NIM : 048397782
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-Baqarah (2):
165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Jawab :
ِ لِل َةل ُو ْقال لنََأبا َ َذ ْعال َ ْن َو َر ْي ِذإ ا ُو َملَظَنيِذلال ى َ َري َْولَوۗ ِلِل اّبُ ّح َدشَأ ا ُونَمآ َنيِذلالَوۖ ِلال ّبُ َح ْك ُمهَن ّوبِحُي اًداَ ْدنَأ ِلال ِن ُو ْدنِم
ِبا َ َذ ْعال ُديِ َدشَلال لنََأو اًعيِ َمج ُ ِذخلتَ ْينَ ِمسالنال َنِ َمو
Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andādayyuḥibbụnahum
kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walauyarallażīna ẓalamū iż
yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw waannallāha syadīdul-'ażāb
Terjemah Arti: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa(pada hari kiamat), bahwa kekuatan
itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allahamat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal).
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
Jawab :
Asyhadu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah
artinya kepada atau terhadap Allah orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang
rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut
oleh Allah kepadanya.
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
Jawab :
Iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu
adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubbanberarti sikap yang menunjukkan
kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillahartinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat
tersebut tergambar bahwa imanadalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan
kecenderunganatau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada
Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut olehAllah kepadanya.
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
Jawab :
ِ ما َ ْع ْنَالَك َِٕك ٰۤىل ُو ۗااَ ِهبَ ْن ُو َع ْم َسيللٌنا َ ٰذ ْا ُمهَلَوۖ اَ ِهبَ ْن ُور ِصْ بُيللٌنُ ْي َعاْ ُمهَلَوۖ اَ ِهبَ ْن ُوهَ ْقفَيللٌ ْب ُولُ ْق ُمهَلِۖ ْس ْنِالَ ّونِجْ ال َنّم ا ًرْ يِثَكَملنَهَ ِجل
ٰۤ
َ َاَ ْنَأ َر ْذ َدقَلَ َو ْن ُولِف ٰ ْغال ُ ُمهَ ِٕكىل ُو ۗا ّل
ضاْ ُم ْهلَب
Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbullā
yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụnabihā, ulā`ika
kal--an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Terjemah Arti: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan darijin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat(tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
Jawab :
"Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku"
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Jawab :
Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap atau attitude dan ucapan yaitu kondisi
mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-
orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk
mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya. Pengertian iman yang
sesungguhnya adalah meliputi aspek kalbu, ucapan dan perilaku.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya. Namun,
kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan
tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran
(3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!
Jawab :
ِبَٰ ْب ْلَٱل ىِ ۟لوُّ لٍتَٰيا َ َءلِراَهلنٱل َِو ْليلٱل ِفَٰلِت ْخٱ َ ِوضْ َْرٱلَو ِت َٰ َٰوملسٱل ِ ْقلَخ ىِف لنِإ
Arab-Latin: inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātilli`ulil-
albāb
Terjemah Arti: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih berganti nya malam.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut ayat
tersebut!
Jawab :
ِ دي ِرَوْ ال ِْلبَحْ نِم ِ ْهيَُإِلبَرْ قَُأ ْن َحنَوۖ ُهُ ْسفَن ِ ِهبُ ِسوْ َس ُوت اَ ُم َم ْل َعنَ َونا َ ْس ْنِال اَ ْنقَلَ ْخ َدقَلَو
Arab-Latin: Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa nah
ḥnuaqrabu ilaihi min h ḥablil-warīd
Terjemah Arti: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apayang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
Tafsir Quran Surat Qaf Ayat 16 16. Dan Kami telah menciptakan manusia dan Kamimengetahui
apa yang dibisikkan oleh jiwanya berupa lintasan-lintasan dan pemikiran-pemikiran, dan Kami
lebih dekat kepadanya daripada urat yang berada di lehernya yangtersambung dengan
jantungnya.
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Jawab :
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan
dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan. Manusia bisa memilih
perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negartif) untuk diri mereka sendiri. Secara
umum manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial,karena bukan hanya diri sendiri saja
tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi dengan
sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.