Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“KAJIAN ATMOSFER DALAM AL-QURAN”


Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah: Keterpaduan IPTEK dalam Islam
Dosen Pembimbing, Lis Setyo Ningrum, M. Pd

Disusun :
Istiqomah (1808076020)
Rindi Aningsih (1808076023)

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta telah mengajarkan manusia dengan pena
sehingga kita dapat mengetahui apa yang belum diketahui, berupa ilmu pengetahuan
yang menjadi bukti bahwa ia telah menunjukan keberadaanya di dunia. Shalawat dan
salam dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan
yang terang di dunia, tak lupa kepada dosen pengampu yang telah membimbing dan
memberikan ilmu. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
kelompok kami.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterpaduan IPTEK
Dalam Islam yang berjudul “Kajian Atmosfer Dalam Al-Qur’an”. Dalam penyusunan
makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dan membantu dalam prosesnya. Makalah ini telah disusun berdasarkan
sumber-sumber yang ada, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah akan kami terima dengan senang hati. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Semarang, 17 November 2010

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

C. Tujuan ........................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2

A. Atmosfer Dalam Al-Qur’an ........................................................................................ 2

B. Komposisi Atmosfer ................................................................................................... 3

C. Lapisan-lapisan Atmosfer ........................................................................................... 4

D. Reaksi Kimia Dalam Atmosfer ................................................................................... 8

E. Fungsi Atmosfer ......................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10

A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 10

B. SARAN .................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya
adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun
secara berlapis satu diatas yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap
lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan
kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk
hidup yang berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya
dengan mencegah kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen
penting dalam lapisan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang
berbeda. Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap
lapisan atmosfer bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Makalah berjudul
“Atmosfer” ini disusun untuk menjelaskan tentang atmosfer secara global.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana atmosfer dalam Al-Qur’an?


2. Bagaimana komposisi dari atmosfer?
3. Bagaimana lapisan-lapisan-lapisan atmosfer?
4. Bagaimana reaksi fotokimia pada atmosfer?
5. Bagaimana fungsi dari atmosfer?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui atmosfer dalam Al-Qur’an


2. Untuk mengetahui komposisi atmosfer
3. Untuk mengetahui lapisan-lapisan atmosfer
4. Untuk mengetahui reaksi fotokimia pada atmosfer
5. Untuk mengetahui fungsi atmosfer

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Atmosfer Dalam Al-Qur’an

Atmosfer adalah Lapisan udara yang melindungi bumi. Atmosfer merupakan


fenomena alam yang dinyatakan dalam Alquran sejak 14 abad silam. Salah satu fakta
tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al-Anbiya : 32
َ ‫َو َج َع ْهىَا انسَّما َء‬
َ ‫س ْقفا ً َمحْ فُىظا ً َو هُ ْم‬
َ‫ع ْه آیاتِها ُم ْع ِسضُىن‬

Artinya:Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang
mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat
padanya. ( QS. Al-Anbiya : 32)

Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat


dan cair pada bumi. Selubung itu membentang ke atas (vertikal) sejauh beratus-ratus
kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan
rendah dalam sistem tata surya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. Fushilat
ayat 11-12

َ ‫عا أ َ ْو ك َْسهًا قَانَتَا ٓ أَت َ ْيىَا‬


َ‫طآئِعِيه‬ ً ‫ط ْى‬ ِ ‫ًِ دُخَا ٌن فَقَا َل نَ َها َون ِْْل َ ْز‬
َ ‫ض ٱئْتِ َيا‬ ٓ ‫ث ُ َّم ٱ ْست ََى‬
َّ ‫ي ِإنًَ ٱن‬
َ ‫س َمآءِ َوه‬

‫یص ْٱنعَهِيم‬
ِ ‫ِیس ْٱنعَ ِص‬ ً ‫َِِٰي َح َوحِ ْف‬
ُ ‫ظا ۚ ذَنِكَ ت َ ْقد‬ َّ ‫ت فًِ یَ ْى َمي ِْه َوأ َ ْو َحً فًِ كُ ِّم سَ َمآءٍ أ َ ْم َسهَا ۚ َوشَ یَّىَّا ٱن‬
َ ‫س َما ٓ َء ٱندُّ ْويَا بِ َم‬ َ ‫ضى ُه َّه‬
ٍ ‫س ِْ َع سَ َم َىا‬ َ َ‫فَق‬

Artinya: Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:
"Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka
Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-
baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui. (QS. Fushhilat : 11-12)

Menurut Syaikh Imam dalam tafsir al-Qurtubhi beliau menjelaskan bahwa


kemudian Allah menuju pada penciptaan langit dan langit itu masih berupa asap
kemudian Allah dengan sengaja menciptakan dan menyempurnakannya. Allah
memindahkan langit dari sifat asap ke sifat ketebalannya. Asap tersebut adalah uap

2
yang keluar saat air bernafas. Kemudian dia berkehendak menciptakan langit lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. Kemudian Dia memanggil langit dan bumi untuk
mengikuti perintahnya untuk memenuhi bumi dan langit dengan beragam manfaat dan
kebutuhan bagi makhluk-makhluk ciptaan-Ku. ( tafsir al-Qurtubhi. Syaikh Imam.

Hal ini sesuai dengan sains mengenai penciptaan langit, bahwa dunia dan
matahari tidak langsung segera ada setelah ledakan besar bigbang karena alam
semesta berada dalam keadaan gas sebelum pembentukan bintang. Keadaan gas ini
pada awalnya terbuat dari hidrogen dan helium. Pemadatan dan pemampatan
membentuk planet, bumi, matahari dan bintang yang tidak lain adalah produk gas.
Atmosfer adalah selimut gas tak kasatmata setebal 10.000 km yang melingkupi planet
kita. Walaupun strukturnya transparan, atmosfer merupakan perisai baja. Kalau tidak
karena keistimewaan ini, tidak akan ada kehidupan di bumi, dan bumi akan
berlubang-lubang, atmosfer juga berfungsi menyaring sinar berbahaya matahari.
(Caner , 2006, p. 44)

B. Komposisi Atmosfer

Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki
selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang
sering disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacammacam unsur gas dan
di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim.
Atmosfer adalah lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada
bumi oleh gaya gravitasi bumi. Campuran gas ini dinamakan udara6 . Udara adalah
campuran berbagai unsur dan senyawa kimia. ( Prawirowardoyo, 1996, p. 1)

Atmosfer terisi oleh partikel-partikel halus dan ringan dari tiga kelompok
bahan yakni gas (udara kering dan uap air), cairan (butir-butir air atau awan) dan
aerosol (bahan pada debu)

1. Udara Kering
Gas Lambang Volume

Nitrogen N2 78,08

Oksigen O2 20,08

3
Argon Ar 0,93

Karbondioksida CO2 0,0340

Neon Ne 0,0018

Helium He 0,00052

Ozon O3 0,00006

Hydrogen H2 0,00005

Krypton Kr 0,00011

Metana CH4 0,00015

Xenon Xe Kecil sekali

2. Uap air
Kandungan uap air yang berada di atmosfer mudah berubah menurut arah
(vertical horizontal) maupun waktu12. Kandungan uap air ini bergantung pada
kandungan air di permukaan bumi. Uap air pada atmosfer berasal dari kondensasi
air dalam bentuk hujan atau melalui curahan lain. Uap air di atmosfer dapat
menyerap radiasi matahari maupun radiasi bumi sehingga berpengaruh terhadap
suhu udara. ( Prawirowardoyo, 1996, p. 4)
3. Aerosol
Aerosol adalah pertikel yang ukurannya lebih besar dari molekul, cukup kecil
sehingga bisa melayang di dalam atmosfer. Partikel ini dapat berupa padat dan
cair, misalkan debu, garam laut, sulfat dan nitral. Komposisi normal aerosol di
atmosfer terdiri dari; Debu 20% (daerah kering) Kristal garam 40% (pecahan
ombak lautan) Asap 05% (cerobong pabrik, pembakaran) Lain-lain 25% (mikro
organisme)

C. Lapisan-lapisan Atmosfer

Atmosfer bumi dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, pembagian lapisan


atmosfer dilakukan berdasarkan variasi suhu vertikal. Atmosfer bumi terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas

4
permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut
fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan
yang lain berlangsung bertahap ( Neiburger, 1995, p. 30)
Adapun lapisan-lapisan Atmosfer adalah sebagai berikut :
1. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal
untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari
sengatan radiasi yang dipancarkan oleh bendabenda langit lain. Dibandingkan
dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang
lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis
cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita
rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 27
derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun dengan laju
penurunan sebesar 6,5º C tiap kilometer. Sehingga setiap kenaikan 100 m suhu
berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini
terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan
sebagainya. Lapisan inilah yang menopang kehidupan manusia.
( Prawirowardoyo, 1996, p. 5)
2. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian
sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan
sangat dingin yaitu -70° F atau sekitar -57° C Pada lapisan ini angin yang sangat
kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan
tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di
lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi
pada lapisan ini. Lapisan ini banyak mengandung ozon walaupun kadar ozon di
atmosfer hanya berkisar 6 x 10-7, walaupun hanya sebagian kecil namun peranan
ozon sangat penting yaitu melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet.
(Handoko, 1995)
3. Ozonosfer
Merupakan lapisan di atmosfer pada ketinggian 20−35 km di atas permukaan
Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini
mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet
Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak

5
berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang
muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil. Lapisan ini menyerap
97 sampai 99 persen frekuensi menengah sinar ultraviolet Matahari (panjang
gelombang dari sekitar 200 nm hingga 315 nm), yang sebaliknya berpotensi
merusak kehidupan yang terpapar di dekat permukaan.
4. Mesosfer
Lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat. Udara yang di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan
menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi
terbakar lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40km ( 50-80 km) di atas
permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K, terdapat
lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun
ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar -143° C (dekat bagian atas
dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). ( Neiburger,
1995)
5. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km.
lapisan ini berada di atas mesopause sampai pada ketinggian 650 km. lapisan ini
terkadang dinamai ionosfer, karena pada lapisan ini gas-gas akan mengalami
ionisasi. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi
pada lapisan ini yaitu sekitar 1982° C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi
sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk
lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh .
6. Ionosfer
Lapisan ionosfer ini lebih dikenal sebagai nama lain dari lapisan termosfer.
Beberapa ahli ada yang menyebutkan bahwasannya ionosfer ini adalah
perpanjangan dari lapisan termosfer. Ionosfer tidaklah dianggap sebagai lapisan
baru atau lapisan atmosfer yang terpisah. Hal ini karena keberadaan lapisan
ionosfer ini seperti berada di tengah- tengah lapisan tersebut.
Inosfer sendiri merupakan bagian dari atmosfer bumi yang mengalami
peristiwa ionisasi yang disebabkan oleh radiasi sinar matahari. Lapisan ionosfer

6
ini merupakan lapisan yang mempunyai peranan penting bagi keelektrikan
atmosfer dan juga membentuk batas dalam lapisan magnetosfer.
7. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini
terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.
Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.
Adanya tujuh lapisan atmosfer ini juga sesuai dengan firman Allah dalam QS.
Luqman: 10 yang berbunyi
َّ ‫ث فِي َها مِه كُ ِّم دَآبَّ ٍة ۚ َوأَوصَ ْنىَا مِهَ ٱن‬
ِ‫س َمآء‬ َّ َ‫ًِ أَن تَمِيدَ بِكُ ْم َوب‬ ِ ‫ع َم ٍد ت ََس ْووَ َها ۖ َوأ َ ْنقًَ فًِ ْٱْل َ ْز‬
َ ‫ض َز َوس‬ َ ‫ت بِغَي ِْس‬ َّ ‫َخهَقَ ٱن‬
ِ ‫س َم َى‬
ٍ ‫َما ٓ ًء فَأ َ ۢوَِتْىَا فِي َها مِه كُ ِّم شَ ْو‬
‫ج ك َِس ٍیم‬
Artinya : Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia
meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak
menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala
macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu
Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.

Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa Alllah menciptakan tujuh langit
secara bertingkat-tingkat tiap benda alam itu seakan terapung kokoh di tengah-tengah
jagat raya tanpa da tiang yang menyangga dan tanpa ada tali yang mengaitnya. Kajian
astronomis memahami tujuh langit berkaitan dengan planet, benda-benda ruang
angkasa dan juga lapisan atmosfer yang terdiri dari tujuh lapisan. Hakikat tujuh langit
bisa dimaknai jumlah benda langit yang sangat banyak sekali, seperti yang dipahami
dalam astronomi. Perlu diperhatikan bahwa Al-Quran menyebutkan bahwa tujuh
langit itu di cipta dalam keadaan bertingkat-tingkat. Langit juga dapat dimaknai
sebagi segala sesuatu yang ada di atas kita dengan demikian kata langit dapat
mencakup dari atmosfer yang melingkupi bumi sampai galaksi yang terjauh.
( Rahmawati & Bakhtiar, 2018)

Hal ini dikuatkan lagi oleh firman dalam QS. al-mulk ayat 3

‫ىز‬ َ َِ ‫ٱز ِج ِع ْٱن‬


ٍ ُ‫َٰ َس ه َْم ت ََسي مِه فُط‬ ْ َ‫ت ۖ ف‬
ٍ ‫ٱنس ْح َم ِه مِه تَفَ ُى‬
َّ ‫ق‬ِ ‫ت طِ َِاقًا ۖ َّما ت ََسي فًِ خ َْه‬
ٍ ‫س َم َى‬ َ َ‫ٱنَّرِي َخهَق‬
َ ‫س ِْ َع‬

Artinya: Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang? (QS. al-mulk : 3 )

7
D. Reaksi Kimia Dalam Atmosfer

1. Reaksi Fotokimia
Reaksi fotokimia adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di atmosfer sebagai
akibat dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekul. Reaksi-reaksi
fotokimia meskipun pada keadaan tanpa katalis dapat berlangsung pada suhu yang
lebih rendah dibandingkan dengan reaksi lainnya. Beberapa reaksi fotokimia yang
dipengaruhi radiasi matahari, memegang peranan penting dalam menentukan sifat
dan batas perjalanan zat-zat kimia dalam atmosfer.
Nitrogen dioksida (NO2) merupakan jenis senyawa kimia yang secara
fotokimia paling efektif dalam atmosfer tercemar, dan merupakan komponen
utama dalam proses pembentukan kabut. Suatu spesi seperti NO2 dapat
mengabsorbsi cahaya dari energi hv dalam suatu reaksi yang menghasilkan suatu
molekul dengan sebuah elektron tereksitasi yang dinyatakan dengan tanda *.

NO2 + hv → NO2*

Molekul-molekul dengan elektron tereksitasi adalah salah satu dari tiga jenis
spesi yang relatif reaktif dan tidak stabil yang jumlahnya sangat banyak di
atmosfer dan banyak berperan dalam proses-proses kimia atmosfer. Dua jenis
lainnya adalah atom-atom atau fragman-fragmen molekuler dengan elektron tidak
berpasangan, yang disebut radikal bebas, dan atom-atom terionisasi atau fragmen-
fragmen molekuler.
2. Reaksi-reaksi dari Nitrogen
Nitrogen merupakan salah satu pengukur atmosfer dengan kandungan yang
paling tinggi. Tidak seperti oksigen yang mengalami disosiasi hampir sempurna
menjadi mono atom di daerah atmosfer, molekul Nitrogen terdisosiasi secara
langsung oleh radiasi ultraviolet. Tetapi, pada altitude melebihi 100 km, atom
Nitrogen dihasilkan oleh reaksi fotokimia.
N2 + hv → N + N
Reaksi-reaksi lainnya yang dapat menghasilkan Nitrogen mono atom adalah
NO2 + + O → NO+ + N
NO+ + e → N + O
O + + N2 → NO+ + N

8
Zat-zat pencemar oksida nitrogen, terutama NO2, merupakan jenis percemar
utama dalam pencemaran udara dan pembentukan kabut fotokimia. Sebagai
contoh, NO2 mudah terdisosiasi secara fotokimia menjadi NO dan oksigen atomik
yang reaktif :
NO + hv → NO + O
3. Reaksi-Reaksi Oksigen Atmosfer
Siklus oksigen merupakan hal yang sangat penting dalam kimia atmosfer,
perubahan/transformasi geokimia dan proses-proses kehidupan. Oksigen dalam
troposfer memegang peranan yang sangat penting pada proses-proses yang terjadi
di permukaan bumi. Oksigen atmosfer mengambil bagian dalam reaksi yang
menghasilkan energi. Seperti pada pembakaran bahan bakar fosil,

CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O (dalam gas alam)

Oksigen atmosfer digunakan oleh organisme aerobik dalam proses degradasi


bahan organik. Proses-proses oksidasi oleh udara membutuhkan oksigen atmosfer
seperti :
4FeO + O2 → 2 Fe2O3

Oksigen memasuki udara melalui reaksi fotosintesis tanaman :

CO2 + H2O + hv → {CH2O} + O2 (gas)

E. Fungsi Atmosfer

Atmosfer memiliki beberapa fungsi antara lain:


1. Selimut pelindung yang memelihara kehidupan bumi dan melindungi bumi dari
benda2 angkasa.
2. Sumber CO2 untuk fotosintesis dan O2 untuk respirasi
3. Penyedia nitrogen yang digunakan oleh bakteri pengikat nitrogen dan amonia, yang
merupakan komponen utama dari kehidupan.
4. Atmosfer merupakan media transport air dari laut ke tanah dalam siklus hidrologi
5. Menyerap sebagian besar sinar kosmik dari luar angkasa dan melindungi
organisme dari efeknya.
6. Menyerap sebagian besar radiasi elektromagnetik dari SM.
7. Sebagian energi matahari (radiasi IR) dipancarkan kembali→ suhu di bumi stabil,
mencegah suhu ekstrem

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Atmosfer Dalam Al-Qur’an: Atmosfer adalah Lapisan udara yang melindungi


bumi. Dalam firman Allah dalam QS. Fushilat ayat 11-12 yang dijelaskan oleh
Syaikh Imam dalam tafsir al-Qurtubhi beliau menjelaskan bahwa kemudian Allah
menuju pada penciptaan langit dan langit itu masih berupa asap kemudian Allah
dengan sengaja menciptakan dan menyempurnakannya. Allah memindahkan
langit dari sifat asap ke sifat ketebalannya. Asap tersebut adalah uap yang keluar
saat air bernafas. Kemudian dia berkehendak menciptakan langit lalu dijadikan-
Nya tujuh langit. Kemudian Dia memanggil langit dan bumi untuk mengikuti
perintahnya untuk memenuhi bumi dan langit dengan beragam manfaat dan
kebutuhan bagi makhluk-makhluk ciptaan-Ku.
2. Komposisi Atmosfer: Atmosfer terisi oleh partikel-partikel halus dan ringan dari
tiga kelompok bahan yakni gas (udara kering dan uap air), cairan (butir-butir air
atau awan) dan aerosol (bahan pada debu). Komponen gas berupa: Nitrogen,
Oksigen, Argon, Karbondioksida, Neon, Helium, Ozon, Hidrogen.
3. Adapun lapisan-lapisan Atmosfer adalah sebagai berikut : Troposfer, Stratosfer,
Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer, Eksosfer.
4. Reaksi Kimia Dalam Atmosfer yaitu ada Reaksi Fotokimia dan Reaksi-reaksi dari
Nitrogen
5. Atmosfer memiliki beberapa fungsi antara lain: melindungi bumi dari benda-
benda angkasa, Sumber CO2 untuk fotosintesis dan O2 untuk respirasi, Penyedia
nitrogen, Atmosfer merupakan media transport air dari laut ke tanah dalam siklus
hidrologi, Menyerap sebagian besar sinar kosmik dari luar angkasa, Menyerap
sebagian besar radiasi elektromagnetik dari SM, Sebagian energi matahari (radiasi
IR) dipancarkan kembali→ suhu di bumi stabil, mencegah suhu ekstrm.

B. SARAN

Demikianlah makalah kami, kami menyadari makalah kami ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun
dari teman-teman sekalian beserta dosen mata kuliah. Sehingga kami bisa

10
memperbaiki makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua

11
DAFTAR PUSTAKA

Caner , T. (2006). Miracle Of The Quran: Keajaiban Al-Quran Mengungkap Penemuan-


Penemuan Ilmiah Modern. Bandung: Mizan.

Handoko. (1995). Klimatologi Dasar. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya.

Neiburger, M. (1995). Memahami Lingkungan Atmosfer Kita . Bandung : ITB Bandung.

Prawirowardoyo, S. (1996). Meteorologi. Bandung: Penerbit ITB.

Rahmawati, R. D., & Bakhtiar, N. (2018). Pembelajaran IPA Berbasis Integrasi Islam-Sains
pada Pokok Bahasan Penciptaan Alam Semesta dan Tata Surya. JNSI, 195-212.

12

Anda mungkin juga menyukai