Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH JUMAT MERAWAT KEBERAGAMAN

& MENGHARGAI PERBEDAAN

Disusun Oleh :
Ahmad Ikhsan

Kelas : XI TKRD 1

Guru Pemimbing :
Reni Setiawati, S.Pd.I

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT


SMK NEGERI 1 BONJOL
TP. 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Kutbah ini yang berjudul ” Merawat
Keberagaman & Menghargai Perbedaan “ dan alhamdulillah tepat pada waktunya.
Kutbah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan guru untuk menunjang siswa
agar dapat lebih memahami mengenai tentang kutbah, serta mengukur kemampuan siswa
dalam membuat kutbah dan melatih kemampuan berbahasa.
Namun, saya menyadari kutbah ini masih memiliki banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi yang dibahas, mengigat akan pengetahuan dan kemampuan
yang saya miliki masih terbatas, Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
Saya mengucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu
saya dalam menyelesaikan kutbah ini khususnya ibu guru pemimbing yang telah memberikan
kepercayaan kepada saya untuk menyusun kutbah ini, beserta temen-teman seperjuaganku.
Saya berharap Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada semua pihak yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin

Penulis, 06 Juni 2023


Khutbah I
َ‫ َأْش َهُد َاْن اَل ِاٰل َه ِااَّل ُهللا اْلَم ْو ِئُل َو َأْش َهُد َاَّن َس ِّيَدَنا َو َح ِبْيَبَن ا ُمَحَّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه‬. ‫َاْلَحْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َجَع َلَنا ُش ُعْو ًبا َّو َقَباِئَل‬.‫ْلَحْم ُد ِهلل‬
‫ّٰل‬
‫ َاَّم ا َبْعُد َفَياَأُّيَها الَّن اُس ُأْو ِص ْيُك ْم‬. ‫ َال ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِرْك َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع ٰل ى ٰا ِلِه َو َاْص َح اِبِهَاْج َم ِع ْيَن‬.‫اَّلِذ ْي َج اَء ِبِه الَّر َس اِئُل‬
‫ َأُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم ِبْس ِم ِهللا الَّرْح ٰم ِن‬. ‫ َق اَل ُهللا َتَع اَلى ِفي اْلُق ْر ٰا ِن اْلَعِظ ْيِم‬. ‫َو َنْفِس ْي ِبَتْق َو ى ِهللا َفَق ْد َف اَز اْلُم َّتُق ْو َن‬
‫الَّر ِح ْيِمَو اَل َتُسُّبوا اَّل ِذ ْيَن َي ْدُع ْو َن ِم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا َفَيُس ُّبوا َهّٰللا َع ْد ًو اۢ ِبَغْي ِر ِع ْلٍۗم َك ٰذ ِلَك َز َّيَّن ا ِلُك ِّل ُاَّم ٍة َع َم َلُهْۖم ُثَّم ِاٰل ى َر ِّبِه ْم َّم ْر ِج ُعُهْم‬
‫ َص َدَق ُهللا اْلَعِظ ْيُم‬. ‫َفُيَنِّبُئُهْم ِبَم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َن‬.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Segala puji milik Allah SWT, yang telah menciptakan bumi berserta isinya yang beragam,
berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan beragam budaya, bahasa, hingga agama. Shalawat dan
salam, kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarganya, sahabatnya, serta kita
semua sebagai umatnya.
Di hari yang penuh berkah ini, khatib mengajak jamaah sekalian, juga terhadap khatib
sendiri, untuk dapat menumbuhkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan melaksanakan
segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Sikap saling menghargai di atas berbagai macam perbedaan yang melekat dalam diri masing-
masing, adalah salah satu perintah-Nya yang harus kita jalankan dengan sepenuh jiwa.
Memang, kita diciptakan dengan beragam perbedaan, mulai dari bangsa, suku, bahasa, hingga
agama.
Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari.
Hal ini memang menyimpan potensi konflik yang cukup besar. Karenanya, negeri ini yang
sejak dahulu sudah sedemikian plural, sudah diingatkan agar tetap menjaga keutuhannya
dengan sebuah adagium, Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.
Adagium yang dicetuskan oleh Mpu Tantular dalam kitabnya, Sutasoma, dijadikan sebagai
salah satu dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali
pun berbeda dalam banyak hal. Perbedaan suku, misalnya, tidak menghalangi kita untuk tetap
menjalin sinergi. Meskipun berbeda suku, jangan sampai menjadi penyebab terputusnya kerja
sama.
Hatta perbedaan agama juga tidak boleh dijadikan sebagai alasan, untuk tidak menjalani
kehidupan sosial bersama-sama. Apalagi sampai membenci dan mencaci maki atas nama
perbedaan itu. Sebab, Allah SWT melarang perilaku demikian. Sebagaimana ditegaskan-Nya
dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 108.
‫َو اَل َتُسُّبوا اَّلِذ ْيَن َيْدُع ْو َن ِم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا َفَيُسُّبوا َهّٰللا َع ْد ًو اۢ ِبَغْيِر ِع ْلٍۗم َك ٰذ ِلَك َز َّيَّنا ِلُك ِّل ُاَّم ٍة َع َم َلُهْۖم ُثَّم ِاٰل ى َر ِّبِه ْم َّم ْر ِج ُعُهْم َفُيَنِّبُئُهْم ِبَم ا‬
‫َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َن‬
Artinya:
"Janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka
nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah,
Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan
tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah
mereka kerjakan," (QS. Al-An’am: 108).
Dari ayat tersebut, jelas kita tidak boleh untuk mencaci maki orang lain hanya karena
berbeda. Berbeda tidak berarti kita dibolehkan untuk memperlakukan mereka sewenang-
wenang. Kita harus tetap menjaga diri pada koridor etika universal. Lagi pula, perilaku
demikian itu kontraproduktif. Pencaci pun tidak mendapat untung, sedangkan yang dicaci
justru tersakiti karena ucapan-ucapannya. Menyakiti atau membuat orang lain rugi, tentu
tidak dibenarkan di dalam agama.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Sikap demikian, dicontohkan secara langsung oleh Sunan Kudus. Untuk menjaga perasaan
saudara-saudara beragama Hindu yang menganggap suci sapi, maka umat Muslim tidak
berkurban hewan tersebut. Sunan Kudus menggantinya dengan kerbau. Kebijakan ini semata
untuk menghormati kepercayaan mereka.
Dengan begitu, mereka tetap menjalani hidup nyaman berdampingan dengan umat Muslim.
Inilah sikap toleran yang harus diteladani betul. Sebab, hal tersebut juga sejalan dengan hadis
Rasulullah SAW.
‫َأَح ُّب الِّديِن إلى هللا اْلَحِنيِفَّيُة الَّسْم َح ُة‬
Artinya:
"Agama yang paling dicintai oleh Allah adalah yang lurus lagi toleran.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Oleh karena itu, kita harus dapat menghargai segala macam perbedaan yang mewarnai
kehidupan kita. Keseragaman justru tak nikmat untuk dipandang, sedangkan pelangi menjadi
indah karena berwarna-warni, dan perbedaan umat adalah sebuah rahmat.
Dengan demikian, insyaallah kita bakal mendapat banyak keuntungan. Selain kehidupan yang
nyaman dan aman, penghargaan atas perbedaan juga dapat mewarnai kebahagiaan hidup kita
bersama-sama.
‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر ٰا ِن اْلَعِظ ْيِم َو َنَفَعِني َو ِاَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اٰاْل َياِت َو الِّذْك ِر اْلَحِكْيِم َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َوِم ْنُك ْم ِتاَل َو َتُه ِاَّنُه ُهَو الَّسِم ْيُع‬
‫ َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َفَيا َفْو َز اْلُم ْسَتْغ ِفِر ْيَن َو َيا َنَج اَة الَّتاِئِبْيَن‬. ‫اْلَعِلْيُم‬
‫‪Khutbah II Merawat Keberagaman & Menghargai Perbedaan‬‬

‫ْلَحْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َأْنَع َم َنا ِبِنْع َم ِة اِاْل ْيَم اِن َو اِاْل ْس اَل ِم ‪َ .‬و الَّص اَل ُة َو الَّساَل ُم َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َخْيِر اَأْلَناِم ‪َ .‬و َع ٰل ى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه اْلِكَر اِم ‪َ.‬‬
‫َأْش َهُد َاْن اَل ِاٰل َه ِااَّل ُهللا اْلَم ِلُك اْلُقُّد ْو ُس الَّساَل ُم َو َأْش َهُد َاَّن َس ِّيَدَنا َو َح ِبْيَبَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َص اِح ُب الَّش َرِف َو اِإْل ْح ِتَر اِم َأَّم ا َبْعُد‪.‬‬
‫َفَياَأُّيَها الَّناُس ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِسْي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن ‪َ .‬فَقاَل ُهللا َتَع اَلى ِاَّن َهللا َو َم اَل ِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي ٰي َأُّيَها اَّلِذ ْيَن‬
‫‪ٰ.‬أ َم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬

‫ٰأ‬ ‫ّٰل‬
‫َال ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع ٰل ى ِل َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َباِرْك َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع ٰل ى ٰا ِل‬
‫ّٰل‬
‫َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َع ٰل ى ٰا ِل َس ِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم ْفي اْلَع اَلِم ْيَن ِاَّنَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌد َال ُهَّم َو اْر َض َع ِن اْلُخَلَفاِء‬
‫‪.‬الَّراِشِد ْيَن ‪َ .‬و َع ْن َاْص َح اِب َنِبِّيَك َاْج َم ِع ْيَن ‪َ .‬و الَّتاِبِع ْبَن َو َتاِبِع الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ِهْم ِاٰل ى َيْو ِم الِّدْيِن‬

‫َالّٰل ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت‪َ .‬الّٰل ُهَّم اْدَفْع َع َّنا اْلَغاَل َء َو اْلَو َباَء َو الَّطاُع ْو َن َو اَاْلْمَر اَض َو اْلِفَتَن َم ا اَل‬
‫َيْدَفُعُه َغْيُرَك َع ْن َبَلِد َنا ٰهَذ اِاْنُد ْو ِنْيِس َّيا َخ اَّص ًة َو َع ْن َس اِئِر ِباَل ِد اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعاَّم ًة َيا َر َّب اْلَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬ر َّبَنا ٰا ِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي‬
‫اٰاْل ِخَر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬

‫ِعَباَد ِهللا ِاَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر ‪َ .‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ .‬و‬
‫اْشُك ُرْو ُه َع ٰل ى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم ‪َ .‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai