Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ESTU WAHYU PUTRI

NIM : 021721633

1) Jelaskan pengertian akhlak mulia dan akhlak tercela!


JAWAB :
Akhlak mulia adalah akhlak yang sesuai dengan ketentuan-ketentuanan yang
diajarkan Allah dan Rasul-Nya sedangkan akhlak tercela ialah yang tidak
sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah dan rasul-Nya.
2) Sebutkan dan jelaskan sendi-sendi akhlak mulia dan akhlak tercela
menurut Imam al-Ghazali!
JAWAB :

Menurut al-Ghazali sendi akhlak mulia ada empat: hikmah, amarah, nafsu,
keseimbangan di antara ketiganya. Keempat sendi tersebut melahirkan
akhlak-akhlak berupa: jujur, suka memberi kepada sesama, tawadlu, tabah,
tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang terhadap sesama, menghormati orang
lain, qana’ah, sabar, malu, pemurah, berani membela kebenaran, menjaga
diri dari hal-hal yang haram. Sedangkan empat sendi akhlak batin yang
tercela adalah keji, bodoh, rakus, dan aniaya. Empat sendi akhlak tercela ini
melahirkan sifat-sifat berupa: pemarah, boros, peminta, pesimis, statis, putus
asa.

3) Sebutkan sebagian akhlak terhadap Allah! Jelaskan dan tulis sebagian


ayat al-Qur’an yang berkaitan dengannya!
JAWAB :
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai
khalik. Dan sebagai titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji;
demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu
menjangkaunya (Quraish Shihab).

Ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada Allah:


1.      Karena Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia
dari air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal
ini sebagai mana di firmankanoleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7.
sebagai berikut :

)٧(‫) يخرج من بين الصلب والترائب‬٦(‫) خلق من ماء دافق‬٥(‫فلينظراالنسان مم خلق‬


(٧-0 : ‫)الطار ق‬

Artinya :
(5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,
(6). Dia tercipta dari air yang terpancar,
(7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)
2.       Karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa
pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota
badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat,
an-Nahl ayat, 78.

 ‫وهللا اخرجكم من بطون امها تكم ال تعلمون شيئا وجعل لكم السمع واال بصار واال فئدة لعلكم تشكرون‬
)٧٨ : ‫( النحل‬

Artinya:
"Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,
dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
3.      Karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya.
Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat 12-13.

 )١٢( ‫هللا الذي سخرلكم البحر لتجري الفلك فيه بامره ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون‬
 ‫و سخرلكم ما في السموات وما في االرض جميعا منه ان في ذلك اليت لقوم يتفكرون‬
(١٣-١٢ :‫)الجا ثية‬

Artinya:
(12) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian
dari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.
(13), "Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang
berpikir.(Q.S al-Jatsiyah :12-13 ).
4.       Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan,
daratan dan lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70.

‫ولقد كرمنا بني ادم وحملنهم في البر والبحر ورزقنهم من طيبت وفضلنهم على كثيرممن خلقنا تفضيال (االسراء‬
)٧٠

Artinya: 
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut
mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).

4) Mengapa kita harus berakhlak mulia kepada orang tua? Tulis ayat al-Qur’an
yang berkaitan dengannya!
JAWAB:
karena Islam menekankan pentingnya seorang muslim menjaga akhlak
kepada orang tua, bahkan akhlak kepada orang tua telah terpatri dalam
sebuah ayat Allah Swt yang memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada
orang tua, dengan perintah taat kepada-Nya, yaitu sebagai berikut :
            “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur  lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kami
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(QS.Al-Isra” 23)
            Tak hanya dalah ayat Al-Qur’an saja, bahasan tentang akhlak kepada orang
tua pun tertulis dalam sebuah hadis, Abdullah bin Umar, Rasulullah berpesan,
“Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemurkaan
Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua . (HR.Tirmizi, dishahihkan Ibnu
Hibban dan Hakim)

5.Jelaskan pengertian tasamuh, taawun, dan musawah diserta ayat al-Qur’an!


JAWAB:
Pengertian tasamuh diserta ayat al-Qur’an 
Jawab :
a.  Secara bahasa, tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling
mengharagai.
b.   Secara istilah, tasamuh artinya suatu sikap yang senantiasa saling menghargai
antar sesama manusia.
Firman Allah SWT dalam QS. Al hujurat ayat 12 dan 13 memberikan penjelasan
secara gamblang bahwa sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa, dan
ras. Di hadapan Allah semuanya adalah sama, si kaya, si miskin, si hitam, si
putih, yang membedakan mereka di hadapan Allah adalah prestasi takwa.
Toleransi ini terdiri dai 2 macam yaitu:
1. Toleransi terhadap sesama muslim.
2. Toleransi terhadap nonmuslim.
Toleransi terhadap sesama muslim adalah kewajiban yang harus dilakukan sebagai
wujud persaudaraan yang diikat oleh tali akidah yang sama.
‫لنفسه‬ ‫يحب‬ ‫ما‬ ‫الخيه‬ ‫يحب‬ ‫حتى‬ ‫احدكم‬ ‫اليؤمن‬
Artinya: "Tidaklah beriman seseorang diantara kamu hingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai saudaranya sendiri." (HR. Bukhari)
Adapun toleransi dengan nanmuslim ada batasnya, yaitu selama mereka juga mau
menghargai kita, tidak menyerang dan tidak menggusur dari kampong
halaman.
Dalil Naqli sikap Tasamuh
Firman Allah:
...‫المصير‬ ‫واليه‬ ‫بيننا‬ ‫يجمع‬ ‫هللا‬ ‫وبينكم‬ ‫بيننا‬ ‫الحجة‬ ‫اعملكم‬ ‫ولكم‬ ‫اعملنا‬ ‫لنا‬ ‫وربكم‬ ‫ربن‬ ‫هللا‬
Artinya: " Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amal-amal kami, dan
bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu .
Allah mengumpulkan antara kita, dan kepada Allahlah kita kembali " (QS.
Asyura: 15)
Analisis Dalil
Ayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam kehidupan di dunia ini, sikap
tasamuh atau toleran terhadap sesame merupakan suatu keharusan. Sebab
tanpa adanya sikap tasamuh tersebut, niscaya suatu masyarakat akan
dilanda malapetaka permusuhan dan perpecahan. Karena itu, Allah SWT
menghendaki hamba-Nya senantiasa bersikap tasamuh kepada siapapun,
dan dari pihak dan golongan manapun, sehingga dapat menjalin pergaulan
dengan rukun dan harmonis.
Hikmah Sikap Tasamuh
1. Dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan.
2. Dapat memperluas pergaulan.
3. Dapat menunjukkan sikap jiwa besar.
4. Dapat menghilangkan kesulitan diri sendiri maupun orang lain.
Pengertian Ta’awun diserta ayat al-Qur’an
Jawab :
Ta’awun menurut bahasa yang artinya Saling menolong maksudnya setiap orang
hendaknya berusaha untuk menolong orang lain yang memerlukan
pertolongan untuk meringankan beban atau penderitaan orang lain tentunya
harus disesuaikan dengan kebutuhannya dalam menolong merupakan
kewajiban bagi setiap manusia, dengan tolong menolong kita akan dapat
membantu orang lain dan jika kita perlu bantuan tentunya orangpun akan
menolong kita. Al-Qur’an menganjurkan untuk melakukan Ta’awun . Hal ini
ditegaskan dalam QS. Al-Maidah: 2
ِ ‫اإل ْث ِم َو ْالع ُْد َو‬
َ ‫ان َوا َّتقُو ْا هّللا َ إِنَّ هّللا‬ ِ ‫……و َت َع َاو ُنو ْا َعلَى ْالبرِّ َوال َّت ْق َوى َوالَ َت َع َاو ُنو ْا َعلَى‬
َ

ِ ‫د ْال ِع َقا‬Žُ ‫َشدِي‬


‫ب‬
Artinya:“ tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan
bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.”
Melalui ayat ini allah swt, menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong
menolong dalam mengerjakan kebaikan/kebajikan dan ketaqwaan.
Sebaliknya Allah melarang kita untuk saling menolong dalam melakukan
perbuatan dosa atau pelanggaran

‫ َظالِمًا‬ ُ‫ص ُره‬ َ ‫ َف َكي‬ ‫ َم ْظلُومًا‬ ُ‫ َننص ًُُره‬ ‫ َه َذا‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫ َرسُو َل‬ ‫ َيا‬ ‫ َقالُوا‬ ‫مًا‬ ‫ َمظلُو‬ ‫أَ ْو‬ ‫ َظالِمًا‬ ‫ك‬
ُ ‫ َن ْن‬ ‫ْف‬ َ ‫أَ َخا‬ ‫ْنصُر‬
‫ َي َد ْي ِه‬ ‫ َف ْو َق‬ ‫ َتأْ ُخ ُذ‬ ‫َقا َل‬
Artinya : “Bantulah saudaramu, baik dlm keadaan sedang berbuat zhalim atau
sedang teraniaya. Ada nan bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong
orang nan teraniaya. Bagaimana menolong orang nan sedang berbuat
zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman.
Itulah bentuk bantuanmu kepadanya. ” [HR. al-Bukhari)

Pengertian dari musawah diserta ayat al-Qur’an


Jawab :            
Musawah adalah pengungkapan kalimat yang maknanya sesuai dengan
banyaknya kata-kata, dan kata katanya sesuai dengan luasnya makna yang
dikehendaki, tidak ada penambahan ataupun pengurangan.
Contoh-Contoh :
a.Allah Swt.berfirman :
) 110 : ‫(البقرة‬.  ‫عِ ْن َدهّللا‬ ُ‫ َت ِج ُد ْوه‬ ‫ َخي ٍْر‬  ْ‫مِّن‬ ‫ألَ ْنفُسِ ُك ْم‬ ‫َو َما ُت َق ِّدم ُْوا‬
Dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan
mendapat pahalanya pada sisi Allah.(QS.Al-Baqarah ;110).
b.Allah Swt.berfirman :
) 43:‫(فاطر‬. ‫ ْال َم ْكرُالسَّيِّ ءُإِالَّ ِبأَهْ لِ ِه‬ ‫ْق‬ ُ ‫ َي ِحي‬ َ‫َوال‬
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa kecuali atas orang yang
merencanakannya.(Fathir :43).
c.An-Nabighah Adz-Dzubyani berkata :
‫ َواسِ ٌع‬ ‫ك‬ َ ‫ َع ْن‬ ‫ ْال ُم ْن َتأَى‬  َّ‫أَن‬ ‫ت‬
َ ‫خ ِْل‬  ْ‫ َوإِن‬ #  ْ‫ ِركِي‬ ‫م ُْد‬ ‫ه َُو‬  ْ‫الَّذِي‬ ‫ َكالَّي ِْل‬ ‫ك‬
َ ‫َفإِ َّن‬
Sesungguhnya kamu itu seperti malam yang dapat mengejarku sekali pun engkau
menduga bahwa menghindar darimu banyak tempat yang luas.
d.Tharafah bin Abd berkata :
َ َ ‫ َو َيأْ ِت ْي‬ # ٌ ‫ َجا ِهال‬ ‫ت‬َ ‫ َما ُك ْن‬ ‫األَيَّا ُم‬ ‫ك‬
ِ ‫ ِباأل ْخ َب‬ ‫ك‬
‫ ُت َزوِّ ِد‬ ‫لَ ْم‬  ْ‫ار َمن‬ َ َ‫ل‬  ْ‫َس ُت ْبدِي‬
Hari-hari akan menunjukkan kepadamu apa-apa yang belum engkau ketahui,dan
akan datang kepadamu orang-orang yang belum pernah kauberi bekal
dengan membawa aneka ragam berita.

6) Bagaimana perwujudan akhlak terhadap alam?


JAWAB :
1.       Tidak mengekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan yang
berpotensi merusak tatanan siklus alamiah.
2.       Tidak membuang limbah secara sembarangan yang dapat merusak
lingkungan alam.
3.       Secara lebih detail dan individual, agama misalnya melarang binatang
atau di bawah pohon yang rindang (karena membuat tidak nyaman
orang yang bernaung dibawahnya).

Anda mungkin juga menyukai