”
Disusun Oleh :
Ajeng Puspa Seruni ,Fazrian Thursina
Marisakue, Muhamad Paris,
Riffalni Dela Nurlaila
A. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam
sistem ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap
aktifitasnya. Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat
pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah.
B. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
2. „AdlAllah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah adil. Dia tidak membeda-bedakan
perlakuan terhadap makhluk-Nya secara dzalim. Manusia sebagai khalifah di muka bumi harus memelihara hukum
Allah di bumi dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber daya diarahkan untuk kesejahteraan manusia, supaya
semua mendapat manfaat daripadanya secara adail dan baik.
3. NubuwwahKarena sifat rahim dan kebijaksanaan Allah, manusia tidak dibiarkan begitu saja di dunia tanpa mendapat
bimbingan. Karena itu diutuslah para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang
bagaimana hidup yang baik dan benar di dunia, dan mengajarkan jalan untuk kembali (taubat) keasal-muasal segala
sesuatu yaitu Allah.
4. KhilafahDalam Al-Qur‟an Allah berfirman bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dibumi artinya untuk
menjadi pemimpin dan pemakmur bumi. Karena itu pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin
C. Tujuan Ekonomi Islam Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk:
1. Memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia.
2. Nilai Islam bukan semata hanya untuk kehidupan muslim saja
tetapi seluruh makluk hidup dimuka bumi.
3. Esensi proses ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan
manusia yang berlandaskan nilai-nlai Islam guna mencapai pada
tujuan agama (falah).
D. Asumsi Dasar Ekonomi Islam Dalam Islam
Konsumsi dalam pandangan ekonomi Islam tidak hanya berkutat pada kepuasan
(utility) semata, melainkan lebih kepada kehalalan serta etika dalam berkonsumsi. Untuk
mendapatkan apa yang akan kita konsumsi harus sesuai dengan syariat Islam, tidak
melanggar larangan yang telah ditentukan dalam al-Qur‟an dan Hadits. Kehalalan konsumsi
dalam Islam meliputi:
a. kehalalan cara mendapatkannya sehingga tidak terjadi kebathilan masyarakat dalam
mencari konsumsi.
b. Kehalalan dari dzatnya, tidak semua yang ada didunia ini halal dikonsumsi, ada beberapa
makanan atau minuman yang memudharatkan sehingga dilarang untuk dikonsumsi. Dalam
berkonsumsipun ada etika-etika yang pantas untuk manusia melakukannya