Anda di halaman 1dari 10

MODUL (HIRA: MODUL PRAKTIKUM)

(MKK-D.2004, Identifikasi, Evaluasi & Analisa Bahaya {HIRA), 1 SKS)

Disusun oleh
Farkhan Agung Pribadi
16020049
FS B

PROGRAM STUDI D-III FIRE AND SAFETY (KESELAMATAN KERJA DAN


PENCEGAHAN KEBAKARAN)
AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2020

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusun dapat
menyelesaikan “Modul Identifikasi, Evaluasi dan Analisa Bahaya” ini. Modul Pratikum ini
disusun agar dapat menunjang kegiatan Pratikum mahasiswa Akamigas Balongan
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
modul Pratikum ini baik secara materil maupun immaterial.
Penyusun menyadari bahwa dalam modil Pratikum ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
selanjutnya, semoga modul Pratikum ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
Indramayu, 13 Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETUNJUK KESELAMATAN
TATA TERTIB
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
BAB II TATA CARA PELAKSANAAN
BAB III PENUTUP (PRAKTIKUM)
LAMPIRAN
PETUNJUK KESELAMATAN

Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan partisipasi


seluruh praktikan dan asisten pada praktikum yang bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan
setiap praktikan terhadap uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkan
praktikum yang aman.
A. PEDOMAN K3 PRAKTIKUM
1. Potensi Bahaya
a. Bahaya Listrik
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan :
1) Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop
kontak dan circuit breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika
melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya,
laporkan pada asisten.
2) Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya
listrik (sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya
kabel jala-jala yang terkelupas dll.
3) Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya
listrik pada diri sendiri atau orang lain.
4) Keringkan bagian tubuh yang basah karena, misalnya, keringat
atau sisa air wudhu.
5) Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum.

Penanganan Jika terjadi Kecelakaan Akibat Bahaya Listrik


Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat
arus listrik. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan
jika hal itu terjadi:
1) Jangan panik.
2) Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja
masing-masing dan di meja praktikan yang tersengat arus listrik.
3) Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari
sumber listrik.

4) Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang


di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya
listrik.
b. Bahaya Api Atau Panas
Berlebih Hal-Hal Yang Perlu
Diperhatikan :
1) Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas
dll.) ke dalam ruang praktikum bila tidak disyaratkan dalam
modul praktikum.
2) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api,
percikan api atau panas yang berlebihan.
3) Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api
atau panas berlebih pada diri sendiri atau orang lain.
4) Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada
setiap aktivitas praktikum.
Penanganan Jika Terjadi Bahaya Api atau Panas Berlebih
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika
menghadapi bahaya api atau panas berlebih :
1) Jangan panik.
2) Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang
di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih.
3) Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja
masing-masing.
4) Menjauh dari ruang praktikum.
c. Bahaya Benda Tajam Dan
Logam Hal-Hal Yang Perlu
Diperhatikan :
1) Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya)
ke ruang praktikum bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan
percobaan.
2) Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin,
kalung, gelang dll.
3) Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam
dan dapat melukai.
5) Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri
atau orang lain.

Penanganan Terjadi Kecelakaan Akibat Benda Tajam


1) Jangan panik.
2) Lakukan pertolongan pertama sesuai dengan prosedur P3K.
3) Beritahukan dan minta bantuan praktikan lain atau asisten
mengenai kejadian tersebut.
TATA TERTIB
PRATIKUM IDENTIFIKASI EVALUASI DAN ANALISA BAHAYA

Sebelum Kunjungan Dilaksanakan


1. Mahasiswa diwajibkan datang dan sudah siap 30 menit sebelum Praktikum
2. Apabila tidak mengikuti, mahasiswa harus memberi surat keterangan yang sah diberikan
kepada dosen pengampu mata kuliah sebelum Praktikum dilaksanakan.
3. Mahasiswa wajib membawa peralatan praktikum.

Selama Praktikum Dilaksanakan


1. Mahasiswa diwajibkan mengenakan pakaian yang rapi.
2. Mahasiswa tidak bergurau saat penjelasan dari pihak Dosen .
3. Setiap mahasiswa memperhatikan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh pihak Dosen

Setelah Praktikum
1. Membuat laporan hasil Praktikum sesuai dengan format yang telah ditentukan
2. Dalam laporan diharapkan dasar teori, kenyataan data Praktikum dan kesimpulan
3. Laporan diserahkan paling lambat satu minggu setelah Pratikum.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam materi Identifikasi, Evaluasi dan Analisa Bahaya (HIRA) akan dibahas mengenai
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko, klasifikasi bahaya,
memahami identifikasi bahaya, teknik identifikasi bahaya, Teknik penilaian risiko dan
pengendalian risiko.
Praktikum ini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan secara langsung kepada
mahasiswa agar mengetahui permasalahan-permasalahan dalam Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, dan Pengendalain Risiko. Dan juga mahasiswa mengetahui bagaimana
cara mengurangi risiko dan mitigasi risiko sehingga dampaknya meminimalkan risiko
potensi kecelakaan atau kerugian dan dapat ditekan sekecil mungkin atau zero accident.

1.2. Tujuan
Praktikum ini untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Identifikasi
Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko secara langsung sehingga mahasiswa
mampu bekerja menangani masalah pengendalian risiko pada Industri Migas, dan non
Migas. Mahasiswa menyampaikan didalam laporannya setiap tujuan praktikumnya, sesuai
dalam teorinya.

BAB II
TATA CARA PELAKSANAAN

2.1. TEORI

Bahaya adalah suatu keadaan yang berpotensi untuk menimbulkan cidera pada manusia,
kerusakan pada peralatan / struktur, kerugian material, menurunkan kemampuan / fungsi
tertentu.
Jenis bahaya terdiri dari :
a. Fisika
- Bahaya Mekanis (Kinetic Hazard, Static Hazard)
- Fisika Murni (Non Mekanis)
- Suhu                              
- Tekanan                        
- Listrik                                         
- Kelembaban
- Debu
b. Kimia (bahan padat, cair, gas)
c. Biologi (binatang berbisa, binatang buas, tumbuh-tumbuhan berbisa/jamur,
bakteri/virus)
d. Ergonomi (anatomi, fisiologi)
e. Fsikologi (stress, keseimbangan jiwa terganggu)

Bahaya bisa berasal dari :


a. Manusia                                                
Dalam hal ini dapat berupa Unsafe Condition (Human Error)
b. Lingkungan                     
Dalam hal ini dapat berupa bahaya dari Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan
c. Peralatan
Dalam hal ini dapat berupa        :  
- Bahaya Terpadu (Inherent) Sesuai Fungsinya
- Salah Penggunaan (Kegagalan Manusia)
- Tidak Memenuhi Syarat Keselamatan (Kegagalan Peralatan)  
d.    Bahan
Dapat berasal dari :
- Bahan Baku, Produksi / Sampingan
- Zat Padat, Cair, Maupun Gas

HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) adalah


metode yang banyak digunakan dalam melakukan identifikasi bahaya
ditempat kerja.
HIRARC adalah serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam
aktifitas rutin ataupun non rutin diperusahaan, kemudian melakukan penilaian risiko dari bahaya
tersebut lalu membuat program pengendalian bahaya tersebut agar dapat diminimalisir tingkat
risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan mencegah terjadi kecelakaan. Praktikum ini
dirancang untuk memberikan kompetensi kepada mahasiswa bagaimana cara pengaplikasikan
HIRARC termasuk mencari resiko yang ada pada Kampus AKAMIGAS Balongan dengan
menggunakan Hazard Identification Tabel.
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat membuat dan menerapkan
HIRA sebagai peduli keselamatan di perusahaan sehingga kecelakaan dapat dicegah dan
ditanggulangi dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku diperusahaan nanti pada saat sudah
bekerja.
2.2. PROSEDUR
1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan alat tulis dan lembar Form PRAKTIKUM HIRA-1 (Hazard
Identification, Risk Assessment and Risk Control) Identifikasi Bahaya.
b. Melihat denah yang tersedia di setiap bangunan kampus.
c. Waktu praktikum 1 sks (50 Menit)
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menuju tempat yang akan di identifikasi Fire Ground, Parkir Motor, Kantin, Lab.
Kimia, Lantai 1,2 dan 3.
b. Mengisi Hazard Identification Physical Hazards dengan melihat table Physical
Hazards pada sebelah kiri dan memasukan data yang didapat sesuai dengan tempat
dan jenis bahayanya.
c. Mengisi Hazard Identification Environment Hazards dengan melihat table
Environment Hazards pada sebelah kiri dan memasukan data yang didapat sesuai
dengan tempat dan jenis bahayanya.
d. Mengisi Hazard Identification Chemical Hazards dengan melihat table Chemical
Hazards pada sebelah kiri dan memasukan data yang didapat sesuai dengan tempat
dan jenis bahayanya.
e. Mengisi Hazard Identification Radiation Hazards dengan melihat table Misshandling
Hazards pada sebelah kiri dan memasukan data yang didapat sesuai dengan tempat
dan jenis bahayanya.
f. Mengisi Hazard Identification Biological Hazards dengan melihat table Biological
Hazards pada sebelah kiri dan memasukan data yang didapat sesuai dengan tempat
dan jenis bahayanya.

2.3. URAIAN KEGIATAN


Pada saat melakukan praktikum mahasiswa wajib mengikuti semua peraturan
yang sudah ditetapkan oleh dosen pengampu. Praktikan mulai melakukan praktikum
dengan melihat denah kampus lalu langsung menuju tempat yang akan di Identifikasi.
Setelah melakukan identifikasi bahaya kemudian mengisi lembar Form PRAKTIKUM
HIRA-1 (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Identifikasi Bahaya,
data yang didapat diisi kedalam lembar form tersebut yang berisi beberapa bagian dan
memasukkan data yang didapat dan jenis bahaya yang ditimbulkan. Praktikum dilakukan
selama 50 Menit. Apabila mahasiswa telah selesai melakukan praktikum maka lapor
kepada dosen pengambu untuk memberikan hasil yang didapat. Dosen pengambu akan
mengecek data tersebut, jika data tersebut salah mahasiswa akan melakukan pengecekan
ulang dan apabila data benar maka praktikum telah selesai (boleh pulang).

2.4. LEMBAR OBSERVASI/CHEKLIST

Lembar checklist terletak pada lembar setelah lampiran.

2.5. LEMBAR PENILAIAN


Lembar penilaian terletak pada lembar setelah lampiran.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang Modul Identifikasi, Evaluasi dan Analisa Bahaya, maka
diambil kesimpulan :
1. Dengan adanya praktikum Identifikasi Bahaya, diharapkan mahasiswa mampu
membuat, mengisi dan menerapkannya jika nanti sudah bekerja.

3.2 SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermafaat
dan dapat dijadikan bahan evaluasi, yaitu :
1. Perlunya penambahan alat pengaman K3 yang sesuai standar, dikarenakan tempat
yang menjadi target identifikasi merupakan salah satu akademi yang memiliki
program studi K3. Sehingga para mahasiswa mampu menggunakan dan
menerapkannya secara langsung.
LAMPIRAN

1. DOKUMEN PELAKSANAAN
2. ABSENSI
3. DLL

Anda mungkin juga menyukai