Anda di halaman 1dari 3

DAMAIKAN NEGERI DENGAN TOLERANSI

MATERI DARING/LURING KE 4,5,6


Tanggal 13-27 Agustus 2020
Kelas IX SMPN SATAP 4 BARRU

Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh yang mempunyai arti bermurah
hati, kata lain dari tasamuh adalah ‘tasahul’ yang memiliki arti bermudah-mudahan..
Secara bahasa toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai
dan menghormati perbedaan antar sesama manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata toleransi adalah suatu sikap menghargai
pendirian orang lain (sepertin pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda
atau bertentangan dengan pendirian diri sendiri.

Toleransi dalam Islam mencakup dua hal yaitu :


1. Toleransi antarsesama muslim berarti menghargai dan menghormati perbedaan pendapat yang
ada dalam ajaran agama Islam.
2. Toleransi kepada nonmuslim yaitu menghargai dan menghormati pemeluk agama lain untuk
beribadah sesuai agama dan keyakinannya masing-masing.
Toleransi merupakan salah satu akhlak mulia (akhlakul karimah) yang harus dimiliki setiap
muslim. Dengan menjunjung tinggi sikap menghargai perbedaan ini maka kehidupan masyarakat akan
damai dan sejahtera. Oleh karena itu kita harus menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari
baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat.

Dalil tentang Tasamuh/Toleransi:


QS. Al-Hujurat ayat 13
‫ٰٓي َاُّي َه ا الَّن اُس ِاَّن ا َخ َلْق ٰن ُك ْم ِّمْن َذ َك ٍر َّو ُاْن ٰث ى َو َج َع ْلٰن ُك ْم ُشُعْو ًبا َّو َقَب ۤا ِٕىَل ِلَت َع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِهّٰللا َاْت ٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن‬
‫َهّٰللا َع ِلْي ٌم َخ ِبْيٌر‬
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Al-
Hujurat:13)

Hadits Nabi tentang Tasamuh/Toleransi

‫ َو َت َع اُط ِفِه ْم َم َث ُل اْلَج َس ِد ِإَذ ا اْش َتَك ى ِم ْن ُه‬، ‫ َو َت َر اُحِم ِه ْم‬، ‫ ” َم َث ُل اْلُمْؤ ِمِنيَن ِفي َت َو اِّد ِه ْم‬: ‫َق اَل َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ُعْض ٌو َت َد اَع ى َلُه َس اِئُر اْلَج َسِد ِبالَّس َه ِر َو اْلُحَّمى‬
Artinya: Rasulullah saw bersabda : Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi,
saling belas kasih dan saling cinta itu bagaikan satu jasad (tubuh). Apabila salah satu anggota tubuh
ada yang mengeluh, maka seluruh anggota (tubuh) yang lain gelisah dan panas demam. (H.R.
Bukhari)

Macam-Macam Tanda Waqaf dalam Al-quran


Waqaf menurut bahasa mempunyai arti berhenti atau menahan. Sedangkan menurut istilah (ilmu
tajwid) pengertian waqaf adalah berhenti sejenak ketika membaca suatu lafadz atau kalimat yang
terdapat tanda waqaf guna mengambil nafas untuk melanjutkan kembali bacaan ayat selanjutnya.

Ada 4 (empat) macam waqaf, yaitu :


1. Waqaf Taamm (‫( )َو َقْف تام‬Wakaf yang sempurna)
Yaitu mewaqafkan (memberhentikan) suatu bacaan secara sempurna, tidak terputus di tengah –
tengah ayat atau bacaan. Sehingga tidak mempengaruhi makna dari suatu ayat yang tengah dibaca.
Karena tempat berhentinya tidak berkaitan dengan ayat atau makna sebelum atau sesudahnya.
2. Waqaf Kaaf (‫)َو َقْف ﻛﺎﻒ‬. (Waqaf yang wajar atau memadai).
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan suatu bacaan dengan sempurna. Tidak terputus di tengah-
tengah ayat atau bacaan, meskipun sebenarnya ayat tersebut masih mempunyai kaitan dengan arti
dan ayat sesudahnya .
3. Waqaf Hasan (‫)َو َقْف ﺣﺴﻦ‬. (Waqaf yang baik)
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan tanpa mempengaruhi dari arti dan ayat sesudahnya.
Namun, secara bacaan ayat tersebut masih berkaitan dengan ayat sesudahnya.
4. Waqaf Qabiih (‫)َو َقْف َﻗﺒْﻴﺢ‬. (Waqaf yang buruk)
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan secara tidak sempurna. Atau berhenti di tengah-
tengah ayat.

Tanda Waqaf yang sering ditemukan dalam alquran yaitu:


1. Waqaf La Washal tanda waqaf (‫ )ال‬artinya "tidak boleh berhenti".
2. Waqaf Lazim tanda baca (‫ )م‬berarti "harus berhenti". Waqaf lazim juga disebut waqaf tamm
(sempurna)
3. Waqaf Waqfu Aula tanda waqaf (‫ )قلى‬berarti "diutamakan berhenti".
4. Waqaf Muraqabah/Mu'anaqah tanda waqaf (.’. .... .’.) artinya "berhenti disalah satu tanda".
5. Saktah (‫ )ساكته‬tanda waqaf (‫" )س‬Berhenti sejenak tanpa bernafas".
6. Waqaf Jaiz tanda waqaf (‫ )ج‬artinya "boleh berhenti atau boleh melanjutan".
7. Waqaf Waslu Ula tanda waqaf (‫ )صلى‬berarti "diutamakan untuk melanjutkan ".

Mufradat/Arti perkata QS Al-Hujurat ayat 13


LAFADZ ARTI LAFADZ ARTI
‫ٰٓي َاُّيَه ا‬ wahai ‫َّو َق َب ۤا ِٕىَل‬ dan bersuku-suku
‫الَّن اُس‬ manusia ‫ِلَت َع اَر ُفْو ا‬ supaya saling mengenal
‫ِاَّن ا‬ sesungguhnya (kami) ‫ِاَّن‬ sesungguhnya
‫َخ َلْق ٰن ُك ْم‬ (kami) menciptakan kalian ‫َاْك َر َم ُك ْم‬ paling mulia diantara kalian
‫ِّمْن‬ dari ‫ِع ْن َد‬ disisi
‫َذ َك ٍر‬ laki-laki ‫ِهّٰللا‬ Allah
‫َّو ُاْن ٰث ى‬ dan perempuan ‫َاْت ٰق ىُك ْم‬ Orang yang paling bertakwa diantara kalian
‫َو َج َع ْلٰن ُك ْم‬ dan (kami) menjadikan kalian ‫َع ِلْي ٌم‬ Maha mengetahui
‫ُشُعْو ًبا‬ berbangsa-bangsa ‫َخ ِبْيٌر‬ Maha teliti/Maha Waspada

Baca dan pahami Kisah pengamalan Toleransi berikut ini!

Toleransi Hasan Al-Basri yang Bertetangga dengan Seorang Nasrani

Kekaguman para sahabat dan murid-muridnya tak menggetarkan pribadi Hasan Al-Basri untuk tetap
hidup penuh kesederhanaan. Di rumah susun yang tidak terlalu besar ia tinggal bersama istri tercinta. Di
bagian atas adalah tempat tinggal seorang Nasrani. Kehidupan berumah tangga dan bertetangga mengalir
tenang dan harmonis meski diliputi kekurangan menurut ukuran duniawi.
Di dalam kamar Hasan Al-Basri selalu terlihat ember kecil penampung tetesan air dari atap kamarnya.
Istrinya memang sengaja memasangnya atas permintaan Hasan Al-Basri agar tetesan tak meluber. Hasan Al-
Basri rutin mengganti ember itu tiap kali penuh dan sesekali mengelap sisa percikan yang sempat membasahi
ubin. Hasan Al-Basri tak pernah berniat memperbaiki atap itu. “Kita tak boleh mengusik tetangga,” dalihnya.
Jika dirunut, atap kamar Hasan Al-Basri tak lain merupakan ubin kamar mandi seorang Nasrani, tetangganya.
Karena ada kerusakan, air kencing dan kotoran merembes ke dalam kamar Sang Imam tanpa mengikuti
saluran yang tersedia.
Tetangga Nasrani itu tak bereaksi apa-apa tentang kejadian ini karena Hasan Al-Basri sendiri belum
pernah mengabarinya. Hingga suatu ketika si tetangga menjenguk Hasan Al-Basri yang tengah sakit dan
menyaksikan sendiri cairan najis kamar mandinya menimpa ruangan Hasan Al-Basri. “Imam, sejak kapan
engkau bersabar dengan semua ini,” tetangga Nasrani tampak menyesal. Hasan Al-Basri hanya terdiam
memandang, sambil melempar senyum pendek. Merasa tak ada jawaban tetangga Nasrani pun setengah
mendesak. “Tolong katakan dengan jujur, wahai Imam. Ini demi melegakan hati kami.” Dengan suara berat
Hasan Al-Basri pun menimpali, “Dua puluh tahun yang lalu.” “Lantas mengapa engkau tidak memberitahuku?”
“Memuliakan tetangga adalah hal yang wajib. Nabi kami mengajaran, ‘Siapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir maka muliakanlah tetangga’. Anda adalah tetangga saya,” tukasnya lirih. Tetangga Nasrani itu
seketika mengucapkan dua kalimat syahadat.

Sumber: www.nu.or.id

 Bagaimana pendapat Anda mengenai sifat toleransi dari Hasan Al-Basri terhadap
tetangganya yang Non Muslim?
Kandungan QS Al-Hujurat ayat 13

Qs Al-hujurat ayat 13 mengandung pesan yang luar biasa yakni:


Kita diajarkan untuk tidak membeda-bedakan orang lain berdasarlkan kekayaan, warna kulit,
ras, suku bangsa, dan perbedaan fisik lainnya. Tetapi kita diajarkan untuk menjadi oarng
yang mulia di sisi Allah swt berdasarkan ketakwaan kita. Kita juga diperintahkan untuk saling
mengenal berbagai jenis dan karakter manusia agar mampu memahami kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Allah swt tidak pernah membeda-bedakan manusia dari bentuk tubuh ataupun harta
bendanya, namun Allah swt melihat manusia dari amal shaleh dan kebersihan hatinya.
Manusia yang paling mulia di sisi Allah swt adalah manusia yang paling banyak amal
shalehnya dan bersih hatinya.
Rasulullah saw berpesan agar kita senantiasa bertoleransi dan menghargai
perbedaan, seperti yang disabdakan dalam hadits berikut:

‫َع ْن أبي ُه َر ْيرة َر َف َع ُه ُهللا ِإلي الَّن ِبِّي صلى ُهللا َع َلْيِه وَس َّلَم ِإَّن َهللا َالَي نُظ ُر ِإلى ُص َو ِر ُك ْم َو َأْم َو اِلُك ْم َو لِكْن َي ْنَظ َر ِإلى‬
)‫أْع َماِلُك ْم َو ُقُلْو ِبَك ْم (رواه ابن ماجه‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang dimarfu’kan kepada Nabi saw., beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya
memandang kepada amal dan hati kalian.” (H.R. Ibnu Majah)
Sebagai seorang mukmin, kita hendaknya menghargai perbedaan di antara kaum mukminin
sebab sesama mukmin adalah bersaudara, yang satu sama lain saling menguatkan. Hal tersebut
sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw yaitui:

‫ قاَل َر ُسْو ُل ِهللا صلى ُهللا َع َلْيِه وَس َّلمَاْلُم ْؤ ِم ُن ِلْلُم ْؤ ِم ِن َك اْلُبْنَيان َيُش ُّد‬: ‫َع ْن أبي ُمْو سَى اَالْش َع ِر ِّي رضي ُهللا عْن ُه قاَل‬
)‫َبْعُضُه َبْعًضا (رواه الترميذي‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Antara
seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya adalah bagaikan satu bangunan, yang saling
menguatkan satu sama lainnya.” (H.R. at-Tirmizi)

Setelah membaca penjelasan tersebut, maka diharapkan dapat menjadi orang yang penuh
toleransi dan mau menghargai perbedaan. Untuk menjadi pribadi yang toleran perlu pembiasaan
yang dimulai di lingkungan sekitar. Mislanya: di keluarga mau Menghargai kesukaan anggota
keluarga yang lain. Di sekolah mau menghargai pendapat teman saat berdiskusi kelompok.
Hal-hal seperti itu mungkin terlihat sepele, namun apabila kamu membiasakan dalam
kehidupan sehari-hari, mak kamu akan lebih mudah untuk bertoleransi dan menghargai perbedaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika diri kita sudah terbiasa bertoleransi
dan menghargai perbedaan, maka kehidupan akan menjadi lebih tenang dan penuh kedamaian.

Tuigas

1. Hafalkan dengan fasih QS. Al Hujurat ayat 13 beserta artinya!


2. Buat Video rekaman dirinya sedang menghafal Qs Al-Hujurat ayat 13 dengan artinya lalu
kirim ke link yang telah diberikan!
3. Video hafalan ditunggu paling lambat tanggal 30 September 2023.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ِإَّن َهَّللا َال َيْنُظُر ِإَلى ُص َو ِر ُك ْم َو َأْم َو اِلُك ْم َو َلِكْن َيْنُظُر ِإَلى ُقُلوِبُك ْم َو َأْع َم اِلُك ْم‬

“Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Dia memandang hati dan amal
perbuatan kalian.” (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai