NIM : 021721633
Menurut al-Ghazali sendi akhlak mulia ada empat: hikmah, amarah, nafsu,
keseimbangan di antara ketiganya. Keempat sendi tersebut melahirkan
akhlak-akhlak berupa: jujur, suka memberi kepada sesama, tawadlu, tabah,
tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang terhadap sesama, menghormati orang
lain, qana’ah, sabar, malu, pemurah, berani membela kebenaran, menjaga
diri dari hal-hal yang haram. Sedangkan empat sendi akhlak batin yang
tercela adalah keji, bodoh, rakus, dan aniaya. Empat sendi akhlak tercela ini
melahirkan sifat-sifat berupa: pemarah, boros, peminta, pesimis, statis, putus
asa.
Artinya :
(5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,
(6). Dia tercipta dari air yang terpancar,
(7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)
2. Karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa
pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota
badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat,
an-Nahl ayat, 78.
وهللا اخرجكم من بطون امها تكم ال تعلمون شيئا وجعل لكم السمع واال بصار واال فئدة لعلكم تشكرون
)٧٨ : ( النحل
Artinya:
"Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,
dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
3. Karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya.
Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat 12-13.
)١٢( هللا الذي سخرلكم البحر لتجري الفلك فيه بامره ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون
و سخرلكم ما في السموات وما في االرض جميعا منه ان في ذلك اليت لقوم يتفكرون
(١٣-١٢ :)الجا ثية
Artinya:
(12) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian
dari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.
(13), "Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang
berpikir.(Q.S al-Jatsiyah :12-13 ).
4. Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan,
daratan dan lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70.
ولقد كرمنا بني ادم وحملنهم في البر والبحر ورزقنهم من طيبت وفضلنهم على كثيرممن خلقنا تفضيال (االسراء
)٧٠
Artinya:
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut
mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).
4) Mengapa kita harus berakhlak mulia kepada orang tua? Tulis ayat al-Qur’an
yang berkaitan dengannya!
JAWAB:
karena Islam menekankan pentingnya seorang muslim menjaga akhlak
kepada orang tua, bahkan akhlak kepada orang tua telah terpatri dalam
sebuah ayat Allah Swt yang memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada
orang tua, dengan perintah taat kepada-Nya, yaitu sebagai berikut :
“dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kami
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(QS.Al-Isra” 23)
Tak hanya dalah ayat Al-Qur’an saja, bahasan tentang akhlak kepada orang
tua pun tertulis dalam sebuah hadis, Abdullah bin Umar, Rasulullah berpesan,
“Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemurkaan
Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua . (HR.Tirmizi, dishahihkan Ibnu
Hibban dan Hakim)
َظالِمًا ُص ُره َ َف َكي َم ْظلُومًا ُ َننص ًُُره َه َذا ِ هَّللا َرسُو َل َيا َقالُوا مًا َمظلُو أَ ْو َظالِمًا ك
ُ َن ْن ْف َ أَ َخا ْنصُر
َي َد ْي ِه َف ْو َق َتأْ ُخ ُذ َقا َل
Artinya : “Bantulah saudaramu, baik dlm keadaan sedang berbuat zhalim atau
sedang teraniaya. Ada nan bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong
orang nan teraniaya. Bagaimana menolong orang nan sedang berbuat
zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman.
Itulah bentuk bantuanmu kepadanya. ” [HR. al-Bukhari)