Anda di halaman 1dari 3

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫الحمد هلل رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين والصالة والسالم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه‬
‫اجمعين‬
(‫)أما بعد‬
Dewan hakim yang arif dan bijaksana
Hadirin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan
Indonesia, adalah negara dengan beragam budaya, bahasa, suku, maupun agama.
Bukan hanya di Asia Tenggara tetapi dunia pun mengakui nya, seperti yang di ungkapan
oleh rujiono dalam syair lagunya.
Ragam Ummat ragam agama nya
Ada islam ada Kristen Hindu Budha
Banyak suku suku dan budaya
Ada Jawa Sumatra sampai papua
Semuanya di negeri ini
Bersatu di bhineka tunggal ika
Mantap kan hadirin.
Namun sayang, tidak bisa kita pungkiri keberagaman yang dimiliki Indonesia
merupakan sebuah ancaman mengerikan yang berpotensi menghancurkan persatuan
dan kesatuan. Kebiasaan memerdebatkan perbedaan melakukan tindakan kekerasan
bahkan memicu komplik masal, pantas kalau keberagaman ini seperti api di kalau
dekat dan sewaktu waktu bisa tersulut dan memanas bahkan membakar bangsa ini,
untuk itu MERAWAT PERSAUDARAAN DI TENGAH MASYARAKAT MULTIKULTURAL
adalah judul syarhil qur'an yang akan kami sampaikan pada kesempatan ini, sebagai
rujukan Al-Qur'an suroh Al-Hujurot ayat 13
‫ع ِل ْي ٌم َخ ِبي ٌْر‬
َ ‫ّٰللا‬ ُ ‫ِن ذَك ٍَر َّوا ُ ْنثى َو َج َع ْلن ُك ْم‬
ِ ‫ش ُع ْوبًا َّوقَ َبا ٓ ِئ َل ِلتَ َعا َرفُ ْوا ۗ اِنَّ اَ ْك َر َمكُ ْم ِع ْن َد ه‬
َ ‫ّٰللا اَ تْقٮكُ ْم ۗ اِنَّ ه‬ ُ ‫ٰۤيا َ يُّ َها النَّا‬
ْ ‫س اِنَّا َخلَ ْقنكُ ْم م‬
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha
Mengenal.”
Hadirin yang berbahagia
Syekh Abdurrahman bin Abi Bakar dan imam jalaludin assuyudi dalam tafsir
addurulmansur fit tafsir bilma'sur jilid 7 halaman 578 menjelaskan sababunnuzul ayat
ini. Adalah ketika Rosulullah meminta bani baydoh untuk menikahkan salasatu putri
mereka dengan abu hindin yang merupakan bekas budak mereka, namun bani baydoh
menolaknya seraya berkata, ya Rosulullah bagaimana kami akan menikah kan putri
kami dengan bekas budak kami. Maka turun lah ayat 13 ini yang di awali dengan kalimat
‫ يأ يها الناس‬yang di tujukan kepada seluruh manusia tanpa memandang ras dan golongan.
Sebagai mana yang di tegaskan oleh Syekh Al-Marogi dalam tafsir Lubabutta'wil fii
ْ ‫اِنَّا َخلَ ْقنكُ ْم م‬
ma'anittanzil juz 4 halaman 265 ‫ِن ذَك ٍَر َّوا ُ ْنثى يعنى ادم وحوا اي إنكم اخوات فى الن سب‬
manusia di ciptakan dari nasab yang yang satu, dari adam dan hawa maka tidak ada
alasan bagi kita untuk saling menghina, saling merendahkan, saling membenci, antara
satu dengan yang lain, betul hadirin.
ُ ‫ َو َجعَ ْلنكُ ْم‬menurut Syekh ja'far muhammad bin jarrir athobari dalam tafsir
‫شعُ ْوبًا َّوقَبَا ٓ ِئ َل‬
jami'ulbayan litahlilil qur'an juz 22 halaman 311 menjelas, syu'ub adalah annasabul
ba'id nasab yang jauh, sedangkan qobaail adalah alafkhodzul akbar perkumpulan yang
paling besar, yang menurut sayyid kutub dalam tafsir fi dilalil qur'an juz 6 halaman 401
dan 402 adalah keharmonisan yang di awali dengan saling mengenal, yang fungsinya
Lilmusyarokah bainatsnaini faaktsaro.
Hadirin yang dirahmati allah, namun sayang akhir² ini Indonesia kita di hadapkan pada
konflik intoleransi berbeda partai politik, membuat kita saling mengkritik, berbeda
agama, membuat kita bermusuhan dengan tetangga, beda ras dan budaya, membuat
kita saling menghina.
Hadirin, intoleransi sudah mulai menggerogoti generasi tauran antar pelajar sehingga
mengorbankan nyawa rasisme di kalangan mahasiswa, membuat fatwa membara tidak
saling percaya antar umat beragama bahkan penyerangan terhadap ulama,
Na'udzubillah. Apakah kita tidak malu hadirin, kepada para syuhada pahlawan bangsa,
yang telah mengorbankan nyawa, setelah 79 tahun Indonesia merdeka, kita masih di
raungan diskriminasi, dikungkung intoleransi, dan dicerai beraikan ditimbekrasi, bahkan
yang lebih membingungkan lagi di waktu lahir Radikal dan anarkis malah dilakukan
secara terang-terangan untuk jadi tontonan Nastaghfirullah. Oleh karena itu hadirin,
perlu tindakan tegas pemerintah terhadap perilaku intoleransi, apapun bentuk perilaku
nya, semuanya harus di tindak dengan tegas. Sehingga walau kita berbeda agama,
tetapi kita satu bangsa, walau kita berbeda bahasa, tetapi satu negara, walau beda ras
dan budaya, tetap satu tanah air kita, Indonesia Indonesia, setuju.
Lalu hadirin, bagaimanakah cara kita membangun kekuatan ditengah keberagaman,
sebagai jawabannya mari kita simak firman Allah, dalam Al-Qur'an suroh Al-Anfal ayat
46 :
َ‫صبِ ِريْن‬ َ ‫صبِ ُر ْوا ۗ اِنَّ ه‬
‫ّٰللا َم َع ال ه‬ َ ‫ّٰللا َو َرس ُْولَهٗ َو ََل تَنَا زَ ع ُْوا فَتَ ْف َشلُ ْوا َوتَ ْذه‬
ْ ‫َب ِر ْي ُحكُ ْم َوا‬ َ ‫َواَ طِ ْيعُوا ه‬
“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan
kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta
orang-orang sabar.”
Hadirin yang mempesona, dengan berakhirnya lantunan ayat tadi bisa kita simpulkan
1. Indonesia saat ini, sedang dilandas krisis toleransi yang di tandai dengan
maraknya isu sara di dunia maya dan dunia nyata
2. Perlu ketegasan pemerintah terhadap perilaku intoleransi karena toleransi tidak
akan tegak tanpa tindakan tegas pemerintah
3. Pemerintah butuh dukungan seluruh rakyat indonesia untuk bersama-sama
membangun kekuatan di tengah keberagaman
Oleh karena itu, mari kembali ta'ati kebenaran, kita hargai kebinekaan, untuk
meneguhkan keindonesiaan
Akhir kata.
Buah pepaya buah semangka
Buah rambutan buah durian
Beda agama dan budaya
Itulah keberagaman
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai