya
monumentalnya, latisaduna, Muhammad Bagir as-Sadr mem-berikan penjelasan vang cukup
jelas untuk disimak. Menurutnya, perbedaan ekonomi islami dengan ekonomi konvensional
terletak pada filosofi ekonomi. Bukan pada ilmu ekonominva. Filosofi ekonomi memberikan ruh
pemikiran dengan nilai nilai Islami dan batasan-batasan syariah, sedangkan ilmu ekonomi berisi
alat-alat analisis ekonomi yang dapat digunakan.
…The economic doctrine is an expression of the way which the society prefers to follow on its
economic life and in the solution of its pratical problems; and the science of economics, is the
science which gives the explanation of the economic life, it economic events and its economic
phenomena...
Lebih lanjut, Muhammad Bagir as-Sadr mengatakan bahwa ekonomi Islam adalah sebuah ajaran
atau doctrine dan bukannya ilmu muni (science), karena apa yang terkandung dalam ekonomi
Islam bertujuan memberikan sebuah solusi hidup yang paling baik, sedangkan ilmu ekonomi
hanya akan mengantarkan kita kepada pema-haman bagaimana kegiatan ekonomi berjalan.
…that the islamic economic is a doctrine and not science, for it is the way islami prefers to
follow in the pursuit of its economic life ...
Dengan demikian, ekonomi Islam tidak hanya sekadar ilmu, tetapi lebih daripada itu, yaitu
ekonomi Islam adalah sebuah sistem.
Permisalan:
1. Ilmu ekonomi
Misalnya ilmu ekonomi mikro hendaklah dikuasai oleh mereka yang merupakan pelaku ekonomi
mikro dengan memperhatikan standardisasi keilmuan ekonomi dan penciptaan kesejahteraan
dalam masyarakat.

Sedangkan cakupan ilmu ekonomi makro hendaknya dikuasai oleh para instansi, pihak-pihak
besar yang saling berkaitan, dan para pemegang kekuasaan kenegaraan seperti jajaran
pemerintah beserta bawahannya dalam menciptakan kesejahteraan ekonomi rakyatnya.
2. Sistem ekonomi
Misalkan sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi komando, sistem ekonomi Pancasila, sistem
ekonomi tradisional, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi syari'ah.

DAFTAR PUSTAKA
http://agussiswoyo.com/ekonomi-islam/perbedaan-ilmu-ekonomi-dan-sistem-ekonomi/
Al-Syatibi. 2003. Al-Muawafagat Fi Ushul al-Syari'ah. Dar al-Kutub al-Ilmiyah: Beirut
Huda, Nurul. 2003. Ekonomi Makro Is/am: Pendekatan Teoritis, Prenada Media: Jakarta
Hoetoro, Arief. 2007. Ekonomi Islam: Pengantar Analisis Keseiarahan dan Metodologi.
Bayumedia Publishing:Malang
Lihasanah, Asan. 2008. Al-Figh al- Maqashid 'Inda al-Imami al-Syatibi. Dar al-Salam: Mesir
KEDUDUKAN SISTEM EKONOMI DAN ILMU EKONOMI

Selama bertahun-tahun, hingga sampai saat ini, membahas ilmu ekonomi yang ideal terus menjadi suatu
hal yang dicari dan kemudian dipromosikan. Namun, hingga saat ini, belum ada sistem ekonomi yang
berjalan ideal sesuai dengan apa yang dikampanyekan, karena masih menuai beberapa kritik terhadap
keberjalanannya. Mulai dari sistem aliran klasik yang dibawa oleh Adam Smith dengan pandangannya
akan kepentingan pribadi dan mencari laba sebanyak-banyaknya pada Abad 1700-an, kemudian
disanggah oleh Karl Marx yang membawa aliran sistem ekonomi sosialis yang mana merupakan kritikan
terhadap aliran klasik, atau disebut Karl Marx merupakan sistem ekonomi kapitalis karena
mengakumulasikan kapital sebesar-besarnya.

Krisis yang ada saat ini disebabkan karena adanya kegagalan pasar. Ilmu ekonomi Islam mampu menjadi
solusi dengan sistemnya yang juga beracuan yakni pasar dilihat sebagai mekanisme terbaik dan efisien
untuk mendapatkan alokasi baik dari produksi dan konsumsinya. Namun yang perlu dicatat di sini,
efisiensi pasar harus berlandaskan ideologi. Pasar harus memiliki aturan untuk melindungi partisipan
pasarnya, baik dari sisi pekerja, produsen, investor dan konsumen yang harus diawasi dengan aturan
yang ketat. Posisi kepemilikan sendiri dalam Islam dikategorikan sebagai kepemilikan individu,
kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan publik. Kepemilikan individu diatur dalam Islam dan
dilindungi, dan kepemilikan publik yang semua orang bisa menikmati seperti alam bisa digunakan, tetapi
harus dijaga agar seimbang. Di sinilah, ekonomi Islam menjawab bahwa, semuanya diatur sedemikian
rupa agar tidak terjadi ketidakseimbangan. Ekonomi Islam tersebut berperan sebagai solusi
permasalahan ekonomi saat ini dengan ciri utama sebagai

berikut, yakni:

1) Pengaturannya bersifat ketuhanan/ilahiah (nizhamun

rabbaniyyun)

2) Terkait erat dengan akhlak (murtabithun bil-akhlaq)

3) Elastis (al-murunah)

4) Objektif (al-maudhu’iyyah)

5) Memiliki target/sasaran yang lebih tinggi (al-hadaf as-sami)

6) Perekonomian yang stabil/kokoh (iqtishadun bina’un)

7) Perekonomian yang berimbang (iqtishad mutawazin)

8) Harta kekayaan itu hakikatnya adalah milik Allah SWT.

9) Memiliki kecakapan dalam mengelola harta kekayaan

(tarsyid istikhdam al-mal)

Aturan yang paling signifikan dan unggulan yang ada di aturan Islam, di dalamnya pun ilmu ekonomi
Islam, merupakan adanya keadilan. Memahami sistem ekonomi Islam secara utuh dan komprehensif,
selain memerlukan pemahaman tentang Islam juga memerlukan pemahaman yang memadai tentang
pengetahuan ekonomi umum mutakhir. Keterbatasan dalam pemahaman Islam akan berakibat pada
tidak dipahaminya sistem ekonomi Islam secara utuh dan menyeluruh, mulai dari aspek fundamental
ideologis sampai pemahaman konsep serta aplikasi praktis. Akibatnya tidak jarang pemahaman yang
muncul, hanya menganggap bahwa sistem ekonomi Islam tidak berbeda dengan sistem ekonomi umum
yang selama ini ada hanya minus sistem ribawi ditambah dengan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) juga disertai
adanya prinsip-prinsip akhlak yang diperlukan dalam kegiatan ekonomi.

Ilmu ekonomi Islam sangat penting dan diperlukan eksistensinya karena ekonomi Islam merupakan
implementasi sistem etika Islam dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk pengembangan moral
masyarakat. Dalam hal ini, ekonomi Islam bukanlah sekadar memberikan justifikasi hukum terhadap
fenomena ekonomi yang ada, tetapi lebih menekankan pada pentingnya spirit Islam dalam setiap
aktivitas ekonomi. Perbedaan pandangan muncul dalam mengidentifikasi spirit dasar Islam yang terkait
dengan ekonomi. Spirit inilah yang kemudian menjadi dasar penurunan ilmu ekonomi.

Ekonomi Islam memiliki arti penting karena ekonomi Islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas muslim yang ada, tetapi juga merupakan
perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam. Ia mencakup cara memandang
permasalahan ekonomi, menganalisis, dan mengajukan alternatif solusi atas berbagai permasalahan
ekonomi. Ekonomi Islam merupakan konsekuensi logis dari implementasi ajaran Islam secara kafah
dalam aspek ekonomi.

Oleh karena itu, perekonomian Islam merupakan suatu tatanan perekonomian yang dibangun atas nilai-
nilai ajaran Islam yang diharapkan, yang belum tentu tercermin pada perilaku masyarakat muslim yang
ada pada saat ini.

Ekonomi Islam mempelajari perilaku individu yang dituntun oleh ajaran Islam, mulai dari penentuan
tujuan hidup, cara memandang dan menganalisis masalah ekonomi serta prinsip-prinsip dan nilai yang
harus dipegang untuk mencapai tujuan tersebut. Berbeda dengan ekonomi Islam, ekonomi konvensional
lebih menekankan pada analisis terhadap masalah ekonomi dan alternatif solusinya. Di dalam
pandangan ini tujuan ekonomi dan nilai-nilai dianggap sebagai hal yang sudah tetap given atau di luar
bidang ekonomi.
PERAN SISTEM EKONOMI DALAM MELAHIRKAN ILMU EKONOMI

Proses Lahirnya Ilmu Ekonomi Dari Sistem Ekonomi

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap sistem ekonomi pasti memiliki pandangan tertentu terhadap
alokasi sumberdaya ekonomi yang adil. Bagi mereka alokasi sumber daya yang adil itu apabila mereka di
berikan kebebasan untuk memiliki dan menguasai sumber daya ekonomi yang ada di muka bumi. Dari
pandangan inilah melahirkan sistem ekonomi kapitalis. Untuk lebih jelasnya peran sistem ekonomi
dalam melahirkan ilmu ekonomi berawal dari pandangan-pandangan ekonomi kapitalis. Pandangan-
pandangan ini kemudian melahirkan sistem ekonomi yang mana apabila sistem ekonomi kapitalis ini
telah diterapkan oleh sebuah negara maka akan membentuk suatu masyarakat yang menggunakan
mekanisme pasar bebas karena perilaku mereka mengikuti aturan-aturan yang ada dalam sistem
ekonomi kapitalis, sehingga bisa dilihat keteraturan perilaku ekonomi. Keteraturan perilaku ekonomi ini
jika di amati oleh seorang ilmuan dengan bantuan ilmu matematika dan statistika maka akan
menghasilkan sebuah teori ekonomi. Dari teori tersebut jika disusun secara sistematis maka akan
menghasilkan sebuah ilmu ekonomi secara utuk. Ilmu ekonomi memiliki 2 peran penting. Yang pertama,
mampu menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu perekonomian bisa terjadi. Kedua, mampu
meramalkan dan memecahkan masalah yang ada di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai